Anda di halaman 1dari 19

‘PATOFISIOLOGI’

HEMATOLOGI

OLEH

Thesa Alonika Gombo

(18071021)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK

INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI

DENPASAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hanturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HEMATOLOGI ”
tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan petunjuk
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak. I Gusti Putu Agus Ferry Sutrisna Putra, SST.,M.SI., Ketua program studi
teknologi labolatorium medik institut ilmu kesehatan medika persada.
2. Ibu. Ni Putu Puniari Eka Putri S. Si., M.Si. Dosen pengampu mata kuliah
Patofisiologi.
3. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan
makalah.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari yang sempurna.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna
menyempurnakan makalah ini.

Denpasar, 30 Juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan penulisan ............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 3
2.1 Definisi Darah ................................................................................................................. 3
2.2 Volume Normal Darah Pada Manusia ........................................................................... 4
2.3 Komposisi Darah pada Manusia ..................................................................................... 4
2.4 Komponen Darah............................................................................................................ 9
2.5 Fungsi Darah ................................................................................................................. 11
2.6 Fungsi Sel-Sel Darah ..................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam tubuh manusia, ada alat transportasi yang berguna sebagai pengedar oksigen
dan zat makanan ke seluruh sel-sel tubuh serta mengangkut karbon dioksida dan zat sisa ke
organ pengeluaran. Alat transportasi pada manusia terkoordinasi dalam suatu sistem yang
disebut sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung,
dan pembuluh darah.(Corwin, 2009 )

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah
diawali dengan kata hemo atau hemato yang berasal dari kata Yunani yang berarti haima yang
berarti darah.(Elizabeth, 2009)

Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua jenis warna
merah pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa darah tersebut
mengandung banyak oksigen, sedangkan warna merah tua menandakan bahwa darah tersebut
mengandung sedikit oksigen atau dalam arti lain mengandung banyak karbondioksida. Warna
merah pada darah disebabkan oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan
(respiratory protein) yang mengandung besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen, darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme,
obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai
air seni.(Corwin,2009)
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah definisi darah?

2. Berapa volume normal darah pada manusia?

3. Bagaimana komposisi darah pada manusia?

4. Apa saja komponen darah pada manusia?

5. Apa fungsi darah bagi manusia?

6. Bagaimana fungsi sel-sel darah?

1.3 Tujuan penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui definisi darah.

2. Untuk mengetahui volume normal darah pada manusia.

3. Untuk mengetahui komposisi darah pada manusia.

4. Untuk mengetahui komponendarah pada manusia.

5. Untuk mengetahui fungsi darah manusia.

6. Untuk mengetahui fungsi sel-sel darah.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Darah


Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan
juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Pada serangga, darah dikenal
sebagai Hemolimfe tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Darah serangga mengangkut
zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme. Pada hewan lain,
fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan
tubuh. Dalam darah terkandung Hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat
oksigen. Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut O2 yg diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai
jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mmpertahankan tubuh dari
berbagai penyakit ( Johnson, 1994 ).

Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan
total. Darah berbentuk cairan yang berwarna merah dan agak kental. Darah adalah
cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi berfungsi untuk mengirimkan
zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya oksigen
dan karbondioksida didalamnya. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan
bernafas dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau metabolisme di
dalam tubuh ( Corwin, 2009 ).
2.2 Volume Normal Darah Pada Manusia
Volume darah di dalam tubuh manusia kurang lebih 1/14 atau 8% dari berat
badan. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah
terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion
mineral, hormon dan karbon dioksida ( Hoffbrand, 2012 ).

2.3 Komposisi Darah pada Manusia


Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45% Korpuskuler
(bagian padat darah).

1) Plasma Darah (Bagian Cair Darah)

Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang berwujud cair serta
mempengaruhi sekitar 5% dari berat badan manusia. Plasma darah memiliki warana
kekuning-kuningan yang didalamnya terdiri dari 90% air, 8% protein, dan 0,9%
mineral, oksigen, enzim, dan antigen. Sisanya berisi bahan organik, seperti lemak,
kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa ( Bakta, 2006 ).

Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh manusia, dan mengangkut zat
sisa metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari seluruh jaringan tubuh ke organ
pengeluaran ( Bakta, 2006 )

Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein terlarut yaitu:

a) Albumin berfungsi untuk memelihara tekanan osmotik.


b) Globulin berfungsi untuk membentuk zat antibody.
c) Fibrinogen adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses pembekuan darah
( Bakta, 2006 ).

2) Korpuskuler (Bagian Padat Darah)

Korpuskuler terdiri dari tiga bagian:

1. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari bahasa Yunani
yaitu, erythos yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Eritrosit
merupakan bagian sel darah yang mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin
adalah biomolekul yang mengikat oksigen. Sedangkan darah yang berwarna
merah cerah dipengaruhi oleh oksigen yang diserap dari paru-paru. Pada saat
darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan
mengikat karbondioksida. Jumlah hemoglobin pada orang dewasa kira-kira 11,5-
15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0
mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam
amino dan memerlukan pula zat besi, sehinnga diperlukan diet seimbang zat besi.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga
banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang
maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya disebabkan oleh pendarahan
hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu
( Bakta, 2006 ).

Bentuk sel darah merah pada manusia adalah bikonkaf atau berbentuk
piringan pipih seperti donat. Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar
6-8 µm dan tebalnya sekitar 2 µm, eritrosit termasuk sel paling kecil dari pada
sel-sel lainnya yang terdapat pada tubuh manusia. Jumlah sel darah merah adalah
jumlah yang paling banyak dibandingkan jumlah sel darah lainnya. Secara
normal, di dalam darah seorang laki-laki dewasa terdapat 25 trilliun sel darah
merah atau setiap satu milimeter kubik (1 mm3) darah trdapat 5 juta sel darah
merah. Pada perempuan dewasa, jumlah sel darah merah per milimeter kubiknya
sebanyak 4,5 juta ( Bakta, 2006).

Sel darah merah hanya mampu bertahan selama 120 hari. Proses dimana
eritrosit diproduksi dimaksud eritropoiesies. Sel darah merah yang rusak akhirnya
akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar
sel yang rusak dihancurkan oleh limpa dan yang lolos akan dihancurkan oleh hati.
Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut
oleh darah ke sumsum merah tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru.
Sumsum merah tulang memproduksi eritrosit, dengan laju produksi sekitar 2 juta
eritrosit per detik. Produksi dapat distimulasi oleh hormon erito protein (EPO)
yang disintesa ginjal. Hormon ini sering digunakan para atlet dalam suatu
pertandingan sebagai doping. Saat sebelum dan sesudah meninggalkan sumsum
tulang belakang, sel yang berkembang ini dinamakan retikulosit dan jumlahnya
sekitar 1% dari semua darah yang beredar ( Bakta, 2006 ).
Gambar 2.3 Komposisi Darah Manusia ( Bambang, 1995 )

2. Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar dari pada sel darah merah. Namun
jumlah sel darah putih jauh lebih sedikit daripada sel darah merah. Pada orang
dewasa setiap 1 mm3 darah terdapat 6.000-9.000 sel darah putih. Tidak seperti sel
darah merah, sel darah putih memiliki inti (nukleus). Sebagian besar sel darah
putih bisa bergerak seperti Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler. Sel
darah putih dibuat di dalam sumsum merah, kelenjar limfa, dan limpa (kura) . Sel
darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna (bening), bentuk tidak
tetap (ameboid), berinti, dan ukurannya lebih besar dari pada sel darah merah
(Corwin, 2009 ).

Gambar 2.3 Komposisi Darah Manusia ( Bambang, 1995 ).


Berdasarkan ada tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi:

a. Leukosit Bergranula (Granulosit)

Neutrofil adalah sel darah putih yang paling banyak yaitu sekitar 60%.
Plasmanya bersifat netral, inti selnya banyak dengan bentuk yang bermacam-
macam dan berwarna merah kebiruan. Neutrofil bertugas untuk memerangi bakteri
pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula mula bakteri dikepung, lalu butir-
butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk mencegah bakteri berkembang
biak serta menghancurkannya ( Bakta, 2006 ).

Eosinofil adalah leukosit bergranula dan bersifat fagosit. Jumlahnya sekitar


5%. Eosinofil akan bertambah jumlahnya apabila terjadi infeksi yang disebabkan
oleh cacing. Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan menjadi
merah tua apabila ditetesi dengan eosin. Eosinofil memiliki granula kemerahan.
Fungsi dari eosinofil adalah untuk memerangi bakteri, mengatur pelepasan zat
kimia, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak ( Bakta, 2006 ).

Basofil adalah leukosit bergranula yang berwarna kebiruan. Jumlahnya


hanya sekitar 1%. Plasmanya bersikap basa, itulah sebabnya apabila basofil ditetesi
dengan larutan basa, maka akan berwarna biru. Sel darah putih ini juga bersifat
fagositosis. Selain itu, basofil mengandung zat kimia anti penggumpalan yang
disebut heparin ( Bakta, 2006 ).

b. Leukosit Tidak Bergranula (Agranulosit)

Limfosit adalah leukosit yang tidak memiliki bergranula. Intiselnya hampir


bundar dan terdapat dua macam limfosit kecil dan limfosit besar. 20% sampai 30%
penyusun sel darah putih adalah limfosit. Limfosit tidak dapat bergerak dan berinti
satu. Berfungsi sebagai pembentuk antibodi. Monosit adalah leukosit tidak
bergranula. Inti selnya besar dan berbentuk bulat atau bulat panjang. Diproduksi
oleh jaringan limfa dan bersifat fagosit ( Jhonson, 1994 ).

Antigen adalah apabila ada benda asing ataupun mikroba masuk ke dalam
tubuh, maka tubuh akan menganggap benda yang masuk tersebut adalah benda
asing. Akibatnya tubuh memproduksi zat antibodi melalu sel darah putih untuk
menghancurkan antigen. Glikoprotein yang terdapat pada hati kita, dapat menjadi
antigen bagi orang lain apabila glikoprotein tersebut disuntikkan kepada orang lain.
Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan dapat dianggap sebagai antigen untuk
orang lain tetapi belum tentu sebagai antigen untuk diri kita sendiri. Hal tersebut
juga berlaku sebaliknya ( Elizabeth , 2009 ).

Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada dua macam:

1. Sel Fagosit

Sel fagosit akan menghancurkan benda asing dengan cara menelan (fagositosis).
Fagosit terdiri dari dua macam:

a. Neutrofil, terdapat dalam darah

b. Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk kedalam


jaringan atau rongga tubuh

2. Sel Limfosit

Limfosit terdiri dari:

a. T Limfosit (T sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di dasar


leher)

b. B Limfosit (B Sel) ( Jhonson, 1994 ).

Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh


melalui pembuluh darah, menghasilkan antibodi yang disesuaikan dengan antigen yang
masuk ke dalam tubuh. Seringkali virus memasuki tubuh tidak melalui pembuluh darah
tetapi melalui kulit dan selaput lendir agar terhindar dari lukosit. Namun sel-sel tubuh
tersebut tidak berdiam diri. Sel-sel tersebut akan menghasilkan interferon suatu protein
yang dapat memproduksi zat penghalang terbentuknya virus baru (replikasi). Adanya
kemampuan ini dapat mencengah terjadinya serangan virus ( Jhonson, 1994 ).

3. Trombosit (Keping Darah)

Dibandingkan dengan sel darah lainnya, keping darah memiliki ukuran yang
paling kecil, bentuknya tidak teratur, dan tidak memiliki inti sel. Keping darah
dibuat di dalam sumsum merah yang terdapat pada tulang pipih dan tulang pendek.
Setiap 1 mm3 darah terdapat 200.000 – 300.000 butir keping darah. Trombosit yang
lebih dari 300.000 disebut trombositosis, sedangkan apabila kurang dari 200.000
disebut trombositopenia. Trombosit hanya mampu bertahan 8 hari. Meskipun
demikian trombosit mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
pembekuan darah.

Pada saat kita mengalami luka, permukaan luka tersebut akan menjadi kasar.
Jika trombosit menyentuh permukaan luka yang kasar, maka trombosit akan pecah.
Pecahnya trombosit akan menyebabkan keluarnya enzim trombokinase yang
terkandung di dalamnya. Enzim trombokinase dengan bantuan mineral kalsium
(Ca) dan vitamin K yang terdapat di dalam tubuh dapat mengubah protombin
menjadi trombin. Selanjutnya, trombin merangsang fibrinogen untuk membuat
fibrin atau benang-benag. Benang-benang fibrin segera membentuk anyaman untuk
menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.

Gambar 2.3 Komposisi Darah Manusia ( Bambang, 1995 ).

2.4 Komponen Darah


Darah terdiri dari 3 komponen yaitu :
1. Plasma Darah

Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat
sedikit alkali dan sebagai medium untuk penyaluran makanan, mineral, lemak,
glikosa, dan asam amino serta menyerap dan mendistribusikan banyak panas yang
dihasilkan oleh metabolisme di dalam jaringan tempat larutnya sejumlah besar zat
organik dan anorganik ( Hoffbrand, 2012 ).
2. Protein Plasma

Protein plasma atau albumin dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 g


dalam setiap 100 ml darah.

Fungsi protein plasma :

a. Menghambat pengeluaran berlebihan plasma dari kapiler kedalam cairan


intertisium dan dengan demikian membantu mempertahankan volume
plasma.
b. Menyangga perubahan PH darah.
c. Menentukan viskositas darah.
d. Menghasilkan energy bagi sel ( Hoffbrand, 2012 ).

3. Globulin

Dalam keadaan normal ada 2 sampai 3g globulin dalam setiap 100 ml darah.
Globulin memeiliki jauh lebih banyak macam susunan dari pada albumin dan
sesungguhnya membentuk jumlah besar protein yang berbeda-beda. Dibandingkan
dengan albumin, penyediaan tekanan osmotik oleh globulin kurang penting, tetapi
dibidang lain lebih penting: misalnya semua antibodi(zat penolak) yang melindungi
tubuh adalah globulin. Fibrinogen penting untuk koagulasi(penggumpalan) darah.

Reaksi plasma darah. Darah selalu bersifat alkalik kadar alkalinya tergantung
dari konsentrasi ion-hidrogen dan ini dinyatakan pH darah.

pH sebesar 7 berarti — larutan netral

pH dari 7 sampai 1 — larutan asam

pH dari 7 sampai 14 — larutan alkali

Darah selalu mengandung sedikit alkali-pH darah adalah 7,35-7,45. Angka ini
tetap dipertahankan. Sedikit saja berubah, baik ke arah asam atau ke arah basa, dapat
mempengaruhi kehidupan ( Hoffbrand, 2012 ).
2.5 Fungsi Darah
Darah memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel
darah). Bagian- bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Secara garis
besar, fungsi utama darah adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat Pengangkut

Fungsi darah sebagai alat pengangkut adalah mengedarkan sari-sari makanan


ke seluruh sel tubuh, mengedarkan hormon, serta mengangkut sisa-sisa pembakaran
dari sel-sel tubuh ke alat pengeluaran. Hormon adalah suatu zat kimia yang
dihasilkan oleh kelenjar tak bersaluran atau kelenjar buntu (endokrin). Sari
makanan dan hormon diedarkan oleh plasma darah, sedangkan oksigen diangkut
oleh sel-sel darah merah.

2. Sebagai Alat Pertahanan Tubuh

Bagian darah yang berfüngsi sebagai alat pertahanan tubuh, yaitu sel-sel darah
putih dan keping-keping darah. Sel-sel darah putih berfungsi membunuh kuman
yang masuk ke tubuh, sedangkan keping-keping darah berfungsi menutup luka.

3. Sebagai Pengatur Suhu Tubuh

Darah beredar mengangkut oksigen untuk keperluan oksidasi. Melalui peristiwa


oksidasi, dihasilkan energi lain dalam bentuk panas. Panas sebagai hasil oksidasi
dalam tubuh, terutama digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh manusia,
yaitu lebih kurang 37°C. Pada waktu suhu udara panas, darah dan pembuluh darah
di kulit akan memindahkan panas ke udara di sekitamya sehingga suhu tubuh tidak
akan terus meningkat ( Bakta, 2006 ).

2.6 Fungsi Sel-Sel Darah


Darah memiliki beberapa sel yang memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Plasma Darah

Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan ke seluruh sel-


sel tubuh dan mengangkut zat-zat sisa metabolisme ke alat pengeluaran.
2. Sel Darah Merah

Fungsi utama dari sel darah merah adalah mengikat oksigen dan karbon
dioksida. Bagian sel darah merah yang sangat berperan dalam mengikat oksigen
adalah hemoglobin.

3. Sel Darah Putih

Sel darah putih berfungsi sebagai antibody. Sel darah putih memiliki sifat
fagosit, yaitu dapat mematikan kuman penyakit dengan cara “memakan” kuman
tersebut. Untuk menghancurkan kuman penyakit, sel darah putih dapat menembus
dinding pembuluh darah.

4. Keping-keping Darah

Berfungsi dalam proses pembekuan darah. Pada saat terjadi luka pada
permukaan tubuh, komponen darah, yaitu trombosit akan segera berkumpul
mengerumuni bagian yang terluka dan akan menggumpal sehingga dapat
menyumbat dan menutupi luka ( Corwin, Elizabeth . 2009 ).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi berfungsi
untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri.

Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45% Korpuskuler (bagian
padat darah).

Plasma Darah (bagian cair darah) terdiri dari plasma.

Korpuskuler (bagian padat darah) terdiri dari :

1. Sel Darah Merah (Eritrosit)

2. Sel Darah Putih (Leukosit)

3. Keping Darah (Trombosit)

Darah didalam tubuh kita mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen, zat-zat
sisa metabolisme, hormon, dan air.
2. Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh yang aktif
ke organ tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap stabil, yaitu berkisar
antara 36 – 37oC.
3. Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh sel darah
putih.
4. Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit)
3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak
kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam
pengonsepan materi. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dalam pembuatan makalah kedepan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth I. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi Revisi 3. Jakarta : EGC

Dr Bambang.1995.Bakteriologi umum dan bakteriologi klinik.

Hoffbrand, A, V, dkk. 2012.Kapita Selekta Hematologi. Jakarta :EGC

Johnsonn, Arthur G dkk. 1994. Mikrobiologi dan Imunologi. Jakarta: Binarupa Aksara

Prof Dr. Bakta, Imade.2006 Hematologi Klinik Ringkas.EGC: jakarta

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Inddonesia. 1994.

Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta : Binarupa Aksara

Anda mungkin juga menyukai