Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air menjadi sesuatu yang sangat penting di dalam kehidupan karena semua
makhluk hidup di dunia ini memerlukan air. Kurang dari 0,5% air secara langsung
dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Air dimanfaatkan oleh manusia
untuk berbagai kebutuhan hidup sehari-hari. Pemakaian air sangat luas, sehingga
harus diupayakan sedemikian rupa agar tetap tersedia dan memenuhi persyaratan-
persyaratan tertentu baik fisik, biologi maupun kimia.

Diperlukan berbagai cara untuk memindahkan air dari sumber-sumber mata


air atau dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satu cara yang efisien adalah
dengan mengalirkannya melalui pipa-pipa. Air tidak hanya dialirkan begitu saja
melalui pipa-pipa tersebut, tetapi digunakan pula ilmu-ilmu dan penerapan dari
prinsip-prinsip mekanika fluida. Dalam hal ini, salah satu yang digunakan adalah
prinsip Hukum Bernoulli. Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan,
energi kinetik per satuan volume dan energi potensial per satuan volume memiliki
nilai yang sama pada setiap titik di sepanjang suatu garis lurus.

Untuk membuktikan prinsip dari teori hukum Bernoulli tersebut, maka kami
kelompok 4 (Empat) Sipil Umum melakukan praktikum ini di Laboratorium
Keairan dan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kota
Kendari, Sulawesi Tengggara.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari percobaan Bernoulli adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana mendemonstrasikan hukum Bernoulli?
2) Bagaimana hasil pengukuran tekanan sepanjang venturi tube?
3) Bagaimana definisi tegangan statis dan tegangan dinamis?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari percobaan Bernoulli adalah sebagai berikut:
1) Untuk mendemonstrasikan hukum Bernoulli
2) Untuk mengukur tekanan sepanjang venturi tube
3) Untuk mengetahui definisi tegangan statis dan tegangan dinamis
1.4 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari percobaan Bernoulli adalah sebagai berikut:
1) Agar praktikan dapat mendemonstrasikan hukum Bernoulli
2) Agar praktikan dapat mengukur tekanan sepanjang venturi tube
3) Agar praktikan dapat mengetahui definisi tegangan statis dan tegangan
dinamis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air
Air adalah sumber daya yang terbatas dan tak tergantikan yang mendasar
bagi kesejahteraan manusia. Itu hanya dapat diperbarui jika dikelola dengan baik.
Jumlah total air yang tersedia pada waktu tertentu merupakan pertimbangan
penting.

Saat ini, lebih dari 1,7 miliar orang tinggal di daerah aliran sungai di mana
penipisan melalui penggunaan melebihi pengisian alami, sebuah tren yang akan
melihat dua pertiga populasi dunia tinggal di negara-negara yang tertekan air pada
tahun 2025. Air dapat menjadi tantangan serius bagi pembangunan yang dapat
dipertahankan tetapi jika dikelola secara profesional dan adil, air dapat
memainkan peran kunci yang memungkinkan dalam memperkuat ketahanan
sistem sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam terang perubahan cepat dan tak
terduga. Akses ke air minum adalah salah satu prasyarat terpenting untuk
pembangunan yang sehat dan produktif. Pengelolaan air yang tidak tepat dapat
menyebabkan kelangkaan air secara ekonomi, yang disebabkan oleh kurangnya
investasi dalam infrastruktur air atau kurangnya kapasitas manusia untuk
memenuhi permintaan air di daerah-daerah di mana penduduk tidak mampu
menggunakan sumber air yang memadai (Oluwadare Joshua Oyebode dan Ajiri
Eva Igbi, 2018).

2.2 Tekanan
Dalam ilmu fisika tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas,
dimana gaya F dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan A. Secara
sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

F
P= ... Pers (2.1)
A

Keterangan :
P = Tekanan (N/m2)
F = Gaya (N)
A = Luas permukaan (m2)
Satuan SI untuk tekanan adalah N/m2. Satuan ini mempunyai nama resmi
pascal (Pa), untuk menghormati Blaise Pascal, yaitu 1Pa = 1 N/m2.

Konsep tekanan terutama berguna dalam membahas fluida. Dari fakta


eksperimental ternyata fluida memberikan tekanan ke semua arah. Sifat penting
lainnya dari fluida yang berada dalam keadaan diam adalah bahwa gaya yang
disebabkan oleh tekanan fluida selalu bekerja tegak lurus terhadap permukaan
yang bersentuhan dengannya (Septriani Dwie Saputri, 2009).

2.3 Kecepatan
Suatu benda dapat dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan
kedudukan terhadap titik tertentu sebagai acuan. Gerak dapat dikatakan sebagai
perubahan kedudukan suatu benda dalam selang waktu tertentu.

Dalam konsep gerak ada beberapa hal yang terkait antara lain kedudukan,
waktu, kecepatan dan percepatan benda tersebut. Jika suatu benda bergerak , maka
benda tersebut dapat dikatakan memiliki kecepatan, yaitu seberapa cepat
kedudukan benda tersebut berubah. Definisi kecepatan adalah perubahan
kedudukan / perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu (Choirun Nisa dkk,
2014).

𝑚 𝑑𝑥 (𝑚)
⊽ =
𝑠 𝑑𝑡 (𝑠) ... Pers (2.2)

Keterangan :
⊽ = Kecepatan (m/s)
x =Jarak Perpindahan (m)
s = Selang Waktu (s)

2.4 Debit
Fluida mengalir dengan kecepatan tertentu, misalnya v meter per detik.
Penampang tabung alir berpenampang A, maka yang dimaksud dengan dengan
debit fluida adalah volume fluida yang mengalir per satuan waktu melalui suatu
pipa dengan luas penampang A dan dengan kecepatan v.
v ... Pers (2.3)
Q=
t

Keterangan :
Q = debit ( m/s2)
V = kecepatan (m/s)
t = waktu (sekon)

Misalnya fluida mengalir melalui sebuah pipa. Pipa biasanya berbentuk


silinder dan memiliki luas penampang tertentu. Pipa tersebut juuga memiliki
panjang

Gambar 2.1 Pipa Berbentuk Silinder


Sumber : (Septriani Dwie Saputri, 2009).

Dengan demikian, ketika fluida mengalir melalui suatu pipa yang memiliki luas
penampang dan panjang tertentu selama selang waktu tertentu, maka besarnya
debit fluida (Q) tersebut sama dengan luas permukaan penampang (A) dikalikan
dengan laju aliran fluida (v) (Septriani Dwie Saputri, 2009).

2.5 Prinsip Bernoulli


Pada fluida statis, telah disinggung tentang bejana berhubungan. Pada
bejana berhubungan, ketinggian zat cair di dalamnya selalu sama. Hal ini
disebabkan karena tekanan pada masing-masing bejana sama.
Gambar 2.2 Zat Cair Dalam Bejana
Sumber : (Syamsul Bahri, 2017)

Akan tetapi, hal ini berbeda jika zat cair dalam bejana dialirkan.
Perhatikanlah gambar dibawah ini

Gambar 2.3 Zat Cair Dalam Bejana ketika Dialirkan


Sumber : (Syamsul Bahri, 2017)

Dari gambar di atas, tampak bahwa semakin jauh bejana dari sumber air,
maka permukaan air tersebut juga semakin rendah. Hal ini terjadi karena tekanan
air terhadap bejana tersebut juga semakin kecil.

Gambar 2.4 Zat Cair Dalam Bejana ketika Mendapat Tekanan


Sumber : (Syamsul Bahri, 2017)
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa pada tabung B, kenaikan air
lebih kecil daripada tabung A dan C. ini menunjukkan bahwa tekanan air di
bawah tabung B lebih kecil daripada tekanan di bawah tabung A dan C. Di dalam
materi kontinuitas, telah dijelaskan bahwa luas penampang yang kecil yang
dilewati oleh air akan memiliki kecepatan yang lebih besar dibandingkan dengan
luas penampang yang lebih besar.

Berdasarkan peristiwa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tekanan


fluida pada suatu luas penampang yang berkecepatan tinggi lebih kecil daripada
tekanan fluida pada suatu luas penampang yang berkecepatan rendah. Inilah yang
dikenal dengan prinsip Bernoulli.

Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa ketika kecepatan aliran fluida tinggi,


tekanan fluida tersebut menjadi rendah. Sebaliknya jika kecepatan fluida rendah,
tekanannya menjadi tinggi. Jadi semakin besar kecepatan fluida dalam suatu pipa
maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil kecepatan fluida dalam
suatu pipa maka semakin besar tekanannya. Prinsip ini sebenarnya merupakan
penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi
pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah
energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Hukum ini diterapkan pada zat cair
yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalam suatu pipa (Syamsul Bahri,
2017).

2.6 Teori Persamaan Bernoulli


Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat
cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir.
Zat padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa
digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu merupakan contoh zat
cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang
dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas
juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke
tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu
tempat ke tempat lain.

Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan fluida
dinamis (fluida bergerak).

2.6.1 Fluida Statis


Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan fluida. Cairan
adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat.
Letak partikelnya lebih merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya
lemah. Gas juga merupakan fluida yang interaksi antar partikelnya sangat sehingga
diabaikan. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk mengalir.

Fluida diam adalah Zat alir yang tidak dalam kondisi bergerak. Contohnya
air dalam gelas dan air dalam bak mandi. Fluida yang berada dalam suatu wadah
memiliki berat akibat pengaruh grafitasi bumi. Berat fluida menimbulkan
tekanan pada setiap bidang permukaan yang bersinggungan dengannya.
Besarnya tekanan bergantung pada besarnya gaya dan luas bidang tempat gaya
bekerja (Kurniati Abidin dan Sri Wagiani, 2013).

2.6.2 Fluida Dinamis


Fluida mempunyai karakter yang khas, misalnya Udara dan air juga
mempunyai karakter berbeda. Udara dapat ditekan sehingga menempati volume
yang lebih kecil, tetapi air tidak dapat diperlakukan serupa. Minyak pelumas dan
air mempunyai kekentalan yang berbeda. Oleh karena itu, fluida mempunyai
beberapa sifat sebagai berikut:
1) Kemampuan (compressibility), yaitu kemampuan fluida untuk mengalami
perubahan volume ketika ditekan (dimampatkan).
2) Sifat yang berkaitan dengan kecepatan aliran. Jika kecepatan pada setiap
titiknya tidak mengalami perubahan, alirannya disebut aliran tunak (steady
flo) dan yang sebaliknya disebut aliran tak tunak (nonsteady flow).
3) Sifat otientasi aliran, pada sifat ini ada fluida yang mengalami perputaran
(rotational) ada juga yang tidak mengalami perputaran (irrotational).
4) Sifat kekentalan (viscosity). Fluida yang kental akan lebih sulit mengalir
jadi kekentalan setara dengan gaya gesekan untuk benda padat (Kurniati
Abidin dan Sri Wagiani, 2013).

2.7 Persamaan Bernoulli Untuk Zat Cair Riil


Untuk beralih dari Stream Tube fluida ideal kepada fluida rill (arus fluida
yang mempunyai viskositet) dengan dimensi tertentu dan dibatasi oleh Tube
(Wall) maka harus kita perhitungkan pengaruh kekentalan atau viskositet.

2.7.1 Pengaruh I
Apabila zat cair kental mengalir terhadap bidang padat (misalnya pipa
saluran ) aliran terhambat karena viskositet dan juga gaya-tarik adhesi molekuler
antara zat cair & permukaan; sehingga kecepatan yang maximum adalah pada
garis sumbu dari arus. Makin dekat kepermukaan, kecepatan makin berkurang,
akhirnya v= 0 pada permukaan bidang / saluran.
Gambar 2.5 Profil kecepatan pada suatu penampang saluran berbentuk parabola
Sumber : (Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT, 2009)

Akibat peristiwa demikian itu, profil kecepatan pada suatu penampang


saluran berupa parabola. Adanya variasi kecepatan berarti, lapisan zat cair
mengalami SLIP antara satu dengan lainnya sehingga timbul:
1) Regangan geser tangensial.
2) Tegangan akibat gesekan.
3) Dalam zat cair kental, partikel-partikel bergerak ngawur (meluntir &
berpusar) sehingga terjadi kehilangan energi. Akibatnya, energitotal (Total
Head) sepanjang arus fluida kental tidak konstan jumlahnya, seperti halnya
untuk fluida ideal. Energinya berangsur- angsur ter-makan (Dissipated)
untuk mengatasi tahanan dan kerugian sepanjang alirannya.

Karena distribusi kecepatan yang bentuknya tidak merata inilah, maka untuk
memudahkan cerita kita perkenalkan istilah-istilah: Kecepatan alir rata-rata pada
suatu penampang lintang = vm. Energi spesifik rata-rata.

Sebelum menurunkan rumus Bernoulli kita ambil beberapa asumsi Hukum


𝑝
hidrostatik berlaku juga untuk penampang lintang, bahwa Piezometric Head ᵧ +
𝑧 = konstan untuk suatu penampang (untuk seluruh bagian & titik pada suatu
penampang ).

Oleh sebab itu setiap Stream Tube dalam zat cair yang mengalir akan
memberikan tekanannya satu terhadap lainnya, fenomenanya seperti yang berlaku
untuk zat cair yang dalam keadaan diam.
Keadaannya memang demikian; dapat kita buktikan secara teoritis terutama
untuk garis-arus yang paralel melintasi suatu penampang. Penampang aliran
seperti itulah yang kita jadikan dasar analisa.

Istilah lainnya yang juga perlu kita ketahui adalah daya dari suatu aliran
yang merupakan energi-total aliran yang terbawa lewat suatu penampang, per-
satuan waktu. Karena antara penampang satu terhadap lainnya energi partikel
fluida bervariasi maka yang kita tinjau pertama kali adalah daya elemnter : yakni
daya daripada suatu stream tube yang sangat kecil dimensinya. Daya tersebut kita
nyatakan sebagai energi spesifik total fluida pada suatu titik dengan debit
diferensial.

𝑝 𝑣2 ... Pers (2.4)


dN = HyxdQ = ( 𝑧 + + ) 𝛾𝑣𝑑𝑆
𝛾 2𝑔

Untuk seluruh arus, daya, dapat dihitung dengan integral persamaan tersebut
untuk seluruh luasan penampang (S) :

1 𝑝 𝑣2 ... Pers (2.5)


N = 𝛾 ∫𝑠 ( 𝑧 + + ) 𝑣𝑑𝑆
𝛾 2𝑔

Berdasarkan asumsi-asumsi tadi maka,

𝑝 1 𝑣2 1 ... Pers (2.6)


N=𝛾 (𝑧+ 𝛾
) ∫𝑠 𝑣𝑑𝑆 + 2𝑔
∫𝑠 𝑣 3 𝑑𝑆

Harga rata-rata energi spesifik total pada suatu penampang, dihitung dengan
membagi Daya Total Arus dengan debitnya. Jadi:

𝑁 𝑝 1 1
Hm = 𝛾 = 𝑧 + 𝛾
+ 2𝑔𝑄
∫𝑠 𝑣 3 𝑑𝑆 ... Pers (2.7)
𝑉2𝑚
Apabila suku terakhir kita modifikasi dengan (𝑉 2 𝑚) maka:

1
𝑝 ∫𝑠 𝑣 3 𝑑𝑆 𝑣 3 𝑚 𝑝 𝑣2𝑚 ... Pers (2.8)
Hm = 𝑧 + + = 𝑧+ +∞
𝛾 𝑣 3 𝑚𝑆 2𝑔 𝛾 2𝑔

Keterangan:
∞ = Koefisien tanpa satuan untuk memperhitungkan distribusi kecepatan yang
Non Univorm ; besarnya adalah:

1
∫𝑠 𝑣 3 𝑑𝑆 ... Pers (2.9)
∞=
𝑣 3 𝑚𝑆

Apabila pembilang dan penyebut kita kalikan dengan ( ρ / 2); maka ( ∞ )


dapat kita interpretasikan sebagai perbandingan antara energikinetik sebenarnya
dalam arus fluida pada suatu penampang terhadap energi kinetiknya apabila
distribusi kecepatan dianggap berlangsung uniform ( merata ). Karena profil
distribusi kecepatan umumnya berupa parabola seperti pada Gambar 2.5 ; maka ∞
≥ 1.
∞ = 1 apabila profil tersebut berupa garis lurus.
∞ > 1 terlihat dari rumus:

1 1
∫𝑠 𝑣 3 𝑑𝑆 ∫𝑠 (𝑣𝑚 + ∆𝑣)3 𝑑𝑆 ... Pers (2.11)
∞= =
𝑣 3 𝑚𝑆 𝑣 3 𝑚𝑆

2.7.2 Pengaruh II
Untuk 2 penampang lintang dimana masing-masing mempunyai Head Loss
Total Rata-rata Hm1 dan Hm2 maka :
Hm1 = Hm2 +∑ h ... Pers (2.12)

Keterangan :
∑h = Seluruh Kehilangan Energi sepanjang arus antara penampang penampang
tersebut.

Dengan menerapkan rumus ( x ) maka kita bisa menyatakan Rumus


Bernoulli Untuk Fluida Riil sebagai berikut :

𝑝1 𝑣 2 𝑚1 𝑝2 𝑣 2 𝑚2 ...Pers(2.13)
𝑧1 + + ∞1 = 𝑧2 + + ∞2 ∑h
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔

Bentuk grafik dari persamaan diatas sebenarnya sama seperti persamaan


energi fluida ideal, hanya-saja, kerugian Head harus juga disertakan. Kerugian
tersebut semakin bertambah besar sepanjang salurannya. Jadi, kelainannya terlihat
seperti pada Gambar 2.6

Gambar 2.6 Kerugian Head disepanjang Aliran


Sumber : (Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT, 2009)

Perbedaannya dengan Bernoulli Fluida Ideal adalah:


1) Adanya suku yang menyatakan kerugian energi
2) Koefisien yang memperhitungkan distribusi kecepatan Non Uniform (∞ ).
3) Pada setiap penampang yang kita tuliskan adalah kecepatan ratarata ( vm ).
4) Persamaan Bernoulli fluida ideal menggambarkan Hukum Kekekalan
Energi Mekanis
5) Sedangkan untuk fluida rill menyatakan Persamaan Kesetimbangan Energi
karena kerugian energi juga ikut dipertimbangkan.
6) Energi yang tersisih tersebut sebenarnya tidak hilang, ia berubah menjadi
bentuk energi lainnya, yakni energi-panas yang menyebabkan temperatur
zat cair meningkat (Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT, 2009).

2.8 Venturi Tube

Gambar 2.7 Venturi Meter


Sumber : (Septriani Dwie Saputri, 2009)

Dalam meteran venturi, kecepatan fluida bertambah dan tekanannya


berkurang di dalam kerucut sebelah hulu. Penurunan tekanan di dalam kerucut
hulu itu lalu dimanfaatkan, sebagaimana diuraikan di bawah nanti, untuk
mengukur laju aliran melalui instrumen itu. Kecepatan fluida kemudian berkurang
lagi dan sebagian besar tekanan awalnya kembali pulih di dalam kerucut sebelah
hilir. Agar pemulihan tekanan itu besar, sudut kerucut hilir dibuat kecil, sehingga
pemisahan lapisan-batas dapat dicegah dan gesekan pun minimum. Oleh karena
pada bagian yang penampangnya mengecil tidak ada pemisahan, maka kerucut
hulu dapat dibuat lebih pendek daripada kerucut hilir. Gesekannyapun di sini
kecil. Dengan demikian ruang dan bahanpun dapat dihemat. Walaupun meteran
venture dapat digunakan juga untuk mengukur gas, namun alat ini biasanya
digunakan untuk mengukur zat cair, terutama air, pengolahan di bawah ini
terbatas pada fluida incompressible.

Venturimeter bekerja berdasarkan pengukuran beda tekanan yang melalui


suatu penyempitan penampang, yang dapat kita cari hubungannya dengan
kecepatan aliran fluida. Sehingga dengan mengetahui beda tekanan dan kecepatan
alir, maka akan didapatkan jumlah aliran yang melewati venturimeter tersebut.
Venturi meter merupakan alat mengukur kelajuan (debit) cairan dalam pipa.
Venturi meter dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.8 Venturi Meter Horizontal


sumber : (Septriani Dwie Saputri, 2009)

Gambar diatas menunjukkan venturi meter yang horizontal. Venturimeter


terdiri dari sebuah tabung horizontal dengan dua pipa vertical yang mencatat
tekanan fluida yang mengalir di dua bagian pipa yang berbeda, pipa normal dan
pipa yang menyempit. Venturimeter ini menggunakan prinsip persamaan
kontinuitas dan persamaan Bernoulli (Septriani Dwie Saputri, 2009)

2.9 Aplikasi Bernoulli Dalam Kehidupan Sehari-hari


2.9.1 Perahu Layar

Gambar 2.9 Perahu Layar


Sumber : (Adib Pahrudin, 2014)

Layar perahu biasanya berlayar melawan angin. Cara memindahkan kapal


menggunakan angin, disebut Prinsip Bernoulli.
1) Hull adalah bagian dari kapal layar yang berisi semua komponen internal.
2) Anakan adalah bagian dari dalam
3) Hull Rudder adalah bagian yang melekat pada solidiller (kemudi air).
4) Layar utama adalah layar yang memutar sebagian besar angin untuk
menggerakkan perahu layar.
5) Tiang adalah sisi vertikal yang melekat pada mainsail untuk memegang sisi
boom horisontal.
6) Boom sejajar dengan tiang dek panjang yang berguna untuk memanfaatkan
angin dengan sebaik-meminjam.
7) Jib adalah layar segitiga kecil yang menambah kekuatan tambahan pada
layar utama.
8) Keel menyeimbangkan kapal agar tidak terbalik.

Ketika angin bertiup, di sisi lain kapal layar bergerak dengan cepat dan
didorong dengan cepat, layar kanan menerima yang tegak lurus dengan arah angin
yang didukung oleh lunas kapal yang bergerak secara lateral sehingga kapal hanya
bisa bergerak maju yang membuat kapal terbang lebih besar dari tenaga angin.
Perahu layar dapat bergerak melawan Arah angin dengan menggunakan hukum
Bernoulli. Untuk dapat bergerak ke arah yang diinginkan, sebuah kapal layar
harus memiliki dua layar yang dapat diatur. Gaya Bernoulli (karena perbedaan
tekanan) mendorong kapal ke Arah yang tegak lurus dengan Arah angin. Namun,
pada saat yang sama, udara menarik sirip kapal ke arah yang paling lurus dengan
poros kapal. Jadi, ada dua kekuatan yang bekerja secara simultan di kapal, yaitu
gaya Bernoulli yang bekerja di layar dan gaya oleh air di sirip kapal. Kedua
kekuatan memiliki arah yang berlawanan dengan arah angin dan kapal layar
bergerak ke arah yang paling berlawanan dengan arah angin (Adib Pahrudin,
2014).

2.9.2 Minuman dengan Pipet atau Vakum

Gambar 2.10 Minuman dengan pipet


sumber : (Pixabay,2019)
Prinsip Bernoulli berlaku juga saat menghisap atau menghisap udara
menggunakan pipet, bahkan kami membuat udara dalam pipet bergerak lebih
cepat. Dalam hal ini, udara dalam pipet yang menempel ke mulut kita memiliki
tingkat yang lebih tinggi. Meningkatkan, tekanan udara di pipet menjadi lebih
kecil. Nah, udara di bagian pipet yang dekat dengan minuman memiliki tingkat
yang lebih kecil. Karena kecepatannya kecil, tekanannya lebih besar. Perbedaan
tekanan udara ini membuat air atau minuman yang kita minum mengalir ke mulut
kita. Dalam hal ini, cairan bergerak dari bagian pipet dengan tekanan udara tinggi
ke bagian pipet dengan tekanan udara rendah (Adib Pahrudin, 2014).

2.9.3 Lubang Tikus

Gambar 2.11 Lubang Tikus


Sumber : (Adib Pahrudin, 2014)

Tikus juga tahu prinsip Bernoulli. Tikus tidak ingin mati karena sesak
napas, jadi tikus membuat 2 lubang pada ketinggian yang berbeda. Karena
perbedaan ketinggian tanah, udara berdesak-desakan dengan udara lain (sisi
kanan). Ini seperti air yang mengalir dari pipa besar ke pipa kecil. Karena
berdesak-desakan laju udara meningkat (tekanan udara berkurang). Karena ada
perbedaan tekanan udara, udara dipaksa masuk ke lubang tikus. Udara mengalir
dari tempat-tempat di mana tekanan udara tinggi ke tempat tekanan udara rendah
(Adib Pahrudin, 2014).

Anda mungkin juga menyukai