Brief Proposal Skripsi 1
Brief Proposal Skripsi 1
PENELITIAN DESKRIPTIF
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Keperawatan Strata 1
STIKES RS.Baptis Kediri
Oleh:
WIDYA WATI
NIM: 01.2.16.00563
Oleh :
Pembimbing Ketua
Pembimbing
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
4.1 J
4.2 K
4.3 K
4.4 K
4.5 K
4.6 J
4.7 J
4.8 J
Daftar Pustaka
Lampiran 1
BAB 1
PENDAHULUAN
Kita tidak dapat menutup mata dan telinga bahwa masalah kesehatan
rohani dan jasmani, dan kematian serta menuju tercapainya well born baby
and well health mother sehingga pemeriksaan diri harus dilaksanakan dengan
usia subur (WUS), yaitu berusia 15-49 tahun, termasuk ibu hamil dan calon
pengantin. Waktu yang tepat untuk memberikan vaksin TT sekitar 2-6 bulan
sebelum pernikahan agar tubuh memiliki waktu untuk membentuk antibodi
(Sudargo.2018).
vaksinasi saja ataupun hanya berkaitan dengan fertilasi (keturunan) saja tetapi
kondisi tubuh seseorang, baik secara mental maupun medis yang berguna
checkup ini perlu peran serta perawat sebgai edukator adalah dengan
terpenting yang harus dilakukan oleh wanita dan pria usia subur sebelum
merupakan hal utama untuk mempersiapkan memiliki buah hati yang sehat.
born baby and well health mother (Ayu, 2019). Kesehatan wanita dan pria
usia subur dipersiapkan sejak sebelum menikah bila ditemukan ada masalah
Premarital Checkup pada Wanita dan Pria Usia Subur di Kelurahan Bangsal”.
konflik yang akan terjadi dalaam rumah tangga, seperti masalah psikis yang
belum matang, masalah kesehatan, dan juga masalah keturunan. Banyak hal
merugikan yang dapat terjadi bila tidak melakukan premarital checkup antara
lain psikis yng belum matang, masalah kesehatan yang tidak di ketahui
pencetus perceraian pada rumah tangga di masa depan, dan banyak hal lain
checkup.
Premarital Checkup
TINJAUAN PUSTAKA
2. Tinjauan Teori
mempelai sebenarnya sangat dianjurkan oleh dokter dan merupakan salah satu
prosedur penting yang perlu anda dan pasangan lakukan sebelum pernikahan
(Artea, 2015).
anak. Selain itu juga sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit terutama
(Djoerban, 2012)
dan ibu bebas dari penyakit, tetapi semua anak-anak terkena pembiakan
yang cepat pada butir-butir darah merah. Hal ini menyebabkan mereka
oleh anak laki-laki dan bukan anak perempuan. Satu bentuk penyakit
terjadi jika darah sang ibu yang negatif bertentangan dengan darah sang
suami yang positif. Jika anak lahir dengan selamat, maka bayi itu akan
al, 2012).
kesehatan kedua calon mempelai, masih ada cukup waktu untuk konseling
Hasil dari pemeriksaan tersebut, baik ataupun buruk kembali kepada kedua
pada dasarnya Premarital Checkup ini dapat dilakukan kapan saja dan
dilakukan dalam kurun waktu 6-12 bulan sebelum menikah. Jadi, bila ada
kelainan, penyakit atau infeksi dalam pemeriksaan, maka hal itu dapat
dengan memeriksa ipe drah dan faktor rhesus, kadr hemoglobin,kadar gula
darah, virus hepaatitis B/C serta virus-virus rubella, cytomegao virus 1dan
2015) :
1. Premarital checkup meliputi tes darah rutin dan analisis hemoglobin untuk
peradangan.
3. Tipe darah dan Tes Faktor Resus untuk mengetahui kemungkinan golongn
darah bayi. Golongan darah dan uji resus bergunan untuk janin
4. Yes urin lengkap untuk memamtau fingsi ginjal dan penyakit lain yang
Herpes yang dapat menyebabkan cacat pada janin dan bayi prematur.
Pengetahuan merupakan hasik dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang
dan peraba. Tetapi sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata
oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama dari pada perilaku yang tidak
didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni sebagai
stimulus.
perilaku baru.
stimulus.
1. Tahu (Know). Tahu diartikan sebagai pengingat akan suatu materi yang
bahan yang dipelajari atau rancangan yang telah diterima . Oleh sebab
Kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
Orang yang telah paham terhadap objek atau materi tersebut harus dapat
rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain. Contohnya, “...dapat menggunkan rumus statistik dalam
tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya
satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
2009).
(Bagaskoro, 2019).
2. Media
sangat luas. Jadi contoh dari media masa ini adalah televisi, radio,
2019).
3. Informasi
hari dan juga yang diperoleh dari data dan pengamatan terhadap
1. Pengetahuan Implisit
dan juga tidak sebegitu mudah untuk ditransferkan kepada orang lain
(Bagaskoro, 2019).
kanan , pertama belokkan duu setir ke kiri sedikit, lalu ketika sepeda
implisit seringkali berisi kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak
2. Pengetahuan Eksplisit
dan bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luas. Informasi yang
3. Pengetahuan Empiris
yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa
4. Pengetahuan Rasional
Pengetahuan Rasional adalah pengetahuan yang diperolh dari akal
2019).
2. Fungsi Prediksi
3. Fungsi Pengembangan
Fungsi pengembangan yaitu fungsi yang senantiasa merupada
4. Fungsi Deskriptif
1. Pendidikan
2. Media
3. Informasi (Bagaskoro, 2019)
Keterangan: : Diteliti : Tidak Diteliti
:Berhubungan
BAB 4
METODE PENELITIAN
waanita dan pria usia subur di kelurahan Bangsal. Desain penelitian adalah
Populasi:
Warga Masyarakat (Wanita dan Laki-laki usia subur 20-29 tahun) di Kelurahan
Bangsal
Purposive Sampling
Variabel diperoleh
dengan memberikan
kuesioner kepada
responden
Populasi penelitian yaitu semua warga masyarakat baik wanita dan pria
1.3.2 Sampel
wanita dan pria usia subur (20-29 tahun) di Kelurahan Bangsal yang
Populasi yaitu warga masyarakat baik wanita dan pria usia Subur (20-29
n= N .
1=N(d2)
1.3.3 Sampling
terdiri dari data umum dan data khusus. Pada saat pengambilan data
dijumlahkan kemudian dibagi menjadi 3 kategori : baik jika nilai > 75%,
cukup jika nilai 56-74%, kurang jika nilai < 55 (Budiman dkk, 2013)
peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak
1.7.2 Anonimity
oleh responden. Lembar tersebut hanya cukup diberi nomer atau kode
tertentu.
1.7.3 Confidentiality
hanya terbatas pada kelompok data tertentu yang terkait dengan masalah
penelitian.
1.8 Keterbatasan
tidak jujur, sehingga hasilnya kurang mewakili secara kualitatif. Oleh karena
Ayu ida, Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2,.
Jakarta: EGC
Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakartaa: Salemba Medika
Endra. 2017.
Jāzirī, Abd. Rahman al, Kitāb al-Fiqh ‘Alā al-Mażāhib al-Arba’ah, Beirut: Dār al-
Fikr, t.t. 2012
Merati TP, Djauzi S. Respon imun infeksi HIV. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S, eds. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 4th ed.
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2006
Nursalam. 2008.
Nama :
Umur :
Alamat :
Kediri,................ 2019
Yang memberi penjelasan Yang mendapat penjelasan
Peneliti, Subjek
(............................)
*)Coret yang tidak perlu
LEMBAR KUESIONER
No. Res :
Petunjuk Pengisian :
(√) pada kotak jawaban yang anda pilih (pilih satu jawaaban.
1. Usia : Tahun
2. Pendidikan Terakhir :
: SD : SMA
3. Status Pernikahan :
KARTU BIMBINGAN
NIM : 01.2.16.00563
Angkatan : 10 (SEPULUH)
CATATAN :
PEMBIMBING