Anda di halaman 1dari 5
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT SAKARTA 10110 FE rage © fapaman tring PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR: KP, 2081/AJ.801/DRJD/2019 TENTANG. PETUNJUK TEKNIS ALAT PEMANTAU PERGERAKAN KENDARAAN SECARA ELEKTRONIK PADA ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, Menimbang a bahwa sesuai dengan Pasal 138 ayat (2} Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diatur bahwa Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan angkutan umum yang selamat, aman, nyaman, dan terjangkau; bb, bahwa dalam rangka mewujudkan keselamatan dan kenyamanan serta meningkatkan kinerja pelayanan, fangkutan orang dengan kendaraan bermotor umum, erly dilaiukan pengaturan penggunaan alat pemantau pergerakan kendaraan secara elektronik pada angkutan orang dengan kendaraan bermotor cc. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana imaksud pada huruf a dan huruf’, perl menetapkan Peraturan Ditektur Jenderal Perhubungan Darat tentang Petunjuke Telnis Alat Pemantau Pergerakan Mengingat Kendaraan Secara Elektronik Pada Angkutan Orang, Dengan Kendaraan Bermotor Umum; |. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negera Republic Indonesia Tehun 2008 Nomor 166 Tambahsn Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angiutan Jalan (Lembaran Negara Tahun, 2009 Nomor 96, Tambahan Lember Negara Nomor 5025}; Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang, Angiautan Jalan (Lembaran Negara Republi Indonesia, ‘Tahun 2014 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5594); Peraturan Presiden Nomor 7 Tabun 2015 tentang COrganisasi Kementerian Negara (Lemtaran Negara ‘Republik indonesia Tahun 2015 Nomor &}; Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang, Kementerian Perhubungan(Lembaran Negara ‘Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); Peraturan Menteri Perhubungan Nomor FM 117 Tabun, 2018 tentang Penyelenggaraan Angleutan Orang Tidak: Dalam Trayek (Berita Negara Republk Indonesia, Tahun 2018 Nomor 1674); Peraturan Menteri Perhubungan Nomor FM 122 Tahun, 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian, Perhubungan (Berita Negara Repubtk Indonesia, ‘Tahun 2019 Nomor 1756); Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ?M 15 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Anghutan Orang, Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 804}; MEMUTUSKAN: Menetapkan ; PRATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS ALAT PEMANTAU PERGERAKAN KENDARAAN SECARA ELEKTRONIK PADA ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM. Pasal 1 (1) Perusahaan Angkutan Umum yang menyelenggarakan pelayanan angkutan orang dengan kendaraen bermotor umum haus memasang slat pemantau pergerakan Kendaraan secara elektronik pada kendaraan bermotor. (2) Angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum sebagaimana dimakeud pada ayat (1}, meliput: . angkutan orang dengan kendaraan bermotor uum dalam trayek; dan », angkutan orang dengan kendaraan bernotor umum, tidale dalam trayek, Pasal 2 (1) Alat pemantau pergerakan kendaraan secara elektronike pada kendaraan bermotor scbagaimane dimaksud dalam Pasal 1 berupa Global Positioning System (GPS) (2) Globat Positioning System (GPS) sebagsimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat: a. pantauan/monitoring kendaraan secara real time melalui Google Map; b.informasi kecepatan (odo Meter} Address Location dan Google View street; ¢. informasi lokasi asal dan tujuan kendarsan; Grate perjalanan tigp kendaraan (Route, POI, dan Geofencing) yang bertujuan untuk mengetahui Kelas jalan yang dilewati serta daerah berbahaya yang harus dihindaris . durasi perjalanan setiap kendaraan yang antara lain ‘memunt Time travelled dan Distance (Hour dan Ki), ‘Stop Duration, Driving Hours dan Engine Work; {, mampu memberikan peringatan batas kecepatan [alert in cases of emergency/over speed); g-manajemen aset data antara Iain berupa Surat ‘Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Pajak, tanda bukti tutus uji, kart pengawasan, den asuransi (Contracts/ Document Vehicie} ‘h, manajemen pengemudi (driver performance) berupa pengaturan pola jam kerja pengemudi yaitu 8 (delapan) jam per hari, waktu istiahat selama 30 (tiga puluh) menit setiap menempuh perjalanan selama 4 {empat) jam berturut-turut, dan peringatan bagi pengemudi untuk beristirahat (pergantian pengemudi}; 4. record data perjalanan (termasuk _pengemuel) ‘minimal 7 (tajub) hari kerja; J. mampu memberikan peringatan batas minimum Dahan bakar kendaraan (fuel consumpticn); dan ik, memantau standby dan idling activity dati setiap unit kendaraan bermotor. Global Positioning System (GPS) sebagaimara dimaksud pada ayat (I) terbuat dari bahan yang tahan dari air/water proof, minimalis, tahan terhadap benturan, dan memiliki memori dengan kapasitas besar. ®) Pasal 3 ‘Alat pemantau pergerakan kendaraan secara elektronik pada kendaraan bermotor berupa Global Postioning ‘System (GPS) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terintegrasi dengan sistem informasi yang diselenggarakan oleh kementerian yang menyelenggaraan urusan di sidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan. Pasal 4 Direktur yang membidangi angkutan jalan dan

Anda mungkin juga menyukai