Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KECELAKAAN PADA KASUS KECELAKAAN

” TERKENA SERANGAN LISTRIK “

Nama : Firda Anjelina

Tingkat : 2B

NIM : 11117048

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH CIREBON


Jalan Cideng Indah no.3 Kertawinangun Cirebon Telp.(0231)230984
2018/2019
ANALISIS KECELAKAAN PADA KASUS KECELAKAAN

Enam Korban Tersetrum Listrik di Kobar Masih Satu Keluarga

Kamis, 7 Februari 2019 - 01:16 WIB

Sumber : daerah.sindonews.com

KOTAWARINGIN BARAT - Enam korban tersetrum listrik di Kecamatan Pangkalan Lada,

Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Rabu (6/2/2019) sore, diketahui masih satu

keluarga.

Keenam korban merupakan buruh harian lepas (BHL) PT Tripola, mitra PT Telkom Akses, yang

tinggal di Jalan Munangwar, RT 02/RW 01, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan,

Pangkalan Bun.

“Iya, memang berenam korban masih satu keluarga. Bahkan rumah tinggalnya berdekatan,” ujar

Kapolsek Pangkalan Lada, Iptu Waris Waluyo kepada MNC Media, Rabu malam.
Diketahui, keenam korban hendak memasang tiang telepon lalu tersetrum listrik tegangan tinggi.

Tiga orang tewas di tempat dan tiga orang lainnya langsung dilarikan ke RSUD Sultan

Imanuddin Pangkalan Bun.

Korban tewas adalah Mathesim (38), M Saputra (25), dan M Halil (35). Sedangkan korban kritis

yakni Asmuni (33), Syahyedi (35), dan Umam (34). (Baca juga: Pasang Tiang Telepon, 3

Pekerja Tewas Tersetrum 3 Kritis)

Asisten Analis Kinerja PT PLN ULP Pangkalan Bun, Suprapto, mengatakan, awalnya pihak PT

PLN ULP Pangkalan Bun tidak mengetahui kejadian tersebut. Informasi yang didapat dari

petugas PLN di lapangan, awalnya hanya listik padam.

Setelah dilakukan penelusuran menuju sumber listrik padam tersebut, baru diketahui ada insiden

itu. "Untuk tiang PLN tingginya 9 meter. Kalau keterangan yang kita dapat tiang besi Telkom itu

bersentuhan langsung dengan kabel SUTM," kata Suprapto.

Menurut Suprapto, selama ini pemasangan tiang Telkom tidak pernah melakukan koordinasi

dengan pihaknya. Pemasangan tiang Telkom hanya berjalan seperti biasa tanpa perlu koordinasi.

"Kejadian semacam ini baru pertama kali ini," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Daerah Telekomunikasi Pangkalan Bun Subono menyampaikan,

saat ini Telkom memang sedang membangun jaringan, namun yang memasang tersebut adalah

PT Tripola yang merupakan mitra PT Telkom Akses. PT Telkom Akses sudah berkoodinasi

dengan PT Tripola atas kejadian tersebut.

"Besok pagi petinggi PT Tripola dari Semarang akan datang dan Telkom dari Palangka Raya

juga akan datang. infonya Tripola akan bertanggung jawab semua terhadap keluarga yang kena

musibah," pungkasnya.
Analisis Kasus

Pada kasus kecelakaan ini penulis menggunakan model analisis kasus Teori Domino yang

berasal dari Heinrich (1930). Hal ini disebabkan karena kondisi kasus kecelakaan sesuai dengan

teori yang dikemukakan oleh Heinrich ini. Dalam Teori Domino Heinrich, kecelakaan terdiri atas

lima faktor yang saling berhubungan yaitu, kondisi kerja (environment), kelalaian manusia

(person), tindakan tidak aman (hazard), kecelakaan (accident) dan cedera/kematian (injury).

1. Identitas korban kecelakaan

Pada kasus ini dapat kita ketahui bahwa terdapat 6 orang korban Korban tewas yaitu Mathesim

(38), M Saputra (25), dan M Halil (35). Sedangkan korban kritis yakni Asmuni (33), Syahyedi

(35), dan Umam (34). (Baca juga: Pasang Tiang Telepon, 3 Pekerja Tewas Tersetrum 3 Kritis)

yang masih satu keluarga, rumahnya pun berdekatan di Jalan Munangwar, RT 02/RW 01,

Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Pangkalan Bun. Keenam korban merupakan

buruh harian lepas (BHL) PT Tripola, mitra PT Telkom Akses.

2. Identifikasi sumber bahaya

Dalam kasus ini korban melakukan tindakan yang tidak aman pemasangan tiang Telkom tidak

pernah melakukan koordinasi dengan pihaknya. Namun kecelakaan ini baru pertama kali terjadi.

Kemudian dapat kita ketahui pula bahwa kondisi kerja (environment) pada saat itu mendukung

terjadinya kecelakaan. Berdasarkan berita tersebut tiang PLN tingginya 9 meter. Kalau

keterangan yang di dapat tiang besi Telkom itu bersentuhan langsung dengan kabel SUTM.
3. Kronologis kecelakaan kerja

Dalam kasus kecelakaan yang terjadi pada keenam korban ini merupakan sebuah kasus yang

komplikatif. Artinya banyak penyebab yang dpat kita analisis didalamnya dan membentuk

sebuah kemungkinan terjadinya kecelakaan yang pada akhirnya menimbulkan kerugian baik

secara langsung (direct cost ) maupun tidak langsung (Indirect cost).

Tahap-tahap kejadian pada kasus ini berdasarkan analisa berita yaitu sebagai berikut.

1.Environment atau keadaan/kondisi kerja

Pada kasus ini digambarkan kondisi kerja yang menimbulkan resiko terjadinya kecelakaan yaitu

memasang listrik pada tegangan tinggi.

2. Kemudian pada kartu yang kedua sesuai dengan teori Domino Heinrich terdapat Fault of

person (kelalaian manusia) yang tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu untuk pemasangan

listrik ini, sehingga kurangnya persiapan untuk mencegah terjadinya kecelakaan ini,korban juga

tidak waspada padahal disitu tiang besi Telkom bersentuhan langsung dengan kabel SUTM,.Pada

kasus ini kesalahan yang dilakukan korban adalah tidak berhati-hati pada setiap kondisi

lingkungan yang ada, sehingga korban merasa jika dirinya sudah aman.

3. Kartu yang ketiga adalah Hazard. Hazard dalam model Heinrich ini dapat diartikan sebagai

unsafe condition atau unsafe act. Berdasarkan berita selain kondisi yang tidak aman karena

berada pada ketinggian yang berisiko menimbulkan kecelakaan, korban juga tidak menggunakan

APD seperti yang telah diatur dalam undang-undang keselamatan kerja, apabila melebihi

ketinggian 1,8 meter maka harus menggunakan alat pelindung diri yang berupa body harness/full

body harness

4. Dari ketiga sumber bahaya tersebut yang saling berkolerasi dan terjadi lah kecelakaan yang

menimpa keenam saudara itu pada Kamis, 7 Februari 2019 - 01:16 WIB
5. Dampak dari semua runtutan kartu di atas berdasarkan model Domino Heinrich menimbulkan

sebuah kerugian (injury), dalam hal ini nyawa korban. Kerugian ini dapat berupa biaya

kompensasi untuk korban. Selain kerugian langsung tersebut banyak lagi kerugian yang di

dapatkan pihak PT Tripola, mitra PT Telkom Akses yaitu kerugian tidak langsung seperti,

kerugian jam kerja, kerugian sosial, serta citra dan kepercayaan pelanggan berkurang.

DAFTAR PUSTAKA

https://daerah.sindonews.com/read/1376622/174/enam-korban-tersetrum-listrik-di-kobar-masih-

satu-keluarga-1549476509

Anda mungkin juga menyukai