Anda di halaman 1dari 5

NAMA : CHOIRUL WAHYU BOEDIONO

NIM : 16350633

PRODI : S1 TEKNIK MESIN / SEMESTER 3

TUGAS MEKANIKA FLUIDA

1. Aliran Steady dan tak steady


a) Aliran Steady adalah Suatu aliran fluida disebut steady jika aliran
yang mana kondisi alirannya (kecepatan, tekanan, densitas, dsb) tidak
berubah dengan waktu.
Contoh : Aliran sungai pada kondisi tidak ada perubahan aliran
( tidak hujan, tidak banjir )
b) Aliran tak steady adalah aliran dengan kondisi yang alirannya berubah
dengan waktu.
Contoh : pada saat kita memutar penutup kran maka air yang mengalir
adalah tak steady.

2. Aliran seragam dan tak seragam


a) Aliran seragam adalah kondisi dimana komponen aliran tidak berubah
terhadap jarak.
Contoh : aliran di saluran/sungai pada kondisi tidak ada pengaruh
pembendungan/terjunan, tidak ada penyempitan/pelebaran
ekstrim.

b) Aliran tidak seragam adalah kondisi dimana komponen aliran berubah


terhadap jarak.
Contoh : aliran di saluran/sungai pada kondisi ada pengaruh
pembendungan/terjunan, ada penyempitan/pelebaran yang ekstrim.

3. Aliran Laminer dan turbulen


a) Aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi
lapisan-lapisan yang membentuk garis-garis alir dan tidak
berpotongan satu sama lain. Alirannya relatief mempunyai kecepatan
rendah dan fluidanya bergerak sejajar dan mempunyai batasan-batasan
yang berisi aliran fluida.
Contoh : Aliran lambat dari cairan kental.

b) Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak


secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling
interaksi. Akibat dari hal tersebut garis alir antar partikel fluidanya
saling berpotongan.
Contoh : Pusaran air di sungai.

4. Aliran mampat dan tak mampat


a) Aliran mampat adalah aliran fluida yang apabila diberi gaya tekanan
maka volume dan suhunya akan mengalami perbedaan.
Contoh : gas

b) Aliran tak mampat adalah dentitas fluida hanya sedikit terpangaruh


olah perubahan yang besar tehadap tekanan.
Contoh : air
5. Aliran rotasional dan tak rotasional
a) Aliran rotasional adalah aliran dimana nilai rotasinya atau setiap
komponen vektor rotasinya sama dengan nol.
Contoh : medan aliran pada aliran seragam

b) Aliran tak rotasional adalah aliran dimana nilai rotasinya atau setiap
komponen vektor rotasinya tidak sama dengan nol.
Contoh : medan aliran pada aliran tak seragam

6. Aliran satu,dua,dan tiga dimensi


a) Aliran satu dimensi, kecepatan di setiap titik pada tampang
lintang mempunyai besar dan arah yang sama.
Contoh : aliran dalam pipa

b) A l i r a n d u a d i me n s i , s e mu a p a r t i k e l d i a n g g a p me n g a l i r
d a l a m b i d a n g s e p a n ja n g a l i r a n , s e h i n g g a t i d a k a d a
aliran tegak lurus pada bidang tersebut.
Contoh : Aliran atas musuh bendung arus yang khas.

c) Aliran tiga dimensi, komponen kecepatan ditinjau pada


koordinat ruang x,y,z yaitu u,v,w.

7. Aliran subsonic, transonic, supersonic, dan hipersonic


a) Aliran subsonic adalah aliran semacam ini memiliki kecepatan yang
kurang dari kecepatan suara di semua tempat di dalam aliran.
Contoh : penerbangan pesawat
b) Aliran transonic adalah Jika aliran bebas tetap merupakan aliran
subsonik (M<1), namun cukup besar untuk membuat aliran di suatu
area di sekitar airfoil memiliki bilangan Mach lebih dari satu, maka
aliran tersebut dinamakan aliran transonik.
Contoh : gelombang kejut di bagian ujung pesawat

c) Aliran supersonic adalah aliran dengan bilangan Mach lebih besar dari
1 di semua tempat dalam aliran disebut sebagai aliran supersonik.
Contoh : Gelombang bunyi yang ditimbulkan pesawat yang
memancar ke segala arah.

d) Aliran hypersonic adalah aliran bendalir yang mencapai kelajuan yang


menyebabkan molekul udara bertukar menjadi ion, terjadi pada
kecepatan yang cukup berbeda.
Contoh : Aliran di sayap pesawat

8. Aliran kritis, subkritis, dan superkritis


a) Aliran Kritis adalah kondisi aliran yang dipakai sebagai pegangan
dalam menentukan dimensi bangunan ukur debit dan tidak akan
bergerak/menyebar melawan arah arus.
Contoh : Riak yang terjadi ketika sebuah batu dilempar ke dalam
sungai
b) A l i r a n s u b k r i t i s , u n t u k a l i r a n subkritis, kedalaman biasanya
lebih besar dan kecepatan aliran rendah, kecepatan air < kecepatan
gelombang hulu aliran dipengaruhi pengendali hilir.
Contoh : Riak yang timbul dapat bergerak melawan arus
c) Aliran superkritis, Untuk aliran superkritis kedalaman relatife
lebih kecil dan kecepatan relative tinggi, Kecepatan air > kecepatan
gelombang hulu aliran tidak dipengaruhi pengendali hilir.
Contoh : Segala riak yang ditimbulkan dari suatu gangguan adalah
mengikuti arah arus.

Anda mungkin juga menyukai