Kesehatan
Kesehatan
kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat untuk:
1. meningkatkan sanitasi lingkungan
2. mengendalikan infeksi menular
3. pendidikan secara individual dalam hal hygiene perorangan
4. mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan untuk tercapainya diagnosis
dini dan terapi pencegahan terhadap penyakit.
5. Pengembangan sosial kearah adanya jaminan hidup yang layak dalam bidang
kesehatan.
Dengan cara mengorganisasikan hal tersebut di atas, maka akan memungkinkan
setiap warga untuk menyadari dalam hidupnya di bidang kesehatan dan kehidupan.
Menyimak difinisi tersebut di atas, maka terlihat bahwa ternyata Ilmu Kesehatan
Masyarakat itu menyangkut sebuah kompleksitas yang amat dalam sekali, namun
sebenarnya tidak tidak mudah bagi seseorang untuk memahami Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
2. Menurut Prayitno (1994) dalam pandangan yang sempit mungkin dapat dikatakan
bahwa Ilmu Kesehatan Masyarakat itu adalah ilmu yang mempelajari sehat dan
sakit saja, dan dalam arti yang luas ternyata Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah
ilmu yang lebih menitikberatkan penanganan kasus-kasus pada upaya-upaya
pencegahan, bukan pada upaya kuratif, sebab dalam IKM dikenal adanya 5 tahap
pencegahan (The Five Level of Prevention) yang terdiri atas :
3. Upaya Promotive (meningkatkan pemahaman kesehatan)
4. Upaya Preventive (miningkatkat upaya pencegahan penyakit)
5. Upaya Protective (meningkatkan perlindungan terhadap penyakit)
6. Upaya Curative (upaya penyembuhan terhadap penyakit)
7. Upaya Rehabilitative (upaya pemulihan)
Dengan demikian bila menyimak 5 tahap tersebut di atas, maka terlihat bahwa
sebenarnya yang diutamakan adalah upaya-upaya non kuratif atau upaya non
medik, sebagai contoh adalah upaya promotif yang secara nyata lebih mudah, lebih
murah dan dapat dilakukan oleh siapa saja, artinya tidak memerlukan dokter.
Kedua, upaya preventif atau upaya pencegahan, sebagai contoh adalah anjuran
mencuci tangan sebelum makan, anjuran mandi 2 kali sehari, anjuran mengurangi
konsumsi kolesterol pada penderita Hiperkolesterol, dan sebagainya, maka terlihat
adanya perbedaan yang nyata antara upaya promotif dan preventif.
Keempat, Curative atau kuratif atau upaya pengobatan. Sebenarnya terkait dalam
hal-hal ini adalah istilah Early Detection and Prompt Treatment yaitu deteksi dini
terhadap adanya penyakit dan adanya penanganan atau pengobatan yang setepat-
tepatnya. Dengan demikian dalam hal ini yang diharapkan adalah perlunya
monitoring terhadap pekerja atau penduduk atau calon penderita yang dilakukan
jauh sebelum yang bersangkutan menderita sakit secara klinis, sehingga
penanganan terhadap penyakit yang disandangnya itu tidak perlu diberikan saat
penderita telah parah penderitaannya.
Kelima, Rehabilitative atau rehabilitatif atau upaya pemulihan adalah upaya
tertentu yang dilakukan agar penderita dimungkinkan meng-alami tahap kembali
seperti semula sebelum menderita penyakit dan dimungkinkan untuk dikembalikan
ketengah-tengah masyarakat lagi, contoh untuk tahap rehabilitasi adalah :
1. Lembaga Pemasyarakatan (Pembinaan Khusus untuk Narapidana)
2. Lokalisasi Wanita Tuna Susila (Pembinaan Khusus untuk Wanita dengan Risiko
Penyakit Menular Seksual)
3. Pembinaan ODHA (Pembinaan Khusus untuk Orang Dengan HIV/AIDS)
4. Rumah Sakit Lali Jiwa, Pakem Yogyakarta (Pembinaan Khusus untuk Penderita
Sakit Jiwa) dan sejenisnya.
Letak Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)
Dalam Pohon Ilmu : Dalam pohon ilmu (The Body of Knowledge), maka Ilmu
Kesehatan Masyarakat (IKM) dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut di bawah
ini:
Filsafat
Ilmu-Ilmu Alam
a. Fisika
b. Matematika
c. Kimia
d. Biologi
(Ilmu Tumbuhan dan Hewan
Ilmu-Ilmu Kesehatan
a. lmu Kedokteran
1. Ilmu Obat-Obatan (Farmasi)
2. llmu Kedokteran Gigi
3. Ilmu Kesehatan Masyarakat , dan sebagainya
Dalam gambar tersebut di atas, llmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dilahirkan dari
rahim Ilmu Kesehatan. Ilmu Kedokteran juga dilahirkan dari rahim yang sama,
karena dalam sejarah IImu Kesehatan Masyarakat itu diselenggarakan untuk
menopang penyelenggaraan Pendidikan Calon Dokter, sehingga Ilmu Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Masyarakat itu ibarat mata uang logam yang memperlihatkan
bahwa sisi yang satu tidak dapat dipisahkan dari sisi mata uang lainnya.
Dilihat dari 5 tahap pencegahan, maka seharusnya yang dimaksudkan itu seorang
dokter mampu melakukan 5 tahap itu seluruhnya, yaitu sejak dari tahap promotif,
preventif, protektif, kuratif dan rehabilitatif, jadi kiranya pada titik inilah
sebenamya Ilmu Kesehatan Masyarakat diselenggarakan agar calon ahli kesehatan
mampu memahami Ilmu Kesehatan Masyarakat dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian cukup jelas bahwa Ilmu Kesehatan
Masyarakat itu berada dalam pohon keilmuan.
Mengenai hal tersebut di atas Hanlon menyebutkan bahwa secara garis besar Ilmu
Kesehatan Masyarakat itu berkaitan dengan 2 (dua) hal, yaitu:
1. Permasalahan lingkungan
2. Permasalahan pelayanan kesehatan
Selanjutnya secara lebih spesifik kegiatan-kegiatan Ilmu Kesehatan Masyarakat itu
digolongkan menjadi 7 (tujuh) kategori, yaitu :
1. pengumpulan data
2. penyimpanan data
3. analisis data
4. Pendidikan masyarakat di bidang kesehatan pada tingkat individu dan komunitas
5. Merencanakan dan mengevaluasi kesehatan secara terpadu
6. Penelitian-penelitian yang bersifat ilmiah, teknis dan administrative.
Menyimak uraian tentang bidang-bidang kajian Ilmu Kesehatan Masyarakat
tersebut di atas, maka terlihat bahwa ternyata cakupan IKM amat luas sekali.
Kiranya permasalahan inilah yang semestinya dipertimbangkan secara masak-
masak oleh berbagai pihak.
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
c . Penyusunan Personalia
1. Perumahan
2. pembuangan kotoran manusia
3. penyediaan air bersih
4. pembuangan sampah
e pembuangan air kotor (limbah)
1. kandang hewan ternak
2. Pencemaran udara, air, dsb
1. Kesehatan Kerja
Adalah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat didalam suatu masyarakat
pekerja dan masyarakat lingkungannya.
Tujuannya :