1
Daftar Isi
Halaman
1. Latar Belakang 3
1.1 Tujuan 3
1.2 Ruang Lingkup 3
1.3 Dasar Hukum 3
2. Pengertian, Maksud dan Tujuan P3K 4
3. Prinsip Dasar Tindakan Pertolongan Pertama 5
4. Faktor Yang Mempengaruhi Keparahan Pada
Cidera Akibat Listrik 6
5. Akibat Sengatan Listrik 8
5.1 Akibat Arus Searah 11
5.2 Akibat Arus Bolak Balik 11
6. Pelaksanaan P3K Di Tempat Kerja 13
6.1 Petugas P3K 13
6.2 Fasilitas P3K 14
7. Tindakan Pertolongan Pada Kondisi Darurat Bahaya Listrik 17
7.1 Cara Membebaskan Penderita dari Aliran Listrik 17
7.2 Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar Karena Listrik 18
7.3 Pernafasan Buatan 19
8. Keselamatan kerja 22
2
BAB XIII
P3K DI PEKERJAAN LISTRIK
1. Latar Belakang
Dalam pekerjaan Listrik, pekerja dihadapkan pada bahaya. Bahaya pada pekerjaan listrik
juga terus berubah seiring dengan perkembangan industri. Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Listrik pada dasarnya tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuk setiap orang yang
menyediakan, melayani dan menggunakan daya listrik.
Untuk penanganan pertolongan pertama kasus cedera akibat serangan listrik, perlu
pengetahuan dan keterampilan khusus. Untuk itu sebagai calon petugas P3K di tempat
kerja harus mendapatkan materi mengenai cara pertolongan yang benar berkaitan dengan
sumber bahaya. Diharapkan pertolongan pertama dapat dilakukan dengan baik tanpa
membahayakan keselamatan dari petugas penolong.
1.1. Tujuan
Tujuan dari pembelajaran P3K pada cedera akibat listrik adalah :
a) Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-
faktor yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja pada pekerjaan
listrik.
b) Untuk menangani korban kecelakaan yang terjadi akibat listrik dan mencegah
penolongnya menjadi cedera bahkan meninggal dunia.
3
mengakibatkan arus listrik melalui tubuh manusia tepatnya melalui otot. Selain itu arus
ini sifatnya mengalir dari potesial tinggi ke potensial rendah.
Dalam kasus sehari- hari sumber tegangan listrik ini memiliki potensial tinggi, sementara
bumi tempat berpijak memiliki potensial rendah. Jadi, tegangan ini ingin mengalirkan
arusnya ke bumi. Pada saat terjadi kontak antara manusia dengan sumber tegangan saat
manusia ini menginjak bumi, maka tubuh manusia ini akan menjadi suatu konektor antara
sumber tegangan dengan bumi. Perlu diingat bahwa tubuh manusia sebagian besar terdiri
dari air, sehingga tubuh manusia merupakan konduktor yang baik.
Tersetrum adalah fenomena yang terjadi karena adanya arus yang resistansi dengan
plasma darah dalam tubuh kita. Arus terjadi karena ada perpindahan elektron dan proton,
pergerakan arus yang terhambat akan menghasilkan energy panas. Sakit yang ditimbulkan
akibat sengatan listrik disebabkan karena elektron akan berpindah semakin cepat jika ada
hambatan. Elektron yg bertumpuk pada plasma darah dan tidak bisa keluar maka akan
terjadi panas dan terbakar, sehingga system syaraf menstimulasi otak bahwa hal tersebut
adalah sengatan listrik.
Secara umum pengertian P3K adalah merupakan pertolongan pertama yang harus segera
diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan
cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan
(dokter/puskesmas/klinik/rumah sakit).
4
d) Menunjang upaya penyembuhan
e) Mempertahankan daya tahan korban
f) Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
a. Jangan panik, tetap tenang. Perhatikan korban dengan baik. Jangan tergesa-gesa
meindahkan korban karena bisa saja satu langkah kecil akan memperparah keadaan,
bukannya menolong malah membunuh korban.
b. Berikan pertolongan dengan cepat dan tepat. Gunakan mata dan semua indra dengan
sebaik-baiknya, kemudian ambil langkah yang paling tepat.
c. Perhatikan keadaan korban, apakah masih sadar atau pingsan. Selain itu, pada korban
kecelakaan perhatikan pendarahan korban serta luka-luka dan kemungkinan patah
tulang yang dialami korban.
d. Periksa pernapasan korban dan denyut nadinya. Pernapasan korban mungkin dalam
keadaan yang tersengal-sengal atau bahkan bisa berhenti.
e. Amankan korban di tempat yang aman. Dalam keadaan apapun, korban kecelakaan
harus segera diamankan di tempat yang aman sehingga tidak menambah kondisi lebih
parah.
f. Segera bawa korban ke rumah sakit sesaat setelah memperoleh pertolongan pertama.
Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita
memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan
mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena strum). Demikian pula jika kita hanya
memegang saluran negatif. Seseorang bisa tersengat listrik karena ada banyak
kemungkinan,antara lain :
• Menyentuh kabel telanjang berarus listrik
• Menyentuh kabel berarus yang isolasinya rusak
• Kegagalan peralatan
• Terkena muatan listrik statis
• Disambar petir (akan dibahas khusus dalam proteksi petir)
Arus listrik menimbulkan gangguan karena rangsangan terhadap saraf dan otot. Energi
panas yang timbul akibat tahanan jaringan yang dilalui dapat menyebabkan luka bakar.
5
Luka bakar ini timbul dapat akibat dari bunga api listrik yang suhunya dapat mencapai
2.500 derajat celcius.
Tegangan lebih dari 500 volt merupakan risiko tinggi terhadap keselamatan jiwa. Arus
bolak-balik menimbulkan rangsangan otot berupa kejang-kejang. Bila arus tersebut
melalui jantung, kekuatan sebesar 60 milliamper saja sudah cukup untuk menimbulkan
gangguan jantung (fibrilasi ventrikel).
Dari tabel besarnya tahanan pada beberapa bagian tubuh, dapat diperkirakan beberapa
besarnya arus lintasan yang terjadi.
Apabila seseorang terkena aliran listrik akan terjadi cidera dengan tingkat keparahan yang
berbeda-beda tergantung beberapa hal, antara lain :
a) Voltage (Kekuatan Listrik)
b) Amper (Arus Listrik)
c) Type Arus (searah / bolak balik)
d) Lama Kontak
e) Area Kontak
f) Jalan Arus
g) Banyaknya Jaringan Resistance
Di dalam tubuh terdapat jaringan yang konduktor dan non konduktor.
h) Kandungan Air Dalam Jaringan
Seperti diketahui bahwa air adalah bahan yang sangat konduktor.
Tubuh manusia terdapat beberapa jaringan yang berbeda, yaitu jaringan yang dapat
menghantarkan listrik (konduktor) dan jaringan yang tidak menghantarkan listrik (non
konduktor / resisten). Tingkat ketahanan tubuh manusia satu orang dengan orang lain
akan berbeda-beda tergantung keadaan tubuh, lingkungan dan kondisi cuaca. Tingkat
resistensi menurun apabila kondisi kulit itu basah misalnya karena keringat atau kontak
dengan air. Jaringan dalam tubuh resistensinya menurun apabila jaringannya rusak.
Adapun jaringan tubuh yang konduktor adalah pembuluh darah dan otot. Sedangkan
jaringan yang tidak konduktor adalah tulang, kulit kering dan syaraf tepi.
6
Arus merupakan faktor yang mematikan pada kejutan listrik. Tegangan hanya berperan
untuk menentukan banyaknya arus yang akan mengaliri melalui resistansi tubuh. Arus
yang dibutuhkan untuk menyalakan lampu 10 watt adalah lebih dari 8 sampai 10 kali arus
dibandingkan arus yang dapat membunuh manusia. Tegangan 120 V adalah cukup untuk
menyebabkan arus mengalir yang dapat membunuh manusia.
Kelancaran arus masuk ke tubuh tergantung juga basah atau keringnya kulit yang kontak
dengan arus listrik. Bila kulit basah atau lembab, arus listrik akan mudah masuk ke dalam
tubuh. Pada tempat masuknya arus listrik, akan tampak luka masuk yang berupa luka
bakar sedangkan pada tempat luka keluar akan terkesan loncatan arus keluar. Arus keluar
biasanya sulit ditemukan. Panas yang timbul yang mengenai pembuluh darah akan dapat
menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang semakin lama dapat menyebabkan
kematian jaringan.
Kadang luka bakar yang tampak dari luar tampak ringan tetapi kerusakan jaringan yang
lebih dalam luas dan berat. Kerusakan otot yang berat dapat terlihat pada kencing yang
berwarna gelap karena bercampur dengan mioglobin yang dapat menyebabkan kerusakan
ginjal.
7
arus listrik. Misalnya seseorang yang memegang sumber listrik, menjadi tempat
masuk dari arus listrik pada telapak tangan. Kaki yang bersentuhan dengan tanah,
menjadi tempat keluarnya arus listrik. Luka yang terjadi merupakan luka bakar dan
umumnya sangat merusak struktur kulit, bahkan kadang membuat kulit sampai
berlubang hingga ke jaringan bagian bawah kulit.
Pada orang dengan sengatan listrik, terjadi peningkatan dan pembakaran yang
berlebihan sehingga terjadi peningkatan suhu. Pada orang dengan sengatan yang lebih
besar menyebabkan luka bakar yang parah dan ternyata dapat memberikan perubahan
suhu yang berbahaya setelah terbakar.
Pada orang terbakar, terjadi kerusakan kulit. Fungsi kulit salah satunya adalah
mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal. Ketika kulit telah rusak, maka tubuh
akan dengan mudah kehilangan suhu dan menyebabkan suhu tubuh rendah. Jika hal
ini terus dibiarkan, akan dapat menyebabkan kematian.
• Epilepsi/ayan
• Membuat jantung berhenti berdenyut,serangan jantung,dan masalah pada
irama jantung (arrhythmias)
Sengatan listrik mempengaruhi kinerja otot jantung. Dampak dari tegangan listrik
adalah terjadi perubahan ritme jantung. Penyebab gangguan ritme jantung yang tidak
teratur disebabkan akibat tidak teraturnya perpindahan ion-ion tubuh. Ion natrium
(sodium) dan kalium secara berkesinambungan berganti tempat masuk dan keluar sel
sehingga terjadi keseimbangan ion. Namun akibat dari sengatan listrik, seluruh ion
natrium tertarik kedalam sel dan ion kalium keluar dari dalam sel. Hal ini pula juga
mendasari kelainan pasa sistem saraf orang yang tersengat listrik. Dalam waktu yang
singkat dapat terjadi gagal fungsi dari bagian jantung hingga akhirnya terjadi fibrilasi
ataupun henti jantung.
• Otot berkontraksi (mengerut) dan kesakitan
8
Di dalam tubuh manusia, aktivitas sel terjadi juga disertai ‘arus listrik’ dalam sel.
Perpindahan ion-ion Natrium dan Kalium pada sel menyebabkan terjadinya hantaran
listrik kecil. Hal tersebut membuat sistem saraf dapat mengatur gerakan otok untuk
berelaksasi dan berkontraksi.
Masuknya arus listrik besar dari luar tubuh memberikan dampak pada ‘arus listrik’
normal di dalam tubuh akibatnya kerja sel terganggu. Pada otot, efek dari arus listrik
yang masuk, menyebabkan terjadinya kontraksi berlebihan.
Cedera akibat listrik terjadi sebagai akibat dari arus listrik atau konversi panas dari benda
yang dapat menghasilkan energi listrik. Cedera akibat listrik dapat mengakibatkan
kerusakan organ yang fatal dan atau kerusakan jaringan permanen atau temporer.
Kematian yang diakibatkan
dilaporkan meningkat pada anak < 6 tahun dan begitu pula pada orang dewasa.
9
Gambar 13.3 Kulit Manusia Yang Tersambar Petir
Menyebabkan kontraksi otot tunggal, sering mengakibatkan korban terlempar dari
sumber listrik setelah menerima kejutan.
Secara umum akibat tersengat arus searah adalah terjadinya perubahan elektrolit
dalam tubuh. Tetapi keadaan ini juga akan mempengaruhi sistem dalam tubuh kita
tergantung berbagai hal seperti tersebut di atas. Hal ini berbeda dengan akibat
dengan akibat tersengat arus bolak balik.
10
e) Voltage tinggi dapat menyebabkan paralysis pernafasan
f) Arus diatas 20 mA dapat menyebabkan kontraksi otot pernafasan dada, dll
Petugas P3K yang dimaksud harus telah mendapatkan pelatihan P3K yang
diterbitkan oleh Kemnaker RI cq. Direktorat PNK3 serta berlisensi dan memiliki
buku kegiatan P3K dengan berkoordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan setempat
dimana perusahaan berdomisili.
11
Gambar 13.6 Lisensi P3K
Tabel 13.4 Rasio Jumlah Petugas P3K di Tempat Kerja dengan Jumlah Pekerja/Buruh
Berdasarkan Klasifikasi Tempat Kerja
12
Fasilitas P3K yang harus disediakan oleh perusahan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. ruang P3K;
13
14
Tabel 13.6 Jumlah Pekerja/Buruh, Jenis Kotak P3K dan Jumlahnya
15
Gambar 13.11 Shotgun Stick
16
Gambar 13.12 Cara Menyentuh Korban Tersengat Listrik
Luka tidak boleh disentuh dengan tangan. Berikut ini adalah penanganan pada luka
bakar karena listrik:
a. Luka bakar derajat satu
- Segera lepaskan pakaian yang menutupi daerah luka
- Alirkan air bersih (jangan air es) pada daerah yang terkena, jaga kebersihan
dan daerah luka dikompres dingin (tapi jangan dengan es) sampai nyeri
berkurang
- Jangan olesi apapun termasuk mentega, minyak, serbuk obat pada luka
- Bila kulit yang terkena hanya sedikit, tutup saja dengan kasa steril
- Berikan sirup parasetamol atau ibuprofen untuk mengurangi sakit
17
b. Diduga luka bakar derajat dua dan tiga
Luka bakar luas walaupun nampak ringan; setiap luka bakar yang mengenai
lebih dari 15 – 20 % luas permukaan tubuh harus segera mendapat pertolongan
medik. Jangan menggunakan kompres basah karena akan membuat suhu tubuh
anak menurun. Tutup daerah luka dengan kain/handuk yang bersih dan kering.
Yang termasuk diduga luka bakar derajat dua dan tiga adalah :
- Luka bakar oleh karena bahan kimia, api dan listrik
- Luka bakar di daerah wajah, kulit kepala, tangan, permukaan sendi serta alat
kelamin.
- Luka bakar yang kelihatan terinfeksi (bengkak, bernanah, kemerahan yang
bertambah atau garis kemerahan pada kulit didekat luka)
18
19
d. Periksa denyut setelah 1 menit pertama, selanjutnya setiap 3 menit. Bila
denyut kembali, teruskan pernafasan mulut ke mulut sampai pernafasan
kembali.
BAHAYA :
a. Usahakan keselamatan anda sendiri dan keselamatan korban dan
orang-orang sekeliling.
b. Tegangan tinggi, tunggu sampai suplai daya diputuskan.
c. Tegangan rendah, segera matikan suplai daya. Bila hal ini tidak dapat
dilakukan, maka tarik atau dorong korban dari hubungan listrik memakai
bahan tidak konduktif yang kering seperti kayu, tali, pakaian, plastik atau
karet. Jangan mempergunakan metal atau apapun yang lembab.
8. Keselamatan Kerja
a. Tersedianya alat untuk pertolongan.
b. Setiap kecelakaan yang membutuhkan pengobatan, pertolongan, atau
perawatan, terlebih dulu harus dilaporkan secepat mungkin kepada orang yang
diberi wewenang mengepalai pekerjaan yang bersangkutan, yang selanjutnya akan
melaporkan kejadian itu secara terinci kepada ahli teknik atasannya.
c. Setiap kecelakaan harus dicatat dalam sebuah buku statistik kecelakaan, yang antara
lain harus berisi data berikut:
- Nomor urut
- nama penderita,
20
- jam, hari, tanggal, dan tahun terjadinya kecelakaan,
- sebab kecelakaan,
- macam dan akibat kecelakaan,
- pertolongan pertama yang diberikan dengan menyebutkan jam, tanggal,
dan macam pertolongan pertama tersebut,
- nama saksi yang melihat kecelakaan, dan
- keterangan lain yang diperlukan.
d. Ruang kerja listrik yang dengan teratur dan terus-menerus dilayani dan dijaga
oleh petugas, misalnya pusat pembangkit listrik, gardu induk, gardu hubung,
bengkel listrik dan gudang, harus dilengkapi perlengkapan pencegah bahaya
kebakaran. Di tiap ruang harus tersedia alat pemadam kebakaran racun api
(brandblusser) dengan isi obat racun api yang cukup, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
e. Ruang kerja listrik yang dengan teratur atau terus menerus dilayani atau
dijaga oleh petugas, seperti pusat pembangkit listrik, gardu induk, gardu
hubung, dan bengkel listrik, harus dilengkapi perlengkapan kecelakaan seperti
obat-obatan (PPPK), tanda, tandu, dan lain sebagainya.
f. Pada ruang kerja listrik berbahaya seperti pusat pembangkit listrik, gardu induk,
gardu hubung, gardu distribusi, bengkel listrik, gudang listrik harus dipasangi papan
larangan masuk bagi setiap orang yang bukan petugas (yang tidak berkepentingan).
g. Dalam ruang kerja listrik berbahaya para petugas harus menggunakan pakaian
kerja yang baik, kering dan cocok menurut keadaan iklim dan aman sesuai
dengan sifat pekerjaan yang dihadapi.
h. Selain ketentuan di atas harus diperhatikan pula peraturan keselamatan kerja
yang dikeluarkan oleh pemerintah
21