Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam
kita hanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Tauhid ini tepat waktu.
Makalah dengan judul “ILMU KALAM SALAF DAN KHALAF” ini saya
susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Tauhid yang diberikan oleh
Bapak. Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak selaku dosen mata kuliah
Tauhid.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan
kerendahan hati, saya mohon maaf.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kata khalaf biasanya digunakan untuk merujuk para ulama yang lahir
setelah abad III H dengan karakteristik apa yang dimiliki salaf. Kehadiran
agama Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, diyakini dapat menjamin
terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Didalamnya
terdapat petunjuk tentang bagaimana manusia menyikapi kehidupan secara
lebih bermakna.
Semua ajaran Islam termodifikasi dalam Al-Qur’an, akan tetapi
Al-Qur’an memerlukan penjelasan karena Al-Quran bersifat global. Oleh
karena itu, penafsiran Al-Qur’an mengalami perbedaan oleh umat Islam
karena versi penafsiran sesuai dengan situasi dan kondisi umat Islam yang
berbeda-beda. Perbedaan penafsiran tersebut yang membuat pola pikir aliran
kalam berbeda, secara umum kerangka pikir para mutakalimin ada dua yaitu
tradisional dan rasional.
Beragam jenis mutakalimin terdapat aliran Ahl al-Sunnah wa al-
Jama’ah (kaum yang berpegang teguh kepada sunnah dan kaum mayoritas),
di dalamnya terdapat dua versi yang berbeda dalam mempertahankan ranah
akidah yang dikenal dengan istilah salaf dan khalaf. Pada masa Ahlu
Sunnah salaf dan khalaf banyak terjadi perselisihan antara ulama-ulama
pada saat itu tentang ilmu kalam.Terkait masalah tersebut dan materi mata
kuliah tauhid yang diberikan dalam bentuk makalah saya, maka makalah ini
diberikan judul ‘Salaf dan Khalaf” .
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah faktor yang menyebabkan timbulnya aliran Al-Asyariyahdan
Al-Maturidiyah?
2. Bagaimana sejarah perkembangan aliran ahlussunnah salaf?
3. Siapa tokoh aliran ahlussunnah salaf?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya : Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari
golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya
selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
Abad ke-7 H gerakan Salaf mendapat dorongan baru yang muncul dari
seorang sangat energik dari Siria yaitu Ibnu Taimiyah (661-728). Beliau
menggalang kekuatan dan kesatuan umat saat kota Damaskus diserang dan
dikepung oleh tentara Mongol tahun 700 H. Abad ke-12 H pemikiran Salaf
dibangkitkan kembali oleh tokoh pemikir dan pergerakan dari Hijaz yaitu Syekh
Muhammad bin Abdul Wahab yang mendengungkan semangat untuk kembali
4
kepada ajaran Islam yang murni bersumber dari Al-Quran dan Sunnah Rasulullah
SAW. Diluar gerakan ini mereka diberi nama Wahabiyah. Mereka sendiri
memberi nama dengan Al-Muwahhidun (orang yang mentauhidkan Allah).
5
Pendapat yang lain mengatakan bahwasannya masa perubahan atau
batas antara abad ulama salaf dan khalaf dibatasi dengan masa atau kurun
tertentu. Beberapa pendapat yang berbeda-beda dibawah ini:
1. Ulama salaf ialah ulama yang hidup sebelum tahun 300 H dan ulama
khalaf ialah ulama yang hidup setelah tahun 300 H.
2. Ulama salaf ialah ulama yang hidup sebelum tahun 00 H dan ulama khalaf
ialah ulama yang hidup setelah tahun 400 H.
3. Ulama salaf ialah ulama yang hidup sebelum tahun 500 H dan ulama
khalaf ialah ulama yang hidup setelah tahun 500 H.
Beliau lahir di Khurasan tahun 419 Hijriyah dan wafat pada tahun
478 Hijriyah. Namanya aslinya tidak begitu dikenal malah ia terkenal
dengan nama Iman Al-Haramain.
6
Hampir sama dengan Al-Baqillani, ajaran-ajaran yang
disampaikannya banyak yang bertentangan dengan ajaran Al-Asy’ari.
Misalnya Tangan Tuhan diartikan (ta’wil) kekuasaan Tuhan, mata Tuhan
diartikan penglihatan Tuhan dan wajah Tuhan diartikan Wujud Tuhan,
sedangkan mengenai Tuhan duduk diatas takhta kerajaan diartikan Tuhan
berkuasa dan Maha Tinggi.
Beliau adalah murid dari Abd al-Malik al-Juwaini yang lahir pada
tahu 1058-1111 Masehi. Paham teologi yang dianutnya tidak jauh
berbeda dengan paham-paham Al-Asy’ari. Dia mengakui bahwa Tuhan
mempunyai sifat-sifat qadim yang tidak identik dengan dzat Tuhan dan
mempunyai wujud diluar dzat. Juga Al-Qur’an bersifat qadim dan tidak
diciptakan. Mengenai perbuatan manusia ia juga berpendapat bahwa
Tuhanlah yang menciptakan daya dan perbuatan. Dan daya untuk berbuat
lebih menyerupai impotensi.
D. Doktrin-doktrinTeologi Al-Asy’ariah
Pemikiran Al-Asy’ari yang terpenting adalah :
1. Tuhan dan sifat-sifat-Nya
Al-Asy’ari, Allah mempunyai sifat-sifat seperti tangan dan kaki
tapi tidak bisa diartikan secara harfiah melainkan secara simbolis,
7
dan mengatakan sifat Tuhan itu tidak dapat dibandingkan dengan
sifat manusia yang tampak mirip.
2. KebebasanDalamBerkehendak
Al-Asy’ari, Membedakan antara Khaliq dan Kasb, menurutnya
Allah adalah pencipta perbuatan manusia dan manusia sendirilah
yang mengupayakannya.
3. Akal dan Wahyudan Kriteria Baik dan Buruk
Al-Asy’ari mengatakatan bahwa baik dan buruk harus berdasarkan
pada wahyu.
4. Qodimnya Al-Qur’an
Al-Asy’ari mengatakan bahwa Al-Qur’an terdiri atas kata-kata,
huruf dan bunyinya, semua itu tidak melekat pada esensi Allah
dan karenanya tidakqodim.
5. Melihat Allah
Al-Asy’ari mengatakan bahwa Allah dapat dilihat di akhirat tetapi
tidak dapat digambarkan.
6. Keadilan
Al-Asy’ari mengatakan bahwa Allah tidak memiliki keharusan
apapun karenaiaa dalah PenguasaMutlak.
7. Kedudukan Orang Berdosa
Al-Asy’ari mengatakan bahwa Mukmin yang berbuat dosa besar
adalah mukmin yang fasik, sebab iman tidak mungkin hilang
karena dosa selain kufur.
A. AL – MATURIDIYAH
1. Sejarah Kemunculan Aliran Al –Maturidiyah
Latar belakang lahirnya aliran ini, hampir sama dengan aliran Al-
Asy’ariyah, yaitu sebagai reaksi penolakan terhadap ajaran dari aliran
Mu’tazilah, walaupun sebenarnya pandangan keagamaan yang dianutnya
8
hampir sama dengan pandangan Mu’tazilah yaitu lebih menonjolkan akal
dalam sistem teologinya.
Tokoh yang sangat penting dari aliran Al-Maturidiyah ini adalah Abu
al-Yusr Muhammad al-Badzawi yang lahir pada tahun 421 Hijriyah dan
meninggal pada tahun 493 Hijriyah. Ajaran-ajaran Al-Maturidi yang
dikuasainya adalah karena neneknya adalah murid dari Al-Maturidi.
9
al-nasafiah.23 Menurut ãl-Mawardi, akal mengetahui tiga persoalan
teologis, yakni:
10
iman dan pengetahuan mengenai Allah berarti meninggalkan kewajiban
yang diperintah ayat-ayat tersebut. Namun akal menurut Al-Maturidi,
tidak mampu mengetahui kewajiban-kewajiban lainnya.
b. Perbuatan Manusia
d. Sifat Tuhan
e. Melihat Tuhan
11
f. Kalam Tuhan
g. Perbuatan Manusia
Menurut Al-Maturidi, tidak ada sesuatu yang terdapat dalam wujud ini,
kecuali semuanya atas kehendak Tuhan, dan tidak ada yang memaksa
atau membatasi kehendak Tuhan kecuali karena ada hikmah dan
keadilan yang ditentukan oleh kehendak-Nya sendiri.
h. Pengutusan Rasul
12
B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA AL-ASY’ARIYAH DAN
AL-MATURIDIYAH
1. Persamaannya
13
2. Perbedaannya
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa Salaf adalah masa Nabi, Sahabat dan Tabi’in disebut Al-
Tsalatsah Al-Ula atau yang dikenal sebagai Al-Sabiqun Al-Awwalun.
Tokoh aliran ahlussunnah salaf ialah Imam Ahmad bin Hanbal dan
Ibnu Taymiyyah. Ajaran pokok aliran ahlussunnah salaf adalah
mendahulukan syara’ dari akal, meninggalkan takwil kalami, dan
berpegang teguh pada nash Quran dan Hadis Nabi.
Ahlussunnah khalaf ialah suatu golongan dari umat islam yang
meninggalkan jalannya salaf dalam memahami al-Quran dan hadist.Ulama
Khalaf menggunakan pendekatan akal dan logika. Ulama khalaf
memperkenalkan konsep ta’wil dalam ayat mutasyabihat. Tokoh aliran
ahlussunnah khalaf adalah Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.
15
Doktrin-doktrin aliran asy’ariyah :
Doktrin-doktrin al-maturidiyah :
a) Akal dan wahyu
b) Perbuatan manusia
c) Kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan.
d) Sifat Tuhan
e) Melihat Tuhan
f) Kalam Tuhan
g) Perbuatan manusia
h) Pelaku dosa besar
i) Pengutusan Rasul
16
DAFTAR PUSTAKA
17