BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta
dan sampai berusia delapan belas tahun. Upaya kesehatan anak antara lain
kematian yang berhubungan dengan anak yaitu Angka Kematian Bayi (AKB)
tahun 2015 sebesar 19,2 / 1000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian
2015 menunjukkan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup (Kementrian
Kesehatan RI, 2016). Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal
Imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar dari segi
1
2
Kesehatan, 2016).
hati dan kematian. Indonesia termasuk dalam kelompok endemis sedang dan
cakupan imunisasi HB-0 100% artinya setiap bayi 0-7 hari harus mendapat
setelah lahir. Pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir diatur
dalam Permenkes No. 42 tahun 2013 pada pasal 6 ayat 2, Imunisasi Hepatitis
(uniject HB), yaitu alat suntik sekali pakai yang sudah steril dan sudah diisi
pada bayi. Nyeri akibat injeksi merupakan nyeri yang dirasakan pada anak
dai kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Akibat nyeri jangka pendek
yang dapat disebabkan oleh nyeri imunisasi pada bayi antara lain perdarahan
nyeri pada masa anak – anak, misalnya terhadap imunisasi dan lebih takut
untuk mengurangi nyeri pada bayi baru lahir, yaitu dengan kontak kulit ke kulit
yang disebut dengan metode kanguru. Metode kanguru pertama kali ditemukan
oleh neonatolog di Bogota, Kolombia pada tahun 1978. Metode ini merupakan
metode yang paling mudah dilakukan dan dapat menghemat biaya (Navjat,
2016).
Kashaninia, et al. (2008) meneliti 100 bayi untuk menilai skala nyeri
bayi pada kelompok yang akan dilakukan metode kanguru selama 10 menit
kontrol hanya terdapat 6 bayi yang tidak menangis (Rulo, 2013). Penelitian
yang dilakukan oleh Sitinjak (2010) dengan sempel sebanyak 70, pada
kelompok intervensi diketahui mean sebesar 0,94 dan pada kelompok kontrol
mean sebesar 1,46 serta hasil uji statistik didapatkan nilai ρ = 0,000. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata – rata rasa nyeri
setelah injeksi intramuskular pada bayi baru lahir yang diberikan metode
Indonesia pada tahun 2015 sebesar 86,54%. Angka ini belum mencapai target
Renstra pada tahun 2015 yang sebesar 91%. Sedangkan menurut provinsi,
terdapat sepuluh provinsi (29%) yang mencapai target Renstra tahun 2015. Dan
injeksi HB0 bayi baru lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Taba Teret Kabupaten
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
terhadap respon nyeri pada bayi di Wilayah Kerja Peskesmas Taba Teret
Tahun 2018.
2. Tujuan Khusus
b. Mengetahui respon bayi saat imunisasi HB0 pada bayi yang diberi
Tahun 2018
c. Mengetahui respon nyeri bayi saat imunisasi HB0 pada bayi yang tidak
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Akademik
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
nyeri pada penyuntikan intramuskular pada bayi baru lahir. Penelitian ini
dan sesudah penyuntikan dapat menurunkan nyeri pada bayi baru lahir.
Hasil penelitian didapatkan dari 100 orang bayi sehat. Pada kelompok
didada ibu langsung kontak kulit ibu sehingga bayi merasa nyaman, hangat