PENDAHULUAN
Page 1
bahwa di rawat inap membatasi kehidupan manusia, lingkungan di rumah yang
dirasakan lebih nyaman (Depkes RI, 2002).
Maka dari itu dalam makalah ini membahas trend dan issue kesehatan keperawatan
komunitas tentang home care (Home Health Care), perawatan keluarga dan pondok
kesehatan desa.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep teori keperawatan komunitas.
2. Untuk mengetahui konsep teori trend dan issue keperawatan Home Care.
Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keperawatan Komunitas
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan
spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat
baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi barbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan
sehari-hari (Efendi, 2009).
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental,
keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan
serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan
kesehatan utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang
mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai
dengan wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan (Riyadi, 2007).
Dalam rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat dijelaskan bahwa
keperawatan komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan (Nursing) dan kesehatan masyarakat (Public health)
dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui
proses keperawatan (Nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan
(Mubarak, 2005).
Trend Dan Issue Penelitian Keperawatan Komunitas (Home Care)
Page 3
Keperawatan komunitas adalah keperawatan yang diberikan dari luar suatu
institusi yang berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Elisabeth,
2007).
Pada keperawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa
prinsip, yaitu:
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang
besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada
keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2005).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan
serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien
dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai
tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai
dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005).
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada
(Mubarak, 2005).
Page 4
1. Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi,
sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/ klien
(Riyadi, 2007).
2. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan
dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu
kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri
dan aktualisasi diri (Riyadi, 2007).
3. Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
(Riyadi, 2007).
Page 5
hidup sehat, pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan
di dalam bidang kesehatan (Mubarak, 2005).
2. Proses kelompok (Group Process)
Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok masyarakat
sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu:
individu, keluarga, dan kelompok khusus, perawat spesialis komunitas dalam
melakukan upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatan
masyarakat dapat menggunakan alternatif model pengorganisasian masyarakat,
yaitu: perencanaan sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat.
3. Kerjasama atau kemitraan (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau
memberikan manfaat. Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai
peningkatan inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan (Elisabeth, 2007).
Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait dengan masyarakat
digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen yang ada.
Hal ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam
mengkombinasikan keahlian masing-masing yang dibutuhkan untuk
mengembangkan strategi peningkatan kesehatan masyarakat (Elisabeth, 2007).
4. Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses
pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif
kepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide
baru, dan kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth,
2007).
Page 6
masyarakat tidak terlepas dari upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas,
kepemimpinan dan partisipasi masyarakat (Elisabeth, 2007).
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai
masalah kesehatan atau perawatan (Effendy, 1998), sasaran ini terdiri dari:
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi,
social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan
dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu
kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri
dan aktualisasi diri.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan.
4. Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat
sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok
beresiko atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat komunitas, asuhan
keperawatan komunitas diberikan dengan mamandang komunitas sebagai klien.
Page 7
2.2 Trend Dan Issue Keperawatan Komunitas
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan
metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah
dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam
keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik
dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan
komunitas.
Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana
perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan
oleh:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga
informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi
dengan cepat diketahui oleh masyarakat.
2. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia
harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah
berkembang .
3. Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut
pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat
ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.
Page 8
Health care secara pribadi masih diutamakan penyakit dan orientasi pengobatan
dan mempunyai keutamaan dalam terapi medisnya. Meskipun The American
Medikal Association (AMA) dan organisasi kesehatan lain mendorong orang-orang
untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin yang bertujuan untuk pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Kebanyakan asuransi pribadi tidak
mengadakan pemeriksaan fisik secara rutin, sehingga biaya yang harus dikeluarkan
oleh klien sangat mahal.
Di Amerika, Home Care (HC) yang terorganisasikan dimulai sejak sekitar tahun
1880- an, dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit infeksi dengan angka
kematian yang tinggi. Meskipun pada saat itu telah banyak didirikan rumah sakit
modern, namun pemanfaatannya masih sangat rendah, hal ini dikarenakan
masyarakat lebih menyukai perawatan dirumah.
Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan merupakan hal yang
baru, karena merawat pasien di rumah baik yang dilakukan oleh anggota keluarga
yang dilatih dan atau oleh tenaga keperawatan melalui kunjungan rumah secara
perorangan, adalah merupakan hal biasa sejak dahulu kala.
Page 9
PP Nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
PP Nomor 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
PP Nomor 47 tahun 2006 tentang Jabatan fungsional dokter, dokter gigi,
apoteker, asisten apoteker, pranata laboratorium kesehatan. epidemiologi
kesehatan, entomology kesehatan, sanitarian, administrator kesehatan,
penyuluh kesehatan masyarakat, perawat gigi, nutrisionis, bidan, perawat,
radiographer, perekam medis, dan teknisi elektromedis.
SK Menpan Nomor 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal
perawat.
Kepmenkes Nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas.
Kepmenkes Nomor 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan
Perkesmas.
Kepmenkes Nomor 374 tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
Kepmenkes Nomor 267 tahun 2010 tentang penetapan road map reformasi
kesehatan masyarakat.
Permenkes Nomor 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta.
Permenkes Nomor 148 tahun 2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik
keperawatan.
Page 10
3. Unit Perawatan Home Care
Pengelolah pelayanan
Merupakan individu, kelompok, ataupun organisasi yang bertanggung jawab
terhadap seluruh pengelolaan pelayanan kesehatan rumah baik penyediaan
tenaga, sarana dan peralatan, serta mekanisme pelayanan sesuai standart
yang ditetapkan.
Pelaksana pelayanan
Merupakan tenaga keperawatan professional bekerja sama dengan tenaga
professional lain terkait dan tenaga non-profesional. Pelaksana pelayanan
terdiri atas coordinator kasus dan pelaksana pelayanan.
Klien
Merupakan penerima perawatan kesehatan di rumah dengan melibatkan
salah satu anggota keluarga sebagai penanggung jawab yang mewakili klien.
Apabila diperlukan keluarga dapat menunjuk seseorang yang akan menjadi
pengasuh yang melayani kebutuhan sehari-hari klien.
Page 11
membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan
mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga
mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran,
serta jangka waktu pelayanan.
Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan
keperawatan dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau
pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan dirumah. Pelayanan
dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh
koordinator kasus.
Secara periodic koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan
kesepakatan.
Persyaratan pasien yang menerima pelayanan perawatan dirumah:
Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau menjadi
pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola.
Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi (Informed
consent).
Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan
dirumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab, dan haknya dalam
menerima pelayanan.
Page 12
observasi, dan wawancara langsung, menentukan masalah keperawatan,
membuat perencanaan, dan melaksanakan tindakan keperawatan yang
memerlukan ketrampilan tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
yang menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-
tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan penyuluhan dan
konseling kesehatan dan melakukan evaluasi.
Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada klien,
dokumentasi ini diperlukan sebagai pertanggung jawaban dan tanggung
gugat untuk perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan
kepertawatan yang diberikan. Melakukan koordinasi dengan tim yang lain
kalau praktik dilakukan secara berkelompok.
Sebagai pembela/pendukung (advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan
asuhan keperawatan klien dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut
kerumah sakit dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan
standart dan pembiayaan terhadap klien sesuai dengan pelayanan /asuhan
yang diterima oleh klien.
Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah
dilakukan, mencangkup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di
lakukan.
Page 13
Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan
kesehatan di rumah meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah
sakit dan kasus-kasus khusus yang di jumpai di komunitas.
Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah:
Klien dengan penyakit gagal jantung
Klien dengan gangguan oksigenasi
Klien dengan perlukaan kronis
Klien dengan diabetes
Klien dengan gangguan fungsi perkemihan
Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi
Klien dengan terapi cairan infus di rumah
Klien dengan gangguan fungsi persyarafan
Klien dengan HIV/AIDS
Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi:
Klien dengan post partum
Klien dengan gangguan kesehatan mental
Klien dengan kondisi usia lanjut
Klien dengan kondisi terminal
Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis.
Page 14
Dapat mengenal lingkungan dan klien dengan baik sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien.
Page 15
lengkap(komplit),jelas(clear),dan dapat dibaca(legible). Adapun cara untuk
melakukan kunjungan yaitu angket, pertelepon, lewat email,atau kunjungan
secara langsung.
Page 16
Memantau kualitas pelayanan
Pelaksana: Memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan. dengan
fungsi:
Melakukan pengkajian komprehensif
Menetapkan masalah
Menyusun rencana keperawatan
Melakukan tindakan perawatan
Melakukan observasi terhadap kondisi pasien
Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif.
Melibatkan keluarga dalam pelayanan
Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.
Mendokumentasikan asuhan keperawatan.
Page 17
Melakukan pengkajian kebutuhan pasien
Kondisi fisik
Kondisi psikologis
Status sosial ekonomi
Pola prilaku pasien
Sumber- sumber yang tersedia di keluarga pasien
Membuat perencanaan pelayanan
Membuat rencana kunjungan
Membuat rencana tindakan
Menyeleksi sumber- sumber yang tersedia di keluarga/masyarakat.
Melakukan koordinasi pelayanan
Memberi informasi berbagai macam pelayanan yang tersedia
Membuat perjanjian kepada pasien da keluarga tentang pelayanan
Menkoordinasikan kegiatan tim sesuai jadwal
Melakukan rujukan pasien
Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan
Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim
Menilai hasil akhir pelayanan (Sembuh, rujuk, meninggal, menolak)
Mengevaluasi proses manajemen kasus
Monitoring dan evaluasi kepuasan pasien secara teratur
Page 18
Minimal D.III
Pemegang sertifikat pelatihan home care
Pengalaman kerja minimal 3 tahun
Memiliki SIP, SIK, SIPP.
Alat/sarana
Alat kesehatan
Tas/ kit
Pemeriksaan fisik
Set perawatan luka
Set emergency
Set pemasangan selang lambung
Set huknah
Set memandikan
Set pengambilan preparat
Set pemeriksaan lab. Sederhana
Set infus/ injeksi
Sterilisator
Pot/ urinal
Tiang infuse
Tempat tidur khusus orang sakit
Pengisap lender
Perlengkapan oxygen
Kursi roda
Tongkat/ tripot
Perlak/ alat tenun
Alat habis pakai
Obat emergency
Perawatan luka
Trend Dan Issue Penelitian Keperawatan Komunitas (Home Care)
Page 19
Suntik/ pengamian darah
Untuk infuse
Pemasangan selang lambung
Huknah, selang lambung, kateter
Sarung tangan, masker
Page 20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan sendiri.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya
kemauan, sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh
kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri.
Saat ini sedang berkembang pelayanan kesehatan yang berbasis perawatan
kesehatan dirumah atau uang biasa dikenal Home Care.
Home care merupakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
3.2 Saran
Perawat dapat memilih dari dan menggunakan berbagai metode, materi, dan
media untuk mendukung kesehatan mereka kegiatan pendidikan. Sumber daya
tersebut harus ditinjau dan di evaluasi untuk kesesuaian mereka untuk kelompok
sasaran yang dituju. Kunci untuk memenuhi kebutuhan individu, keluarga, dan
masyarakat yang merangkul gagasan bahwa pendidikan kesehatan adalah proses
interaktif akan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal banyak. Untuk rekan
sejawat mengetahui trend issue keperawatan kesehatan komunitas di Indonesia dan
dunia diantaranya home care, home health care, perawat keluarga, pondok
kesehatan desa (ponkesdes).
Page 21
DAFTAR PUSTAKA
Koenig Kathleen Blais dkk, (2006). Pratik Keperawatan Profesional Edisi 4. EGC,
Jakarta.
Jakarta: EGC.
Zang, S.M & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2004). Manual Perawatan di
rumah (Home Care Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I. Jakarta: EGC. Diambil
dari https://id.scribd.com/document/358907025/Trend-Dan-Issue-Keperawatan-
Setyowati Sri dkk. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep Dan Aplikas kasus
Page 22