Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(Kejadian Kecelakaan Kerja)

Disusun Oleh:
Sabina Talitha (2302021032)
Fitri Ariyani Pulungan (2302021004)
Roselina Susisusanti Telaumbanua (2302021008)
Destya Krismayanti Sipayung (2302021015)
Mercy Purwantari Laowo (2302021021)
Nur Arini. S (2302021024)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HEVVETIA

DELI SEDANG

2024
KECELAKAAN KEJA
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang
merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses. Juga
kecelakaan ini biasanya terjadi akibat kontak dengan suatu zat atau sumber energy.

Risiko kecelakaan kerja bisa dibilang merupakan hal yang tak terhindarkan. Sebab,
dalam kondisi dan jenis pekerjaan apapun, akan selalu ada risiko yang perlu dihadapi. Inilah
mengapa, penting sekali bagi kamu untuk memiliki asuransi karyawan sebagai jaminan
keselamatan di tempat kerja dan mencegah kerugian yang lebih besar. Risiko kecelakaan
kerja adalah suatu peristiwa yang tidak terduga dan merugikan bagi seseorang. Kecelakaan
kerja tidak memandang profesi dan bisa terjadi dalam kondisi apapun. Bahkan saat di tengah
melakukan pekerjaan, kecelakaan juga bisa saja terjadi.

Adapun salah satu contoh risiko kecelakaan kerja adalah terjadinya cedera di tengah
pelaksanaan proyek. Situasi demikian tentu sulit untuk dihindari. Oleh sebab itu, penting
untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja agar tidak menghambat
pekerjaan. Kecelakaan saat kerja bisa mengakibatkan cedera ringan hingga parah. Adapun
beberapa dampak akibat kecelakaan kerja adalah sebagai berikut:

1. Cedera fatal yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia.


2. Cedera yang mengakibatkan seseorang kehilangan waktu bekerja, seperti terluka
parah hingga cacat.
3. Cedera yang menyebabkan seseorang harus izin untuk tidak masuk kerja.
4. Cedera yang menyebabkan keterbatasan pola kerja.
5. Cedera yang menyebabkan seseorang dirawat inap di rumah sakit.
6. Luka ringan, seperti lecet di beberapa bagian tubuh atau iritasi mata akibat kemasukan
debu.
7. Kecelakaan yang tidak menimbulkan cedera.
a. Faktor Risiko Kecelakaan Kerja
Pada umumnya, kecelakaan di tempat kerja terjadi akibat kelalaian karyawan itu
sendiri. Namun, ada pula faktor risiko kecelakaan kerja lain yang bisa terjadi di kantor, yaitu
sebagai berikut:
1. Faktor Biologis
Faktor risiko kecelakaan saat kerja pertama adalah biologis. Faktor biologis bisa
terjadi ketika ada bibit penyakit yang bisa menjangkit karyawan. Misalnya ketika bekerja di
rumah sakit, tentu kamu sering menghadapi beragam jenis virus dan bakteri yang bisa
menular pada karyawan. Sehubungan dengan ini, nosokomial adalah salah satu jenis penyakit
yang bisa menyerang pegawai rumah sakit. Selain di rumah sakit, orang-orang yang bekerja
mengolah kulit-kulit hewan juga berisiko terserang brusella atau infeksi menular dari
binatang ke manusia.
2. Faktor Psikologis
Faktor risiko kecelakaan kerja berikutnya adalah penyebab psikologis atau mental.
Kesehatan mental para pekerja cukup rentan mengalami masalah. Apalagi ketika pekerjaan
yang dilakukan cukup berat, maka bisa berpotensi membuat pusing dan stres. Adapun faktor
psikologis yang sering terjadi adalah depresi pada karyawan. Oleh sebab itu, setiap karyawan
dan perusahaan perlu memperhatikan cara bekerja yang produktif tanpa mengganggu
kesehatan mental.
3. Faktor Fisik
Faktor fisik adalah penyebab yang terjadi akibat dari lingkungan sekitar. Kondisi
lingkungan sangat memengaruhi keamanan dan kenyamanan saat bekerja. Lingkungan
dengan suhu tidak normal, tekanan udara tinggi, suara bising, pencahayaan buruk, hingga
radiasi sinar ultraviolet dan inframerah bisa menyebabkan tumbuhnya penyakit. Oleh karena
itu, setiap perusahaan diharuskan membangun lingkungan kerja produktif dan positif agar
karyawan merasa aman serta nyaman.
4. Faktor Fisiologis atau Ergonomis
Faktor risiko kecelakaan saat bekerja berikutnya adalah fisiologis. Faktor fisiologis
dan ergonomis bisa terjadi akibat kelalaian karyawan hingga kesalahan konstruksi. Misalnya
ketika karyawan mengoperasikan mesin dengan cara yang salah atau tidak menggunakan alat
pelindung. Selain itu, kesalahan teknis juga bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
5. Faktor Kimiawi
Faktor penyebab kecelakaan kerja yang lain adalah akibat hal-hal kimiawi. Pada
sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang industri, bahan kimia tentu sudah menjadi
makanan sehari-hari. Namun, apabila kamu tidak berhati-hati, bahan kimia bisa
berbahaya, loh. Misalnya keracunan gas karbon dioksida, iritasi kulit akibat zat kimia, hingga
uap logam yang bisa menyebabkan demam.

b. Cara Mencegah Risiko Kecelakaan Kerja


Pengendalian risiko kecelakaan kerja perlu dilakukan untuk mengurangi terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan. Mencegah risiko kecelakaan saat bekerja adalah hal yang perlu
dilakukan oleh seluruh pihak, mulai dari perusahaan hingga karyawan itu sendiri.
Adapun upaya perlindungan yang diberikan bagi karyawan dari risiko kecelakaan
kerja disebut dengan K3. K3 adalah kepanjangan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Sementara sejumlah cara mengurangi risiko kecelakaan kerja yang bisa dilakukan oleh
perusahaan dan karyawan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan diwajibkan untuk menjelaskan situasi yang menunjukkan adanya bahaya
di lokasi kerja kepada karyawan.
2. Karyawan dianjurkan mengenakan alat pelindung diri serta bersikap awas saat
bekerja.
3. Perusahaan dianjurkan memberikan jaminan kecelakaan kerja.
CONTOH KEJADIAN KECELAKAAN KERJA
Beberapa contoh kejadian kecelakaan kerja yang ditemukan penulis melalui halaman
website internet diantaranya:

1. Tiga Kuli Bangunan di Malang Tersengat Listrik saat Bangun Kosan, Dua
Orang Tewas
2. Ngeri! Pekerja Tambang Pasir di Lebak Tewas Tertimpa Ekskavator
3. Pekerja Bangunan di Cibinong Bogor Tewas Tertimpa Tembok Penahan
Tanah
4. Dua Pekerja Tergantung di Gedung UNJ Akibat Tali Gondola Putus, Evakuasi
Berlangsung Dramatis
5. Betulkan Genteng Bocor, Pekerja Bangunan Tewas Terlilit Kabel Aliran
Listrik
6. Peristiwa 21 Januari: Tragedi Tambang Runtuh Tewaskan 435 Pekerja hingga
Candi Borobudur Dibom
7. Tragis! Seorang Warga Tewas Tertimpa Tembok Bangunan, Evakuasi
Berlangsung Dramatis
8. Pekerja Kelapa Sawit di Riau Tewas Mengenaskan Dalam Rebusan

Dari beberapa kasus tersebut, penulis mengangkat satu kiasus untuk dibahas dalam
makalah ini yaitu:
Tiga Kuli Bangunan di Malang Tersengat Listrik Saat Bangun Kosan, Dua
Orang Tewas
Tiga orang pekerja bangunan menjadi korban kecelakaan kerja saat mengerjakan
proyek rumah kos di Malang. Dari tiga korban, dua di antaranya bahkan meninggal dunia
usai tersengat aliran listrik yang berada di lokasi rumah kos di Jalan Terusan Bendungan
Wonogiri, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo mengatakan, tiga korban pekerja


bangunan yang tersengat listrik saat tengah beraktivitas membangun rumah. Peristiwa ini
terjadi pada Kamis siang (7/3/2024) sekitar pukul 13.30 WIB, saat korban temannya sedang
bekerja sebagai kuli bangunan.
"Seperti biasa untuk mempermudah proses menaikkan material dari lantai dasar ke
lantai tiga menggunakan crane yang digerakkan oleh dinamo, menggunakan aliran listrik,"
ucap Anton Widodo, saat dikonfirmasi, Kamis (7/3/2024).

Setelah jam istirahat, ketiganya kembali bekerja seperti biasa dari lantai tiga rumah
kos. Korban atas nama Fausi (32) warga Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember,
menancapkan stop kontak agar mesin dinamo dapat dioperasikan kembali.

"Ketika Fausi menancapkan stop kontak tiba-tiba Fausi tersengat aliran listrik dan
menempel di scaffolding. Mengetahuia Fausi, temannya tersengat listrik, Irwanto (28) warga
Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember, mencoba menolong memegang tubuh Fausi,"
ujarnya.

Tapi Irawanto ikut tersengat listrik hingga terjatuh dari lantai tiga ke lantai dasar
dengan ketinggian sekitar lebih dari lima meter. Melihat dua rekannya tersengat listrik, teman
korban lainnya atas nama Andri (38) yang bekerja di lantai dua, tanpa sengaja memegang
seling baja yang terkait pada dinamo, yang terdapat aliran listrik.

"Sehingga sebabkan korban atas nama Andri ikut tersengat aliran listrik. Dua korban
meninggal dunia yakni Fausi dan Andri, sedangkan satu korban atas nama Irawanto luka-luka
dievakuasi ke RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar Malang)," jelasnya. Kedua korban
meninggal merupakan warga Desa Kemiri, Kecamatan Panti, dan Desa Slawu, Kecamatan
Patrang, Kabupaten Jember.

Penyebab Kecelakaan Kerja Akibat Arus Listrik

Penyebab kecelakaan kerja akibat arus listrik terdiri dari beberapa faktor, meliputi:

1. Pemakaian beban berlebihan (over load): Pemakaian beban yang berlebihan dapat
mengakibatkan hubungan arus pendek, yang dapat menyebabkan kecelakaan

2. Kebakaran listrik: Kebakaran listrik dapat terjadi jika kabel atau peralatan listrik
terlalu panas, terutama jika terjadi korsleting atau arus pendek

3. Sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus: Kecelakaan bisa timbul akibat
adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam
prosedur pemasangan instalasi
4. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka: Kabel atau hantaran pada instalasi
listrik terbuka dapat menimbulkan bahaya kejut jika tersentuh

5. Peralatan listrik yang rusak: Peralatan listrik yang rusak dapat menimbulkan bahaya
kebakaran jika tidak dikelola dengan benar

6. Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam: Kebocoran listrik
pada peralatan listrik dengan rangka dari logam dapat menimbulkan tegangan pada
rangka atau body

7. Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka: Peralatan atau hubungan
listrik yang dibiarkan terbuka dapat menimbulkan bahaya kebakaran

8. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya: Penggantian kawat
sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya dapat menimbulkan bahaya kebakaran

9. Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak tusuk
lebih dari satu (bertumpuk): Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop
kontak) dengan kontak tusuk lebih dari satu (bertumpuk) dapat menimbulkan bahaya
kebakaran

Untuk mencegah kecelakaan kerja akibat arus listrik, perlu dilakukan pemahaman
tentang bahaya listrik, inspeksi rutin, penggunaan peralatan yang sesuai, pemeliharaan
berkala, dan pelatihan karyawan tentang penggunaan peralatan listrik yang aman

Pencegahan Keelakaan Akibat Arus Listrik Saat Bekerja

Untuk mencegah kecelakaan kerja akibat listrik, Anda dapat mengikuti beberapa
langkah pencegahan yang dijelaskan dalam sumber-sumber yang disediakan:

1. Pelatihan Karyawan: Memberikan pelatihan yang memadai kepada karyawan tentang


penggunaan peralatan listrik, tata cara yang benar dalam penanganan kabel dan soket,
serta tindakan darurat jika terjadi kecelakaan listrik
2. Inspeksi Rutin: Melakukan inspeksi rutin terhadap peralatan listrik penting untuk
mendeteksi potensi masalah atau kerusakan sebelum kecelakaan terjadi
3. Menggunakan Peralatan yang Sesuai: Pastikan penggunaan peralatan listrik yang
sesuai dengan spesifikasi dan standar keselamatan yang berlaku. Hindari penggunaan
peralatan yang cacat atau usang
4. Pemeliharaan Berkala: Melakukan pemeliharaan berkala terhadap peralatan listrik,
seperti pemeriksaan kabel, grounding, dan pemutusan listrik yang tidak diperlukan
5. Mengikuti Standar Penginstalan Alat-Alat Listrik: Mengikuti standar penginstalan
alat-alat listrik yang berlaku untuk memastikan peralatan listrik dapat digunakan
dengan aman
6. Pemahaman tentang Bahaya Listrik: Memahami berbagai bahaya yang terkait dengan
listrik, seperti paparan langsung, terjebak dalam aliran listrik, atau kegagalan
peralatan listrik. Dengan pemahaman ini, kita dapat mengambil langkah-langkah
pencegahan yang tepat
7. Gunakan Peralatan yang Aman: Pilih peralatan yang sesuai dengan keadaan
lingkungan, seperti kabel dan peralatan yang digunakan pada industri berat, peralatan
tersebut harus dilindungi dari kerusakan
8. Pekerja Harus Dapat Menaksir Situasi: Pekerja harus dapat menaksir situasi sebelum
bekerja dengan peralatan listrik. Pekerja perlu menggunakan pelindung diri yang
dapat mencegah dirinya terkena sengatan listrik
9. Mematikan Peralatan dengan Benar: Memastikan bahwa peralatan listrik tersebut
aman saat digunakan atau ditinggalkan, misalnya: mematikan peralatan dengan benar,
dan memastikan bahwa sakelar daya utama untuk mematikan daya listrik mudah
dijangkau dan jelas ditandai, sehingga dapat dengan cepat dimatikan dalam keadaan
darurat
10. Menggunakan Sarung Tangan dan Sepatu Khusus: Gunakan sarung tangan dan sepatu
khusus untuk bahaya listrik
11. Simpan Peralatan Listrik yang Tidak Digunakan di Tempat yang Kering: Simpan
peralatan listrik yang tidak digunakan di tempat yang kering
12. Jangan Menggunakan Peralatan Listrik yang Basah/Lembar: Jangan menggunakan
peralatan listrik yang basah/lembab
13. Jangan Mencabut/Menyentak untuk Melepaskan Tusuk Kontak: Jangan
mencabut/menyentak untuk melepaskan tusuk kontak
14. Jaga Kabel dari Panas, Minyak, dan Benda Tajam: Jaga kabel dari panas, minyak, dan
benda tajam
15. Lepaskan dari Sumber Listrik Peralatan yang Tidak Digunakan: Lepaskan dari
sumber listrik peralatan yang tidak digunakan
16. Ganti Setiap Peralatan yang Rusak: Ganti setiap peralatan yang rusak
17. Menyediakan Sistem ‘Tidak Menyalahkan’ untuk Pelaporan Kesalahan dan Protokol
yang Mencegah Peralatan Listrik yang Rusak: Menyediakan sistem ‘tidak
menyalahkan’ untuk pelaporan kesalahan dan protokol yang mencegah peralatan
listrik yang rusak
18. Pastikan Sakelar Daya Utama untuk Mematikan Daya Listrik Mudah Dijangkau dan
Jelas Ditandai: Pastikan bahwa sakelar daya utama untuk mematikan daya listrik
mudah dijangkau dan jelas ditandai, sehingga dapat dengan cepat dimatikan dalam
keadaan darurat
Dengan memahami dan mengikuti langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat
mencegah kecelakaan kerja akibat listrik dan memastikan lingkungan kerja yang aman dan
produktif.
KESIMPULAN
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang
merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses. Juga
kecelakaan ini biasanya terjadi akibat kontak dengan suatu zat atau sumber energy.

Faktor umum terjadinya kecelakaan kerja diantaranya, Faktor Biologis, Faktor


Psikologis, Faktor Fisik, Faktor Fisiologis atau Ergonomis, Faktor Kimiawi. Salah satu
contoh kasus kecelakaan kerja yaitu tiga orang pekerja bangunan menjadi korban kecelakaan
kerja saat mengerjakan proyek rumah kos di Malang. Dari tiga korban, dua di antaranya
bahkan meninggal dunia usai tersengat aliran listrik yang berada di lokasi rumah kos di Jalan
Terusan Bendungan Wonogiri, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang.
DAFTAR PUSTAKA
https://news.okezone.com/amp/2024/03/07/519/2980563/tiga-kuli-bangunan-di-malang-
tersengat-listrik-saat-bangun-kosan-dua-orang-tewas diakses pada 17 April 2024.

https://pakki.org/berita_detail/keselamatan-kerja-pada-bidang-kelistrikan diakses pada 17


April 2024.

https://indonesiasafetycenter.org/5-langkah-cegah-kecelakaan-listrik-dengan-k3-listrik/
diakses pada 17 April 2024.

https://kebonagung-bantul.desa.id/first/artikel/658-HINDARI-KECELAKAAN-KERJA-
KARENA-ALIRAN-LISTRIK diakses pada 17 April 2024.

https://www.niaga.asia/ini-penyebab-utama-terjadinya-kecelakaan-akibat-listrik/ diakses pada


16 April 2024.

Anda mungkin juga menyukai