PENDAHULUAN
kejadian patah tulang. Wanita yang telah mengalami masa menopouse beresiko
mengalami osteoporosis.
Pada saat menopouse banyak masalah yang muncul salah satunya yaitu
patah tulang. Osteporosis di Indonesia sudah dalam tingkat yang patut diwaspadai,
gaya hidup seperti meroko dan alkohol serta obat-obatan bisa menurunkan massa
tulang.2
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), tahun tahun 2014
memperkirakan bahwa patah tulang panggul akibat osteoporosis akan meningkat tiga
kali lipat dari 1,7 juta menjadi 6.3 juta. Di seluruh dunia satu dari tiga wanita yang
berusia diatas 50 tahun memiliki resiko mengalami patah tulang akibat osteoporosis
dalam hisup mereka. Penderita osteoporosis di Eropa, Jepang dan Amerika adalah
sebanyak 73 juta penduduk, sedangkan di Cina 84 juta penduduk dan ada 200 juta
1
2
sebesar 20%, dari 251 juta pada tahun 2013 menjadi 300 juta pada tahun 2050,
harapan hidup akan mencapai usia 80 tahun. Orang-orang yang paling beresiko
untuk osteoporosis yaitu wanita dengan usia di atas 50 tahun, dan lebih dari 1/3
Jawa Tengah 24.02%, Daerah Istimewa Yogjakarta 23.%, dan terendah yang
menderita osteoporosis yaitu Jawa Timur sebanyak 21.4%. Wanita lebih beresiko
atau hormon utama pada wanita yang membantu mengatur pengangkutan kalsium
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Shelly Nanda tentang Gambaran
Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan oleh peneliti dengan
melakukan wawancara di Desa Besadi Pada bulan Juli 2017 terdapat 10 ibu
osteoporosis dan ada 4 ibu menopouse tidak mengalami osteoporosis. Ibu yang
disebabkan karena rajin olahraga, dan sering mengkonsumsi makanan dari produk
hewani.
Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Ada Hubungan Pengetahuan Ibu
menguatkan atau melemahkan teori. Dari segi praktis manfaat penelitian untuk
praktek lapangan.
1. Bagi Responden
BAB II
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Shelly Nanda tentang Hubungan
(53.8%), sikap yang positif terhadapa osteoporosis (38.2%), dan perilaku yang
aktif (57.5%). Dengan uji statistik chi-square 0,001 dengan taraf signifikan 5%,
nilai α adalah 0,05, sehingga dapat disimpulakan bahwa þ-sign< α (0,001 < 0,05)
pendekatan cross sectional. Dengan uji statistik chi-square 0,017 dengan taraf
signifikan 5%, nilai α adalah 0,05, sehingga dapat disimpulakan bahwa þ-sign< α
7
(0,017 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan ada
Tahun 2016.4
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu Lestari tentang Hubungan
sectional. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 114 responden. Dengan uji
statistik chi-square pengetahuan 0.001 dengan taraf signifikan 5%, nilai α adalah
0,05, chi-square sikap 0.031, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima ini berarti ada Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Terhadap
2.2. Osteoporosis
tulang.10
monopouse, tulang yang lemah atau rapuh lebih beresiko untuk mengalami patah
8
tulang kecil. Pada tubuh manusia terjadi keseimbangan antara pembentuk kan dan
perusakan tulang. Tulang dibentuk secara optimal pada usia 25 tahun dan semakin
terjaga dengan baik karena adanya olahraga. Pembentukkan tulang secara optimal
estrogen maka berakibat pada perusakan tulang yang lebih besar dari pada
1. Osteoporosis primer
pada usia 50-an, hormon estrogen wanita akan turun 2-3 tahun sebelum
menopouse. Massa tulang akan berkurang 1-3% dalam 5-7 tahun pertama
tetapi tidak akan berhenti sampai akhirnya total seorang waanita akan
2. Osteoporosis sekunder
bisa pula akibat tindakan pembedahan atau pemberian obat yang mempercepat
kafein.12
normal usianya.
kepadatan tulang.
f. Ukuran tubuh. Ras Afrika memiliki kerangka tubuh yang besar, mereka
yang rendah.
cepat.
asupan kalsium 450 mg/hari pada usia 45 tahun dan 1200 mg/hari pada
usia 75 tahun.
pil KB memiliki tulang yang lebih kuat dibanding dengan yang lain, ini
11
puluhan tahun tanpa keluhan. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga
tulang menjadi kolaps atau hancur, akan timbul nyeri, dan perubahan bentuk
c. Patah tulang.
tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps spontan hanya karena cedera
yang ringan. biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah
tertentu seperti punggung yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau
berjalan. Jika disentuh daerah tersebut akan terasa sakit, biasanya rasa sakit ini
akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.12
menimpa tulang karena berkurangnya massa dan kepadatan tulang. Ada beberapa
1. Nyeri tulang.
b. Menimbulkan kecacatan.
usia anak, remaja sampai usia 30 tahun. Ada beberapa hal yang dapat membantu
1. Olahraga teratur.
Olahraga sangat penting dilakukan secara teratur secara dini, ada senam
berat badan sambil berdiri misalnya jalan, jogging, dansa dan lari.
2. Diet seimbang
Bila tidak ada penyakit hati dan ginjal, osteoporosis dapat dicegah dengan
pola makan tidak teratur sehingga timbul gangguan kecukupan zat gizi dalam
Pada usia lanjut hati-hati timbulnya kecelakaan misalnya terjatuh akibat lantai
5. Asupan kalsium 1500 mg/hari dan vitamin D 400 IU/hari, aktivitas fisik 30
2.3. Menopouse
berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami
menopouse alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi
berlalu.
Menopouse adalah kondisi normal yang dialami oleh para wanita seiring
dengan bertambahnya usia mereka. Ketika menopouse sudah medekat siklus dapat
terjadi dalam waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi
tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluhan, siklus mulai
14
kurangnya satu tahun berhentinya haid dapat didahului oleh siklus haid yang lebih
dengan menarche terjadi, makin lambat menopouse timbul sebaliknya makin lama
1. Premenopouse
menstruasi yang tidak teratur masa ini dimulai sekitar usia 40tahun.
2. Perimenopouse
3. Pascamenopouse
menopouse. Pada masa ini seseorang wanita akan rentan terhadap penyakit
masa menopouse.
2. Paritas
menopouse.
3. Faktor psikis
16
bekerja.
terjadi karena cra kerja kontrasepsi yang menekan fungsi indung telur
sehingga tidak memproduksi sel telur, ini akan membuat wanita lama
menopouse.
6. Nutrisi. Wanita yang kesehatannya dan asupan gizi yang baik cenderung
1. Olahraga.
6. Mengkonsumsi Vitamin D.
2.4. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
indra manusia yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
akan terus bertambah dan bervariatif sesuai dengan proses pengalaman manusia
yang dialami. Proses pengetahuan tersebut melibatkan tiga (3) aspek, yaitu proses
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
dari pada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang
1. Tahu (Know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang
2. Memahami (Comprehention)
benar.
3. Aplikasi (Application)
dipelajari pada situasi ataupun kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
4. Analisi (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek
5. Sintesis (Syntesis)
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
6. Evaluasi (Evaluation)
telah ada.17
1. Faktor Internal
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
b. Sosial Budaya
2.5. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Penelitian ini
Sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
3.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diolah peneliti untuk
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
penelitian ini adalah Random Sampling yaitu menuliskan semua populasi pada
n= N = 180 = 64 sampel.
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Jumlah Populasi
Pengetahuan Pencegahan
Osteoporosis
mendefinisikan variabel-variabel.19
TABEL 3.1.
Definisi Operaional dan Aspek Pengukuran.
Jenis
Jumlah Cara dan Skala
Variabel Value Skala
Pernyataan Alat Ukur) Pengukuran
Ukur
Independen 15 Skor max 15 Baik jika 3 Ordinal
Pengetahuan dan skor min menjawab 11-15
Ibu 1 a. Cukup jika
Benar: 1 menjawab 6-10 2
Salah: 0 b. Kurang jika
menjawab <6
1
Data primer adalah data yang dilakukan secara langsung oleh peneliti.
oleh peneliti dengan responden atau subjek dengan cara tanya jawab.
Data tersier dalam penelitian ini didapatkan dari website resmi, yang
penelitian ini seperti WHO, SDKI, dan Profil Kabupaten atau Kota Sumatera
Utara.
1. Collecting
2. Cheking
agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan hasil
3. Coding
yang diteliti.
4. Entering
5. Data Prosesing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai
Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur. Menentukkan derajat ketepatan dari instrumen
penelitian berbentuk kuesioner di uji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-
tiap pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Nilai semua pertanyaan ini
mempunyai korelasi yang bermakna. Uji validitas ini akan dilakukan di Desa
N XY X Y
N X
r hitung =
X N Y 2 Y
2 2 2
Keterangan:
∑XY : Jumlah produk dari skor butir dan skor total butir instrumen
maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung< rtabel maka
Tabel 3.3.
Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan Ibu Menopouse di Desa
Beruam Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat Tahun 2017
No. Item
r hitung r tabel Keterangan
Pertanyaan
1. 0.746 0,444 Valid
2. 0.779 0,444 Valid
3. 0.779 0,444 Valid
4. 0.779 0,444 Valid
5. 0.723 0,444 Valid
6. 0.579 0,444 Valid
7. 0.614 0,444 Valid
8. 0.451 0,444 Valid
9. 0.746 0,444 Valid
27
pengetahuan ibu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15, lebih
pengetahuan ibu nifas adalah valid dan layak digunakan untuk penelitian.
Tabel 3.4.
Hasil Uji Validitas Kuesioner Pencegahan Osteoporosis Pada Ibu
Menopouse di Desa Beruam Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat Tahun 2017.
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai r hitung untuk pernyataan kuesioner
10 lebih besar dari r tabel (0,444), sehingga dapat disimpulkan pernyataan kuesioner
Pencegahan Osteoporosis Pada Ibu Menopouse adalah valid dan layak digunakan
untuk penelitian.
28
Cronchbach Alpha yang dibandingkan dengan tabel r. Uji validitas ini akan dilakukan
responden ibu menopause, didapatkan bahwa Cronchbach Alpha>r tabel. Maka dapat
TABEL 3.6
Hasil Uji Realibilitas Kuesioner Pencegahan Osteoporosis Pada Ibu Menopouse
di Desa Beruam Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat Tahun 2017.
diperoleh jika dibandingkan dengan nilai r product moment pada tabel dengan
ketentuan jika rhitung > rtabel maka uji tersebut reliabel. Berdasarkan uji reliabilitas
diatas yang dilakukan pada 20 orang di peroleh koefisien Cronbach Alpha sebesar
0,917. Oleh karena itu nilai Cronbach Alpha > rtabel maka dapat dinyatakan
reliabel.
TABEL 3.7
Hasil Uji Realibilitas Kuesioner Pencegahan Osteoporosis Pada Ibu Menopouse
di Desa Beruam Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat Tahun 2017.
diperoleh jika dibandingkan dengan nilai r product moment pada tabel dengan
ketentuan jika rhitung > rtabel maka uji tersebut reliabel. Berdasarkan uji reliabilitas
diatas yang dilakukan pada 20 orang di peroleh koefisien Cronbach Alpha sebesar
29
0,846. Oleh karena itu nilai Cronbach Alpha > rtabel maka dapat dinyatakan
reliabel
statistik pvalue (0.05). Apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai p < p value (0.05)
maka dikatakan (Ho) ditolak, artinya kedua variabel secara statistik mempunyai
antara variabel terikat dengan variabel bebas digunakan analisis tabulasi silang.19
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Sejarah desa
perumahan dan sisanya ditanami oleh sawit hingga saat ini sudah jarang di temui
dalam satu tempat saja. Sehingga tempat tinggal mereka yang lama menjadi
ladang mereka.
Besadi adalah masyarakat bersuku karo, namun pada saat ini sudah ada suku yang
lain tidak hanya karo saja misalnya suku jawa. Mayoritas agama masyaraka desa
Besadi saat ini adalah beragama islam. Sebelah Timur Berbatasan dengan desa
dusun Besadi, dusun Lau Mentar dan dusun Durin Mulo. Luas desa besadi ±980
ha. Desa Besadi sebenarnya memiliki nama Pesadi namun lambat laun desa
a. Visi
b. Misi
masyarakat
Sumatera Utara dengan luas daerah 920 ha. Dengan jumlah KK 607 dengan
jumlah laki-laki sebanyak 1019 dan jumlah perempuan sebanyak 971n dengan
KEPALA DESA
BENGIS SEMBIRING,SP
SEKETARIS
MAKMUR GINTING
Taringan Sitepu
Kepala Kepala a widiaKepala
WAT Kepala Dusun
GINTING
33
4.2.1. UsiaResponden
TABEL 4.1
Distribusi Frekuensi Usia terhadap Wanita Menopouse Tentang
Pencegahan Osteoporosis di Desa Besadi Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat
Tahun 2016.
No Umur F %
1 50-55 38 59,4
2 > 55 26 40,6
Jumlah 64 100
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa usia wanita menopouse pada usia
50-64 sebanyak 38 orang (59,4%) dan usia menopouse >55 tahun sebanyak 26
orang (40,6%).
4.2.2. PendidikanResponden
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi pendidikan terhadap Wanita Menopouse Tentang
Pencegahan Osteoporosis di Desa Besadi Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat
Tahun 2016.
No Pendidikan F %
1 SD 31 48,4
2 SMP 19 29,7
3 SMA (Sederajat) 10 15,6
4 Perguruan Tinggi 4 6,3
Jumlah 64 100
sebanyak 4 responden.
34
TABEL 4.3
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pengetahuan Ibu Menopouse
Upaya Pencegahan Osteoporosis Di Desa Besadi Kecamatan Kuala Kabupaten
Langkat Tahun 2017
Jawaban
Total
No. Pertanyaan Salah Benar
n % n % N %
1 Apa yang dimaksud dengan menopouse 25 39.1 39 60.9 64 100
adalah
2 Seorang wanita dikatakan menopouse 30 46.9 33 51.6 64 100
setelah berhenti haid selama?
3 Apa saja yang dilakukan untuk 28 43.8 36 56.3 64 100
memperlambat terjadinya menopouse?
4 Banyak tanda-tanda atau gejala yang 25 39.1 39 60.9 64 100
dapat mengakibatkan menopouse, salah
satunya adalah
5 Berikut ini cara untuk menjaga 35 54.7 29 45.3 64 100
kesehatan di masa menopouse adalah
6 Selain gaya hidup sehat apakah yang 30 46.9 34 53.1 64 100
dapat dilakukan untuk mengurangi
keluhan-keluhan fisik dan psikis dimasa
menopouse?
7 Apakah pengaruh menopouse terhadap 27 42.2 37 57.8 64 100
kehidupan seksualitas?
8 Makanan apa saja yang harus dihindari 26 40.6 38 59.4 64 100
pada saat menopouse?
9 Bagaiaman cara untuk menghadapi sulit 23 35.9 41 64.1 64 100
tidur dalam keadaan menopouse?
10 Untuk mengurangi keluhan atau dampak 29 45.3 35 54.7 64 100
menopouse ibu harus?
11 Gejala penurunan kesehatan pada ibu 29 45.3 35 54.7 64 100
menopouse ditandai dengan
35
berikut ini:
TABEL 4.4.
Hubungan Pengetahuan Ibu Menopouse Di Desa Besadi Kecamatan
Kuala Kabupaten Langkat Tahun 2017
No Variabel Pengetahuan F %
1 Baik 22 34.4
2 Cukup 15 23.4
3 Kurang 27 42.2
Total 64 100
Sumber : Data Penelitian 2017
TABEL 4.5
(39.1%),
Tabel 4.6.
Pencegahan Osteoporosis Di Desa Besadi Kecamatan Kuala Kabupaten
Langkat Tahun 2017
Jumlah
No Pencegahan Osteoporosis
F %
1 Tidak Mencegah 33 51.6
2 Mencegah 31 48.4
Total 64 100
Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi Pencegahan
TABEL 4.7.
Hubungan Pengetahuan Ibu Menopouse Dengan Upaya Pencegahan
Osteoporosis Di Desa Besadi Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat Tahun 2017
Pencegahan Osteoporosis
Pengetahuan Tidak
No Mencegah Total
Ibu Mencegah Sig-p
f % f % F %
1 Baik 5 7.8 17 26.6 22 34.4
2 Cukup 7 10.9 8 12.5 15 23.4
0.001
3 Kurang 21 32.8 6 9.4 27 42.2
Total 33 51.6 31 48.4 64 100
Berdasarkan tabel 4.7. Tabulasi silang antara Hubungan Pengetahuan Ibu
Kuala Kabupaten Langkat Tahun 2017, diketahui bahwa dari 64 responden ibu
Kuala Kabupaten Langkat Tahun 2017, Setelah dilakukan uji statistik dengan
(α=0.05), sehingga didapatkan hasil bahwa p<α, berarti Ha diterima artinya ada
Tahun 2017.
41
Jenis penelitian yang digunakan adalah Survei Analitik dengan pendekatan cross
sectional. Dengan uji statistik chi-square 0,017 dengan taraf signifikan 5%, nilai α
adalah 0,05, sehingga dapat disimpulakan bahwa þ-sign< α (0,017 < 0,05) maka
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
indra manusia yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami
menopouse alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi
berlalu.
tulang.10
42
monopouse, tulang yang lemah atau rapuh lebih beresiko untuk mengalami patah
tulang kecil. Pada tubuh manusia terjadi keseimbangan antara pembentukkan dan
perusakan tulang. Tulang dibentuk secara optimal pada usia 25 tahun dan semakin
terjaga dengan baik karena adanya olahraga. Pembentukkan tulang secara optimal
Kuala Kabupaten Langkat Tahun 2017, dimana masih banyak ibu yang
osteoporosis.
BAB V
5.1. Kesimpulan
2. Pencegahan osteoporosis pada ibu berada pada kategori tidak mencega yaitu
43
44
5.2. Saran
berikut :
1. Bagi Responden
mencegah osteoporosis.
Osteoporosis.
46