Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAH

ULUAN

1.1 Latar Belakang

Arsitektur merupakan kata yang familiar bagi masyarakat.


Namunapakah mereka paham dengan apa yang dimaksud dengan
arsitektur yang sesungguhnya? Karena dalam pandangan
masyarakat biasanya arsitektur diartikan sempit, hanya sebatas
desain bangunan. Mahasiswa/i sebagian masih mendefinisikan
arsiektur dalam pandangan publik. Namun pada kenyataanya
ruang lingkup arsitektur luas sekali, mulai dari tata kota, lansekap.
Interior, desain produk, dan lain-lain. Dibutuhkan aplikasi dari
pengertian tersebut dengan memberikan contoh unsur (ANATOMI)
suatu karya arsitektur dan kaidah vitruvius di dalamnya.

1.2 Metode Pembahasan

Jenis penelitian menggunakan studi literatur. Tidak dengan


jalan eksperimen tetapi melakukannya dengan cara pengamatan
terhadap karya- karya arsitektur berdasarkan unsur-unsur desain
(titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna tekstur) dan kaidah
vitruvius di dalamnya.

1.3 Maksud dan Tujuan

Diharapkan mahasiswa/i arsitektur dapat mengerti definisi


arsitekturyang sesungguhnya beserta ruang liangkupnya,
perkembangannya, juga aplikasinya. Serta dapat memahami
anatomi arsitektur dan kaidah vitruvius dalam kasus objek kajian.

1
1 bangunan

3.1 Faroe Island Education Center

sumber : google.com
Gambar 3.1 Faroe Island Education Center yang terletak di
kepulauan Faroe, Torshavn
The Faroe Islands Education Centre adalah pernah proyek terbesar
yang dibangun yang diarsiteki oleh Arsitek Denmark Bjarke Ingels
Group dan Kepulauan Faroe arsitek Fuglark yanng telah
memenangkan komisi untuk merancang sebuah pusat pendidikan di
Torshavn di Kepulauan Faroe. Proyek ini dibangun pada lahan seluas 19.200
m2 .

Sebagai proyek pembangunan pendidikan terbesar dalam sejarah


negara itu, lembaga menggabungkan Faroe Islands Gymnasium, Torshavns
Teknis

2
College dan Business College of Kepulauan Faroe dalam satu
bangunan, perumahan yang terdiri dari 1.200 siswa dan 300 guru.
Desain yang menang terpilih di antara lima kiriman oleh juri
bulat, terdiri dari seorang arsitek, perwakilan dari Kementerian
Kebudayaan dan Landsverk bersama-sama dengan kepala sekolah
dari masing-masing tiga sekolah dan COWI.

3.2.1 Unsur Firmitas

Gambar 3.2 Bagian struktur dan rangka penompang The


Faroe Islands Education Centre

Bangunan ini didirikan pada sebidang lahan perbukitan yang


diratakan kemudian dipasangi pondasi dengan menancapkan 5 tiang
berukuran besar untuk menstabilkan bangunan. Pada bagian struktur
atap berbentuk melingkar yang memiliki pengulangan bentuk yang
konsisten pada tiap derajat lingkarnya.

Pada bentuk bangunan terdapat addiksi yaitu penambahan bentuk


balok pada tepi silinder yang berguna sebagai balkon dan cantilever.
Balkon tersebut ditopang oleh rangkaian besi (steel truss). Selain
menopang balkon steel truss juga menopang cantilever bangunan

3
3.2.2 Unsur Utilitas

Gambar 3.3 level dari bangunan berdasarkan


fungsinya masing-masing

Terletak di atas bukit, 100 m di atas permukaan laut


dengan panorama menghadap ke laut, pegunungan dan
pelabuhanTorshavn, proyek ini dirancang sebagai pusaran,
memancar keluar menuju sekitarnya sementara pada saatyang sama
berfokus pada lanskap di dalam sekolah untuk belajar pelajaran
hidup. Setiap lembaga diatur sebagai sekolah dimana didalamnya
terdapat sekolah - sekolah dengan kondisi yang ideal untuk
masing-masing sekolah, sekaligus menciptakan rasa komunitas
untuk belajar dan kehidupan. Keramahan lingkungan
memberikan kesempatan unik untuk membentuk sekolah dari dalam
ke luar - sebagai peran fungsional yang dibentuk oleh sekolah dalam
memenuhi kebutuhan internal.

4
5
Gambar 3.4 Gambar tampak The Faroe Islands Education Centre

13
14
Gambar 3.5 Fungsi ruangan dari tiap segmen The Faroe Islands
Education Centre

15
3.2.3 Unsur Venustas

Gambar 3.6 Suasana The Faroe Islands Education Centre

Dari segi venustas tentu bangunan ini tidak diragukan lagi


keindahanya. Bangunan yang terinspirasi dari bentuk pusaran angin
ini merupakan susunan- susunan spiral yang dibentuk sehingga
memunculkan bentuk pusaran jika dilihat dari atas. Dari segi
keseimbangan bangunan ini yaitu asimetris dimana jika
bangunan tersebut dipisah menjadi 2 bagian, bagian yang satu

16
dengan lainn ya berbeda seperti halnya yang terlihat pada denah.

17
Bangunan yang terdiri dari 6 lantai ini di dominasi oleh kaca-kaca
yang membentang di sekeliling bangunan sehingga pemandangan dari
atas bangunan pun dapat terlihat jelas, mengetahui bangunan
tersebut berada di bukit. Pemberian kaca-kaca pada sekeliling
bangunan pun bertujuan untuk menghemat penggunaan lampu pada
siang hari. Selain diperindah oleh kaca, kombinasi pemasangan tiang-
tiang penopang bangunan yang dipasang truss (order-chaos)
memberikan aksen pada konstruktur bangunan sehingga terlihat
dinamis

Bentuk mengikuti fungsi masing-masing sekolah yang kemudian


akan berfungsi secara independen yang terdiri dari satu ruang yang
bersingergi dengan rungan lain sehingga diharapkan ilmu pelajaran
dapat berkembang . Selain itu dengan menggabungkan tiga sekolah di
bawah satu atap mereka akan menciptakan efek sinergis dari vertikal
kampus.

Pada intinya sekolah adalah ruang rotunda terbuka, menciptakan


titik pertemuan alami di tingkat lantai dan kepentingan akademik.
Sebuah interior melangkah mencerminkan lanskap Faroe
bergelombang dengan bergantian dataran tinggi yang,tangga dan
teras yang menyajikan kegiatan sosial dan akademik yang berbeda.

"Sekolah adalah diagram pedagogis berubah dalam bentuk


bangunan dalam lanskap perbukitan terbuka yang dibentuk oleh
pertimbangan terhadapkebutuhan fungsional internal daripada
keterbatasan eksternal. Ekspresi arsitektur Education Centre baru di
Marknagil menangkap esensi dari: bentuk mengikuti fungsi ".

Bjarke Ingels, Direktur Kreatif, BIG

"Arsitektur sekolah menekankan kesetaraan pendidikan, dengan lobi


dan ruang rotunda pusat mempromosikan rasa masyarakat di tiga
sekolah yang berbeda. "

Jakup Pauli Johannesen, Partner, Fuglark Arsitek

18
56

Anda mungkin juga menyukai