I. Pengertian
Harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan
(Fitria, 2009).
Harga diri rendah adalah perasaan seseorang bahwa dirinya tidak
diterima lingkungan dan gambaran-gambaran negatif tentang dirinya
(Yosep, 2009).
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif dan dapat secara langsung atau tidak langsung
diekspresikan (Townsend, 2008).
1
i. Ketegangan peran yang dihadapi atau dirasakan.
j. Pandangan hidup yang pesimis.
k. Keluhan fisik.
l. Pandangan hidup yang bertentangan.
m. Penolakan terhadap kemampuan personal.
n. Destruktif terhadap diri sendiri.
o. Menolak diri secara sosial.
p. Penyalahgunaan obat.
q. Menarik diri dan realitas.
r. Khawatir.
III. Penyebab
Menurut Amin Huda (2015) berbagai faktor menunjang terjadinya
perubahan dalam konsep diri seseorang adalah sebagai berikut :
a. Faktor Predisposisi
Ada beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan harga diri rendah,
antara lain :
1. Perkembangan individu yang meliputi :
a) Adanya penolakan dari orang tua, sehingga anak merasa tidak
dicintai kemudian dampaknya anak gagal mencitai dirinya dan
akan gagal pula untuk mencintai orang lain.
b) Kurang pujian dan kurangnya pengakuan dari orang-orang tuanya
atau orang tua yang penting/ dekat dengan individu yang
bersangkutan.
c) Sikap orang tua over protecting, anak merasa tidak berguna, orang
tua atau orang terdekat sering mengkritik serta merevidasikan
individu.
d) Anak menjadi frustasi, putus asa merasa tidak berguna dan
merasa rendah diri.
2. Ideal diri
a) Individu selalu dituntut untuk berhasil.
b) Tidak mempunyai hak untuk gagal dan berbuat salah.
c) Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya percaya
diri.
2
b. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi atau stressor pencetus dari munculnya harga diri rendah
mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal, seperti :
1. Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga sehingga
keluarga merasa malu dan rendah diri
2. Pengalamanan traumatik berulang seperti penganiayaan seksual dan
psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan,
aniaya fisik, kecelakaan, bencana alam dan perampokan. Respon
terhadap trauma pada umumnya akan mengubah arti trauma tersebut
dan kopingnya adalah represi dan denial.
c. Perilaku
1. Dalam melakukan pengkajian, perawat dapat memulai dengan
mengobservasi penampilan klien, misalnya kebersihan, dandanan,
pakaian. Kemudian perawat mendiskusikannya dengan klien untuk
mendapatkan pandangan klien tentang gambaran dirinya.
2. Perilaku berhubungan dengan harga diri rendah. Harga diri yang
rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan
melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya
disertai oleh evaluasi diri yang negatif membenci diri sendiri dan
menolak diri sendiri.
d. Rentang Respon
Respon individu terhadap konsep dirinya sepanjang rentang
respon konsep diri, yaitu adaptif dan maladaptif (Stuart dan Sundeen,
2008).
Keterangan:
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang
pengalaman nyata yang sukses diterima.
3
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam beraktualisasi diri.
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan
konsep diri maladaptif.
4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan
aspek psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak
dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
V. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
4
VI. Penatalaksanaan
Menurut Amin Huda (2015) terapi yang dapat diberikan, antara lain :
a. Psikoterapi
Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan
orang lain, penderita lain, perawat dan dokter. Maksudnya supaya ia
tidak mengasingkan diri lagi karena bila ia menarik diri ia dapat
membentuk kebiasaan yang kurang baik. Dianjurkan untuk mengadakan
permainan atau latihan bersama.
b. Therapy aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu therapy aktivitas
kelompok stimulasi kognitif/ persepsi, therapy aktivitas kelompok
stimulasi sensori, therapy aktivitas kelompok stimulasi realita dan
therapy aktivitas kelompok sosialisasi. Dari empat jenis therapy aktivitas
kelompok diatas yang paling relevan dilakukan pada individu dengan
gangguan konsep diri harga diri rendah adalah therapy aktivitas
kelompok stimulasi persepsi. Therapy aktivitas kelompok stimulasi
persepsi adalah therapy yang menggunakan aktivitas sebagai stimulasi
dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok, hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi
atau alternatif penyelesaian masalah.
5
aktivitas yang seharusnya dilakukan
Wajah tampak murung dan ekspresi
wajah kosong,
Tidak ada kontak mata ketika diajak
bicara
Suara pelan dan tidak jelas
Hanya memberi jawaban singkat
(ya/tidak)
Menghindar ketika didekati
6
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dan buat
daftarnya jika klien tidak mampu mengidentifikasi maka dimulai oleh
perawat untuk memberi pujian pada aspek positif yang dimiliki klien
2. Setiap bertemu hindarkan memberi penilaian negatif
3. Utamakan memberi pujian yang realitas
c. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
Intervensi :
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat dilaksanakan
selama sakit
2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya
d. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
Intervensi :
1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan
a) Kegiatan mandiri
b) Kegiatan dengan bantuan sebagian
c) Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya
Intervensi :
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang
f. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Intervensi :
1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
dengan harga diri rendah
2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
7
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Pasien Keluarga
Pasien Keluarga
SP I p SP I k
1. Mengidentifikasi kemampuan dan 1. Mendiskusikan masalah
aspek positif yang dimiliki pasien yang dirasakan keluarga
2. Membantu pasien menilai dalam merawat pasien
kemampuan pasien yang masih dapat 2. Menjelaskan pengertian,
digunakan tanda gejala harga diri
3. Membantu pasien memilih kegiatan rendah yang dialami
yang akan dilatih sesuai dengan pasien beserta proses
kemampuan pasien terjadinya
4. Melatih pasien sesuai dengan 3. Menjelaskan cara-cara
kemampuan yang dipilih merawat pasien harga
5. Memberikan pujian yang wajar diri rendah
terhadap keberhasilan klien
6. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP II p SP II k
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1. Melatih keluarga
pasien mempraktikkan cara
2. Melatih kemampuan kedua merawat pasien dengan
3. Menganjurkan pasien memasukkan harga diri rendah
kedalam jadwal kegiatan harian 2. Melatih keluarga
melakukan cara merawat
langsung kepada pasien
harga diri rendah
SP III k
1. Membantu keluarga
membuat jadwal
aktivitas di rumah
termasuk minum obat
8
2. Menjelaskan follow up
pasien setelah pulang
9
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, N., (2009). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Nurarif, Amin H., dan Kusuma, Hardhi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC. Jogjakarta : Media
Action.
Stuart & Sundden. (2008). Principle & Praktice of Psychiatric Nursing, ed. Ke-5.
St Louis: Mosby Year Book.
10