Anda di halaman 1dari 10

Nama : Fadhilah Istiqamah

NIM : 2017730044

MENILAI TUMBUH KEMBANG ANAK

Parameter pemantauan pertumbuhan anak

Untuk memantau pertumbuhan fisik anak ,sering digunakan ukuran-ukuran antropometrik yang
dibedakan menjai 2 kelompok:

a. Ukuran yang tergantung umur (age dependence)


 Berat badan (BB) terhadap umur
 Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur
 Lingkar kepala (LK) terhadap umur

Kesulitan penggunaan cara ini adalah menetapkan umur anak secara tepat karena tidak semua
anak mempunyai catatn mengenai lahir

b. Ukuran yang tidak tergantung umur


 BB terhadap TB
 LLA terhadap TB (QUAC = Quacker Arm Circumfrence measuring stick)
 Lain-lain : LLA dibandingan dengan standar/baku.lipatan kulit pada
trisep,subskapuar,abdominal dibandingkan dengan baku.

Selanjutnya,hasil pengukuran antropometrik tersebut dibandingkan denga suatu baku tertentu


,misalnya baku Havard,NCHS (National Center for Health Statistic),CDC (Comunicable Disease
Center),WHO atau baku National kalau ada.Pada saat ini dianjurkan untuk pemantauan ukuran
antropometrik lain yang diapakai untuk keperluan khusus,seperti pada kasus-kasus kelainan
bawaan atau untuk menentukan jenis perawakan,antara lain :

1. Lingkaran dada,lingkaran oerut,dan lingkaran leher


2. Panjang jarak antara 2 titk tubuh,seperti bi-akromialu ntuk lebar bahu bitrokanterik untuk
lebar pinggul,bitemporal untk lebar kepala
3. Kurva untuk palsi serebral
4. Kurva Sindrom Down
5. Kurva bayi premature

BAKU PATOKAN (REFRENCE STANDARD)

Pola Tumbuh Kembang


Pola tumbuh kembang anak menunjukkan variasi normal yang luas,sehingga perlu cara dan
istilah statistic untuk menilaianya.Terdapat 4 macam cara untuk menunjukkan suatu variasi
normal ,yang pada umumnya disusun dalam bentuk table atau dalam bentuk grafik pertumbuhan
(growth chart),yaitu :

a. Menggunakan Mean dan SD


Mean adalah nilai rata-rata ukuran anak yang dianggap normal,dengan cara ini seorang
anak dapat ditetntukan posisinya,yaitu :
- Mean ± 1 SD mencakup 66,6%
- Mean ± 2 SD mencakup 95,0%
- Mean ± 3 SD mencakup 97,7%
b. Menggunakan persentil
Besarnya presentil menunjukkan posisi suatu hasil pengukuran dalam urutan yang
khas,yaitu dari yang terkeci sampai yang terbesar dari 100 hasil pengukuran
(100%).Persentil ke-10 berarti bahwa naka tersebut berada pada posisi anak ke 10 dari
bawah,atau berart ada 9 anak lebih kecil darinya dan 90 anak lebih besar
darinya,sedangkan persentil ke 50 berarti bahwa anak tesebut berada pada urutan ke-
50,sehingga umlh yang sama berada dibawah dan di atasnya.
c. Menggunakan persentasi
Besrnya variasi normal berada dianatara persentasi tertentu,terhadap suatu nilai patokan
yang dianggap 100%.Variasi normal berada antara 80-110%
d. Menggunakkan Z-score
Z-score adalah score yang mengambarkan jarak atau selisih nilai seseorang ke nilai
rerata/mean dari kelompok orang tersebut,dan dinyatakan dalm bentuk satuan Standard
Deviasi (SD). Z-score dapat dihitung dengan menggunakan rumus.

Niali seseorang yang didapat dari hasil pengukuran-nilai rerata pada populasi

Standard deviasi pada populasi

Seluruh parameter status gizi dan kurva pertumbuhan WHO yang meliputi

1) Berat badan menurut umur


2) Tinggi badan menurut umur
3) indeks masa tubuh menurut umur ,dan
4) berat badan menurut tinggi badan

Menginterperetasikanya ke dalam Z-score.


Kurva Berat Badan Menurut Umur

Interpretasi Z-score untuk berat badan menurut umur pada kurva WHO,adalah :

1. Antara 1 sampai -2 SD disebut berat badan sesuai umur


2. dibawah -2 SD disebut berat badan kurang (underweight)
3. dibawah -3 SD disebut berat badan sangat kurang (severely stunted)

Kurva Tinggi Badan Menurut Umur


Interpretasi Z-score untuk tinggi badan menurut umur :

1. Antara 1 sampai -2 SD disebut tinggi badan sesuai umur


2. dibawah -2 SD disebut pendek (stunted)
3. dibawah -3 SD disebut sangat pendek (severely stunted)

Kurva Tinggi Berat Badan Menurut Tinggi

1. diatas 3 SD disebut sangat gemuk (obese)


2. diatas 2 SD disebut gemuk (overweight)
3. diatas 1 SD disebut risiko gemuk (possible risk of overweight)
4. anatara 1 sampai -2 SD disebut berat badan sesuai
5. dibawah -2 SD disebut kurus (wasted)
6. dibawah -3 SD disebut sangat kurus (severely wasted)

dengan menggunakan Z-score dapat membandingkan posisi anak satu dengan anak yang
lainnya di dalam satu kelompok populasi yang sama,juga dapat membandingkan posisi anak
satu dengan anak yang lainnya dari kelompok populais yang berbeda.

Pengukuran Lingkar Kepala menurut Nellhaus


Mikrosefali dan makrosefali

Pasien A ukuran lingkar kepalanya di bawah (- < 2SD) disebut mikrosefali (Gambar 3).
Mikrosefali dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol/obat, infeksi tetanus, other (syphilis,
parvovirus, varicella zoster), rubella, cytomegalovirus, herpes (TORCH), Pasien mikrosefali
dengan ubun-ubun terbuka biasanya disebabkan atrofi otak. Mikrosefali dengan ubun-ubun
menutup biasanya disebabkan infeksi TORCH atau atrofi otak.

Pasien B ukuran lingkar kepalanya di atas (>2SD) di sebut makrosefali (Gambar 3).
Makrosefali dengan ubun-ubun terbuka dapat disebabkan hidrosefalus atau atrofi otak.
Makrosefali disertai ubun-ubun menutup biasanya disebabkan atrofi otak. Adanya hidrosefalus
menandakan penumpukan cairan otak yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab, antara lain
malformasi struktur otak (malformasi Chiari, Dandy Walker, aqueduct stenosis), radang otak,
tumor otak, atau kelainan metabolisme bawaan.

Kurva CDC ,Berat Badan Menurut Umur Syndrom Down


Kurva CDC Tinggi Badan Menurut Umur Syndrom Down

Interpretasi tinggi badan menurut umur pada Syndrom Down :


Diketahu kasus pada skenario :

Laki-laki, 4 tahun

- Berat Badan : 10 kg
- Tinggi Badan : 90 cm
- Lingkar kepala : 46cm

Interpretasi dari kurava

1. Berat badan terhadap umur,di dapatkan hasil : dibawah -3 SD disebut berat badan sangat
kurang (severely stunted) .
2. Tinggi badan tehadap umur ,di dapatkan bahwa : dibawah -3 SD disebut sangat pendek
(severely stunted) .
3. Berat badan terhadap tinggi badan ,di dapatkan bahwa : dibawah -2 SD disebut kurus
(wasted) .
4. Lingkar Kepala di bawah -2

Skrining Perkembanan Menurut Denver II

Tes Denver merupakan tes psikomotorik dan erupakan salah satu dari metode skrining
terhadap kelainan perkembangan anak.Denver II yang digunakan sekarang adalah dari
Denver Development Screnning Test (DDST)

Fungsi tes Denver II adalah

- Menilai tingakat perkembangan anak sesuai dengan umurnya.


- Menilai perkembangan anak sejak baru lahir samapai umur 6 tahun .
- Menjaring anak tanpa gejala terhadap kemungkinan adanya kelaianan perkembangan.
- Memastikan apakah anak dnegan kecurigaan terhadap kelainan,memang benar
mengalami kelainan perkembangan.
- Melakuakn pemantauan perkembangan anak yang berisiko (missal anak dengan
masalah perinatal).

Dalam lembar Denver II,terdapat 125 gugus tugas (kemampuan) perkembangan.Setiap


tugas digambarakan dalam bentuk kotak persegi panjang horizontal yang berurutan
menurut umur.Pada umumnya,pada waktu dilakukan tes,tugas yang perlu diperiksa pada
setiap kali skrining hanya berkisar antar 25-30 tugas saja,sesuai dengan tugas
perkembangan yang terpotong garis umur,sehingga tidak memakan waktu lama,yakni
hanya sekitar 15-20 menit saja.Sensitivitas Denver tinggi,tetapi terdapat keterbatasan
dalam spesitifitas dan nilai prediktif.

Denver II berisi 125 gugus tugas (item) yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk
menjaring fungsi-fungsi berikut:

- Personal social (personal social)


Aspek yang berhubunga dengan kemampuan mandiri ,bersosialisasi,dan berinteraksi
dengan lingkunganya.
- Fine motor adaptive (gerakan motoric halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu serta
melakuakn gerakkan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakuakn
otot-otot kecil,tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
- Language (Bahasa)
Kemampuan untuk memberiakan respons terhadap suara,mengikuti perintah,dan
berbicara spontan.
- Gross motor ( gerakkan motoric kasar)
Aspek yang berhubungan dengan ergerakkan dan sikap tubuh.

Alat yang digunakkan

- Alat peraga : benang wol merah,kismis/manik-manik,kubus warna merah-kuning-


hijau-biru,permainan anak,botol kecil,bola tenis,bel-kecil,kertas dan pensil.
- Lembar formulir Denver II
- Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara
penilaiannya.

Prosedur Denver II terdiri dari 2 tahap,yaitu :

- Tahap pertaam : secara periodic dilakukan pada semua anak yang berusia 3-6
bulan,9-12 bulan,18-24 bulan,3 tahun,4 tahun,dan 5 tahun.
- Tahap kedua : dilakuakan pada mereka yang pada taahap pertaam dicurigai
mengalami hamabatan perekmbanagan. Kemudian,proseudur ini dilanjutkan dengan
evaluasi diagnostic yang lengakap.

Penilaian

Skor yang dipakai Denver II :

“P” = pass (lulus) ,bila anak melakukan tes dengan baik,atau orangtua/pengasuh anak memberi
laporan (“tepat”/dapat dipercaya) bahwa anak dapat melakukannya.
“F” = fail (gagal) bila anaktidak dapat melakukan tes dengan baik,atau orangtua/pengasuh anak
memberi laporan (“tepat”/dapat dipercaya) bahwa anak tidak dapat melakukan dengan baik.

“NO”= No Opportunity (tidak ada kesempatan) bila naak tidak mempunyai kesempatan untuk
melakukan tes karena ada hambatan.Skor ini hanya boleh dipakai pada tes dengan tanda “R”.

“R” = refusal (menolak) bila anak menolak melakuakn test.

Setelah semua perilakudiselesaikan,dilakuakn “tes prilaku” (terdapat dalam formulir Denver II di


sebelah kanan bawah),untuk menolong pemeriksa secra subjektif menilai perilaku anak secra
menyeluruh pada saat tes berlangsung.
Interpretasi Denver II

Normal

- Bila tidak ada keterlambatan (F) atau paling banyak terdapat satu “caution” (C)
- Lakuakn pemeriksaan evaluasi diagnostik.

Abnormal

- Terdapat 2 atau lebih keterlambatan (F)


- Dirujuk untuk evaluasi diagnostik

Suspek

Bila didapatkan dua atau lebih “caution” ( C ) dan atau satu atau lebih
keterlambatan.(F).
Lakukan tes ulang dalam satu-dua minggu untuk menghilangakn faktor sesaat seperti
rasa takut,keadaan sakit,menantuk atau kelelahan.

Sumber :

Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai