Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunianya, penulis dapat meyelesaikan tugas mata kuliah Evaluasi Purna Huni dengan
materi “Evaluasi Purna Huni, Studi Kasus : Pasar Sindu” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini mungkin tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada seluruh civitas akademika Program Studi Arsitektur,
Fakultas Teknik, Universitas Udayana, terutama kepada :
1. Dr. Ir. Widiastuti, MT
2. Ni Luh Putu Eka Pebriyanti, ST., MSc
Sebagai dosen-dosen pengajar mata kuliah Evaluasi Purna Huni yang telah
memberikan bantuan, baik moral maupun material dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk
penyempurnaan ke depannya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
4.2 Evaluasi Aspek Teknis ........................................................................ 20
4.3 Evaluasi Aspek Perilaku ...................................................................... 22
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2. Alasan Evaluasi Purna Huni
Alasan diadakannya evaluasi purna huni pada Pasar Sindu ini adalah untuk meninjau
kembali bangunan serta lingkungan yang telah dihuni sehingga dapat diketahui
kekurangan serta kelebihan yang didapatkan dalam penggunaan fasilitas-fasilitas ada
pada suatu bangunan tersebut.
6
BAB II
TINJAUAN UMUM OBJEK
7
Gambar 2.1 Lokasi Pasar Sindu
Sumber : Google Maps
8
Berdasarkan gambar diatas bias dilihat sirkulasi untuk pengunjung masih sangat
terbatas dan terkesan kurang lancer, selain itu tata ruang yang digunakan juga masih
terkesan berantakan dan tidak terstruktur. Selain itu, kondisi pasar masih sangat kumuh
karena buruknya sistem pembuangan sampah pada Pasar Sindu menjadi faktor utama
kumuhnya pasar tersebut.
Di tengah proses revitalisasi Pasar Tradisional yang masih tersendat, dengan dana
pemerintah pusat juga sangat terbatas, pembangunan kembali Pasar Sindu, Sanur,
Denpasar, Bali yang anggaran biaya renovasi sebesar Rp 4.000.000.000. Pasar Sindu
diresmikan dan beroperasi kembali pada Rabu, 4 Agustus 2010 silam.
9
dengan berbagai macam barang dan jasa yang ditawarkan. Pada saat itu biaya sewa
perhari pada Pasar dibebaskan oleh pihak pengelola karena tujuan dari dibukanya Pasar
Sindu ini sendiri adalah untuk mensejahterakan masyarakat sekitar Pasar Sindu itu
sendiri.
Areal parkir pada pasar ini terdapat pada depan pasar dan di depan kios
10
Sumber kebisingan pasar ini terdapat pada jalan depan pasar, tetapi kebisingan tersebut
tergolong tidak begitu bising karena bukan jalan utama melainkan jalan kecil menuju ke
pemukiman warga
)) )
)) )
11
BAB III
METODE
3.1 Strategi
Strategi yang digunakan dalam evaluasi Pasar Sindu adalah sebagai berikut :
3.2.1 Observasi
Metode observasi (pengamatan langsung) adalah metode pengumpulan data
dengan mengamati secara langsung di Pasar Sindu. Mengamati bukan hanya melihat,
melainkan juga merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian-kejadian
yang ada.
3.2.2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si peneliti dengan objek
penelitian. Keterangan-keterangan yang hendak diperoleh melalui wawancara
biasanya adalah keterangan dalam memperoleh dan memastikan fakta, memperkuat
kepercayaan, memperkuat perasaan, mengenali standar kegiatan, dan untuk
mengetahui alasan seseorang. Wawancara ini dilakukan oleh observator kepada
pengelola pasar, pedagang, dan pengunjung yang ada di Pasar Sindu.
3.2.3 Kuisioner
Suharsimi Arikunto (2006: 151) menjelaskan angket adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
12
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuisioner ini disebarkan
kepada pelaku kegiatan ekonommi yaitu pedagang di Pasar Sindu.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN REKOMENDASI
13
Pengelompokkan fungsi ini menyangkut konsep pemisahan atau
pengelompokkan yang berlangsung dalam suatu bangunan. Pada Pasar Sindu
terdapat berbagai jenis komoditi yang dijual, yaitu buah-buahan, sarana
persembahyangan, sembako, dan daging untu los buah, saran persembahyangan,
dan sembako berada pada satu ruang, sedangkan untuk los daging masih
B. Sirkulasi
Sirkulasi merupakan salah satu kunci bagi fungsi bangunan, dimana sirkulasi ini
berfungsi untuk menciptakan suatu organisasi wilayah agar seimbang dan tidak
terjadi ketimpangan didalamnya. Contohnya saja terdapat sirkulasi antar los
komoditi satu dnegan komoditi lainnya dan sirkulasi antar sesame komoditi.
Persoalan yang muncul yaitu pedagang yang menaruh lapak pada sirkulasi.
14
aspek ini dimulai dari sub structure, super structure, hingga upper structure.
Semua struktur ini harus diperhatikan ketika dibangun maupun pada tahap
pemeliharaan karena mungkin saja terjadi kerusakan. Untuk sub structure
bangunan D ini menggunakan pondasi batu kali, kemudia super structure
menggunakan batako, kemudia untuk upper structure menggunakan baja ringan.
D. Aspek penyelamatam, aspek ini lebih condong pada penyelamatan terhadap
bahaya kebakaran. Dikarenakan fungsi bangunan merupakan pasar, dimana
segala jenis kegiatan dapat berlangsung, hal yang harus diperhatikan adalah aspek
penyelamatan terhadap bahaya kebakaran ini. Pada Pasar Sindu ini hanya terdapat
alat pemadam api ringan namun hanya pada beberapa bangunan saja. Selain itu
juga terdapat signage titik kumpul yang berada pada halaman tengah pasar.
E. Penyelesaian interior, untuk aspek satu ini menyangkut finishing lantai, dinding,
hingga atap/plafond. Karena fungsi pasar yang mementingkan aspek fungsi, maka
untuk desain interior tidak terlalu ditonjolkan namun tetap harus
diperhatikan.Pada pasar ini interior dibuat dengan bahan-bahan yang mempunyai
warna netral yaitu putih. Kemudian untuk penggunaan plafond hanya digunakan
pada area kios saja, sedangkan untuk area los menggunakan atap ekspos.
F. Penerangan pengkondisian ruang dan akustik, untuk aspek ini pada aspek
penerangan hanya menggunakan lampu-lampu dengan watt kecil sehingga pada
sore mnejelang malam cahaya yang dihasilkan redup dan hal ini mengganggu
pandangan pedagang dan pengunjung. Sedangkan untuk akustik, pada pasar ini
tidak menggunakan sistem akustik.
15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pasar Sindu ini merupakan pasar yang sudah pernah dilakukan Revitalisasi sebanyak
1 kali. Revitalisasi dilakukan pada tahun 2009 dan diresmikan kembali pada tahun 2010.
Dan dari hasil revitalisasi tersebut sekarang penataan lahan parkir dan area pembagian
tempat untuk para pedagang menjadi lebih rapi dibandingkan sebelum dilakukannya.
Tetapi disini ada beberapa yang menjadi keluhan dari para pedagang pada saat kami
melakukan pendataan kuisioner terhadap kondisi yang dirasakan pada pedagang. Yang
pertama kurangnya furniture pada pasar seperti tempat duduk untuk ruang tunggu yang
berdekatan dengan seating area, selain itu pada saat mendung sistem pencahayaannya
masih kurang sehingga mengganggu kenayamanan visual civitas dalam pasar.
5.2 Saran
Pasar Sindu ini sebaiknya ditambahkan beberapa sistem keamanan bangunan seperti
instalasi hydrant dan toilet perempuan dan pria yang dipisahkan, selain itu ada baiknya
menambahkan toilet ramah disabilitas.
16
DAFTAR PUSTAKA
17