Anda di halaman 1dari 11

EKSTRAKURIKULER SEKOLAH

Disusun dan diajukan guna memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Dr. Rohmad, M.Ag.

Oleh :
Havidz Cahya Pratama
15522606022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
IAIN PURWOKERTO
2015

0
EKSTRAKURIKULER SEKOLAH

I. Pendahuluan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 62 Tahun 2014 Pasal 2 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah memutuskan bahwa Kegiatan

Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi,

bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta

didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan

nasional.1

Menurut pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam

tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan

ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya

tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler

merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum,

1
Permen Mendikbud RI No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler

1
yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender

pendidikan satuan pendidikan.

Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta

didik yang berbeda; seperti perbedaan kepekaan (sense) akan nilai moral dan

sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan

ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan

berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan

mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan

manfaat sosial yang besar.

Kegiatan ekstrakurikuler sejauh ini masih dipandang sebagai kegiatan

sampingan yang terkadang membuang-buang waktu belajar di sekolah. Ketika

siswa di tuntut untuk terus belajar dan belajar tanpa bisa memiliki keterampilan

sesuai bakat dan minatnya untuk tersalurkan. Di samping itu ada mata

pelajaran yang berkaitan langsung dengan realitas dan kebutuhan siswa.

Sehingga proses pembelajaran yang di dapat dibangku sekolah dapat

memberikan pengalaman belajar yang bermakna.

Tujuan yang hendak di capai dalam kajian ini adalah ingin memberikan

wacana konstruktif mengenai ekstrakurikuler sekolah ditinjau dari filsafat ilmu

kepada setiap guru (pendidik) dan anak bangsa tentang: pentingnya kegiatan

ekstrakurikuler serta kesadaran oleh semua pihak untuk menggali

kembali nilai-nilai dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah di tinjau dari sudut

filsafat ilmu pada bidang pendidikan.

2
II. Ekstrakurikuler Sekolah Ditinjau dari Landasan Filsafat Ilmu

a. Ontologi

Pada filsafat yang mengkaji tentang ontologi, ekstrakurikuler

menurut kamus umum Bahasa Indonesia, kegiatan diartikan sebagai

akivitas, keaktifan: usaha yang sangat giat. Ekstrakurikuler dalam kamus

besar bahasa Indonesia mempunyai arti kegiatan yang bersangkutan di luar

kurikulum atau di luar susunan rencana pelajaran.2

Ekstrakurikuler mempunyai fungsi dan makna kegiatan

ekstrakulikuler di sekolah dalam menunjang tercapainya tujuan

pendidikan. Hal ini akan terwujud, manakala pengelolaan kegiatan

ekstrakulikuler dilaksanakan dengan sebaik-baiknya khususnya dalam hal

pengaturan siswa, peningkatan disiplin siswa dan semua petugas. Biasanya

mengatur siswa di luar jam-jam pelajaran itu lebih sulit daripada mengatur

siswa yang berada di dalam kelas. Oleh kerena itu, pelaksanaan kegiatan

ekstrakulikuler melibatkan banyak pihak, memerlukan peningkatan

administrasi yang lebih tinggi.

Dalam beberapa kegiatan ekstrakulikuler biasa yang guru terlibat

langsung dalam pelaksanaannya. Keterlibatan ini dimaksudkan untuk

memberikan pengarahan dan pembinaan, juga agar kegiatan tersebut tidak

mengganggu atau merugikan aktifitas akademis sehingga kegiatan

ekstrakulikuler ini bisa berjalan secara maksimal dan teratur.

2
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1989

3
Menurut Amir Daien kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi dua

jenis, yaitu bersifat rutin dan periodik. Kegiatan ekstrakurikuler yang

bersifat rutin adalah bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan

secara terus menerus, seperti: kajian rutin keIslaman, tadarus rutin Al-

Qur’an, kultum siswa dan sebagianya, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler

yang bersifat periodik adalah bentuk kegiatan yang dilaksanakan pada

waktu-waktu tertentu saja, seperti : penerimaan anggota baru Pelatihan

blogg dakwah, Reorganisasi rohani Islam.3

Asas – asas pelaksanaan ekstrakurikuler sekolah antara lain :

1) Harus dapat meningkatkan pengayaan pengetahuan siswa, baik ranah

kognitif, afektif maupun psikomotor.

2) Memberikan tempat serta mendorong penyaluran bakat dan minat

siswa, sehingga siswa akan terbiasa melakukan kesibukan – kesibukan

yang positif.

3) Adanya perencanaan, persiapan dan pembiayaan yang telah

diperhitungkan sehingga program ekstrakurikuler dapat mencapai

tujuan.

Ekstrakurikuler bahwa ditinjau dari ontologis menyelidiki hakikat

dari ekstrakurikuler, bagaimana realitas ekstrakurikuler yang mana ada

sebuah tantangan dan harapan dalam pengelolaan pelaksanaan dan

kedudukan ekstrakurikuler. Dasar pelaksanaan ekstrakurikuler bisa

berjalan maksimal manakala didukung oleh semua pihak.

3
Suryosuboto, B.2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. ................hal. 288

4
b. Epistimologi

Pada filsafat kajian epistimologi, ekstrakurikuler mengandung

pengertian yang menunjukkan segala macam, aktivitas di sekolah atau

lembaga pendidikan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran.

Tujuan kegiatan ekstrakulikuler antara lain sebagai berikut :

1) Meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa

2) Mengembangkan bakat, minat, kemampuan dan keterampilan dalam

upaya pembinaan kepribadian.

3) Mengenal hubungan antar mata pelajaran dalam kehidupan masyarakat4

Di sisi lain, ada hal yang dapat menjadi kajian mengenai kegiatan

ekstrakurikuler sejauh ini masih dipandang sebagai kegiatan sampingan

yang terkadang membuang-buang waktu belajar di sekolah. Ketika siswa

di tuntut untuk terus belajar dan belajar tanpa bisa memiliki keterampilan

sesuai bakat dan minatnya untuk tersalurkan. Di samping itu ada mata

pelajaran yang berkaitan langsung dengan realitas dan kebutuhan siswa.

Sehingga proses pembelajaran yang di dapat dibangku sekolah dapat

memberikan pengalaman belajar yang bermakna.

Padahal pada asas pelaksanaan ekstrakurikuler yang telah disebutkan

di atas pada poin 1 bahwa “Harus dapat meningkatkan pengayaan

pengetahuan siswa, baik ranah kognitif, afektif maupun psikomotor”.

Perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi popular sebagai

salah satu domain atau wilayah/ranah psikologis manusia yang meliputi

4
Departemen Agama RI, Basic Kompetensi Guru ( Jakarta : Proyek Pembibitan Calon Tenaga
Kependidikan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Departemen Agama RI, 2004), h. 29

5
setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman,

pertimbangan, pengolahan, informasi, pemecahan masalah, kesengajaan

dan keyakinan. Dapat diberi gambaran keterkaitan mata pelajaran tertentu

mengenai realitas kehidupan, bahwa pelaksanaan pembelajaran

berorientasi pada problem solving.

Ranah afektif dari suatu proses dan hasil belajar menekankan pada

bagaimana siswa bersikap dan bertingkah laku di dalam lingkungan dan

masyarakat, dan beberapa ahli lebih menekankan kepada perkembangan

kematangan moral dan sosial anak didik.

Begitu juga pada ranah psikomotor yang sebagai proses dan hasil

belajar siswa merupakan pemberian pengalaman kepada siswa untuk

terampil mengerjakan pemberian pengalaman kepada siswa untuk terampil

mengerjakan sesuatu dengan menggunakan motor yang dimiliki siswa.

Kegiatan ekstakulikuler yang dilaksanakan sekolah, tentuya

membawa manfaat, baik bagi siswa, pihak sekolah, maupun bagi

masyarakat luas, secara terinci manfaat kegiatan ekstrakulikuler di

antaranya sebagai berikut:

a. Manfaat kegiatan ekstrakulikuler bagi siswa

 Untuk memberikan kesempatan bagi pemantapan ketertarikan yang

telah tertanam serta pembangunan keterkaitan yang baru.

 Untuk memberikan pendidikan social melalui pengalaman dan

pengamatan, terutama dalam hal perilaku kepemimpinan,

persahabatan , kerjasama dan kemandirian.

6
 Untuk membangun semangat dan mentalitas bersekolah

 Untuk memberikan rasa kepuasan bagi perkembangan jiwa anak atau

pemuda.

 Untuk mendorong pembangunan jiwa dan moralitas

 Untuk menguatkan kekutan mental dan jiwa

 Untuk memberikan kesempatan untuk bisa lebih bergaul bagi siswa

 Untuk lebih memperluas interaksi siswa

 Untuk memberikan kesempatan kepada para siswa dalam melatih

kapasitas kreatifitas mereka yang lebih mendalam19

b. Manfaat kegiatan ekstrakulikuler bagi pengembangan kurikulum

• Untuk memberikan tambahan pengayaan pengalaman kelas

• Untuk mengeksplorasi pengalaman belajar yang baru yang mungkin

bisa menunjang kurikulum agar lebih berkembang

• Untuk memberikan tambahan kesempatan dalam bimbingan kelompok

ataupun individu.

c. Manfaat kegiatan ekstrakulikuler bagi Masyarakat:

• Untuk mempromosikan sekolah yang lebih baik kepada masyarakat.

• Untuk meningkatkan ketertarikan yang lebih besar pada masyarakat

• Untuk meningkatkan dorongan masyarakat kepada sekolah

• Untuk memberikan motivasi kepada masyarakat untuk tetap

mendukung sekolah

7
d. Manfaat kegiatan ekstrakulikuler bagi sekolah

• Untuk membantu perkembangan kerjasama kelompok yang lebih

efektif antara personel dan penanggung jawab akademis siswa.

• Untuk mengintegrasikan lebih dekat beberapa devisi sekolah.

• Untuk menyediakan sedikit peluang yang dirancang untuk membantu

siswa dalam memanfaatkan situasi guna memecahkan masalah yang

dihadapi.

c. Aksiologi

Pada filsafat kajian aksiologi, Ekstrakurikuler sekolah yang

merupakan seperangkat pengalaman belajar memiliki nilai-nilai manfaat

bagi pembentukan kepribadian siswa.

Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat bertambah wawasan

mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang

kelas. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat menyalurkan

bakat, minat dan potensi yang dimiliki.

Hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti ekstrakurikuler

berdampak pada hasil belajar di ruang kelas yaitu pada mata pelajaran

tertentu yang ada hubungannya dengan ekstrakurikuler. Sehingga siswa

dapat mendapat nilai baik pada pelajaran tersebut. Biasanya siswa yang

aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil dalam berorganisasi,

mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekstrakulikuler yang

diikuti.

8
Hasilnya mutu lulusan didasarkan pada tingkat prestasi yang dicapai

oleh siswa yang meliputi prestasi akademik maupun prestasi non

akademik. Mutu prestasi akademik dapat dilihat dari penilaian hasil

belajar, seperti nilai ulangan umum, UAS, UN, dan lain-lain. Sedangkan

mutu non akademik khususnya keterampilan hidup (life skill) bukan hanya

berupa kompetensi dalam mengelola diri peserta didik untuk tumbuh

kembang, seperti : manajemen waktu, kemandirian, kepemimpinan,

komunikasi dan lain-lain.

Begitupun langkah yang seharusnya dilakukan oleh sekolah untuk

meningkatkan mutu lulusan. Hal tersebut sebenarnya telah dimiliki oleh

sekolah dengan piranti-piranti yang terbentuk dalam sistem, yang memuat

dalam hal ini adalah kegiatan intrakurikuler, dan ekstrakulikuler.

Diharapkan keduanya dapat bersinergi secara seimbang dan saling

mendukung. Sehingga tidak akan muncul benturan-benturan yang kadang

memaksa pendidik ataupun siswa untuk memilih satu dari kedua pilihan

yang menyulitkan.

III. Simpulan

Kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksudkan untuk mengembangkan

salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalkan

olahraga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan kepramukaan. Hal ini

menjadi sebuah landasan mengenai pentingkan seperangkat pembelajaran

yang tersistematis dan terencana.

9
Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dalam menunjang tercapainya

tujuan pendidikan itu sendiri. Hal ini akan terwujud, manakala pengelolaan

kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan dengan sebaik-baiknya khususnya

dalam hal pengaturan siswa, peningkatan disiplin siswa dan semua petugas .

Ekstrakurikuler sekolah yang merupakan seperangkat pengalaman

belajar memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa.

Sehingga wujud pengembangan wawasan pengetahuan melalui

ekstrakurikuler dapat menjadi bekal untuk menyalurkan bakat dan minatnya

di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Andro Mediawan.2012.Ragam Ekskul Bikin Kamu Jadi Bintang.Yogyakarta:


Buku Biru.
Asmani, Jamal Ma’mur.2012.Tips Sakti Membangun Organisasi Sekolah.
Yogyakarta:Diva Press
Departemen Agama RI, Basic Kompetensi Guru ( Jakarta : Proyek Pembibitan Calon
Tenaga Kependidikan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Departemen
Agama RI, 2004)

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.2003.Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.2011. Undang-Undang Sisdiknas
Nomor 20 tahun 2003, Jakarta: Karisma Publishing.
Permen Mendikbud RI No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler

Pratama, Havidz Cahya. 2014. Efektifitas Mengikuti Ekstrakurikuler Rohani Islam


terhadap Prestasi Belajar PAI Tahun Pelajaran 2013/2014 di SMK N 1
Purwokerto : UMP Press

Supardi.2013.Sekolah Efektif.Jakarta :PT Raja Grafindo Persada

10

Anda mungkin juga menyukai