Anda di halaman 1dari 11

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS

(ISPA )

1. Dwi Utari
2. Yuli Permatasari
3. Ermihizzah Rifami
4. Mellin Widya HTG
5. Kristin Situmeang
6. Putra Jaya Hulu
PENGERTIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
ATAS ( ISPA )
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah
infeksi saluran pernafasan akut yang
menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru
yang berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA
mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi
kebanyakan penyakit ini mengenai bagian
saluran atas dan bawah secara stimulan atau
berurutan (Muttaqin, 2008).
EPIDEMIOLOGI DARI INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN ATAS ( ISPA )
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) merupakan salah
satu penyebab kematian tersering pada anak di negara
sedang berkembang. Infeksi Saluran Pernafasan Akut
ini menyebabkan empat dari 15 juta perkiraan kematian
pada anak berusia dibawah lima tahun pada setiap
tahunnya, dan sebanyak dua per tiga kematian tersebut
adalah bayi (khususnya bayi muda usia kurang dari dua
bulan) (WHO, 2003). ISPA adalah penyakit akut yang
disebabkan oleh virus, bakteri maupun riketsia. Bakteri-
bakteri yang paling sering terlibat adalah Streptococcus
grup A, Pneumococcus-pneumococcus, H.influenza
yang terutama dijumpai pada anak-anak kecil.
PATOFISIOLOGI PENYAKIT INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN ATAS ( ISPA )
Perjalanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan
berinteraksinya virus dengan tubuh. Masuknya
virus sebagai antigen ke saluran pernafasan
menyebabkan silia yang terdapat pada
permukaan saluran nafas bergerak ke atas
mendorong virus ke arah faring atau dengan
suatu tangkapan refleks spasmus oleh
laring.Jika refleks tersebut gagal maka virus
merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa
saluran pernafasan (Kending dan Chernick,
1983).
KLASIFIKASI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
ATAS ( ISPA )
Klasifikasi penyakit ISPA dibedakan untuk
golongan umur di bawah 2 bulan dan untuk
golongan umur 2 bulan-5 tahun
a. Golongan Umur Kurang 2 Bulan
1. Pneumonia Berat
2. Bukan Pneumonia (batuk pilek biasa)
b. Golongan Umur 2 Bulan-5 Tahun
1. Pneumonia Berat
2. Pneumonia Sedang
3. Bukan Pneumonia
ETIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
ATAS ( ISPA )
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus
dan riketsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain
adalah dari genus Streptokokus, Stafilokokus,
Pneumokokus, Hemofillus, Bordetelia dan
Korinebakterium. Virus penyebab ISPA antara lain
adalah golongan Miksovirus, Koronavirus,
Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain
(Suhandayani, 2007).
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk
kesaluran nafas. Salah satu penyebab ISPA yang lain
adalah asap pembakaran bahan bakar kayu yang
biasanya digunakan untuk memasak.
TANDA DAN GEJALA KLINIS DARI PENYAKIT
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA )
Sedangkan tanda gejala ISPA menurut Depkes RI (2002)
adalah :
a. Gejala dari ISPA Ringan
1. Batuk
2. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan
suara (misal pada waktu berbicara atau menangis).
3. Pilek, yaitu mengeluarkan lender atau ingus dari hidung.
4. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 370 C atau jika
dahi anak diraba.

b. Gejala dari ISPA Sedang


1. Pernafasan lebih dari 50 kali per menit pada anak yang
berumur kurang dari satu tahun atau lebih dari 40 kali per
menit pada anak yang berumur satu tahun atau lebih.
2. Suhu lebih dari 39º C (diukur dengan termometer).

3. Tenggorokan berwarna merah.

4. Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak.

5.Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.

6.Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur).

7.Pernafasan berbunyi menciut-ciut.

c. Gejala dari ISPA Berat


1. Bibir atau kulit membiru.
2. Lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada
waktu bernafas.
3. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun.
4. Pernafasan berbunyi seperti orang mengorok dan anak
tampak gelisah.
5. Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas.
6.Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
7.Tenggorokan berwarna merah
DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN ATAS ( ISPA )
Diagnosis ISPA umumnya ditegakkan melalui
anamnesa (wawancara seputar riwayat penyakit dan
gejala), pemeriksaan fisik, dan apabila diperlukan,
pemeriksaan laboratorium. Pada pemeriksaan fisik,
suara napas anda akan diperiksa untuk mengetahui
apakah ada penumpukan cairan atau terjadinya
peradangan pada paru-paru. Hidung dan
tenggorokan juga akan diperiksa. Pemeriksaan
tambahan yang mungkin dilakukan adalah prosedur
pulse oxymetry. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
memeriksa seberapa banyak oksigen yang masuk ke
paru-paru, dan biasanya dilakukan pada pasien yang
mengalami kesulitan bernafas.
KOMPLIKASI PENYAKIT ISPA
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah
sinusitis, faringitis, infeksi telinga tengah,
infeksi saluran tuba eustachii, hingga
bronkhitis dan pneumonia (radang paru).
Infeksi saluran pernapasan parah dan
menyebabkan dehidrasi yang signifikan,
kesulitan bernafas dengan oksigenasi buruk (
hipoksia ), kebingungan yang signifikan,
kelesuan, dan pembengkakan napas pendek
pada paru-paru kronis dan penyakit jantung (
chronic obstructive pulmonary disease atau
COPD, gagal jantung kongestif
PENGOBATAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN ATAS ( ISPA )
a. Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan
antibiotik parenteral, oksigen dan sebagainya.
b. Pneumonia : diberi obat antibiotik kotrimoksasol
peroral. Bila penderita tidak mungkin diberi
kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian
kotrimoksasol keadaan penderita menetap, dapat
dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin,
amoksisilin atau penisilin prokain.
c. Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik

Anda mungkin juga menyukai