Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGETAHUAN LINGKUNGAN
ENERGI NUKLIR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Dosen pengampu:

Disusun Oleh :
Kelompok
Qurotul Aini (52172124)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan anugerahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Energi Nuklir. kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan di masa akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua dan kami selaku penyusun dan bagi pembaca kami minta maaf
jika terjadi kesalahan.Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................
1.3 Tujuan ........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian energi nuklir ............................................................................................
2.2 Macam – macam energi nuklir .................................................................................
2.3 Manfaat energi nuklir................................................................................................
2.4 Prosedur energi nuklir ...............................................................................................
2.5 Teknik fusi dan fisi ...................................................................................................
2.6 Dampak terhadap lingkungan fisik dan sosial ..........................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyediaan sumber energi untuk berbagai kebutuhan baik skala kecil maupun
skala besar masih mengandalkan sumber energi fosil, sementara ketersediaan bahan
bakar fosil itu sendiri terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Saat ini bahan bakar fosil
menjadi sumber energi primer dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehari-hari.
Bensin, solar, kerosin, gas alam dan sebagainya telah digunakan dihampir seluruh
aktifitas manusia, seperti pada kendaraan bermotor, proses memasak, serta mesin-mesin
pabrik dalam skala besar.

Tingkat pertumbuhan populasi manusia yang tinggi menyebabkan kebutuhan


manusia akan energi meningkat tiap tahunnya. Hal tersebut menyebabkan
permasalahan, karena ketersediaan bahan bakar terbatas dan tidak dapat diperbaharui,
sehingga tidak mampu mengimbangi kebutuhan manusia akan energi. Terbatasnya
ketersediaan bahan bakar fosil, pada akhirnya akan memaksa manusia untuk melakukan
pencarian sumber energi alternatif. Saat ini, telah banyak ditemukan sumber energi
alternatif seperti energi angin, energi surya dan lain sebagainya yang diharapkan dapat
mengganti peran energi fosil pada kehidupan.

Salah satu energi alternatif yang diharapkan dapat menggantikan energi adalah
energi nuklir. Berdasarkan kemampuan reaktor nuklir yang mampu menghasilkan
panas yang sangat tinggi untuk mencapai efisiensi optimal dalam menghasilkan energi
listrik, menjadikan nuklir sebagai energi yang efisien untuk menggantikan energi.
Selain itu, keberadaan sumber energi nuklir saat ini masih melimpah.

Secara umum, masyarakat beranggapan bahwa nuklir merupakan bahan yang


ditakuti karena berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan. Padahal sebenarnya nuklir
mempunyai beberapa kelebihan sebagai bahan bakar seperti: tidak mahal, mudah untuk
dipindahkan (dengan sistem keamanan yang ketat), energi yang dihasilkan tinggi, tidak
memiliki efek rumah kaca dan hujan asam dan lain sebagainya. Selain itu, energi nuklir
merupakan energi terbarukan. Selain dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama,
energi ini juga dapat dibuat atau diproduksi tanpa perlu menunggu berjuta-juta tahun
untuk memanfaatkan energinya.
1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian energi nuklir


Energi nuklir adalah energi dalam bentuk energi tersimpan yang dapat dilepas
akibat interaksi partikel dengan atau di dalam inti atom. Energi ini dilepas sebagai hasil
usaha partikel-partikel untuk memperoleh kondisi yang lebih stabil. Reaksi nuklir dapat
terjadi pada peluluhan radioaktif, fisi, dan fusi (Messmer, 1999).

Reaktor nuklir adalah suatu alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan
sekaligus menjaga kesinambungan reaksi itu. Reaktor nuklir ditetapkan sebagai alat yang
menggunakan materi nuklir sebagai bahan bakarnya. Materi fisi yang digunakan sebagai
bahan bakar adalah uranium, plutonium dan lain-lain. Jadi secara umum reaktor nuklir
adalah tempat berlangsungnya reaksi nuklir yang terkendali. Untuk mengendalikan
operasi dan menghentikannya digunakan bahan penyerap neutron yang disebut batang
kendali. Jenis reaktor nuklir dibedakan berdasarkan besarnya energi kinetik neutron yang
merupakan faktor utama dalam reaksi fisi berantai, yaitu reaktor neutron panas, reaktor
neutron cepat dan lain-lain. Berdasarkan jenis materi yang digunakan sebagai moderator
dan pendingin, reaktor diklasifikasikan menjadi reaktor air ringan, reaktor air berat,
reaktor grafit dan lain-lain (Sutrisno, 2004).

Percobaan pertama yang berhasil untuk energi nuklir dilakukan oleh fisikawan
jerman Otto Hanh, Lise Meiner, dan Fritz Strassman pada tahun 1938. Setelah itu, pada
tahun 1942 Enrico Fermi menemukan reaksi berantai dari nuklir yang menghasilkan
energi tinggi dengan menggunakan bahan Plutonium. Energi nuklir sebagai pembangkit
listrik dengan menggunakan reaktor nuklir pertama kali digunakan pada tanggal 20
Desember 1951 di dekat kota arco, Idaho (Ruslan,2003).

Pada akhir abad 20, gerakan menentang energi nuklir mulai dilakukan. Hal ini
didasarkan ketakutan adanya nuclear accident dan ketakutan tentang bahaya radiasi dari
nuklir itu sendiri, serta kekhawatiran akan kebocoran dari sistem penyimpanan nuklir.
Gerakan tersebut makin gencar setelah adanya kecelakaan nuklir di Three mile Island dan
Chernobyl.
2.2 Macam – macam energi nuklir

2.3 Manfaat energi nuklir


1. Dalam bidang medis yakni sebagai diagnose dan juga terapi radiasi. Hal ini tentunya
sangat berguna bagi mereka para penderita kanker. Pada bidang ini sering disebut
juga sebagai kedokteran nuklir. Sinar X merupakan salah satu hasil dari
pengembangan teknologi ini yang dikembangkan oleh banyak ahli di seluruh dunia.
Sebagai kesimpulan teknologi nuklir tidak hanya digunakan sebagai senjata saja,
melainkan dalam bidang medis untuk membantu menyembuhkan berbagai penyakit.
2. Dalam bidang pertanian. Lalu apa yang dimaksudkan dalam bidang pertanian?
Apakah makanan yang akan dikonsumsi terkontaminasi denan radiasi? Dalam hal ini
teknologi nuklir disebut dengan istilah Irradiasi makanan. Irradiasi makanan
merupakan proses memaparkan bahan makanan dengan menggunakan ionisasi
radiasi. Proses tersebut kedengarannya berbahaya, namun tahukah Anda bahwa proses
tersebut bertujuan untuk menghancurkan bakteri, virus, maupun juga serangga yang
terdapat pada makanan. Proses ini menggunakan radiasi dar sinar X, sinar gamma,
dan electron dari hasil pemercepat electron.
3. Dalam bidang industri. Saat ini banyak negara yang memanfaatkan energi nuklir
dalam bidang industri. Sebagai contoh dalam proses eksplorasi serta gas, penggunaan
teknologi ini sangat bermanfaat. Dibutuhkan guna menentukan dari sifat bebatuan
yang terdapat di sekitar seperti litografi maupun porositas. Penggunaan teknologi
nuklir menggunakan neutron, sumber energi dari sinar gamma dan juga detector
radiasi yang sudah ditanam pada bebatuan yang akan diteliti. Kemampuan dari radiasi
nuklit ini memiliki daya tembus yang sangat tinggi, sehingga sangat efektif untuk
pemeriksaan bahan tanpa harus melakukan perusaan terlebih dahulu. Selain
digunakan untuk proses eksplorasi gas serta minyak, teknologi nuklir juga digunakan
untuk mengukur kelembaban dan kepadatan serta sebagai perancangan konstruksi
jalan.
4. Dalam pembangkit listrik. Konsep ini diterapkan oleh negara-negara maju di dunia
seperti Jepang, Jerman, Inggris, dan negara maju lainnya. PLTN atau Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir memang memberikan energi listrik sangat besar ketimbang
energi dari fosil. Namun dalam penerapan sebagai pembangkit listrik dibutuhkan
biaya yang tidak sedikit serta membutuhkan perhatian khusus dalam hal keamanan
agar radiaktof dalam reactor tidak bocor.
2.4 Prosedur energi nuklir

2.5 Teknik fusi dan fisi


Fusi nuklir merupakan sebuah proses saat dua inti bergabung menjadi satu,
membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Proses penggabungan inti
nuklir membutuhkan energi yang sangat besar, namun energi yang dihasilkan saat kedua
inti telah bergabung lebih besar lagi dan begitu seterusnya. Energi yang dilepas dari
reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia, karena energi pengikat yang menggabungkan
kedua inti atom jauh lebih besar dari energi yang menahan elektron ke inti atom (Hari,
2009).

Fusi nuklir terjadi di alam bebas pada aktivitas bintang atau matahari. Saat ini,
reaksi fusi buatan manusia sudah umum terjadi, meskipun sekarang belum semua
teknologi tentang sumber pembangkit tenaga nuklir dikuasai oleh manusia. Apabila
rangkaian reaksi fusi menjadi tak terkontrol, maka reaksi akan menghasilkan ledakan
termonuklir yang biasa disebut dengan Hydrogen Bomb (Parmanto, 2007).

Reaksi fisi nuklir adalah proses pembelahan inti atom menjadi dua inti atom yang
lebih kecil. Reaksi ini menghasilkan foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar
gamma) serta melepaskan energi yang sangat besar. Dua inti yang dihasilkan umumnya
memiliki ukuran yang sama, dengan rasio massa 3:2 untuk isotop fisil (Parmanto, 2007).

Fisi elemen berat merupakan reaksi eksotermik yang dapat melepaskan energi
besar, baik radiasi elektromagnetik maupun energi kinetik pecahan. Agar fisi dapat
menghasilkan energi, jumlah energi pengikat unsur yang dihasilkan harus lebih besar dari
unsur awal. Fisi merupakan salah satu bentuk transmutasi nuklir karena pecahan yang
dihasilkan tidak sama dengan unsur atom awal (Parmanto, 2007).

Saat fisi nuklir berada dalam fase peluruhan radioaktif, reaksi dapat muncul tanpa
penembakan neutron. Tipe ini disebut dengan fisi spontan dan jarang terjadi, kecuali pada
jenis isotop yang berat. Pada alat yang berteknologi nuklir, semua fisi nuklirnya
merupakan sebuah proses yang dijalankan oleh penembakan yang dihasilkan dari
tabrakan 2 partikel subatomik. Fisi nuklir sama sekali berbeda dengan reaksi nuklir
lainnya. Fisi nuklir dapat diperkuat dan dapat dikontrol melalui reaksi rantai nuklir.
Dalam sebuah reaksi, setiap neutron yang dilepaskan dapat menyebabkan reaksi fisi
lainnya, sehingga akan melepaskan lebih banyak neutron lagi dan lebih banyak
menghasilkan reaksi fisi lagi (Parmanto,2007).

2.6 Dampak terhadap lingkungan fisik dan sosial

BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai