OLEH :
KELOMPOK AMPUTASI
DOSEN PENGAMPU :
Ns. Zuliawati, S.Kep,-
AMPUTASI
Terlampir
IV. Metode :
1. Leaflet
VI. Kegiatan pembelajaran
1
NO WAKTU KEGIATAN SASARAN
Pembukaan 1. Menjawab salam
2. Mendengarkan dan
1. Memberikan salam
memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan
1 2 menit pembelajaran
3. Menyebutkan materi
atau pokok bahasan
yang di sampaikan
Pelaksanaan materi :
Pelaksanaan materi penyuluhan
secara berurutan dan terartur.
2 18 menit Materi : Menyimak dan
1. Pengertian amputasi memperhatikan
2. Indikasi amputasi
3. Jenis-jenis amputasi
4. Dampak amputasi
Evaluasi :
1. Menyimpulkan isi
penyuluhan.
3 5 menit 2. Menyampaikan secara Bertanya dan menjawab
singkat materi pertanyaan
penyuluhan.
3. Melakukan Demonstrasi.
4. Memberikan
kesempatan kepada
audience untuk
menjawab pertanyaan
yang diberikan.
Penutup
1. Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
4 2 menit 2. Menyampaikan terima Menjawab salam
kasih tas waktu yang
2
telah diberikan oleh
peserta
3. Mengucapkan salam
VII. Evaluasi
Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
Jenis pertanyaan : lisan
Jumlah soal : 3 soal
1. Pengertian Amputasi
Adalah hilangnya bagian tubuh, seperti jari, lengan atau tungkai akibat
cedera atau terjadi secara terencana melalui prosedur operasi, misalnya untuk
mencegah penyebaran infeksi.
2. Indikasi Amputasi
- Fraktur multiple organ tubuh yang tidak mungkin dapat diperbaiki.
- Kehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin diperbaiki.
- Gangguan vaskuler/sirkulasi pada ekstremitas yang berat.
- Infeksi yang berat atau beresiko tinggi menyebar ke anggota tubuh
lainnya.
- Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi secara
konservatif.
- Deformitas organ.
3. Jenis-jenis amputasi
a. Berdasarkan pelaksanaan amputasi
- Amputasi selektif/terencana
- Amputasi akibat trauma
- Amputasi darurat
3
b. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Sistem respirasi
- Penurunan kapasitas paru
- Perubahan perfusi setempat
- Mekanisme batuk tidak efektif
d. Sistem Kardiovaskuler
- Peningkatan denyut nadi
- Penurunan cardiac reserve
- Orthostatik Hipotensi
e. Sistem Muskuloskeletal
- Penurunan kekuatan otot
- Atropi otot
- Kontraktur sendi
- Osteoporosis
A. Pengertian
Kruk yaitu tongkat / alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara
ber-pasangan yang diciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan
berjalan.
B. Tujuan
- Meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan kemampuan
mobilisasi
- Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi
- Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain
- Meningkatkan rasa percaya diri klien
C. Manfaat
1. Memelihara dan mengembalikan fungsi otot.
2. Mencegah kelainan bentuk, seperti kaki menjadi bengkok.
3. Memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.
4. Mencegah komplikasi, seperti otot mengecil dan kekakuan sendi.
D. Cara Menggunakan
4
Menyediakan kruk yang digunakan (kruk aksila)
Melakukan pengukuran kruk yang meliputi area tinggi klien, jarak
antarabantalan kruk dengan aksila, dan sudut fleksi siku. Pengukuran
dilakukandengan satu dari dua metode berikut, dengan klien berada pada
posisisupine atau berdiri. Pada posisi telentang-ujung kruk berada 15cm
disamping tumit klien. Tempatkan ujung pita pungukur dengan lebar
tigasampai empat jari(4-5cm) dari aksila dan ukur sampai tumit klien.
Padaposisi berdiri-posisi kruk dan ujung kruk berada 14-15 cm di samping
dan714-15 cm di depan kaki klien. Dengan motede lain, siku
harusdirefleksikan 15 sampai 30 derajat. Fleksi siku harus diperiksa
dengangoniometer. Lebar bantalan kruk harus 3-4 lebar jari di bawah
aksila.
Tempat berjalan, seperti lorong rumah sakit atau taman yang
dilengkapidengan tempat latihan untuk berjalan.
a. Klien diposisi pada tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki
menyentuh kursi.
b. Memberi metode yang aman untuk duduk dan bangun dari kursi.
c. Klien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan dengan
tungkai yang sakit.
d. Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan klien yang
lebih kuat.
5
4. Tehnik Naik Kendaraan
Tubuh dirapatkan ke mobil, kemudian pegang bagian atas pintu, bokong
diangkat kemudian naikkan kaki yang sakit.
5. Gaya berjalan 4 titik tumpu
a. Langkahkan kruk sebelah kanan kedepan
b. Langkahkan kaki sebelah kiri kedepan
c. Langkahkan kruk sebelah kiri kedepan
d. Langkahkan kaki sebelah kanan kedepan
6. Gaya Berjalan 3 titik
a. Kedua kayu penopang dan kaki yang tidak boleh menyangga
dimajukan, kemudian menyusul kaki yang sehat.
b. Kedua kayu penopang lalu segera dipindahkan kemuka lagi dan pola
tadi diulang lagi
7. Gaya berjalan 2 titik
a. Kruk sebelah kiri dan kaki kanan maju bersama-sama
b. Kruk sebelah kanan dan kaki kiri maju bersama-sama.
8. Full Weight Bearing
Berjalan normal, penggunaan alat penyangga di kurangi, lambat laun
akhirnya dihilangkan
9. Partial Weight Bearing
a. Dua tangan/ dua tongkat beserta satu tungkai lemah maju serentak.
b. Tungkai yang sehat melangkah maju dengan berat tubuh bertumpu
pada kedua tangan/tongkat serta sebagian bertumpu pada kaki yang
lemah
10. Non weight Bearing
a. Dua tangan/ dua tungkai yang sakit maju serentak, posisi tungkai
yang lemah diangkat bergantung kearah depan
b. Tungkai yang sehat melangkah maju dengan berat tubuh bertumpu
pada kedua tangan/tongkat
11. Swing To Gait
a. Langkahkan kedua kruk bersama-sama.
6
b. Kedua kaki diangkat dan diayunkan maju sampai pada garis yang
menghubungkan kedua tangan atau ujung kruk.
7
ROLE PLAY
Disuatu hari di RS. Ade Sayang Bangsal Bedah Tulang terdapat 1 orang
pasien dengan diagnosa medis Post Op amputasi kaki bagian kanan. Pasien
tersebut sudah BLPL oleh dokter. Dari dokter mengkoordinasikan TIM perawat
untuk memberikan edukasi penggunaan kruk.
Dokter : “ Pasien saya sudah membaik, dan hari ini rencana BLPL mbak”
Perawat : “Baik dok”
Dokter : “Untuk resep pulangnya sudah saya buatkan, segera
ditindak lanjuti, saya tinggal dulu ya”
8
nanti saya akan memberikan edukasi penggunaan alat bantu kruk untuk
bapak/ibu”
Pasien : “Baik mbak”
(Edukasi Kruk)
Perawat : “selamat siang Bapak/Ibuk. Bagaimana perasaannya sudah
diperbolehkan pulang?
Pasien : “Alhamdulillah senang mbak”
Perawat : “Baik pak/buk, Perkenalkan saya perawat … , disini saya akan
memberikan edukasi terkait penggunaan alat bantu kruk. Sebelumnya sudahkah
tau apa itu kruk?”
Pasien : “Belum mbak”
Perawat :“ Baik bu/pak, tidak apa-apa. Akan kami jelaskan. Alat bantu
kruk adalah alat yang digunakan untuk membantu berjalan dan mempermudah
bapak dalam aktivitas sehari-hari. Saya akan praktikkan cara penggunaan kruk”
Perawat : “Jadi begini buk/pak. Ini dia yang dinamakan alat bantu
kruk (Sambil menunjukkan kruk). Nah selanjutnya saya akan praktikkan cara
penggunaannya mohi=on perhatiannya nggih pak/buk!
1. Yang pertama ambil kruk
2. Letakkan kruk dikedua sisi kaki kanan dan kiri
3. Letakkan tumpuan kruk yang ada busanya ini di ketiak kanan dan kiri
4. Kedua tangan memegangi sela-sela bagian tengah kruk sambil
memegangi kuat
5. Angkat kruk dengan kedua kruk secara bersamaan ayunkan secara
kuat dan sama secara perlahan
6. Berjalan secara perlahan sembari memperhatikan
keseimbangan
Nah, sekarang coba bapak/ibu praktekkan. Biar saya lihat apakah sudah
bisa atau belum”
Pasien : “Baik mbak. Sedikit susah ya mbak”
Perawat : “Iya pak, jika belum terbiasa akan terasa susah dan tidak
nyaman. Tetapi harus terus dicoba ya pak. Untuk mempermudah berjalan
bapak.
9
Pasien : “Iya mbak”
Perawat : “Baik pak/buk. Kami rasa sudah bisa semua. Sebelum kami
tutup apakah ada yang ditanyakan?”
Pasien : “Untuk alat ini bisa dibeli dimana yang mbak?”
Perawat : “Oh iya bu. Alat ini namanya kruk, bisa dibeli ditoko
alat kesehatan terdekat buk, pak. Ada lagi yang ditanyakan?”
Pasien : “ Tidak mbak”
Perawat : “Baik, sekian itu dari kami. Kami mohon maaf bila
ada
ketidaknyamanan selama perawatan disini. Semoga lekas sembuh”
10