PENDAHULUAN
Untuk membuktikan prinsip dari teori hukum Bernoulli tersebut, maka kami
kelompok 4 (Empat) Sipil Umum melakukan praktikum ini di Laboratorium
Keairan dan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kota
Kendari, Sulawesi Tengggara.
2.1 Air
Air adalah sumber daya yang terbatas dan tak tergantikan yang mendasar
bagi kesejahteraan manusia. Itu hanya dapat diperbarui jika dikelola dengan baik.
Jumlah total air yang tersedia pada waktu tertentu merupakan pertimbangan
penting.
Saat ini, lebih dari 1,7 miliar orang tinggal di daerah aliran sungai di mana
penipisan melalui penggunaan melebihi pengisian alami, sebuah tren yang akan
melihat dua pertiga populasi dunia tinggal di negara-negara yang tertekan air pada
tahun 2025. Air dapat menjadi tantangan serius bagi pembangunan yang dapat
dipertahankan tetapi jika dikelola secara profesional dan adil, air dapat
memainkan peran kunci yang memungkinkan dalam memperkuat ketahanan
sistem sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam terang perubahan cepat dan tak
terduga. Akses ke air minum adalah salah satu prasyarat terpenting untuk
pembangunan yang sehat dan produktif. Pengelolaan air yang tidak tepat dapat
menyebabkan kelangkaan air secara ekonomi, yang disebabkan oleh kurangnya
investasi dalam infrastruktur air atau kurangnya kapasitas manusia untuk
memenuhi permintaan air di daerah-daerah di mana penduduk tidak mampu
menggunakan sumber air yang memadai (Oluwadare Joshua Oyebode dan Ajiri
Eva Igbi, 2018).
2.2 Tekanan
Dalam ilmu fisika tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas,
dimana gaya F dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan A. Secara
sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
F
P= ... Pers (2.1)
A
Keterangan :
P = Tekanan (N/m2)
F = Gaya (N)
A = Luas permukaan (m2)
Satuan SI untuk tekanan adalah N/m2. Satuan ini mempunyai nama resmi
pascal (Pa), untuk menghormati Blaise Pascal, yaitu 1Pa = 1 N/m2.
2.3 Kecepatan
Suatu benda dapat dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan
kedudukan terhadap titik tertentu sebagai acuan. Gerak dapat dikatakan sebagai
perubahan kedudukan suatu benda dalam selang waktu tertentu.
Dalam konsep gerak ada beberapa hal yang terkait antara lain kedudukan,
waktu, kecepatan dan percepatan benda tersebut. Jika suatu benda bergerak , maka
benda tersebut dapat dikatakan memiliki kecepatan, yaitu seberapa cepat
kedudukan benda tersebut berubah. Definisi kecepatan adalah perubahan
kedudukan / perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu (Choirun Nisa dkk,
2014).
𝑚 𝑑𝑥 (𝑚)
⊽ =
𝑠 𝑑𝑡 (𝑠) ... Pers (2.2)
Keterangan :
⊽ = Kecepatan (m/s)
x =Jarak Perpindahan (m)
s = Selang Waktu (s)
2.4 Debit
Fluida mengalir dengan kecepatan tertentu, misalnya v meter per detik.
Penampang tabung alir berpenampang A, maka yang dimaksud dengan dengan
debit fluida adalah volume fluida yang mengalir per satuan waktu melalui suatu
pipa dengan luas penampang A dan dengan kecepatan v.
v ... Pers (2.3)
Q=
t
Keterangan :
Q = debit ( m/s2)
V = kecepatan (m/s)
t = waktu (sekon)
Dengan demikian, ketika fluida mengalir melalui suatu pipa yang memiliki luas
penampang dan panjang tertentu selama selang waktu tertentu, maka besarnya
debit fluida (Q) tersebut sama dengan luas permukaan penampang (A) dikalikan
dengan laju aliran fluida (v) (Septriani Dwie Saputri, 2009).
Akan tetapi, hal ini berbeda jika zat cair dalam bejana dialirkan.
Perhatikanlah gambar dibawah ini
Dari gambar di atas, tampak bahwa semakin jauh bejana dari sumber air,
maka permukaan air tersebut juga semakin rendah. Hal ini terjadi karena tekanan
air terhadap bejana tersebut juga semakin kecil.
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan fluida
dinamis (fluida bergerak).
Fluida diam adalah Zat alir yang tidak dalam kondisi bergerak. Contohnya
air dalam gelas dan air dalam bak mandi. Fluida yang berada dalam suatu wadah
memiliki berat akibat pengaruh grafitasi bumi. Berat fluida menimbulkan
tekanan pada setiap bidang permukaan yang bersinggungan dengannya.
Besarnya tekanan bergantung pada besarnya gaya dan luas bidang tempat gaya
bekerja (Kurniati Abidin dan Sri Wagiani, 2013).
2.7.1 Pengaruh I
Apabila zat cair kental mengalir terhadap bidang padat (misalnya pipa
saluran ) aliran terhambat karena viskositet dan juga gaya-tarik adhesi molekuler
antara zat cair & permukaan; sehingga kecepatan yang maximum adalah pada
garis sumbu dari arus. Makin dekat kepermukaan, kecepatan makin berkurang,
akhirnya v= 0 pada permukaan bidang / saluran.
Gambar 2.5 Profil kecepatan pada suatu penampang saluran berbentuk parabola
Sumber : (Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT, 2009)
Karena distribusi kecepatan yang bentuknya tidak merata inilah, maka untuk
memudahkan cerita kita perkenalkan istilah-istilah: Kecepatan alir rata-rata pada
suatu penampang lintang = vm. Energi spesifik rata-rata.
Oleh sebab itu setiap Stream Tube dalam zat cair yang mengalir akan
memberikan tekanannya satu terhadap lainnya, fenomenanya seperti yang berlaku
untuk zat cair yang dalam keadaan diam.
Keadaannya memang demikian; dapat kita buktikan secara teoritis terutama
untuk garis-arus yang paralel melintasi suatu penampang. Penampang aliran
seperti itulah yang kita jadikan dasar analisa.
Istilah lainnya yang juga perlu kita ketahui adalah daya dari suatu aliran
yang merupakan energi-total aliran yang terbawa lewat suatu penampang, per-
satuan waktu. Karena antara penampang satu terhadap lainnya energi partikel
fluida bervariasi maka yang kita tinjau pertama kali adalah daya elemnter : yakni
daya daripada suatu stream tube yang sangat kecil dimensinya. Daya tersebut kita
nyatakan sebagai energi spesifik total fluida pada suatu titik dengan debit
diferensial.
Untuk seluruh arus, daya, dapat dihitung dengan integral persamaan tersebut
untuk seluruh luasan penampang (S) :
Harga rata-rata energi spesifik total pada suatu penampang, dihitung dengan
membagi Daya Total Arus dengan debitnya. Jadi:
𝑁 𝑝 1 1
Hm = 𝛾 = 𝑧 + 𝛾
+ 2𝑔𝑄
∫𝑠 𝑣 3 𝑑𝑆 ... Pers (2.7)
𝑉2𝑚
Apabila suku terakhir kita modifikasi dengan (𝑉 2 𝑚) maka:
1
𝑝 ∫𝑠 𝑣 3 𝑑𝑆 𝑣 3 𝑚 𝑝 𝑣2𝑚 ... Pers (2.8)
Hm = 𝑧 + + = 𝑧+ +∞
𝛾 𝑣 3 𝑚𝑆 2𝑔 𝛾 2𝑔
Keterangan:
∞ = Koefisien tanpa satuan untuk memperhitungkan distribusi kecepatan yang
Non Univorm ; besarnya adalah:
1
∫𝑠 𝑣 3 𝑑𝑆 ... Pers (2.9)
∞=
𝑣 3 𝑚𝑆
1 1
∫𝑠 𝑣 3 𝑑𝑆 ∫𝑠 (𝑣𝑚 + ∆𝑣)3 𝑑𝑆 ... Pers (2.11)
∞= =
𝑣 3 𝑚𝑆 𝑣 3 𝑚𝑆
2.7.2 Pengaruh II
Untuk 2 penampang lintang dimana masing-masing mempunyai Head Loss
Total Rata-rata Hm1 dan Hm2 maka :
Hm1 = Hm2 +∑ h ... Pers (2.12)
Keterangan :
∑h = Seluruh Kehilangan Energi sepanjang arus antara penampang penampang
tersebut.
𝑝1 𝑣 2 𝑚1 𝑝2 𝑣 2 𝑚2 ...Pers(2.13)
𝑧1 + + ∞1 = 𝑧2 + + ∞2 ∑h
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
Ketika angin bertiup, di sisi lain kapal layar bergerak dengan cepat dan
didorong dengan cepat, layar kanan menerima yang tegak lurus dengan arah angin
yang didukung oleh lunas kapal yang bergerak secara lateral sehingga kapal hanya
bisa bergerak maju yang membuat kapal terbang lebih besar dari tenaga angin.
Perahu layar dapat bergerak melawan Arah angin dengan menggunakan hukum
Bernoulli. Untuk dapat bergerak ke arah yang diinginkan, sebuah kapal layar
harus memiliki dua layar yang dapat diatur. Gaya Bernoulli (karena perbedaan
tekanan) mendorong kapal ke Arah yang tegak lurus dengan Arah angin. Namun,
pada saat yang sama, udara menarik sirip kapal ke arah yang paling lurus dengan
poros kapal. Jadi, ada dua kekuatan yang bekerja secara simultan di kapal, yaitu
gaya Bernoulli yang bekerja di layar dan gaya oleh air di sirip kapal. Kedua
kekuatan memiliki arah yang berlawanan dengan arah angin dan kapal layar
bergerak ke arah yang paling berlawanan dengan arah angin (Adib Pahrudin,
2014).
Tikus juga tahu prinsip Bernoulli. Tikus tidak ingin mati karena sesak
napas, jadi tikus membuat 2 lubang pada ketinggian yang berbeda. Karena
perbedaan ketinggian tanah, udara berdesak-desakan dengan udara lain (sisi
kanan). Ini seperti air yang mengalir dari pipa besar ke pipa kecil. Karena
berdesak-desakan laju udara meningkat (tekanan udara berkurang). Karena ada
perbedaan tekanan udara, udara dipaksa masuk ke lubang tikus. Udara mengalir
dari tempat-tempat di mana tekanan udara tinggi ke tempat tekanan udara rendah
(Adib Pahrudin, 2014).