Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

K3 PENANGANAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA

DOSEN PEMBIMBING :

Apt. Andi Sultang AS., M.Farm

DISUSUN OLEH :

Alda Risma Putri


Miftahul Jannah
Nita Yuningsih
Pahriansyah
Rakhil Zulfansyah
Rezekiah

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


STIKES DARUL AZHAR
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahma-tNya
sehingga makalah tentang “Penanganan pertama pada kecelakaan kerja” ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini dibuat guna menunjukkan partisipasi kami dalam menyelesaikan tugas
pembuatan makalah sebagai salah satu penunjang nilai mata kuliah K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja). Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa prodi
DIII farmasi sebagai bekal pengalaman nyata. Dan tentunya makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna. Untuk itu kepada dosen dan dari pihak-pihak lain kami minta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang.

Wassalamualaikum wr. wb

Batulicin, 23 November 2020

PENULIS

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar …………………………………………………………………………………………… i


Daftar isi …………………………………………………………………………………...………ii

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


……………………………………………………………………………….……1
1.2. Rumusan Masalah …………………………………..
……………………………………………..1
1.3. Tujuan ……………………………………………………………….
……………………………2
1.4. Mamfaat
………………………………………………………………………………………….2

BAB II : PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sengatan Listrik …………………………………………………………………….....3


2.2. Akibat Sengatan Listrik ………………………………………………………..………………….3
2.3. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Akibat Sengatan Listrik …..……………………………..5
2.4.Upaya Pencegahan Pada Kecelakaan Akibat Sengatan Listrik …………………………………6

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………………………………………………………..7
Daftar pustaka ………………………………………………………………………………………..8
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (P3K) adalah usaha pertolongan atau perawatan
darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan
yg mendadak. (Buku P3K Kerja, Mukono.H.J. dan Penta B.W. (2002). Pertolongan pertama yang harus
segera diberikan kepada korban yang mendapat kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke
tempat pelayanan kesehatan. P3K tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwewenang,
akan tetapi hanya secara sementara (darurat) membantu penanganan korban sampai tenaga medis
diperlukan,didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan sebagian besar kecelakaan
atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.

Dalam pekerjaan, terkadang kecelakaan kerja bisa terjadi,tidak terkecuali di bidang kelistrikan atau
kecelakaan yang biasa kita jumpai adalah tersengat listrik. Sengatan listrik (electrocution, electrical
shock) dapat dikatakan sebagai suatu proses terjadinya arus listrik dari luar ke tubuh. Sengatan listrik
dapat terjadi karena kontak dari tubuh manusia dengan sumber tegangan yang cukup tinggi sehingga
dapat menimbulkan arus melalui otot atau rambut. Ketika tersengat listrik, terdapat beda potensial (arus
dari potensial tinggi ke rendah) sehingga muncul tegangan listrik antara tubuh dan lingkungan kita.
Apabila kecelakaan tersebut terjadi, maka perlu diambil berbagai tindakan untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K) serta tindak lanjutnya yang sesuai agar dapat meminimalisir resiko akibat
kecelakaan kerja.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka secara umum permasalahan yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Pengertian dari kecelakaan akibat sengatan listrik?

2. Apa akibat dari kecelakaan kerja tersengat listrik?

3. Bagaimanakah pertolongan pertama pada kecelakaan kerja akibat tersengat listrik?

4. Bagaimanakah upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat tersengat

listrik?
1

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kecelakaan akibat sengatan listrik.

2. Mengetahui apa akibat dari kecelakaan kerja tersengat listrik.

3. Mengetahui bagaimana pertolongan yang harus dilakukan apabila tesengat listrik

4. Mengetahui bagaimana upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat

tersengat listrik

1.4 Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:

1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan kecelakaan akibat sengatan listrik.

2. Agar mahasiswa mengetahui apa akibat dari kecelakaan kerja tersengat listrik.

3. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana pertolongan yang harus dilakukan apabila tesengat

listrik

4. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja

akibat tersengat listrik


2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sengatan Listrik

Sengatan listrik (electric shock) adalah sebuah fenomena dalam kehidupan. Secara sederhana
tersetrum dapat dikatakan sebagai suatu proses terjadinya arus listrik dari luar ke tubuh. Sengatan listrik
dapat terjadi karena terjadinya kontak antara bagian tubuh manusia dengan suatu sumber tegangan listrik
yang cukup tinggi sehingga mampu mengakibatkan arus listrik melalui tubuh manusia tepatnya melalui
otot. Selain itu arus ini sifatnya mengalir dari potesial tinggi ke potensial rendah. Dalam kasus sehari- hari
sumber tegangan listrik ini memiliki potensial tinggi, sementara bumi tempat berpijak memiliki potensial
rendah. Jadi, tegangan ini ingin mengalirkan arusnya ke bumi. Pada saat terjadi kontak antara manusia
dengan sumber tegangan saat manusia ini menginjak bumi, maka tubuh manusia ini akan menjadi suatu
konektor antara sumber tegangan dengan bumi. Perlu diingat bahwa tubuh manusia sebagian besar terdiri
dari air, sehingga tubuh manusia merupakan konduktor yang baik.

Tersetrum adalah fenomena yang terjadi karena adanya arus yang resistansi dengan plasma darah dalam
tubuh kita. Arus terjadi karena ada perpindahan elektron dan proton, pergerakan arus yang terhambat
akan menghasilkan energy panas. Sakit yang ditimbulkan akibat sengatan listrik disebabkan karena
elektron akan berpindah semakin cepat jika ada hambatan. Elektron yg bertumpuk pada plasma darah dan
tidak bisa keluar maka akan terjadi panas dan terbakar, sehingga system syaraf menstimulasi otak bahwa
hal tersebut adalah sengatan listrik.

2.2. Akibat Sengatan Listrik

Penyebab tersetrum bukanlah tegangan listrik, tetapi karena adanya arus listrik yang mengalir.
Sebenarnya arus listrik pun memang sudah ada di tubuh kita sebagai pengantar informasi dari indera ke
otak (seperti sensor dan prosesor).

Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita memegang
hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita
tidak terkena strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif. Seseorang bisa tersengat
listrik karena ada banyak kemungkinan,antara lain :

– Menyentuh kabel telanjang berarus listrik

– Menyentuh kabel berarus yang isolasinya rusak

– Kegagalan peralatan
– Terkena muatan listrik statis

– Disambar petir (akan dibahas khusus dalam proteksi petir)

Arus listrik menimbulkan gangguan karena rangsangan terhadap saraf dan otot. Energi panas
yang timbul akibat tahanan jaringan yang dilalui dapat menyebabkan luka bakar. Luka bakar ini timbul
dapat akibat dari bunga api listrik yang suhunya dapat mencapai 2.500 derajat celcius. Tegangan lebih
dari 500 volt merupakan risiko tinggi terhadap keselamatan jiwa. Arus bolak-balik menimbulkan
rangsangan otot berupa kejang-kejang. Bila arus tersebut melalui jantung, kekuatan sebesar 60 milliamper
saja sudah cukup untuk menimbulkan gangguan jantung (fibrilasi ventrikel).

Faktor utama yang menyebabkan kejut listrik

1. Besarnya sifat penahan dari badan manusia

2. Lintasan arus listrik dari titik awal terkenanya dan titik akhir penyaluran arus

Dari tabel besarnya tahanan pada beberapa bagian tubuh, dapat diperkirakan beberapa besarnya arus
lintasan yang terjadi.

Bila kawat berarus listrik terpegang oleh tangan, maka pegangan akan sulit dilepaskan karena
arus listrik tersebut menimbulkan kontraksi dari otot-otot jari tangan. Otot fleksor atau otot
menggenggam jari lebih kuat dari otot ekstensor. Jika arus listrik tegangan tinggi mengenai dada akan
menyebabkan gangguan pernafasan. Bila mengenai kepala, dapat menyebabkan tidak sadarkan diri. Pada
tegangan rendah, arus searah tidak berbahaya dibandingkan dengan arus bolak-balik.

Kelancaran arus masuk ke tubuh tergantung juga basah atau keringnya kulit yang kontak dengan
arus listrik. Bila kulit basah atau lembab, arus listrik akan mudah masuk ke dalam tubuh. Pada tempat
masuknya arus listrik, akan tampak luka masuk yang berupa luka bakar sedangkan pada tempat luka
keluar akan terkesan loncatan arus keluar. Arus keluar biasanya sulit ditemukan. Panas yang timbul yang
mengenai pembuluh darah akan dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang semakin lama dapat
menyebabkan kematian jaringan.

Kadang luka bakar yang tampak dari luar tampak ringan tetapi kerusakan jaringan yang lebih dalam luas
dan berat. Kerusakan otot yang berat dapat terlihat pada kencing yang berwarna gelap karena bercampur
dengan mioglobin yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Akibat dari sengatan listrik bisa bermacam-macam yaitu:

1. Sekedar terkejut

2. Luka bakar

3. Epilepsi/ayan
4

4. Membuat jantung berhenti berdenyut,serangan jantung,dan masalah pada irama jantung (arrhythmias)

5. Otot berkontraksi (mengerut) dan kesakitan

6. Tidak sadar diri/pingsan

7. Pernafasan berhenti karena pusat saraf yang mengatur pernafasan menjadi lumpuh

8. Kematian

Jika ada orang yang tersengat listrik, segera hubungi pertolongan medis jika tanda-tanda atau gejala-
gejala di bawah ini tampak pada korban:serangan jantung,masalah pada irama jantung
(arrhythmias),kegagalan bernafas,sakit dan kontraksi pada otot,epilepsi/ayan,kesemutan dan rasa
geli,tidak sadar/pingsan.

2.3 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Akibat Sengatan Listrik

Tata cara pertolongan pertama sebelum penderita ditangani adalah:

1. Segera bertindak dengan mematikan aliran listrik. Cabut steker,atau matikan sekring/MCB pusat.
Kemudian minta seseorang untuk mencari bantuan,memanggil ambulans,atau pertolongan lain.

2. Jauhkan penderita dari sumber listrik. Untuk dapat memegang penderita tanpa kesetrum anda
memerlukan benda yang tidak bisa mengantarkan listrik. Gunakan misalnya, sarung tangan karet yang
kering (air juga dapat mengantarkan listrik), atau tongkat sapu. Setelah itu, segera pindahkan korban ke
tempat aman serta bersirkulasi udara lancar. Baringkan korban lalu evaluasi kesadaran penderita apakah
sadar atau tidak, serta periksa denyut nadi dan pernapasannya.

3. Periksa denyut nadi di lehernya. Jika tidak ada tanda-tanda setelah 5 detik, tekan dadanya sebanyak 5
kali dengan kedua telapak tangan Anda –telapak tangan kiri berada di atas dada dan yang lain di atas
punggung tangan kiri. Pastikan posisi tangan Anda berada satu garis dengan putingnya. Periksa lagi. Jika
tetap tidak ada. Ulangi.

4. Untuk pernapasan buatan, mungkin karena pertimbangan tertentu, bisa tidak dilakukan lewat mulut.
Pembuatan nafas buatan boleh disalurkan lewat hidung korban. Kalau setelah dilakukan pernapasan
buatan, ternyata paru-paru juga tidak mengembang, periksa mulut, hidung, dan kerongkongan. Mungkin
ada sesuatu yang menghambat aliran udara untuk masuk. Bila penderita masih bernapas dengan normal
baringkan dengan posisi sisi mantap. Yaitu miringkan penderita ke sisi kanan, tangan kiri penderita
letakkan di pipi kanan. Hal ini dilakukan supaya penderita bisa bernapas spontan (tidak tertutup oleh lidah
). Untuk pembuatan nafas buatan ada tekniknya.

• Pertama, telentangkan korban, lalu tekuk kepalanya ke belakang.

• Kemudian, anda buka mulut, tarik napas kuat-kuat, baru tutup mulut.

• Kemudian tiupkan udara ke mulut korban sekuat-kuatnya sampai rongga paru-paru terangkat.
5

• Ketika melakukannya, jangan lupa tekan hidung korban supaya udara yang anda tiupkan tidak keluar.
Sebisa mungkin, segera lakukan pernapasan buatan ketika korban tersengat. Tiga sampai empat kali
pernapasan buatan awalan akan sangat membantu korban. Jika korban adalah anak kecil, dibutuhkan lebih
banyak lagi pernapasan buatan, sampai 20 kali dalam semenit.

5. Bila mengalami luka bakar, segera berikan pertolongan pertama Tutupi titik luka bakar yang terjadi
akibat masuk dan keluarnya arus listrik pada tubuh karena bisa mempercepat pengurangan cairan dalam
tubuh. Gunakan kain, perban atau benda apapun yang bersifat tidak mengantarkan panas. Kemudian
segera dilarikan ke dokter. Bila korban mengalami muntah, upayakan untuk dikeluarkan. Agar lubang
tenggorokannya tidak tertutup, tarik rahangnya ke depan.

6. Letakkan kain atau pakaian yang kering dan tidak berbulu pada permukaan luka.

Untuk memulihkan fungsi jantung, urut rusuk korban. Bagi orang dewasa, dibutuhkan pengurutan
rusuk sampai 60 kali dalam satu menit. Sedang untuk anak-anak lebih banyak lagi, sampai 90 dalam
semenit. Dan yang perlu diperhatikan ketika mengurut, hindari menekan rusuk terlalu keras. Karena bisa
berakibat fatal menyebabkan rusaknya rusuk korban. Setelah diberikan pertolongan pertama, segera bawa
untuk mendapat pertolongan medis lebih lanjut.

2.4 Upaya Pencegahan Pada Kecelakaan Akibat Sengatan Listrik

Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, terkadang kecelakaan kerja bisa terjadi. Seandainya terjadi
kecelakaan pada lokasi kerja, maka perlu diambil berbagai tindakan untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K) serta tindak lanjutnya. Untuk itu, maka di lokasi kerja diperlukan :

1. Petugas yang dapat melakukan P3K. Ditunjuk petugas khusus yang pernah mengikuti pelatihan P3K.
Biasanya untuk tempat kerja sudah ada petugas K3.

2. Alat dan bahan P3K. Harus disediakan, sekurang-kurangnya tersedia kotak P3K beserta isi yang
lengkap.

3. Daftar nama, alamat dan nomor telepon. Di tempat kerja harus tersedia daftar nama, alamat dan nomor
telepon instansi yang dapat dihubungi bila terjadi keadaan darurat, seperti Rumah Sakit terdekat, Kantor
Pemadam Kebakaran terdekat, Kantor Kepolisian terdekat, dan lain-lain.

4. Petunjuk dan rambu-rambu. Adanya petunjuk yang jelas, berupa poster atau papan-papan petunjuk
yang dipasang di tempat kerja atau di tempat-tempat yang strategis dalam jumlah yang cukup.

Setelah tindakan tersebut di atas dilakukan, maka langkah selanjutnya yang perlu diambil adalah
melakukan penyelidikan tentang kecelakaan itu sendiri. Hal ini penting dilakukan karena :

1. Untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut akibat sengatan listrik.

2. Mengevaluasi prosedur kerja yang sudah dilakukan apakah perlu untuk dirubah atau tidak.

3. Mengambil langkah pencegahan agar peristiwa akibat sengatan listrik serupa tidak terulang kembali.

4. Menjadikan kecelakaan tersebut sebagai pengalaman bagi yang lain.

6
BAB III
KESIMPULAN

Dari makalah yang sudah dipaparkan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan
di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. Tujuan
dari pertolongan pertama ini adalah menyelamatkan jiwa korban, menciptakan lingkungan yang aman,
mencegah terluka atauu sakit menjadi lebih buruk, mencegah kecacatan, mempercepat kesembuhan atau
perwatan penderita setelah dirujuk ke rumah sakit, melindungi korban yang tidak sadar, menenangkan
penderita atau korban yang terluka, mencarikan pertolongan lebih lanjut.

2. Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di area medan listrik biasanya sangat diperlukan pada saat
terjadinya kecelakaan kerja tersengat listrik. Selain itu upaya-upaya preventif sangat diperlukan untuk
mengurangi terjadinya kecelakaan kerja agar korban yang ditimbulkan tidak meluas.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. http://adefauji.blogspot.com/2009/02/sengatan-listrik-pencegahan-dan.html

2. http://ameliarina.blogspot.com/2011/03/sengatan-listrik.html

3. http://alfian106.blogspot.com/2011/12/gejala-kejutan-listrik-electric-shock.html

4. http://pln-jatim.co.id/red/?m=tips&p=kesetrum

5. http://raja-jempol.blogspot.com/2012/10/tips-pertolongan-kecelakaan-listrik_28.html

6. http://sutanrajodilangik.wordpress.com/2007/11/23/pertolongan-pertama-pada-kecelakaan/

7. http://www.mediaproyek.com/2013/10/prosedur-penanganan-kecelakaan-kerja.html

Anda mungkin juga menyukai