Anda di halaman 1dari 26

TUGAS PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG

STRUKTUR RANGKA BAJA

Data Teknis yang Diketahui


Fungsi bangunan : Pabrik Kimia
Lokasi : Palopo
Tinggi per lantai : 3.1 m
Tinggi lantai dasar dan lantai 1 : 4.5 m
Kondisi tanah : Tanah Sedang (D)
Mutu beton (fc’) : 28+1 = 29 MPa
Mutu baja (tulangan) : fy = 420 MPa
Mutu baja (tulangan sengkang) : fys = 380 MPa
1. Data Respon Spektra

Tabel 2.1 Data Parameter Gempa di Palopo

Klasifikasi Menentukan Klasifikasi Situs dan Koef


Sedang (SD)
Tanah Situs
Fa 1.185
Nilai Spektra Kecepatan Fv 1.753
Ss 1.372
S1 0.567 Percepatan Respon Spektra
SMS 0.933
Kategori Risiko dan Faktor
SDS 0.622
Keutamaan Gempa
Kategori Risiko II SM1 0.567
Ie 1 SD1 0.378

Kategori Desain
D
Seismik

Respon spektra yang diambil adalah respon gempa daerah Palopo (Kota
Palopo provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia) di dapatkan data dari website
puskim.pu.go.id
di peroleh grafik seperti berikut ini:

Gambar 2.1 Grafik Spektrum Percepatan Gempa Daerah Lampung (sumber :


puskim.go.id)
2. Resiko dan Faktor Keutamaan Gempa Bangunan Pabrik

Gambar 2.2 Kategori Resiko Bangunan Gedung dan


Non-gedung untuk Beban Gempa

Gambar 2.3 Faktor Keutamaan Gempa


3. Mencari Nilai Parameter Beban Gempa
3.1 Data parameter gempa

Tabel 2.2 Koefisien Situs Fa

Tabel 2.3 Koefisien Situs Fv


3.2 Data parameter gempa

Tabel 2.4 Faktor R, 𝐶𝑑 , dan Ω

Pada Perencanaan ini digunakan Sistem Beton Bertulan Pemikul


Momen Khusus (SRPMK). Diperoleh data R = 8, 𝐶𝑑 = 3, dan Ω = 5.5.

3.3 Menghitung Waktu Getar Alami (T)

Tabel 2.5 Koefisien batas atas pada perioda

Tabel tersebut dapat di ambil pada SNI 1726-2012 pada Tabel 14. Nilai 𝐶𝑢
dapat diambil dengan menggunakan interpolasi nilai SD1. Pada tabel diatas dapat
diperoleh nilai Cu = 1.4.
Tabel 2.6 Nilai Parameter Periode Pendekatan Ct dan x

Tabel tersebut dapat di ambil pada SNI 1726-2012 pada Tabel 15. Tipe Struktur
yang di ambil adalah Rangka Beton Pemikul Momen, lalu di dapatkan nilai
parameter Ct = 0,0724a dengan nilai x = 0,8.

4. Input Profil Kolom dan Balok (trial dan error)


 Kolom = (700x700)
 Balok = (500x200)
 Mutu Baja = BJ 50

5. Perhitungan Kombinasi Pembebanan


Kombinasi Pembebanan yang digunakan dalam perencanaan ini adalah
sebagai berikut:
1. 1,4 DL
2. 1,2 DL + 1,6 LL
3. 1,2 DL + 1 LL + 0,3(𝜌QEX + 0,2SDS DL) + 1(𝜌QEY + 0,2SDS DL)
4. 1,2 DL + 1 LL + 0,3(𝜌QEX + 0,2SDS DL) − 1(𝜌QEY + 0,2SDS DL)
5. 1,2 DL + 1 LL − 0,3(𝜌QEX + 0,2SDS DL) + 1(𝜌QEY + 0,2SDS DL)
6. 1,2 DL + 1 LL − 0,3(𝜌QEX + 0,2SDS DL) − 1(𝜌QEY + 0,2SDS DL)
7. 1,2 DL + 1 LL + 1(𝜌QEX + 0,2SDS DL) + 0,3(𝜌QEY + 0,2SDS DL)
8. 1,2 DL + 1 LL + 1(𝜌QEX + 0,2SDS DL) − 0,3(𝜌QEY + 0,2SDS DL)
9. 1,2 DL + 1 LL − 1(𝜌QEX + 0,2SDS DL)+ 0,3(𝜌QEY + 0,2SDS DL)
10. 1,2 DL + 1 LL − 1(𝜌QEX + 0,2SDS DL)− 0,3(𝜌QEY + 0,2SDS DL)
11. 0,9 DL + 0,3(𝜌QEX - 0,2SDS DL) + 1(𝜌QEY - 0,2SDS DL)
12. 0,9 DL + 0,3(𝜌QEX - 0,2SDS DL) − 1(𝜌QEY - 0,2SDS DL)
13. 0,9 DL − 0,3(𝜌QEX - 0,2SDS DL) + 1(𝜌QEY - 0,2SDS DL)
14. 0,9 DL − 0,3(𝜌QEX - 0,2SDS DL) − 1(𝜌QEY - 0,2SDS DL)
15. 0,9 DL + 1(𝜌QEX - 0,2SDS DL) + 0,3(𝜌QEY - 0,2SDS DL)
16. 0,9 DL + 1(𝜌QEX - 0,2SDS DL) − 0,3(𝜌QEY - 0,2SDS DL)
17. 0,9 DL − 1(𝜌QEX - 0,2SDS DL) + 0,3(𝜌QEY - 0,2SDS DL)
18. 0,9 DL − 1(𝜌QEX - 0,2SDS DL) − 0,3(𝜌QEY - 0,2SDS DL)
Dengan nilai faktor redundansi (𝜌) sebesar 1,3 dan nilai SDS = 0.622 maka
didapatkan kombinasi pembebanan sebagai berikut:

Tabel 2.7 Perhitungan Kombinasi Pembebanan


R
LOAD COMBINATION
No. DL SIDL LL EQX EQY
1 1.4 1.4
2 1.2 1.2 1.6
3 1.362 1.362 1 0.39 1.3
4 1.113 1.113 1 0.39 -1.3
5 1.287 1.287 1 -0.39 1.3
6 1.038 1.038 1 -0.39 -1.3
7 1.362 1.362 1 1.3 0.39
8 1.113 1.113 1 1.3 -0.39
9 1.287 1.287 1 -1.3 0.39
10 1.038 1.038 1 -1.3 -0.39
11 0.738 0.738 0 0.39 1.3
12 0.987 0.987 0 0.39 -1.3
13 0.813 0.813 0 -0.39 1.3
14 1.062 1.062 0 -0.39 -1.3
15 0.738 0.738 0 1.3 0.39
16 0.987 0.987 0 1.3 -0.39
17 0.813 0.813 0 -1.3 0.39
18 1.062 1.062 0 -1.3 -0.39
6. Berat dan Massa Struktur Berdasarkan ETABS.
Tabel 2.8 Mass Summary by Story
TABLE: Mass Summary by Story
UX UY UZ
Story
kg kg kg
Story7 239418.01 239418.01 0
Story6 227768.37 227768.37 0
Story5 227768.37 227768.37 0
Story4 227768.37 227768.37 0
Story3 227768.37 227768.37 0
Story2 227768.37 227768.37 0
Story1 185594.92 185594.92 0
Base 21206.87 21206.87 0
Massa Total 1563854.78
Berat Total 15341.41539
3. Periode Getar Struktur
Tabel 2.9 Modal Participating Mass Ratios

TABLE: Modal Participating Mass Ratios


Case Mode Period UX UY UZ Sum UX Sum UY Sum UZ RX RY RZ Sum RX
Modal 1 0.867 0 0.8674 0 0 0.8674 0 0.1489 0 0 0.1489
Modal 2 0.765 0.7553 0 0 0.7553 0.8674 0 0 0.1714 0.083 0.1489
Modal 3 0.685 0.0728 0 0 0.8281 0.8674 0 0 0.0214 0.7631 0.1489
Modal 4 0.263 0 0.0871 0 0.8281 0.9545 0 0.6942 0 0 0.8431
Modal 5 0.219 0.096 0 0 0.9241 0.9545 0 0 0.5352 0.0086 0.8431
Modal 6 0.203 0.0146 0 0 0.9387 0.9545 0 0 0.0716 0.0906 0.8431
Modal 7 0.136 0 0.027 0 0.9387 0.9816 0 0.0705 0 0 0.9136
Modal 8 0.106 0.028 0 0 0.9667 0.9816 0 0 0.0762 0.0055 0.9136
Modal 9 0.101 0.0101 0 0 0.9767 0.9816 0 0 0.0283 0.0284 0.9136
Modal 10 0.083 0 0.0117 0 0.9767 0.9932 0 0.0606 0 0 0.9742
Modal 11 0.063 0.0081 0 0 0.9849 0.9932 0 0 0.0351 0.0055 0.9742
Modal 12 0.061 0.0073 0 0 0.9921 0.9932 0 0 0.031 0.0085 0.9742
Gambar 2.5 Modal Participating Mass Ratios

 Ta min
Karena Ta ETABS < Ta min maka Ta
Ta min = Ct × hnx
yang dipakai pada perhitungan
= (0,0724)1 × (23.1)0,8
adalah Ta min = 0.893
= 0.893 s

 Ta max
Tmax = Ta min × Cu
= 0.893 × 1,4
= 1.25 s

 Ta ETABS = 0.867 s
4. Gaya Geser Dasar dan Gempa yang Terjadi Berdasarkan Analisis Statik
Ekivalen
Tabel 2.10 Perhitungan Gaya Gempa Antar Tingkat
Gaya Gempa Lateral Bangunan
h
Lantai W (kg) W (kN) WixHik Cv Fx (kN)
(m)
Story 7 239418.01 2348.690678 23.1 96529.62128 0.268371356 320.112
Story 6 227768.37 2234.40771 20 77433.95131 0.215281633 256.787
Story 5 227768.37 2234.40771 16.9 63440.46187 0.176376977 210.382
Story 4 227768.37 2234.40771 13.8 49912.49963 0.138766578 165.520
Story 3 227768.37 2234.40771 10.7 36935.00159 0.102686578 122.484
Story 2 227768.37 2234.40771 7.6 24637.99188 0.068498469 81.705
Story 1 185594.92 1820.686165 4.5 10797.22377 0.030018408 35.806
Total = 359686.7513 1 1192.795

Nilai perhitungan Fx dan Fy adalah sama.


Diketahui nilai Cs=0,078, g = 9,81 m/s2, dan nilai k = 1.184
Contoh Perhitungan Pada Lantai 1 :
1. W = 2348.69 x 9.81
= 239418.01 kg
2. Hi = 23.1 m
3. Wi x Hik = 239418.01 x 23,11.184
= 96529.62
Wi x Hik
4. CVx = ∑Wi x Hik
96529.62
= 359686.75

= 0.268
Perhitungan Cs
SDS SD1
Cs hitung = 𝑅 Cs max = 𝑅
( ) 𝑇𝑎 𝑥 ( )
𝐼 𝐼

0.622 0.663
= 8 = 8
( ) 0.893 𝑥 ( )
1 1

= 0.078 = 0.093
Cs min = 0.044 x SDS x Ie Karena Cs min < Cs hitung < Cs max
= 0.044 x 0.622 x 1 maka nilai Cs yang digunakan
adalah nilai Cs hitumg = 0.078
= 0.027
5. V = Cs x Wi
= 0.078 x 15341.42
= 1192.795
6. Fx = CVx x V
= 0.26837 x 1192.795
= 320.112 kN

Gambar 2.6 Memasukkan data Fx

Gambar 2.7 Memasukkan data Fy

Pada ETABS dalam mengeluarkan Story Forces yang merupakan gaya


geser yang terjadi pada setiap lantainya. Story Forces yang terjadi ini karena
adanya berat struktur itu sendiri dan adanya gaya gempa Fx dan Fy yang sudah
di input pada ETABS.
5. Perpindahan dan Story Drift yang Terjadi Pada Struktur Berdasarkan
Analisis Statik Ekuivalen dan Respon Spektrum.
5.1 Analisis Statik Ekuivalen
Data Fx dan Fy yang dimasukan akan memberikan gaya yang terjadi pada
struktur yang mengakibatkan perpindahan suatu struktur.
Tabel 2.12 Diaphragm Center of Mass Displacement
TABLE: Diaphragm Center of Mass Displacements
Story Diaphragm Load Case UX UY RZ X Y Z
Story7 D7 EQX 17.8 -2.2E-10 -0.00005 16.25 12.2 23.1
Story6 D6 EQX 16.2 -1.9E-10 -4.2E-05 16.25 11.0947 20
Story5 D5 EQX 14.1 -1.6E-10 -3.2E-05 16.25 11.0947 16.9
Story4 D4 EQX 11.6 -1.3E-10 -2.2E-05 16.25 11.0947 13.8
Story3 D3 EQX 8.6 -1E-10 -1.2E-05 16.25 11.0947 10.7
Story2 D2 EQX 5.5 -6.4E-11 -4E-06 16.25 11.0947 7.6
Story1 D1 EQX 2.6 -3.4E-11 -5E-07 16.25 13.307 4.5
Story7 D7 EQY 0.02627 22.1 0.000203 16.25 12.2 23.1
Story6 D6 EQY 0.2 20.7 0.000188 16.25 11.0947 20
Story5 D5 EQY 0.2 18.6 0.000167 16.25 11.0947 16.9
Story4 D4 EQY 0.2 15.8 0.000139 16.25 11.0947 13.8
Story3 D3 EQY 0.1 12.4 0.000106 16.25 11.0947 10.7
Story2 D2 EQY 0.1 8.5 0.00007 16.25 11.0947 7.6
Story1 D1 EQY -0.0228 4.3 0.000034 16.25 13.307 4.5

Gambar 2.8 Hasil Tabel dari ETABS.


Setelah di dapat tabel dari ETABS tersebut maka dapa menghitung
simpangan antar lantai akibat dari Statik Ekuivalen seperti yang disajikan pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.13 Tabel Simpangan Antar Lantai Statik Ekuivalen
UX
Drift
EX per Delta Delta
Lantai hx (m) Keterangan
(mm) Tingkat (mm) Izin
(mm)
7 23.1 17.8 1.600 8.8000 31 OK!
6 20 16.2 2.100 11.5500 31 OK!
5 16.9 14.1 2.500 13.7500 31 OK!
4 13.8 11.6 3.000 16.5000 31 OK!
3 10.7 8.6 3.100 17.0500 31 OK!
2 7.6 5.5 2.900 15.9500 31 OK!
1 4.5 2.6 2.600 14.3000 45 OK!
UY
Drift
EY per Delta Delta
Lantai hx (m) Keterangan
(mm) Tingkat (mm) Izin
(mm)
7 23.1 22.1 1.400 7.70 31 OK!
6 20 20.7 2.100 11.55 31 OK!
5 16.9 18.6 2.800 15.40 31 OK!
4 13.8 15.8 3.400 18.70 31 OK!
3 10.7 12.4 3.900 21.45 31 OK!
2 7.6 8.5 4.200 23.10 31 OK!
1 4.5 4.3 4.300 23.65 45 OK!
5.2 Analisis Respon Spektrum
Setelah perhitungan statik ekuivalen maka masukan Respon Spektrum.
Pada ETABS untuk memasukkan nilai Respon Spektrum dapat dilakukan
dengan cara memasukkan nilai Ss dan S1 di Load Patterns. Dan membuat
function Respon Spektrum yang baru.

Gambar 2.10 Data Respon Spektrum yang baru.

Gambar 2.11 Load Patterns untuk Respon Spektrum.


Gambar 2.12 Memasukkan nilai Respon Spektrum Ex
*Dengan cara yang sama masukkan nilai Respon Spektrum pada EY.

Masukkan nilai Load Cases pada ETABS

Gamber 2.13 Memasukkan Respon Spektrum


Gamber 2.14 Memasukkan Nilai Respon Spektrum.
Nilai Scale Factor yang digunakan adalah dengan perhitungan di bawah ini:
𝑔𝑥𝐼𝑒 9.81𝑥1
= = 1.23
𝑅 8
Setelah memasukkan nilai parameter Respon Spektrum yang baru maka
Run ETABS tersebut hingga memunculkan tabel Diaphragm Center of Mass
Ratio.

Tabel 2.14 Tabel Diaphragm Center of Mass Ratio untuk Respon Spektrum
TABLE: Diaphragm Center of Mass Displacements
Story Diaphragm Load Case UX UY RZ X Y Z
Story7 D7 EQX Max 13.44 4.04E-10 0.004687 16.25 12.2 23.1
Story6 D6 EQX Max 12.5 3.46E-10 0.00438 16.25 11.0947 20
Story5 D5 EQX Max 10.97 4.11E-10 0.003931 16.25 11.0947 16.9
Story4 D4 EQX Max 9.04 1.04E-09 0.003327 16.25 11.0947 13.8
Story3 D3 EQX Max 6.79 2.46E-09 0.002585 16.25 11.0947 10.7
Story2 D2 EQX Max 4.36 4.85E-09 0.001738 16.25 11.0947 7.6
Story1 D1 EQX Max 1.95 8.83E-10 0.000858 16.25 13.307 4.5
Story7 D7 EQY Max 1.79E-09 15.69 2.55E-12 16.25 12.2 23.1
Story6 D6 EQY Max 6.25E-10 14.79 2.1E-12 16.25 11.0947 20
Story5 D5 EQY Max 1.96E-09 13.37 2.17E-12 16.25 11.0947 16.9
Story4 D4 EQY Max 1.4E-09 11.44 1.8E-12 16.25 11.0947 13.8
Story3 D3 EQY Max 6.45E-10 9.03 1.52E-12 16.25 11.0947 10.7
Story2 D2 EQY Max 2.08E-09 6.24 1.55E-12 16.25 11.0947 7.6
Story1 D1 EQY Max 1.6E-09 3.21 1.25E-12 16.25 13.307 4.5
Tabel 2.15 Tabel Simpangan Antar Lantai Respon Spektrum
UX
Drift
EX per Delta Delta
Lantai hx (m) Keterangan
(mm) Tingkat (mm) Izin
(mm)
7 23.1 13.44 0.940 5.17 31 OK!
6 20 12.5 1.530 8.42 31 OK!
5 16.9 10.97 1.930 10.62 31 OK!
4 13.8 9.04 2.250 12.38 31 OK!
3 10.7 6.79 2.430 13.37 31 OK!
2 7.6 4.36 2.410 13.26 31 OK!
1 4.5 1.95 1.950 10.73 45 OK!
UY
Drift
EY per Delta Delta
Lantai hx (m) Keterangan
(mm) Tingkat (mm) Izin
(mm)
7 23.1 15.69 0.900 4.95 31 OK!
6 20 14.79 1.420 7.81 31 OK!
5 16.9 13.37 1.930 10.62 31 OK!
4 13.8 11.44 2.410 13.26 31 OK!
3 10.7 9.03 2.790 15.35 31 OK!
2 7.6 6.24 3.030 16.67 31 OK!
1 4.5 3.21 3.210 17.66 45 OK!
25

20

15
hx (m)

RSX
RSY
10 SDX
SDY

0
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500
Selisih Drift per Tingkat (mm)

Gambar 2.15 Grafik simpangan antar lantai Statik ekivalen dan Respon Spektra
6. Desain Profil Balok dan Kolom
6.1 Detail Profil Kolom

Gambar 2.17 Data Kolom yang akan di tinjau.

Stress Check forces and Moments


Location (mm) Pu (kN) Mu33 (kN-m) Mu22 (kN-m) Vu2 (kN) Vu3 (kN) Tu (kN-m)
1050 -2908.1314 -47.1579 -1.8137 44.2133 1.3715 5.285E-06

Gambar 2.18 Data Kolom Pu, M2, dan M3.


6.2 Detail Profil Balok

Gambar 2.19 Data Balok yang akan di tinjau.

Moments and Capacities


Mu Moment (kN-m) ϕMn Capacity (kN-m) ϕMn No LTBD (kN-m)
Major Bending 119.5075 583.9431 805.3195
Minor Bending 0 123.7427

Shear Design
Vu Force (kN) ϕVn Capacity (kN) Stress Ratio
Major Shear 6.7801 1107 0.006
Minor Shear 0 1416.96 0
Gambar 2.20 Data Balok yang akan di tinjau.
7. Desain Penulangan Pelat (Beton)
Momen terbesar terdapat di story 2 pada pelat F17. Momen yang
didapatkan adalah sebesar 12.464 kNm/m. Baik Mu- maupun Mu + menggunakan
momen sebesar 12.464 kNm/m.

Gamber 2.25 Data untuk desain penulangan plat.

1. Tebal pelat (h) = 140 mm


Tebal Selimut Beton (d’) = 20 mm (asumsi)
Tebal Efektif (d) = h – d’ = 140 – 20 = 120 mm
Lebar Pelat (b) = 1000 mm (diambil per 1 meter)
600
2. Cb = 600 + fy × d
600
= 600 + 420 × 120

= 70.588 mm
3. Mb = 0,85 × f’c × β × Cb × b × (d – (0,5 × β × Cb))
= 0,85 × 37 × 0,80 × 70.588 × 1000 × (120 – (0,5 × 0,85 ×
70.588))
= 159839644.8 Nmm
12464000
4. Mn = 0,9
= 13848888,89 Nmm
5. Mn < Mb ... Under Reinforced
Mn ρ × fy
6. = 𝜌 × fy (1 – 0,59 )
b d2 f'c
13848888,89 ρ ×420
= 𝜌 × 420 (1 – 0,59 )
1000 × 1202 37

Didapat nilai 𝜌1 = 0,147


0.85𝑥𝑓𝑐′ 600
7. 𝜌b = 𝑥βx 600 + fy
fy
0.85𝑥37 600
= 𝑥0.8x 600 + 420
420

= 0.0352
1,4 1,4
8. 𝜌 min = = 420 = 0,003
fy

9. 𝜌 max = 0.75 x 𝜌b
= 0.75 x 0.0352
= 0.0264
10. 𝜌 = 0,147 > 𝜌 max = 0,0264 ; diambil 𝜌 = 0,0264
11. As’ =𝜌×b×d
= 0,0264 × 1000 × 120
= 3168 mm2
12. Asumsi gunakan D25 dengan A = 490,874 mm2
3168
13. Jumlah tulangan = 490,874 = 6,454 buah = 7 buah
1000
14. Jarak maksimum antar tulangan = = 142,857 mm = 140 mm
7
LAMPIRAN
TUGAS PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
STRUKTUR RANGKA BAJA
Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah SIA-302 Perancangan Struktur
Gedung
yang diberikan oleh:
Nessa Valiantine Diredja, S.T., M.T

Disusun oleh :
Muhamad Najmi R (22 2016 181)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2019

Anda mungkin juga menyukai