Anda di halaman 1dari 6

BAB VII

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUAT TARIK BAJA

1.1 Standarisasi Uji


Standar yang digunakan adalah SNI 03-2847-2013
1.2 Tujuan
Tujuan dari Uji Kuat Tarik adalah untuk mendapatkan nilai estimasi kuat Tarik baja
tulangan pada struktur beton bertulang yang sudah jadi
1.3 Dasar Teori
Menurut SNI 03-2847-2013, tulangan yang dapat digunakan pada elemen beton bertulang
di batasi hanya pada Baja Tulangan dan Kawwat Baja saja. Belum ada peraturan yang
mengatur penggunaan tulangan lain, selain dari baja tulangan atau kawat baja tersebut. Baja
Tulangan yang tersedia di pasaran ada 2 jenis, yaitu:
1. Baja Tulangan Polos (BJTP)
2. Baja Tulangan Ulir atau Deform (BJTD)
Tulangan Polos biasanya digunakan untuk tulangan geser/begel/sengkang, dan
mempunyai tegangan leleh (fy) minimal sebesar 240 MPa (disebut BJTP-24), dengan ukuran
Ø6, Ø8, Ø10, Ø12, Ø14 dan Ø16 (dengan Ø menyatakan simbol diameter polos).
Tulangan Ulir/deform digunakan untuk untuk tulangan longitudinal atau tulangan
memanjang, dan mempunyai tegangan leleh (fy) minimal 300 MPa (disebut BJTD-30).
Ukuran diameter nominal tulangan ulir yang umumnya tersedia di pasaran dapat dilihat di
bawah:
Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan, tetapi karena
harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik
pada struktur beton bertulang, sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh
betonnya.
Hubungan antara tegangan dan regangan tarik baja dilukiskan pada gambar di bawah:
Dari hubungan tegangan-regangan tarik baja tulangan, terlihat sudut α (alpha), yaitu
antara garis lurus kurva yang ditarik dari kondisi tegangan nol sampai tegangan leleh (fy) dan
garis regangan (εs). Modulus elastisitas baja tulangan (Es) merupakan tangens dari sudut α
(alpha) tersebut. Menurut Pasal 10.5.2 SNI 03-2847-2002, modulus elastisitas baja tulangan
non pratekan Es dapat diambil sebesar 20000 Mpa

1.4 Alat yang Digunakan


Alat yang digunakan :
1. Alat uji Tarik
2. Timbangan
3. Jangka sorong
4. Alat tulis
1.5 Metode Pengujian
Metode pengujian sebagai berikut :
1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan diuji
2. Kemudian setelah alat sudah dipersiapkan buat benda uji baja tulangan sesuai aturan
yang di berikan
3. Ukur material baja tulangan lalu catat dimensi dari baja tulangan tersebut
4. Kaitkan Baja tulangan pada alat Tes Tarik Baja Tulangan
5. Setelah data di dapatkan tentukan kuat tarik rata-rata sebelum dikoreksi
1.6 Hasil dan Pembahasan
Berikut ini merupakan hasil dari praktikum uji kuat tarik:
Rata – rata :

Py =

Pu =

Fy =
Fu =

1.7 Kesimpulan
Dari hasil praktikum kedua benda uji tersebut rata - rata Pu adalah 41,5 ; Py adalah 30,5 ;
kuat leleh baja tulangan (fu) yang di dapatkan adalah 570,66 Mpa sedangkan untuk kuat leleh
baja tulangan (fy) adalah 419,45 Mpa.

Anda mungkin juga menyukai