Anda di halaman 1dari 3

Karakter yang sering menimbulkan konflik di dunia kerja :

1. Datang telat ke kantor

Sikap buruk di dunia kerja, salah satunya datang telat ke kantor. Keburukan di dunia kerja yang
satu ini kayaknya paling sering terjadi deh. Sebaiknya kamu menghindari kebiasaan ini, karena
pasti bakal menghambat tugas rekan kerja lainnya. Misalnya kamu ada janji meeting di jam-jam
awal masuk kerja, tapi kamu telat, secara tidak langsung kamu juga telah membuang-buang
waktu berharga rekan kerjamu hanya buat menunggumu yang datang.
Jika telat dengan alasan tertentu yang jelas, lebih baik melapor ke atasan atau ke rekan kerjamu
agar mereka juga bisa melakukan tindakan antisipasi.

2. Pura-pura sakit

Pura-pura sakit salah satu sikap buruk di dunia kerja. Pura-pura sakit adalah cara yang paling
sering dilakukan karyawan agar tidak masuk ke kantor. Padahal, aslinya hanya malas
mengerjakan tugas-tugas yang setiap hari selalu bermunculan. Ingat, sebagai karyawan kamu
bekerja dalam sebuah tim. Kalau kamu tidak masuk kerja karena alasan pura-pura sakit, kasihan
rekan timmu yang harus menanggung beban kerjamu.

3. Makan-makanan yang berbau menyengat di meja kerja

Makan makanan berbau menyengat salah satu sikap buruk di dunia kerja. Kalau kamu punya
ruangan sendiri, perilaku yang ini sepertinya gak ada masalah. Tapi, kalau kamu berada di
sebuah ruangan dengan rekan-rekan kerja lainnya, lebih baik untuk dihindari. Tidak semua orang
senang dengan beberapa bau yang menyengat, misalnya duren, terasi, ikan asin. Kalau mereka
mencium bau-bau tersebut saat kerja, pasi pekerjaannya bakal terganggu dan gak konsentrasi
bekerja.

4. Mengganggu konsentrasi saat meeting

Mengganggu konsentrasi saat meeting salah satu sikap buruk di dunia kerja Dalam dunia
kerja, meeting merupakan momen yang sakral untuk menyampaikan, mendiskusikan, dan
memutuskan hal-hal penting perusahaan. Jadi bayangkan kalau ada yang ‘bertingkah’ saat
momen ini, betapa jengkelnya peserta lainnya. Tingkah buruk saat meeting di antaranya,
bermain ponsel, mengobrol sendiri, dan masih banyak lagi.

5. Terlalu berisik saat bekerja

Terlalu berisik saat kerja salah satu sikap buruk di dunia kerja. Tidak ada yang lebih
mengganggu kerjaan selain rekan kerja yang berisik. Misalnya menyetel lagu
dengan speaker keras di saat jam-jam sibuk, atau telepon-teleponan dengan suara lantang.

6. Berpikiran negatif terus-terusan

Selalu berpikir negatif salah satu sikap buruk di dunia kerja. Sebagai rekan kerja, sikap yang
harus dimiliki adalah saling menguatkan dan positif dalam melakukan pekerjaan tim. Hal yang
harus dihindari adalah terlalu sering berpikiran negatif. Misalnya saja, ketika rekan kerjamu
memiliki ide atau saran, lantas kamu mengeluarkan komentar dengan nada pesimistis. Perilaku
seperti itu tentu sangat tidak bagus bagi kemajuan perusahaan. Tindakan bijak yang harus
dilakukan ketika teman memberi saran adalah dengan mengapresiasi, lalu memberikan tambahan
jika ada yang dirasa kurang. Sikap pesimistis tidak akan mampu membuat perusahaan semakin
baik. Bahkan, sebanyak 62 persen atasan enggan menaikkan jabatan bawahannya yang selalu
berpikiran negatif dan pesimistis.

7. Berkelakuan jorok

Berkelakuan jorok sikap buruk di dunia kerja. Bertingkah jorok dan kotor di kantor merupakan
salah satu hal yang paling gak bisa ditolerir dalam dunia kerja. Penghuni kantor bukan cuma
kamu doang, tapi juga ada orang lain yang tentu menginginkan tempat mereka mencari nafkah
selalu dalam keadaan bersih. Perilaku yang masuk dalam kategori jorok, misalnya, membuang
puntung rokok sembarangan, meninggalkan piring kotor di sembarang tempat, atau
menggunakan toilet dalam keadaan basah. Meski ada officeboy, kebersihan kantor adalah
tanggung jawab bersama semua termasuk pimpinan perusahaan. Karena kantor yang kotor bisa
mengganggu kondusivitas dan produktivitas kegiatan bekerja.

8. Ngomongin politik
Ngomongin politik sikap buruk di dunia kerja. Kegiatan ini sebenarnya tidak masuk ke
dalam kategori buruk sih. Tapi dalam kondisi saat ini, kayaknya lebih baik untuk gak ngomongin
politik di tempat kerja. Seperti diketahui, politik di Indonesia sendiri terpecah jadi dua, koalisi
pemerintah dan oposisi, setiap orang pasti punya pandangan yang berbeda-beda, ada yang ke
Jokowi ada juga yang ke Prabowo. Meski pemilu udah usai, perdebatan itu gak pernah usai,
masing-masing pendukung saling mendewakan idolanya sendiri. Bahayanya adalah, kalau
sampai perdebatan itu berakhir dengan konflik.

Anda mungkin juga menyukai