Anda di halaman 1dari 14

PAPER PRAKTIKUM ENERGI DAN KELISTRIKAN

Pengukuran Biogas

Disusun Oleh :

Nama : Utari Dwi Wulandari


NPM : 240110180052
Hari, tanggal praktikum : Selasa, 8 Oktober 2019
Jam/Shift : 13.00-15.00/B1
Asisten praktikum : 1. Charina Agnesia
2. Fiorent Rizky
3. Rafly Adri Septian
4. Rainer Adrian
5. Sarah Fitri Soerya
6. Taufik Ardiansyah

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2019
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi
dari bahan –bahan organik termasuk diantaranya : kotoran manusia dan hewan,
limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik
yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas
adalah Metana dan Karbon Dioksida. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik. Biogas diolah kembali menjadi
bahan bakar minyak yang lebih spesifik. Nilai kalori dari 1 m3 Biogas sekitar 6.000
watt jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas
sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang
berasal dari fosil (muilplhsda, 2015).
Biogas merupakan bahan bakar gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik
atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya kotoran manusia
dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), atau degradasi anaerobik bahan-
bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerobik. Pada biogas terdapat metana, apabila
terbakar akan relatif lebih bersih daripada batubara, dan menghasilkan energi yang
lebih besar pula dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit (Hasbimutsani,
2019).

1.2 Faktor yang mempengaruhi pembentukan biogas


Faktor yang mempengaruhi pembentukan biogas diantaranya adalah:
1. Bahan baku isian (faeces) yang mempunyai ratio/ perbandingan C/N
(Carbon banding Nitrogen) yang tinggi akan lebih banyak menghasilkan gas.
Contoh : kotoran kuda dan babi yang mempunyai ratio C/N tinggi, lebih banyak
menghasilkan gas dari pada kotoran sapi dan kerbau. Sedang kotoran sapi dan
kerbau lebih banyak menghasilkan gas dibandingkan kotoran ayam dalam jumlah
yang sama.
2. Kadar keasaman atau pH yang optimal berkisar antara 6 - 8. Untuk
pengukuran pH menggunakan alat yang disebut pH meter atau kertas lakmus yang
dapat dibeli di apotek.
3. Temperatur optimal yang dikehendaki sekitar 35 o C. Untuk memperoleh
kondisi ini digester ditempatkan di daerah yang mendapat sinar matahari langsung.
4. Perlu dilakukan pengadukan agar tidak terjadi kerak (scum) di lapisan atas
atau permukaan cairan yang menyebabkan produksi menurun (Admin, 2017).

1.3 Manfaat biogas


Manfaat energi biogas adalah menghasilkan gas metan sebagai pengganti
bahan bakar khususnya minyak tanah dan dapat dipergunakan untuk memasak.
Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Di
samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang
dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman/budidaya
pertanian. Manfaat energi biogas yang lebih penting lagi adalah mengurangi
ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa
diperbaharui. Menurut (Sri Wahyuni, 2008) limbah biogas, yaitu kotoran ternak
yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman, nilai kalori dari satu meter kubik
biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel oleh
karena itu, biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang
ramah lingkungan pengganti minyak tanah, Liquefied Petroleum Gas (LPG),
butana, batubara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil (Eprints, 2011).

1.4 Hubungan antara biogas dengan lingkungan hidup


Biogas mempunyai keunggulan dibandingkan dengan Bahan Bakar Minyak
(BBM) yang berasal dari fosil. Sifatnya yang ramah lingkungan dan dapat
diperbaharui merupakan keunggulan dari biogas, Bahan bakar fosil selama ini
diisukan menjadi penyebab dari pemanasan global. Bahan bakar fosil yang
pembakarannya tidak sempurna dapat menyebabkan gas CO2 naik kepermukaan
bumi. Hal tersebut menyebabkan tingginya suhu di atas permukaan bumi seperti
yang terjadi pada saat ini. Biogas sebagai salah satu energi alternatif skala rumah
tangga yang ramah lingkungan dipastikan dapat menggantikan bahan bakar fosil
yang keberadaannya semakin hari semakin terbatas. Sastrosupeno (1984),
mengatakan bahwa lingkungan hidup, yaitu apa saja yang mempunyai kaitan
kehidupan pada umumnya dan kehidupan manusia pada khususnya. Manusia
mempunyai hubungan dengan lingkungan lainnya seperti hewan, tumbuh-
tumbuhan dan benda/alat, termasuk hal-hal yang merugikan Komponen % volum
Metana (CH4) 55-75 Karbon dioksida (CO2) 25-45 Nitrogen (N2) 0-0.3 Hidrogen
(H2) 1-5 Hidrogen sulfida (H2S) 0-3 Oksigen (O2) 0.1-0.5 7 lingkungan.
Pencemaran lingkungan hidup tidak hanya dalam bentuk pencemaran fisik seperti
pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah tetapi juga pencemaran
lingkungan sosial yang seringkali menimbulkan keresahan sosial yang gawat
(Haeruman, 1978). Kurangnya pendekatan-pendekatan yang serasi terhadap
kebutuhankebutuhan masyarakat lokal, seringkali menimbulkan keresahan-
keresahan yang dapat mengganggu kelangsungan pembangunan daerah itu sendiri.
Mutu lingkungan dapat diartikan sebagai derajat pemenuhan kebutuhan dasar
dalam kondisi lingkungan. Semakin tinggi derajat pemenuhan kebutuhan dasar itu,
semakin tinggi pula mutu lingkungan dan begitu juga sebaliknya semakin
rendahnya pemenuhan kebutuhan dasar maka semakin buruk mutu lingkungan
(Eprints, 2011).

1.5 Sumber bahan baku biogas


Biogas merupakan salah satu gas yang mudah terbakar. Biogas dihasilkan
dari proses fermentasi dari beberapa bahan organik yang dilakukan oleh bakteri-
bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Secara umum
semua jenis bahan organik diproses untuk bisa menghasilkan biogas. Tetapi hanya
bahan organik padat dan cair homogen, seperti kotoran urin hewan ternak yang
cocok untuk sistem biogas.
Diperkirakan ada tiga jenis bahan baku untuk dikembangkan sebagai bahan baku
biogas di Indonesia, antara lain kotoran hewan dan manusia, sampah organik, dan
limbah cair.
1. Biogas dari Limbah Peternakan
2. Biogas dari Limbah Sayur Pasar: limbah Kol, limbah Sawi, limbah Daun
Kembang Kol, limbah Jagung (Hasbimutsani, 2019).

1.6 Krakteristik biogas


Biogas didefinisikan sebagai gas yang dilepaskan jika bahan-bahan organik
(seperti kotoran hewan, kotoran manusia, jerami, sekam, dan sayursayuran)
difermentasi atau mengalami proses metanisasi. Biogas terdiri dari campuran
metana (50-75%) CO2 (25-45%), serta sejumlah kecil H2, N2, dan H2S.
Komposisi gas dalam biogas
Campuran
No Jenis gas kotoran + sisa Kotoran sapi
pertanian
1 Methane (CH4) 54 – 70 % 65,7%
2 Karbon diaoksida 27 – 45 % 27,0%
(CO2)
3 Nitrogen (N2) 0,5 – 3 % 2,3%
4 Karbon 0,1 % 0,0%
monoksida (CO)
5 Oksigen (O2) 0,1 % 1,0%
6 Propen (C3H8) - 0,7%
7 Hidrogen sulfida Sedikit sekali Tidak teratur
(H2S)
8 Nilai kalori 4800 - 6700 6513
(Kcal/m3)
(Eprints, 2011).
BAB II
HASIL PRAKTIKUM

2.1 Tabel
Tabel 1. Hasil Pengukuran Proses Pembentukan Bio Gas
No Tanggal Suhu RH Sketsa Catatan
(oC) (%)
1 30 32,8 36 Gas belum
September mengalami
2019 perubahan dan
plastic masih
belum berubah

2 1 Oktober 32,9 36 Gas


2019 mengeluarkan
gelembung
gelembung kecil,
tetapi plastic
belum mengalami
perubahan

3 2 Oktober 32,3 41 Plastik sedikit


2019 melebar dan
gelembung
bertambah
banyak
4 3 Oktober 31,3 45 Gelembung
2019 membanyak dan
plastik berisi gas
melebar

5 4 Oktober 31,4 57 Gelembung


2019 menutupi bagian
botol yang
terlihat, dan
plastik tidak
mengalami
perubahan

6 5 Oktober 26,1 58 Gas terbentuk


2019 dengan perubahan
plastic yang
membesar, dan
gelembung cukup
banyak
7 6 Oktober 26,2 58 Gelembung
2019 membanyak gas
membesar
didalam plastik

8 7 Oktober 26,1 60 Gas membesar


2019 didalam plastic,
gelembung
banyak

9 8 Oktober 26,6 60 Gelembung


2019 didalam botol
sangat banyak
dengan Gas
membesar

10 9 Oktober 28,2 61 Gas tidak


2019 berubah,
gelembung
membanyak
11 10 28,2 61 Gelembung
Oktober membanyak RH
2019 naik dari hari ke
hari 11
BAB III
PEMBAHASAN

Praktikum kali ini membahas tentang pembuatan biogas. Biogas adalah gas
yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan –bahan organik
termasuk diantaranya: kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah
tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable
dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah Metana dan
Karbon Dioksida. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun
untuk menghasilkan listrik. Biogas merupakan bahan bakar gas yang dihasilkan
oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk
diantaranya kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), atau
degradasi anaerobik bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerobik. Pada
biogas terdapat metana, apabila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batubara,
dan menghasilkan energi yang lebih besar pula dengan emisi karbon dioksida yang
lebih sedikit.
Praktikum kali ini komposisi biogas utama yang digunakan adalah kotoran
hewan. Hal ini dikarenakan ketersediaan kotoran hewan yang terus ada yang berasal
dari peternakan karena kotoran merupakan material organik yang bisa digunakan
sebagai bahan pembuatan biogas. Biogas merupakan gas yang ditimbulkan jika
bahan-bahan organik, seperti kotoran hewan, kotoran manusia, atau sampah,
direndam didalam air dan disimpan didalam tempat tertutup atau anaerob. Proses
terjadinya biogas adalah fermentasi anaerob bahan organik yang dilakukan oleh
mikroorganisme sehingga menghasilkan gas yang mudah terbakar. Secara kimia,
reaksi yang terjadi pada pembuatan biogas cukup panjang dan rumit, meliputi tahap
hidrolisis, tahap pengasaman, dan tahap metanogenik.
Praktikum untuk membuat biogas kali ini membutuhkan alat dan bahan
berupa kotoran hewan, botol plastik ukuran besar, plastik bening ukuran besar,
solasi hitam, plastisin dan NaOH. Dengan cara mencampurkan seluruh bahan yang
diutuhkan yaitu kotoran hewan dan NaOH lalu campur dengan cara di aduk hingga
tercampur rata, setelah itu memasukkannya pada botol besar yang sudah di bagi
dua, kemudian ditutup lagi atasnya lalu tutup pinggirnya yang sudah dipotong
dengan menggunakkan lilin dan solasi hitam, lalu bagian atas botol diberikan
plastik bening dan diikan agar merekat kuat pada bagian ujung botol. Setelah hal
tersebut dilakukan cek biogas setiap hari hingga batas waktu dua minggu. Saat
dicek yang diperhatikan adalah kondisi plastik apakah mengembang atau tidak.
Kotoran hewan merupakan salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan
sebagai energi alternatif biogas. Kotoran hewan semakin menumpuk dengan
semakin bertambahnya jumlah populasi hewan tersebut. Pengolahan kotoran hewan
untuk dijadikan pupuk tanaman sudah banyak dibahas. Akan tetapi ada suatu
kenginan untuk mencoba kotoran kambing ini dapat diproses terlebih dahulu
menjadi biogas sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif untuk
kebutuhan rumah tangga. Setelah pemanfaatan kotoran ini menjadi sumber energi,
sisanya tetap dapat dimanfaatkan juga sebagai pupuk organik yang tetap memiliki
kualitas sebagai penyubur tanah dan tanamn. Jadi ada dua keuntungan yang di
peroleh dengan melakukan pengolahan menjadi biogas ini.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakuakan, perubahan yang terjadi cukup
terlihat tetapi di hari-hari terakhir. Sementara pada hari-hari pertama tidak terlihat
perubahan apapun. Berdasarkan hasilnya di hari-hari pertengahan ke hari-hari
terakhir didapati gelembung pada campuran biogas dan plastik hanya didapati
perubahan pengembangan yang sedikit. Selain itu didapati perubahan suhu dan RH.
Dalam hal ini suhunya semakin menurun sementara RH nya semakin meningkat.
Berdasarkan praktikum pembuatan Biogas yang telah dilaksanakan maka
dapat disimpulkan bahwa biogas adalah campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri
metanogenik yang terjadi pada material-material yang dapat terurai secara alami
kondisi anaerob. Pada umumnya biogas terdiri atas gas metana, gas karbondioksida,
hidrogen, dan gas-gas lainnya dalam jumlah yang sedikit. Suhu dan RH
berpengaruh terhadap proses fermentasi. Suhu optimum proses fermentasi biogas
ini antara 30 oC sampai dengan 50 oC. Saran pada praktikum kali ini adalah
sebaiknya tempat fermentasi diupayakan serapat mungkin dan pada suhu optimum
yang berkisar 30-50 oC dan kotoran yang digunakan pada biogas ini masih segar
dan bersih dari rumput dan jerami.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2019. Biogas. Terdapat pada: http://www.kuduskab.go.id/p/79/biogas.


(Diakses pada Rabu, 30 Oktober 2019 pukul 07.00 WIB)

Eprints. 2011. Bab II. Terdapat pada: http://eprints.polsri.ac.id/1007/3/Bab%


20II.pdf. (Diakses pada Rabu, 30 Oktober 2011 pukul 07.02 WIB)

Mui-lplhsda. 2015. Apa itu biogas? Pengertian dan pembahasan. Terdapat pada:
https://mui-lplhsda.org/apa-itu-biogas-pengertian-dan-penjelasan/. (Diakses
pada Rabu, 30 Oktober 2019 pukul 07.15 WIB)

Hasbimutsani. 2015. Kelebihan biogas: pengertian, karakteristik, sumber bahan


baku, dan keunggulan. Terdapat pada: https://www.biologi.co.id/kelebihan-
biogas-pengertian-karakteristik-sumber-bahan-baku-dan-keunggulannya/.
(Diakses pada Rabu, 20 Oktober 2019 pukul 07.22 WIB)
LAMPIRAN

Gambar 1. Biogas dicampur NaOH


(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)

Gambar 2. Botol biogas di tutup oleh plastisin


(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
Gambar 3. Botol biogas di tutup oleh solasi
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)

Gambar 4. Botol biogas diberi plastik


(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)

Anda mungkin juga menyukai