Anda di halaman 1dari 2

4.

Waktu Pengendalian

1.Melakukan Penyemprotan Rumah dengan Insektisida (IRS = Indoor Residual


Spraying)
 Penyemprotan rumah dengan insektisida dalam pelaksanaannya harus
memperhatikan waktu pelaksanaan berdasarkan data kasus malaria yaitu 2
bulan sebelum puncak kasus atau data pengamatan vektor, atau 1 bulan
sebelum puncak kepadatan vektor. Monitoring dan evaluasi dilakukan
terhadap cakupan bangunan harus mencapai minimal 80% dari jumlah
rumah di desa tersebut, sedangkan cakupan permukaan yang disemprot
minimal 90% dari semua bagian rumah yang seharusnya disemprot.
Evaluasi entomologi dilakukan untuk mengetahui resistensi dan efektifitas
insektisida yang digunakan dalam program pengendalian malaria.
 Penyemprotan rumah dengan insektisida dalam pelaksanaannya apabila
terjadi kasus KLB dilakukan Fogging Focus sebanyak 2x denhan interval 1
minggu dan jarak 200 m dari penderita.

2.Memakai Kelambu
Memakai kelambu berguna untuk mencegah terjadinya penularan (kontak
langsung manusia dengan nyamuk) dan membunuh nyamuk yang hinggap pada
kelambu. Saat ini upaya pengendalian malaria menggunakan kelambu
berinsektisida (Long Lasting Insecticidal Nets/LLINs) yang umur residu
efektifnya relatif lama yaitu lebih dari 3 tahun. Distribusi kelambu dilakukan
pada semua penduduk terutama di daerah endemis tinggi. Monitoring dan
evaluasi dilakukan terhadap rumah tangga atau keluarga yang mendapat kelambu
dengan cakupan lebih dari 90%. Evaluasi entomologi dilakukan untuk
mengetahui lamanya efektifitas kelambu berinsektisida.

3.Melakukan Larviciding
 Melakukan larviciding dengan Bti
Waktu aplikasi dengan interval setiap 2 minggu atau bulanan sesuai dengan
formulasinya. Jumlah aplikasi tergantung pada lamanya genangan air yang
potensial menjadi tempat perindukan. Untuk meningkatkan efisiensi
sebaiknya dilakukan pada saat luas tempat perindukan minimal (kemarau).

 Melakukan larviciding dengan larvisida Insect Growth Regulator (IGR)


Waktu aplikasi sangat cocok pada awal musim hujan atau pada saat populasi
larva masih sedikit untuk mencegah meningkatnya populasi serangga.
Larvisida ini dapat disebarkan pada genangan air, rawa, kolam/tambak yang
tidak terurus, dan lain-lain. Monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap
jumlah tempat perindukan potensial yang dilakukan larviciding dengan
cakupan 100%.

4.Melakukan penebaran ikan pemakan larva


Pengendalian vektor jenis ini merupakan kegiatan yang ramah lingkungan.
Monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap jumlah tempat perindukan potensial
yang dilakukan penebaran ikan pemakan larva dengan cakupan 100%.

5.Mengelola lingkungan (Pengendalian secara fisik)


Mengelola lingkungan dapat dilakukan dengan cara modifikasi dan manipulasi
lingkungan untuk pengendalian larva nyamuk daapt dilakukan setiap saat sesuai
dengan kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai