Salamander termasuk ke dalam "spesies indikator", yaitu spesies hewan yang bisa
menjadi indikator pencemaran lingkungan. Sebabnya adalah salamander sangat sensitif
terhadap pencemaran lingkungan, termasuk polusi air, tanah, dan udara. Artinya, jika ada
salamander yang hidup di suatu wilayah, maka wilayah tersebut bisa dikatakan aman dari
polusi. Sebaliknya jika populasi salamander di suatu wilayah mulai berkurang, maka bisa
disimpulkan bahwa tingkat pencemaran di wilayah tersebut tergolong buruk. Kenapa bisa
begitu? Karena amfibi seperti salamander umumnya bisa bernapas melalui kulit. Karena
itulah pencemaran udara maupun air akan langsung terasa saat mereka bernapas dan
menyebabkan mereka pergi dari wilayah yang tercemar. Selain salamander, keberadaan katak
pun bisa jadi indikator serupa.
sciencesource.com
Beberapa spesies kadal, cicak, dan tokek diketahui bisa memutuskan ekor mereka
dengan sengaja saat terancam dan menumbuhkannya kembali. Keren ya? Tapi sayangnya
mereka punya kelemahan. Ekor baru yang mereka tumbuhkan gak sama dan lebih lemah
daripada ekor yang asli. Salamander juga punya kemampuan serupa, tapi jauh lebih baik dari
kadal. Mereka bisa menumbuhkan ekor yang sama persis dengan ekor yang lama. Dan lebih
hebatnya lagi, salamander gak cuma mampu menumbuhkan ekor, tapi juga kaki! Ya, bagi
salamander kehilangan 4 kaki pun gak masalah, karena bakal tumbuh lagi persis seperti
semula! Saat ini ilmuwan tengah mempelajari lebih dalam soal regenerasi salamander dan
mencari cara agar regenerasi serupa bisa diterapkan kepada manusia. Wah, jika seandainya
tercapai, tentu itu kabar baik bagi orang-orang yang kehilangan anggota tubuh mereka ya.