Anda di halaman 1dari 2

GAMBAR BESAR PENDIDIKAN ANAK YANG WAJIB DIPAHAMI ORANG TUA

Saya ingin berbagi tentang bagiamana pendidikan/pola asuh yang sesuai untuk anak ayah dan bunda. Pola
pengasuhan sangatlah penting dipahami oleh orang tua. Jika tidak, ada kehawatiran dengan kondisi tumbuh
kembang anak-anak anda, sehingga berefek pada masa depan jangka pangjang si buah hati anda. Jika anda
sudah memahami gambar besar ini, insyaAllah anda akan mudah memahami atau sudah mengambil intisari dari
gambar-gambar kecil lannya.
Tumbuh dan Kembang
Tumbuh dan kembang merupakan istilah yang biasa digunakan di dalam pembelajaran psikologi perkembangan.
Tumbuh (pertumbuhan) diarahkan lebih kepada perubahan fisik dari waktu ke waktu. Perubahan ini biasanya
dipengaruhi oleh faktor gizi dan makanan yang dikonsumsi oleh anak. Sementara, kembang (perkembangan)
dapat diidentifikasi oleh perubahan prilaku, emosi, dan pola pikir (kognitif), sering dipengaruhi oleh interaksi anak
dengan orang tua atau aktifitas di luar dirinya sendiri.
Tumbuh dan kembang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, saling mempengaruhi anatara keduanya. Semakin
baik pertumbuhan badan/jasmaninya, maka akan semakin baik pula perkembangan emosi, prilaku, dan
kognitipnya, yang bisa juga disebut perkembangan rohaninya. Begitu juga kebalikannya, jika pertumbuahan
jasmani tidak membaik akan berpengaruh pada perkembangan rorahaninya. Oleh karena itu, jasmani dan rohani,
keduanya tidak boleh diabaikan, haruslah dibangun secara bersamaan.
Tidak apa-apa ya, sedikit meminjam kata dari lagu Indonesia raya ya yahbunda.. “Bangunlah jiwanya, Bangunlah
badannya”
Namun yang saya bahas di sini kebalikannya ya..bangunlah badannya. Saya tidak perlu menjelaskan kenapa
demikian. Hehe. Intinya ketika belajar ilmu perkembangan manusia mesti yang dibahas lebih dulu fisiknya. Begitu
ya.. ya gitu. Hehe.
Bangunlah Badannya (Jasmani)
Oh ya saya lupa utnuk mempersimpit perbahasan kta di sini saya batasi saja yang akan dibahas di sini yaitu usia
anak pra sekolah (usia 0-6 tahun). Usia tersebut sering disebut golden age oleh para pakar. Oleh karena pada
usia tersebut segala potensi pada diri anak akan mudah dikembangkan.
Oke lanjut...
Bagaimana agar pertumbuhan fisik buah hari anda baik? Jawabannya cukup sederhana.
Pertama, Seperti yang sudah diulas di atas, pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh gizi yang cukup anda penuhi
untuk si kecil. Bahkan dari anak di dalam kandunganpun terkait dengan hal ini juga harus diperhatikan.
Gizi berasal dari semua kandungan makanan yang masuk ke dalam tubuh misalnya kandungan protein,
karbohidrat, serat, mineral, dst. Dulu sering kita dengan empat sehat lima sempurna. Namun saat ini sudah diubah
istilahnya menjadi gizi seimbang. artinya bahwa makanan itu intinya gizinya seimbang.
Dengan demikian, makanan yang ayah-bunda sediakan untuk anak harus memperhatikan masalah gizi yang
seimbang tersebut. Perkembangan anak di usia ... lebih didominasi pada bagian ....Bagaimana mengatur gizi
seimbang bagian tersebut bisa maksimal.....
Tantangan bagi orang tua milenial saat ini, begitu banyak makanan yang serba instan dijual dipasaran. Makanan-
makanan tersebut merupakan pangan olahan yang bisa dicurigai memiliki zat kimia tertentu. Tidak sehat dan
memiliki bahan pengawet tidak baik untuk tubuh. Kurangilah membeli makanan kemasan atau instan untuk
konsumsi anak. Selektiflah memilih makanan yang ada dipasaran jika itu tiak bisa dihindarkan. Usahakanlah
sekuat mungkin menyediakan makanan-makanan yang alami atau dimasak sendiri oleh ayah bunda di rumah.
Kedua, aktifitas fisik juga menjadi bagian yang penting untuk perkembangan motorik kasar dan motorik halus
anak. Motorik kasar merupakan gerakan-gerakan bagian tubuh yang....misalnya, anak belajar berdiri, berjalan,
berlari, meloncat, jongkok, dst.
Sedangkan mororik halus yaitu gerak halus dilakuan anggota tubuh yang lebih menekankan aktifitas sarap-saraf
yang tidak terlihat. Contohnya, anak-anak belajar memegang, berkedip, geliat, ekspresi wajah, dll.
Kenyataan yang sering terlihat di masyarakat sangat membatasi anak-anak dalam aktifitas fisik. Itu ga boleh, ini
ga boleh, hampir semuanya tidak boleh. Tentu maksud orang tua baik, khawatir akan terjadi sesuatu/bahaya pada
anaknya. Namun perlu juga dipahami bahwa pada usia anak ≤ 6 tahun, anak cenderung aktif bergerak kesana-
kemari tanpa arah dan tujuan yang jelas. Hal itu terlihat aneh, tetapi itu secara alamiah terjadi disebabkan karena
bagian/organ tubuh anak di saat itu sedang terangsang untuk mengalami perubahan dan perkembangan motorik
kasar dan halus yang lebh kompleks.
Dengan demkian, ayah bunda tentu sebaiknya memahami hal itu. Biarkanlah anak untuk bebas berekspresi dan
bergerak. Lakukan pemantauan secara terus menerus agar terhindar dari bahaya tertentu. Berikan penguatan
atau arahan kepada anak dengan kata-kata yang lemah lembut untuk mengalihkan perhatiannya jika aktifitas yang
ia lakukan cenderung akan mencederai dirinya.
Bangunlah Jiwanya (Rohani)
Oke,, selah bangunan rumah atau kantor anda sudah jadi, sekarang tiba saatnya mengisi pernak-pernik yang
dibutuhkan di dalamnya. Lemari, kursi, meja, kasur, peralatan dapur, dll., tentu menjadi suatu yang penting dalam
hal ini bukan? Tata letak/lay out /sistem/organisasi penempatan barang-barang di rumah/kantor anda juga tidak
ketinggalan pentingnya ya.
Itulah perumpamaan yang saya ambil untuk memahami, ketika yah bunda sudah membangun badanya, kita tiba
saatnya membangun jiwanya. Walaupun dalam konteks mendidik anak keduanya berlaku secara bersamaan dan
terkait/tidak terpisahkan satu dengan lainnya.
Membangun jiwa anak berkaitan dengan pengetahuan (kognitif), emosi, dan sosial. Artinya bahwa seperti analogi
atas, maka diperlukan adanya tata letak/lay out /sistem/organisasi tertentu untuk menanam/mengembangkan hal
tersebut.
Lalu bagaimana caranya membangun jiwa anak? Mari kita jabarkan satu-persatu.
Kognitif
Emosi
Sosial

Anda mungkin juga menyukai