Anda di halaman 1dari 5

1|Page

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Tujuan Pendidikan Islam


Para orang tua santri, yang semoga diberkahi oleh Allah subhanahu
wa ta'ala dimana saja semuanya berada, barokah artinya semakin hari
semakin baik, semakin hari semakin dekat kepada Allah subhanahu wa
ta'ala, semakin hari semakin dimudahkan dalam segala urusan.

Berikut ini adalah materi pertama dari silsilah materi-materi


Pendidikan, harapan semoga materi ini memberikan tambahan ilmu bagi
kita semua, dan kita pun mampu untuk mengamalkannya. Materi kali ini
saya beri judul “Tujuan Pendidikan Islam”.

Secara umum ada dua hal yang akan saya jelaskan, Pertama,
penjelasan setiap kalimat dari judul di atas. Kedua, jawaban atas sebuah
pertanyaan, “Apakah tujuan Pendidikan Islam?”

Bagian pertama:

1. Tujuan, setiap program dan kegiatan mesti jelas tujuannya, karena


tujuan tersebut mampu mengarahkan setiap langkah yang kita ayun, iapun
merupakan pemicu sehingga kita memiliki tenaga kuat untuk
melaksanakannya, kemudian setiap tujuan – di dalam Islam – mesti
memiliki nilai Ubudiyyah (penghambaan kita kepada Allah). Imam Ibnul
Qayyim al-Jauzi rahimahullah berkata dalam kitabnya al-Fawaid1:

‫وقوله وإن إلى ربك النتهى متضمن لكنز عظيم وهو أن كل مراد إن لم يرد لجله‬
‫ويتصل به فهو مضمحل منقطع فإنه ليس إليه النتهى‬
Dan firman Allah (yang artinya) “Bahwasanya kepada Tuhanmulah
kesudahan (segala sesuatu)”, ayat tersebut mengandung simpanan yang
sangat agung, yaitu bahwa segala capaian yang tidak ditujukan karena
Allah, dan tidak dikaitkan kepada-Nya, maka pasti ia akan hancur dan
terputus, karena “ia tidak dikembalikan kepada-Nya”.

1
Imam Ibnul Qoyyim dalam al-Fawaid (Beirut, Darul Kutub al-Ilmiyyah, 1973), hal. 202
2|Page

Jadi setiap tujuan yang ingin dicapai oleh seorang muslim mesti
memiliki nilai ‘ubudiyyah, yaitu penghambaan kita kepada Allah

2. Pendidikan, dalam bahasa arab adalah Tarbiyah. Imam al-Baidhawi


rahimahullah – dalam tafsirnya – menjelaskan:

َ ً‫تَبَلَيَغََالشَيَءََإَلََكَمَالَهََشَيَئاًَفَشَيَئَا‬

“Mengantarkan sesuatu menuju kesempurnaanya sedikit demi


sedikit”2

Dari definisi di atas ada beberapa faidah penting, yakni bahwa


Pendidikan itu harus mengandung beberapa komponan, yaitu: 1. Proses
(َ‫ ت بليغ‬yaitu mengantarkan), 2. Memiliki target (َ‫َكماله‬ ‫إل‬ yaitu menuju
kesempurnaan manusia yang nisbi/terbatas), 3. Dilakukan secara
bertahap/tadarruj yaitu sedikit demi sedikit (ً‫ شيئاً َفشيئَا‬yaitu sedikit demi
sedikit).

3. Islam, secara bahasa Islam itu adalah Istislam berserah diri, adapun
secara istilah adalah sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Muhammad at-
Tamimi dalam kitabnya Tsalatsatul Ushul:

َ َ‫َوالَبََراءَةََمَنََالشََركَََوأَهَلَه‬،
َ َ‫َوالَنَقَيَادََلَهََبَالطَاعَة‬،
َ َ‫اَلَسَتَسَلَمََلَلَهََبَالتََوحَيَد‬

“Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan Allah, tunduk


patuh kepada-Nya dengan mentaati-Nya, dan berlepas diri dari kesyirikan
dan pelakunya”.3

Jika diperhatikan definisi Islam di atas, maka bisa difahami bahwa inti
dari agama Islam adalah Tauhid.

2
Al-Baidhawi, An-Warut Tanzil wa Asrarul Ta’wil, (Beirut: Dar Ihyaut Turats al-Arabi, 1996), jilid 1,
hal. 28.
3
Syaikh Muhammad at-Tamimi, Tsalatsul Ushul (KSA, Wizaratus Su’un al-Islamiyyah, 1999), hal. 14
3|Page

Bagian kedua, Apakah Tujuan Pendidikan Islam ?

Secara umum tujuan Pendidikan Islam adalah mewujudkan


penghambaan hanya untuk Allah subhanahu wa ta'ala, karena ialah tujuan
penciptaan manusia, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

‫نس إِ ََّّل لِيَ ۡعبُ ُدو ِن‬ ِ ۡ ‫ت ۡٱل ِج َّن َو‬


َ ‫ٱۡل‬ ُ ‫َو َما َخلَ ۡق‬
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku”. (Ad-Dzariyat [51]: 56).

Doktor Majid Arsan al-Kailany berkata bahwa, diantara tujuan


Pendidikan Islam adalah:

“Mengenalkan manusia akan penciptanya, dan membangun


hubungan diantara keduanya di atas pondasi Rabbaniyyatul Khaliq dan
Ubudiyyatul Makhluk”.4

Jadi tujuan dari pendidikan Islam adalah menancapkan nilai-nilai


Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Uluhiyyah, walaupun pada dasarnya Tauhid
Rububiyyah itu sudah ada dalam fitrah setiap manusia, keyakinan bahwa
Allah sebagai Rabb, sebagai Yang memiliki alam semesta, Yang mengatur
alam semesta, Yang menciptakan alam semesta sudah ada dalam fitrah
setiap manusia.

Kemudian diantara tujuan sebagai mana yang dikatakan oleh beliau


adalah menjalin hubungan antara manusia dengan Allah di atas dasar
ubudiyyatul makhluk, artinya makhluk hanya beribadah kepada Allah dan
ini adalah tujuan paling penting dalam pendidikan Islam dan itulah yang
disebut dengan tauhid.

Kemudian beliau berkata:

“Dan untuk membangun hubungan tersebut di atas dasar Ubudiyyah


yang tulus, maka segala tujuan (pendidikan) mesti diikat dengan niat karena
Allah dalam setiap aktiftias yang dilakukannya”.5

4
Majid arsan kailani dalam tathawwur Mafhum an-Nazhariyyah at-tarbiyyah al-Islamiyyah (Beirut, Dar
Ibni Katsir, 1985), hal. 34
4|Page

Kemudian Beliau menjelaskan bahwa untuk membangun hubungan


tersebut, yaitu hubungan ubudiyyatul makhluk dengan khalik ini, maka
setiap aktifitas yang dilakukan oleh seorang hamba harus diikat dengan niat
karena Allah subhanahu wa ta’ala, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:

َ‫إَّناَاْلعمالَبالن يات‬

“ Setiap amal itu tergantung niat” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka setiap aktivitas peserta didik harus diikat dengan niat tersebut,
bahwa tidaklah aku belajar kecuali karena Allah, tidaklah aku makan kecuali
karena Allah, tidaklah aku minum kecuali karena Allah, kenapa?,, karena
sesungguhnya aku diciptakan oleh Allah hanya untuk beribadah kepada-
Nya.

Selanjutnya jika dirinci kembali maka Tujuan Pendidikan Islam itu bisa
dibagi menjadi tiga6:

1) Membentuk Pribadi ideal dengan memperhatikan perkembangan


jasmani, akal dan ruh.
Islam memandang manusia itu secara sempurna bahwa manusia
terdiri dari jasmani, akal dan ruh. Oleh karena itu tujuan
pendidikan Islam secara rincinya adalah membentuk pribadi ideal
dengan memperhatikan perkembangan jasmani, jasmaninya
harus sehat berkembang dengan baik dan seterusnya. Akalnya
pun demikian harus diberikan nutrisi yang baik. Ruhnya pun
demikian, bahkan ruh ini sangat penting.

2) Mengembangkan kemampuan ilmiyah, yakni dengan menggali


kemampuan anak, mengembangkan dan mengajarkan kepadanya
ilmu yang cocok baginya, terutama ilmu-ilmu agama dan ilmu lain

5
Ibid

6
Tulisan Prof, Dr, Khalid bin Abdillah bin Abdil Aziz al-Qasim dengan sedkit perubahan, bisa dilihat dalam
https://www.alukah.net/culture/0/18838/#_ftn5
5|Page

yang menjadi kecenderungannya, tentunya yang bermanfaat bagi


umat.
Diantara kewajiban orang tua sebagai pendidik pertama dalam
sebuah bangunan keluarga adalah menggali kemampuan anak,
karena setiap anak itu beragam kemampuannya. Kemudian ketika
dia sudah mendapatinya, maka diantara kewajibannya adalah
mengembangkan dan mengajarkan kepadanya ilmu yang cocok
untuknya terutama ilmu agama. Demikian pula ilmu-ilmu lain
yang menjadi kecenderungannya, tapi syaratnya bermanfaat,
karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َ‫خَيَرََالنَاسََأَنَفَعَهَمََلَلنَاس‬
“Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat
untuk yang lainnya” (HR. Ahmad, Ath Thabrani dan Ad
Daruquthni, Dihasankan oleh Syaikh Al Albani).

3) Membentuk umat Islam, yang saling memberikan nasihat juga


membawa risalah Islam untuk seluruh alam.
Tujuan pendidikan Islam adalah membentuk umat Islam yang
saling َ‫الت ناصح‬, memberikan nasehat karena َ‫الدين َالنصيحَة‬, agama
adalah nasehat. Selain itu tujuan pendidikan Islam adalah
membawa risalah Islam untuk seluruh alam, kenapa?.., karena
diantara kewajiban kita agar kita keluar dari kerugian adalah
َ ‫وت واصواَباْلق‬, yaitu saling berwasiat dengan kebenaran. Maka dari
ayat ini setiap muslim mesti memiliki peran dalam berdakwah
sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Saudara-saudara sekalian para orang tua santri yang dimuliakan oleh


Allah subhanahu wa ta’ala. Demikianlah materi pertama yang bisa saya
sampaikan, semoga apa yang saya sampaikan ini bisa dipahami dengan baik
dan tentunya bermanfaat.

Akhukum fillah….,

Abu Sumayyah Beni Sarbeni

------&&&------

Anda mungkin juga menyukai