Asetosal Nda Indro
Asetosal Nda Indro
Terlampir
V. Prosedur kerja
Terlampir
Terlampir
VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan penentuan kadar aspirin dalam sampel dengan metode
titrasi alkalimetri karena larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya adalah
NaOH. Alkalimetri merupakan titrasi menggunakan larutan standar basa yang digunakan
untuk menentukan asam. Dimana pada titrasi ini menggunakan indikator phenolftalein
(pp) 0,1%. Karena phenolftalein (pp) adalah indikator yang paling tepat untuk menguji
suatu perubahan ke basa. Hal ini dikarenakan suatu asam lemah (aspirin) jika bereaksi
dengan NaOH menghasilkan garam basa (pH> 7) dan rentang trayek indikator
phenolftalein (pp) yaitu 8,3 - 10 lebih mendekati dengan titik ekuivalen campuran aspirin
dengan NaOH, jika dibandingkan dengan bromtimol biru trayek pH basanya4,2 - 6,3.
Pada tablet, tertera bahwa kadar aspirin yang terkandung dalam satu tablet yaitu 500 mg.
Dari hasil perhitungan didapat persentase kadar aspirin dalam satu tablet aspirin adalah
116,31%; 115,695%; dan 112,6%. Menurut standar FDA, kandungan aspirin dalam
sediaan farmasi oral adalah 66,15 %. Sedangkan sisanya yaitu 20,7% yaitu zat-zat lain
yang terkandung dalam tablet. Jadi, di dalam satu tablet aspirin tidak mutlak mengandung
aspirin sepenuhnya, melainkan ada kandungan zat-zat tertentu. Nilai rata-rata perolehan
kembali sediaan obat seharusnya antara 95,0-105,0 % dari nilai teoritis. Jadi, kadar
perolehan kembali pada tablet aspirin belum memenuhi standar. Walaupun masih dalam
VIII. Kesimpulan
1. 116,31%
2. 115,695%
3. 112,6 %
Menurut Farmakope Indonesia edisi III kadar yang di dapat belum memenuhi syarat.
https://www.scribd.com/doc/228598477/Penentuan-Kadar-Aspirin-Dengan-Metode-
Alkalimetri
https://www.academia.edu/7224209/165272171-Penentuan-Kadar-Aspirin