Anda di halaman 1dari 15

[tutup]

Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Twitter, Instagram, dan


Telegram

Amfibia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jump to navigationJump to search

Amfibi
Rentang fosil: Akhir Devonian -
Sekarang

Katak kaki sekop barat, Spea


hammondii

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Subfilum: Vertebrata

Superkelas: Tetrapoda

Kelas: Amfibia
Linnaeus, 1758

Subclasses and Orders


Ordo Temnospondyli - punah
Subkelas Lepospondyli - punah
Subkelas Lissamphibia
Ordo Anura
Ordo Caudata
Ordo Gymnophiona

Seekor katak hijau di gunung Cyclops, Jayapura, Papua

Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang


belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.
Amfibi mempunyai ciri-ciri:

 Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang


mengalami metamorfosis lengkap
 Telur biasanya diletakkan di dalam air atau lingkungan
lembab dan dibuahi secara eksternal
 Berkulit halus,tipis,berbulu,berpori. Kulit mengandung
kelenjar lendir dan kelenjar racun
 Amfibi adalah hewan berdarah dingin. Tidak seperti
hewan berdarah panas yang mengatur suhu tubuh secara
internal,amfibi mengatur suhu tubuh dari luar tubuh
mereka
 Jantung terdiri dari 3 ruang,2 atrium,1 ventrikel
 Respirasi dapat secara terpisah atau dalam kombinasi
paru-paru,kulit dan insang
 Memiliki peredaran darah tertutup
 Kaki memiliki selaput
 Anggota badan memiliki ukuran bervariasi dengan
anggota bagian depan lebih kecil dari anggota bagian
belakang.
Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesilia (Caecilia), serta
bangsa kodok dan katak (Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang
badannya serupa cacing besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat
secara alami di Indonesia, adalah salamander.
Daftar isi

 1Adaptasi
o 1.1Respirasi
o 1.2Pertahanan
o 1.3Penglihatan
o 1.4Perkembangbiakan
 2Ordo
o 2.1Anura
o 2.2Caudata
 2.2.1Mekanisme pertahanan
 2.2.2Karakteristik Lain
 3Gymnophiona
 4Reproduksi
o 4.1Telur
o 4.2Berudu
 5Habitat
 6Persebaran
 7Anatomi
o 7.1Kulit
o 7.2Sistem indra dan rangka
 8Makanan
 9Konservasi
 10Penggunaan oleh manusia
o 10.1Sebagai Makanan
o 10.2Sebagai Peliharaan
 11Lihat pula
 12Referensi
 13Buku Referensi
 14Situs Lain

Adaptasi[sunting | sunting sumber]


Respirasi[sunting | sunting sumber]
Binatang amfibi senang hidup di dekat air tawar di musim hangat. Ada juga beberapa
spesies yang tinggal di hutan-hutan, gurun dan arktik. Amfibi dewasa
menggunakan paru-parudan mereka juga menghirup oksigen melalui kulit mereka
selama kulit mereka basah.[1]
Pertahanan[sunting | sunting sumber]
Amfibi bisa menutupi tubuh mereka dengan bersembunyi di antara dedaunan atau
sejenisnya yang berwarna hijau atau coklat dan dengan begitu mereka aman
dari burung dan reptil. Warna kulit mereka inilah yang menjadi pertahanan utama
mereka.
Kemampuan lainnya adalah banyak amfibi lain yang memiliki kulit berbisa yang
berbahaya bagi predatornya. Ini adalah pertahanan yang penting untuk melawan
predator. Kulit juga digunakan untuk peringatan dengan menunjukkan perubahan
warna kulit yang dialami amfibi tersebut. Mereka bisa menjadi berwarna terang
seperti merah, hitam dan kuning.
Penglihatan[sunting | sunting sumber]
Hewan amfibi memiliki penglihatan warna dan sangat tajam. Mereka juga memiliki
katup mata, kelenjar dan saluran yang menjaga mata mereka tetap berair. Ini adalah
bentuk adaptasi untuk hidup di daratan karena amfibi adalah vertebrata pertama yang
memiliki keistimewaan ini.
Perkembangbiakan[sunting | sunting sumber]
Beberapa amfibi meletakkan telur-telurnya di luar air (daun palem). Telur-telur itu
pun terus berkembang menjadi dewasa dengan melewati tahapan kecebong. Amfibi
lain berkembang biak dengan cara yang berbeda. Mereka melewati proses yang
disebut neoteny, mereka menjadi sudah menjadi matang secara seksual saat baru
menjadi berudu dan melanjutkan hidup mereka dengan insang.

Ordo[sunting | sunting sumber]


Anura[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Anura

Katak punya kulit yang lebih halus dan bertubuh kecil

Kodok texas ini punya kulit yang labih kasar

Ordo Anura mencakup katak dan kodok. Ordo anuran terbagi atas banyak famili
namun di indonesia terdapat 7 famili yaitu: Famili Bufonidae, famili Ranidae, famili
Dicroglossidae, famili Megophoridae, famili Rhacophoridae, famili Microhylidae,
famili Bombinatoridae

Katak memiliki tubuh yang pendek, jari kaki yang berselaput, mata yang menonjol,
lidah yang terbelah dua dan tanpa ekor. Mereka adalah pelompat. Banyak dari
keistimewaan mereka, khususnya kaki mereka yang panjang dan bertenaga adalah
adaptasi untuk meningkatkan kemampuan melompat mereka. Mereka kadang hidup di
area yang semi berair atau mendiami tempat lembap.[2]
Caudata[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Caudata
Ordo Caudata adalah salamander. kadal adalah salamander yang menghabiskan hidup
mereka di air walaupun mereka sudah dewasa. Mereka diklasifikasikan ke
subfamili Pleurodelinae dari keluarga Salamandridae.
Sistem pernapasannya berbeda antarspesies salamander. Spesies yang tidak punya
paru-paru berespirasi dengan insang. Dalam banyak kasus yang dimaksud
adalah insang luar yang dapat dilihat sebagai benjolan di kedua sisi kepala mereka.
Beberapa salamander yang hidup di darat memiliki paru-paru yang digunakan untuk
berespirasi, walaupun ini berbentuk sederhana dan seperti kantong yang tidak seperti
organ kompleks lain yang ditemukan pada mamalia. Banyak juga spesies yang
memiliki keduanya (paru-paru dan kulit) saat dewasa.[3]
Beberapa spesies darat tidak memiliki keduanya dan melakukan pertukaran gas
melewati kulit mereka. Bahkan beberapa spesies berparu-paru juga bernapas melewati
kulit.
Kulit salamander mengeluarkan lendir. Ini untuk membantu mereka tetap lembap saat
ada di daerah kering dan menjaga keseimbangan garam mereka saat di air juga
berfungsi sebagai pelumas selama berenang. Salamander juga mengeluarkan racun
dari kelenjar dalam tubuh mereka dan beberapa memiliki tambahan kelenjar kulit
untuk mengeluarkan cairan saat bereproduksi.[3]
Axolotls dari genus ''Ambystoma adalah amfibi neotenic. Ini berarti mereka
memperoleh kematangan seksual dan bereproduksi saat masih dalam bentuk larva.
Mekanisme pertahanan[sunting | sunting sumber]
Banyak salamander dan kadal yang memiliki beberapa pertahanan melawan predator
yang biasanya adalah racun yang membuat mereka tak bisa dimakan. Warna cerah
mereka adalah untuk peringatan dan juga untuk berkamuflase yang berarti mereka
bisa saja tidak dilindungi oleh racun.
Pertahanan kedua adalah menanggalkan ekor mereka yang bisa tumbuh lagi nanti.
Ekornya akan bergoyang sedikit untuk mengalihkan perhatian predatornya, sementara
bagian yang lainnya kabur.
Karakteristik Lain[sunting | sunting sumber]
Ada lebih dari 350 salamander tanpa paru-paru. Kebanyakan adalah yang hidup di
darat dan aktif pada siang hari. Salamander yang tak berparu-paru bisa berkomunikasi
dengan hidung mereka. salamander bertubuh kecil ditemukan di pesisir Pasifik.
Mereka kadang disebut "cacing salamander". Ini karena mereka punya tubuh yang
langsing daripada kebanyakan salamander lain. Jika disentuh, salamander bertubuh
kecil akan menggelinding di tanah dan kemudian kabur.[4]p182

Gymnophiona[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gymnophiona

Sesilia tak memiliki kaki ataupun tangan

Ordo Gymnophiona mencakup bangsa sesilia. Mereka bertubuh panjang, silinder dan
tanpa anggota badan yang membuat mereka tampak seperti ular atau cacing. Mereka
punya kulit yang berlipat-lipat yang membuat mereka semakin mirip dengan cacing
tanah. Beberapa hidup di air tetapi banyak yang hidup di bawah tanah dalam lubang
yang mereka gali. Sesilia banyak ditemukan di daerah tropis
yaitu Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Tengah.
Mereka adalah amfibi yang menggali lubang. Ini berarti mereka menggali sendiri
tanah basah seperti cacing. Kepala mereka kuat dan bertulang yang membantu mereka
menggali. Karena sesilia merupakan binatang bertulang belakang, mereka bisa
melengkung dengan mudah.[5]p7

Reproduksi[sunting | sunting sumber]


Amfibi adalah satu-satunya vertebrata yang melalui tahap metamorfosis. Ini artinya
bentuk di usia muda mereka berbeda dari masa dewasanya.[6]p8 Amfibi biasanya
bereproduksi di awal musim semi dan akhir musim panas, walaupun beberapa
bereproduksi di musim dingin dan gugur. Banyak katak dan kodok, seperti katak pada
umumnya (Rana Temporalis) berkumpul dalam sebuah kelompok besar di kolam-
kolam, sungai-sungai, rawa-rawa dan danau-danau untuk berkembang
biak.[6]p10 katak dan kodok jantan akan membuat suara yang menarik betina.
Ketika katak betina telah memilih pasangan, katak jantan akan meloncat ke atas
mereka. Mereka berenang bersama saat betinanya untuk meletakkan telur di
air.[5]p7 Sometimes, males fight to mate with a female.[5]p7 Kadang-kadang, sang jantan
harus bertarung untuk berpasangan dengan betinanya. Katak bisa meletakkan 100
sampai 60.000 telur dalam satu kali kawin. Perkawinan dilakukan di air dikarenakan
telur mereka ditutupi jeli yang tidak bisa bertahan lama di kondisi kering.
Telur[sunting | sunting sumber]
Telur katak itu transparan

Beberapa amfibi meletakkan telur yang sangat transparan. Ini membuatnya mudah
untuk melihat pertumbuhan kecebong di dalam telurnya. Sebagian besar amfibi betina
meletakkan telurnya di air. Jantan mengeluarkan sperma untuk membuahi mereka.
Telur-telur itu diletakkan satu demi satu atau dalam tumpukan-tumpukan. Tumpukan-
tumpukan telur itu bisa terlihat seperti rantai panjang atau busa-busa. Mereka menaruh
ekor mereka di sekitar tumbuhan di air. Mereka melakukan ini agar telur mereka tidak
akan terombang-ambing.[6]p8
Katak pohon biasanya meletakkan telur mereka di atas daun di kolam air hujan.
Sebagian besar amfibi meninggalkan telur mereka dan tidak menjaganya. Ikan dan
hewan lain memakan banyak telur mereka. kodok jantan midwife membawa telur
merek di punggung. Ketika mereka siap untuk bertelur, kodok akan kembali ke air dan
melepaskan mereka.
Berudu[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: berudu
Berudu tak punya paru-paru saat mereka menetas dan sebagai gantinya ada insang.
Karena insang punya area permukaan yang besar, berudu bisa mendapat oksigen lebih
dengan menggunakan mereka. Berudu muda memiliki insang yang terbuka. Ketika
mereka jadi lebih tua, insang mereka tertutup seluruhnya oleh kulit.[6]p6 Ketika mereka
menetas, berudu akan makan secara terus-menerus. Berudu memakan apa yang tersisa
dari telur mereka, ini biasanya menjadi makanan pertama mereka.[6]p8
Berudu katak dan kodok memakan tumbuhan seperti alga dan gulma. Ketika jadi lebih
besar, mereka bisa mulai memakan binatang-binatang kecil di
air. Kecebong salamander dan kodok bertanduk Suriname adalah
karnivora.[6]p9 Berudu kodok bertanduk Suriname sangat agresif. Mereka makan
berudu lain jika tak ada makan yang bisa ditemukan.
Kecebong dari katak dan kodok mula-mula menumbuhkan kaki belakang mereka
dahulu, kemudian kaki depan dalam beberapa minggu selanjutnya. Berudu juga akan
mulai menumbuhkan tulang belakang setelah menumbuhkan anggota gerak bagian
depannya. Setelah ini, mulut mereka akan membesar dan mata mereka akan lebih
menonjol. Setelah berudu telah menumbuhkan tangan mereka, ekor mereka akan
memendek sebelum akhirnya menghilang.[6]p11

Habitat[sunting | sunting sumber]


Salamander dan kadal bisa ditemukan hidup di anak sungai. Salamander bisa
ditemukan di batang kayu yang membusuk, lubang atau bawah tanah yang basah
seperti di bawah dedaunan.[4]p152 Salamander berjari jaring tinggal di tempat yang ada
banyak batunya. Mereka suka bersembunyi di bawah batuan.[4]p195 Katak berekor suka
tinggal di habitat berair dingin.[4]p199 Di habitat mereka, binatang amfibi suka tinggal
di tempat yang banyak tempat untuk bersembunyi. Termasuk di pohon-pohon kecil,
batang kayu dan tumbuhan terdekat. Sementara di bawah air mereka senang
bersembunyi di dekat tumbuhan air dan batu-batu. Katak pohon suka tinggal di hutan
di atas pohon-pohon, tumbuhan-tumbuhan dan di tanah di bawah dedaunan.
Beberapa amfibi bisa ditemukan hidup di padang pasir atau di arktik.[6]p12 Sangat
jarang ada hujan di gurun dan karena ini katak gurun akan menggali lubang agar tetap
dingin. Mereka menggunakan lendir mereka agar tetap basah. Mereka akan
menyebarkannya ke seluruh tubuh mereka. Lendir itu akan mengeras untuk menjaga
air yang diproduksi agar tak hilang. Kadang katak gurun harus melakukan sesuatu
seperti ini, ia akan tinggal di "kepompongnya" dan tidak akan bergerak. Mereka akan
seperti itu untuk beberapa bulan atau tahun sampai hujan turun. Kadal California bisa
bertahan dari api dengan menyebarkan lendirnya ke seluruh tubuh.[6]p12

Persebaran[sunting | sunting sumber]


Amfibi ada di seluruh dunia, walaupun persebaran mereka dibatasi oleh kebutuhan
mereka akan kelembapan untuk bereproduksi.

Anatomi[sunting | sunting sumber]


Kulit[sunting | sunting sumber]
Banyak amfibi melakukan sekresi pada kulit mereka yang membuatkan mereka racun.
Mereka tidak menghasilkan racun mereka sendiri.[7] Mereka mendapatkan racun dari
apa yang mereka makan. Mereka memakan serangga di habitatnya. Serangga-
serangga ini mendapatkan racun dari tumbuhan. Racunnya telah ditemukan di sejenis
kumbang.[7] Ini berarti kalau mereka agaknya adalah penyebab ditemukannya racun di
binatang amfibi. Suku Indian di Amerika menggunakan racun ini dari katak dart saat
berburu.[7]
Kadal dari genus Taricha memiliki racun yang disebut tetrodotoxin. Para ilmuwan
percaya kalau racun dari kadal ini disebabkan oleh bakteri di
genus Pseudolateromonas, Pseudomonas dan Vibrio. Karena ini, kadal ini tak
memiliki banyak predator. Akan tetapi, beberapa spesies ular telah mengembangkan
sebuah resistansi. Ini berarti mereka bisa makan kadal itu tanpa takut kalau-kalau
racunnya akan menyakiti mereka.
Sistem indra dan rangka[sunting | sunting sumber]
Mata dari binatang amfibi memiliki penutup, kelenjar dan pipa. Mereka punya
penglihatan berwarna dan tajam.[8] Mata sesilia kecil dan gelap. Kebanyakan dari
mereka buta. Sebagian besar amfibi memiliki indra penciuman yang baik bahkan di
bawah air.
Sistem rangka amfibi serupa dengan binatang berkaki empat yang lain. Mereka punya
tulang belakang, iga yang melengkung, tulang panjang seperti humerus dan femur.
Mereka juga punya tulang pendek seperti palang dan metatarsal. Sebagian besar
amfibi punya empat anggota gerak kecuali sesilia. Tulang amfibi berlubang-lubang
dan tidak terlalu berat.[9]

Makanan[sunting | sunting sumber]


Amfibi adalah binatang predator. Mereka kebanyakan memakan invertebrata hidup
dan binatang yang bergerak lamban. Ini mencakup ulat, cacing
tanah, obawo, kumbang air, siputdan capung.[10]p667 Banyak amfibi menggunakan
lidah lengket mereka untuk menangkap mangsa. Mereka akan menelan buruannya
bulat-bulat, tetapi bisa mengunyahnya hanya sebentar sebelum masuk ke tenggorokan.
Famili Ranidae akan memakan hampir semua yang bisa mereka temukan dan muat di
dalam mulut mereka.[10]p668 Ini mencakup burung, tikus, anak bebek, ikan kecil dan
mamalia kecil.[11] Kebanyakan katak adalah kanibal dan akan memakan satu sama lain
jika tidak ada makanan yang bisa ditemukan. Beberapa amfibi bahkan akan memakan
berudu dan telur mereka sendiri jika tak ada makanan untuk mereka.[12]

Konservasi[sunting | sunting sumber]


Populasi amfibi telah menurun di seluruh dunia.[13] Ilmuwan mengatakan kalau
berkurangnya amfibi adalah salah satu ancaman paling krusial untuk keanekaragaman
hayati di dunia.[13] Hal-hal yang paling diyakini menjadi penyebab adalah perusakan
habitat, eksploitasi berlebihan, polusi, perubahan iklim, perusakan lapisan ozon dan
penyakit seperti chytridiomycosis. Radiasi ultraviolet merusak kulit, mata dan telur
binatang amfibi. Akan tetapi, berkurangnya populasi masih belum bisa dimengerti.[14]
Organisasi Amphibian Conservation Action Plan (ACAP) telah mengeluarkan strategi
global untuk membantu populasi amfibi. Ini telah dikembangkan oleh lebih dari 80
pakar terkemuka.[15] Grup spesialis amfibi dari International Union for the
Conservation of Nature (IUCN) sedang mengerjakan strategi global lain untuk
membantu populasi amfibi.[15]Amphibian Ark (AA) adalah sebuah organisasi yang
dibuat untuk membuat publik sadar akan penurunan populasi amfibi. Mereka telah
bekerja sama dengan banyak kebun binatang dan aquaria di seluruh dunia. Mereka
mencoba menganjurkan mereka untuk membuat habitat alami untuk amfibi
terancam.[15] Proyek lainnya adalah Panama Amphibian Rescue and Conservation
Project (PARCP) yang mencoba menyebarkan kesadaran tentang chyridiomycosis.
Penyakit yang menyebar ke timur Panama dan mengancam semua binatang amfibi
yang hidup di sana.[16]
Pada 21 Januari 2008, Evolutionarily Distinct and Globally Endangered (EDGE)
mengeluarkan pernyataan ke publik yang dibuat oleh pemimpinnya Helen
Meredith yang mengidentifikasi spesies terancam punah di alam.[17] Meredith
menjelaskan kalau 85% dari daftar 100 amfibi terancam teratas menerima sedikit
bahkan sama sekali tidak perhatian konservasi.

Penggunaan oleh manusia[sunting | sunting sumber]


Sebagai Makanan[sunting | sunting sumber]

Bullfrog di Cina dijual hidup-hidup

Kaki bullfrog adalah bahan makanan di Southern United States dan Midwestern
United States.[18] Orang-orang berburu bullfrog pada malam hari dekat sungai. Kaki
bullfrog dimasak, sementara punggung mereka di goreng.[19]p9 Di Cina, bullfrog dijual
hidup-hidup untuk dimakan. Di negara bagian California, orang-orang harus memiliki
izin untuk menangkap bullfrog.[20]p256 Di sekolah-sekolah, bullfrog dibedah di kelas
biologi.[21]p85 [6]p13 Pembedahan adalah metode untuk mengajari murid-murid tentang
anatomi bullfrog.[21]p85 kadal emperor diburu di Cina untuk makanan. Mereka juga
menggunakannya untuk pengobatan. Katak penggali lubang bisa menahan air di
kandung kemih mereka, karena ini orang Australia pribumi menggunakan mereka
untuk minum air.
Sebagai Peliharaan[sunting | sunting sumber]
Amfibi juga dijadikan hewan peliharaan.[22]p4 Mereka disimpan
di akuarium atau terarium. Terarium adalah bak yang didekorasi dengan tanaman dan
tanah di satu sisinya. Di sisi lain, ada air.[22]p8 Masing-masing amfibi harus memiliki
perawatan spesial tersendiri. Amfibi semiakuatik membutuhkan tanah dan air yang
dibagi di tangkinya. Katak tropis akan membutuhkan kabut dan kelembapan yang
tinggi di terarium mereka.[23]p7 Air untuk amfibi perlu dideklorinasi. Klorin di air
keran bisa membunuh amfibi. Beberapa binatang amfibi yang eksotik bisa ditemukan
di toko hewan peliharaan yang menjual reptil.[22]p22

Lihat pula[sunting | sunting sumber]


Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ Duellman, William E. & Linda Trueb 1994. Biology of
amphibians. Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0-
8018-4780-6
2. ^ Zweifel, Richard G; Cogger H.G. & Zweifel R.G.
1998. Encyclopedia of reptiles and amphibians. San Diego:
Academic Press. pp. 91–92. ISBN 0-12-178560-2
3. ^ a b Cogger, Harold G. ed 1998. Encyclopedia of reptiles
and amphibians. San Diego: Academic Press. ISBN 0-12-
178560-2.
4. ^ a b c d Stebbins, Robert Cyril 2003. A field guide to
western reptiles and amphibians. Houghton Mifflin
Harcourt. ISBN 0-395-98272-3
5. ^ a b c Royston, Angela 2004. Living nature: amphibians.
Black Rabbit. ISBN 1-932333-33-9
6. ^ a b c d e f g h i j Morgan, Sally 2004. Amphibians.
Heinemann-Raintree. ISBN 1-4109-1046-6
7. ^ a b c Dumbacher J.P.; et al. (2004). "Melyrid beetles
(Choresine): a putative source for the batrachotoxin
alkaloids found in poison-dart frogs and toxic passerine
birds". Proc. Natl. Acad. Sci. U.S.A. 101 (45): 15857–
60. doi:10.1073/pnas.0407197101. PMC 528779 
. PMID 15520388. Parameter |month= yang tidak diketahui
akan diabaikan (bantuan)
8. ^ Duellman, William E.; Zug, George R.
(2012). "Amphibian". Encyclopædia Britannica Online.
Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 2012-03-27.
9. ^ Maglia A.M.; et al. (2007). "AmphibAnat". The
amphibian anatomical ontology web project. Diakses
tanggal 2012-03-25.
10. ^ a b Wells, Kentwood David 2007. The ecology & behavior
of amphibians. University of Chicago Press, ISBN 0-226-
89334-0
11. ^ "American Bullfrog". Shastaherps.org. Diakses tanggal 11
July 2012.
12. ^ Lannoo, Michael 2005. Amphibian declines: the
conservation status Of United States species. University of
California Press, 543. ISBN 978-0-520-23592-2
13. ^ a b McCallum, M.L. (2007). "Amphibian decline or
extinction? Current declines dwarf background extinction
rate" (PDF). Journal of Herpetology. 41 (3): 483–
491. doi:10.1670/0022-
1511(2007)41[483:ADOECD]2.0.CO;2.
14. ^ "Amphibian Specialist Group". Diakses tanggal 2012-03-
30.
15. ^ a b c "Amphibian Conservation Action Plan". IUCN.
Diakses tanggal 2012-03-30.
16. ^ "Panama Amphibian Rescue and Conservation Project".
Diakses tanggal 2012-03-30.
17. ^ "Evolutionarily distinct and globally endangered". Diakses
tanggal 2012-03-30.
18. ^ The illustrated encyclopedia of North American reptiles
and amphibians: an essential guide to reptiles and
amphibians of USA, Canada, and Mexico, MobileReference,
2008, ISBN 978-1-60501-459-3
19. ^ Gray, Susan 2009. Bullfrog (animal invaders). Cherry
Lake Publications. ISBN 978-1-60279-327-9
20. ^ Storer, Malcolm 2004. Experimental approaches to
conservation biology. University of California Press. ISBN
978-0-520-24024-7
21. ^ a b Glotzhaber, Robert 1973. The life cycle of a Bullfrog.
Children Press. ISBN 978-0-87191-233-6
22. ^ a b c Grenard, Steve 2007. Frogs and toads: your happy
healthy pet. Wiley ISBN 0-470-16510-3
23. ^ Nelson, Robin 2002. Pet frog. Lerner. ISBN 0-8225-1271-
8

Buku Referensi[sunting | sunting sumber]


 Morgan, Sally (2004), Amphibians, Heinemann-Raintree
Library, ISBN 1410910466
 Richardson, Adele (2006), Amphibians, Capstone
Press, ISBN 0736849416
 Carroll, Robert L. (2009), The rise of amphibians: 365
million years of evolution, The Johns Hopkins University
Press, ISBN 978-0-8018-9140-3
 Stefoff, Rebecca (2007), The Amphibian class, Marshall
Cavendish, ISBN 0761426922
 Duellman, William Edward (1999), Patterns of
distribution of amphibians: a global perspective, JHU
Press, ISBN 0801861152
 Wells, Kentwood (2007), The ecology and behavior of
amphibians, Rosen Publishing Group, ISBN 978-0-226-
89334-1

Situs Lain[sunting | sunting sumber]


Wikispecies mempunyai
informasi mengenai
Amphibia

Wikimedia Commons
memiliki media
mengenai Amphibia.

 Amphibian Specialist Group


 AmphibiaWebEcuador
 Amphibian Ark
 AmphibiaWeb
 EDGE
 Global Amphibian Assessment
 USGS—Online Guide for the Identification of
Amphibians in North America north of Mexico
 General amphibian biology information—Living
UnderWorld
 Panama Amphibian Rescue and Conservation Project
 Atlanta Botanical Garden Amphibian Conservation
Program
 Froglife (British conservation charity)
 A guide to Amphibians
[tampilkan]

Filum yang masih hidup dari kerajaan Animalia


[tampilkan]

Kebun binatang, Akuarium dan Kandang burung


Kategori:
 Semua kelas fib
 Amfibia
 Vertebrata
Menu navigasi
 Belum masuk log
 Pembicaraan
 Kontribusi
 Buat akun baru
 Masuk log
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Versi terdahulu
Pencarian
Lanjut

 Halaman Utama
 Perubahan terbaru
 Peristiwa terkini
 Halaman baru
 Halaman sembarang
Komunitas
 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan
Wikipedia
 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang
 Hubungi kami
 Bak pasir
Bagikan
 Facebook
 Twitter
 Google+
Cetak/ekspor
 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak
Dalam proyek lain
 Wikimedia Commons
 Wikispecies
Perkakas
 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Item di Wikidata
 Kutip halaman ini
 Pranala menurut ID
Bahasa lain
 Deutsch
 English
 Français
 Frysk
 日本語
 Limburgs
 Plattdüütsch
 Nederlands
 Zeêuws
130 lagi
Sunting interwiki
 Halaman ini terakhir diubah pada 16 September 2018, pukul 02.55.
 Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons;
ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk
lebih jelasnya.
 Kebijakan privasi

 Tentang Wikipedia

 Penyangkalan

 Pengembang

 Cookie statement

 Tampilan seluler

Anda mungkin juga menyukai