PENGETAHUAN LINGKUNGAN
ENERGI NUKLIR
Disusun Oleh :
Kelompok
Qurotul Aini (52172124)
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan anugerahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Energi Nuklir. kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan di masa akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua dan kami selaku penyusun dan bagi pembaca kami minta maaf
jika terjadi kesalahan.Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................
1.3 Tujuan ........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian energi nuklir ............................................................................................
2.2 Macam – macam energi nuklir .................................................................................
2.3 Manfaat energi nuklir................................................................................................
2.4 Prosedur energi nuklir ...............................................................................................
2.5 Teknik fusi dan fisi ...................................................................................................
2.6 Dampak terhadap lingkungan fisik dan sosial ..........................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Penyediaan sumber energi untuk berbagai kebutuhan baik skala kecil maupun
skala besar masih mengandalkan sumber energi fosil, sementara ketersediaan bahan
bakar fosil itu sendiri terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Saat ini bahan bakar fosil
menjadi sumber energi primer dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehari-hari.
Bensin, solar, kerosin, gas alam dan sebagainya telah digunakan dihampir seluruh
aktifitas manusia, seperti pada kendaraan bermotor, proses memasak, serta mesin-mesin
pabrik dalam skala besar.
Salah satu energi alternatif yang diharapkan dapat menggantikan energi adalah
energi nuklir. Berdasarkan kemampuan reaktor nuklir yang mampu menghasilkan
panas yang sangat tinggi untuk mencapai efisiensi optimal dalam menghasilkan energi
listrik, menjadikan nuklir sebagai energi yang efisien untuk menggantikan energi.
Selain itu, keberadaan sumber energi nuklir saat ini masih melimpah.
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Reaktor nuklir adalah suatu alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan
sekaligus menjaga kesinambungan reaksi itu. Reaktor nuklir ditetapkan sebagai alat yang
menggunakan materi nuklir sebagai bahan bakarnya. Materi fisi yang digunakan sebagai
bahan bakar adalah uranium, plutonium dan lain-lain. Jadi secara umum reaktor nuklir
adalah tempat berlangsungnya reaksi nuklir yang terkendali. Untuk mengendalikan
operasi dan menghentikannya digunakan bahan penyerap neutron yang disebut batang
kendali. Jenis reaktor nuklir dibedakan berdasarkan besarnya energi kinetik neutron yang
merupakan faktor utama dalam reaksi fisi berantai, yaitu reaktor neutron panas, reaktor
neutron cepat dan lain-lain. Berdasarkan jenis materi yang digunakan sebagai moderator
dan pendingin, reaktor diklasifikasikan menjadi reaktor air ringan, reaktor air berat,
reaktor grafit dan lain-lain (Sutrisno, 2004).
Percobaan pertama yang berhasil untuk energi nuklir dilakukan oleh fisikawan
jerman Otto Hanh, Lise Meiner, dan Fritz Strassman pada tahun 1938. Setelah itu, pada
tahun 1942 Enrico Fermi menemukan reaksi berantai dari nuklir yang menghasilkan
energi tinggi dengan menggunakan bahan Plutonium. Energi nuklir sebagai pembangkit
listrik dengan menggunakan reaktor nuklir pertama kali digunakan pada tanggal 20
Desember 1951 di dekat kota arco, Idaho (Ruslan,2003).
Pada akhir abad 20, gerakan menentang energi nuklir mulai dilakukan. Hal ini
didasarkan ketakutan adanya nuclear accident dan ketakutan tentang bahaya radiasi dari
nuklir itu sendiri, serta kekhawatiran akan kebocoran dari sistem penyimpanan nuklir.
Gerakan tersebut makin gencar setelah adanya kecelakaan nuklir di Three mile Island dan
Chernobyl.
2.2 Macam – macam energi nuklir
Fusi nuklir terjadi di alam bebas pada aktivitas bintang atau matahari. Saat ini,
reaksi fusi buatan manusia sudah umum terjadi, meskipun sekarang belum semua
teknologi tentang sumber pembangkit tenaga nuklir dikuasai oleh manusia. Apabila
rangkaian reaksi fusi menjadi tak terkontrol, maka reaksi akan menghasilkan ledakan
termonuklir yang biasa disebut dengan Hydrogen Bomb (Parmanto, 2007).
Reaksi fisi nuklir adalah proses pembelahan inti atom menjadi dua inti atom yang
lebih kecil. Reaksi ini menghasilkan foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar
gamma) serta melepaskan energi yang sangat besar. Dua inti yang dihasilkan umumnya
memiliki ukuran yang sama, dengan rasio massa 3:2 untuk isotop fisil (Parmanto, 2007).
Fisi elemen berat merupakan reaksi eksotermik yang dapat melepaskan energi
besar, baik radiasi elektromagnetik maupun energi kinetik pecahan. Agar fisi dapat
menghasilkan energi, jumlah energi pengikat unsur yang dihasilkan harus lebih besar dari
unsur awal. Fisi merupakan salah satu bentuk transmutasi nuklir karena pecahan yang
dihasilkan tidak sama dengan unsur atom awal (Parmanto, 2007).
Saat fisi nuklir berada dalam fase peluruhan radioaktif, reaksi dapat muncul tanpa
penembakan neutron. Tipe ini disebut dengan fisi spontan dan jarang terjadi, kecuali pada
jenis isotop yang berat. Pada alat yang berteknologi nuklir, semua fisi nuklirnya
merupakan sebuah proses yang dijalankan oleh penembakan yang dihasilkan dari
tabrakan 2 partikel subatomik. Fisi nuklir sama sekali berbeda dengan reaksi nuklir
lainnya. Fisi nuklir dapat diperkuat dan dapat dikontrol melalui reaksi rantai nuklir.
Dalam sebuah reaksi, setiap neutron yang dilepaskan dapat menyebabkan reaksi fisi
lainnya, sehingga akan melepaskan lebih banyak neutron lagi dan lebih banyak
menghasilkan reaksi fisi lagi (Parmanto,2007).
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA