BAB VIII
PERSYARATAN K3 PEMELIHARAAN
INSTALASI, PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
LISTRIK DI DISTRIBUSI LISTRIK
1
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Daftar Isi
1. Latar Belakang :.......................................................................................................................3
1.1. Tujuan :.............................................................................................................................3
1.2. Ruang Lingkup :................................................................................................................4
1.3. Dasar Hukum :..................................................................................................................4
2. Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan dan Peralatan Distribusi Listrik :.................................4
2.1. Tujuan Pemeliharaan :......................................................................................................5
2.2. Jenis – Jenis Pemeliharaan :..............................................................................................5
2.3. Jadwal Pemeliharaan :.....................................................................................................11
3. Potensi Bahaya Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan dan Peralatan Distribusi Listrik dan
Pengendaliannya :..........................................................................................................................11
3.1. Potensi Bahaya Arus Kejut dan Pengendaliannya :........................................................11
3.2. Potensi Bahaya Efek Thermal dan Pengendaliannya..................................................16
3.3. Bahaya Lainnya...............................................................................................................18
3.4. Pengendalian Potensi Bahaya :.......................................................................................19
3.5. Hazard Identification & Risk Assessment (HIRA) :.......................................................25
3.6. Job Safety Analisis (JSA) :.............................................................................................25
3.7. Job Safety Observasi (JSO) :..........................................................................................29
4. Prosedur Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan dan Peralatan Listrik di Distribusi Listrik. .29
4.1. Gardu Distribusi..............................................................................................................29
4.1.1. Tujuan Pemeliharaan Gardu Distribusi...................................................................30
4.1.2. Peralatan Kerja Pemeliharaan Gardu Distribusi......................................................30
4.1.3. Proses Pemeliharaan Gardu Distribusi....................................................................32
4.1.4. SOP Pemeliharaan Gardu Distribusi Berdasarkan Standar Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan Bidang Distribusi Sub Bidang Pemeliharaan................................33
4.2. Jaringan Tegangan Menengah (JTM).............................................................................35
4.2.1. SOP Pemeliharaan Hantaran Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)..........36
4.2.2. SOP Pemeliharaan Isolator Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).............38
4.2.3. SOP Pemeliharaan Pembumian Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)......40
4.3. Transformator :...................................................................................................................42
4.3.1. Jenis – Jenis SOP Pemeliharaan Trafo Distribusi........................................................43
2
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
4.3.2. SOP Pemeliharaan Trafo Distribusi Berdasarkan Standar Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan Bidang Distribusi Sub Bidang Pemeliharaan............................................45
4.4. Perlengkapan Hubung Bagi (PHB-TR) :............................................................................49
4.4.1. Peralatan Pemeliharaan PHB – TR..............................................................................50
4.4.2. Prosedur Pemeliharaan PHB-TR Pada Gardu Distribusi Dalam Keadaan Bertegangan
................................................................................................................................................51
4.4.3. Prosedur Pemeliharaan PHB-TR Pada Gardu Distribusi Dalam Keadaan Bebas
Tegangan Gardu Pasangan Luar.............................................................................................51
4.4.4. Prosedur Pemadaman Sebelum Pemeliharaan.............................................................51
4.4.5. SOP Pemeliharaan PHB-TR Berdasarkan Standar Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan Bidang Distribusi Sub Bidang Pemeliharaan............................................57
4.5. Cubical (PMS, PMT dan Busbar bertegangan 20kV).........................................................59
4.5.1. Peralatan Pemeliharaan Cubical...................................................................................60
4.5.2. SOP Pemeliharaan Cubical Tegangan Menengah........................................................61
4.6. Alat Pengaman Jaringan Distribusi.................................................................................64
4.6.1. Lighting Arrester.....................................................................................................64
4.6.2. Penutup Balik Otomatis (PBO) atau Saklar Seksi Otomatis (SSO)........................68
4.6.3. Load Break Switch..................................................................................................71
4.6.4. Fuse Cut Out (FCO) :..............................................................................................71
5. Alat Pelindung Diri (APD) :...................................................................................................73
6. Cheklist Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan dan Peralatan Distribusi Listrik...................77
6.1. Checklist Pemeriksaan Keselamatan Ketenagalistrikan untuk Pemeliharaan Distribusi :.77
6.2. Jaringan Tegangan Menengah............................................................................................78
6.3. Gardu Distribusi :................................................................................................................79
3
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
BAB VIII
1. Latar Belakang :
Maksud dan tujuan Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan, dan
Peralatan di Distribusi Listrik adalah agar terlaksananya pemeliharaan perlengkapan
dan peralatan listrik sesuai peraturan dan standar yang berlaku serta dapat menjamin
keamanan dan keselamatan tenaga kerja dari potensi bahaya kejut listrik, keamanan
instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung beserta isinya dan
perlindungan lingkungan pada distribusi listrik.
1.1. Tujuan :
Tujuan Umum pembelajaran adalah setelah mengikuti pelatihan Calon Teknisi K3
Listrik, peserta mampu :
- Memahami ruang lingkup pemeliharaan instalasi, perlengkapan dan peralatan
listrik di Distribusi Listrik
- Memahami penerapan Peraturan Perundang-undangan, standarisasi dan
sertifikasi yang berlaku
- Memahami Sistem Manajemen K3 (SMK3)
5
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
6
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
b. Predictive Maintenance :
Merupakan pemeliharaan dengan cara memprediksi kapan sistem itu akan
mengalami kegagalan. Pemeliharaan ini disebut juga Conditional
Maintenance yaitu pemeliharaan yang memprediksi kondisi dari suatu gardu
distribusi. Dengan cara memprediksi maka dapat diketahui gejala kerusakan
secara dini. Cara yang biasa dipakai adalah memonitor kondisi gardu secara
online baik pada saat gardu beroperasi ataupun kondisi tidak beroperasi.
Contoh vibration monitor pada gardu, thermographi pada bushing dan body
trafo.
c. Corrective Maintenance :
Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan pemeliharaan dengan maksud
untuk memperbaiki kerusakan hingga kembali kepada kondisi (Fix it when it
broke)/ kapasitas semula dan perbaikan untuk penyempurnaan yaitu , suatu
usaha untuk meningkatkan / penyempurnaan jaringan dengan cara
mengganti / mengubah jaringan agar dicapai daya guna atau keandalan yang
lebih baik dengan tidak mengubah kapasitas semula.
7
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Contoh :
Pada waktu pemeliharaan phb – tr pada gardu distribusi, maka pada sisi TM
FCO atau KUBIKEL dan trafo harus dipadamkan, tetapi pada
keadaan tertentu tetap dioperasikan. Dengan demikian segi keamanan
terhadap tegangan sentuh harus tetap diperhatikan.
Keuntungan Kerugian
- Terjadinya kecelakaan terhadap - Akibat pemadaman berarti energi
sentuhan tegangan listrik tidak tersalurkan / terjual
dapat dihindarkan. menjadi lebih besar sebanding
- Pekerjaan dimungkinkan dapat dengan lamanya pekerjaan.
dilaksanakan dengan kondisi
cuaca hujan.
- Peralatan kerja, alat bantu
8
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
9
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Jadwal pemeliharaan dalam kurun waktu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
dan umur dari peralatan yang di pelihara, waktu tersebut adalah sebagai berikut :
- Pemeliharaan mingguan
- Pemeliharaan bulanan
10
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
- Pemeliharaan triwulan
- Pemeliharaan semesteran
- Pemeliharaan tahunan
- Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta
Karena volume fisik dari jaringan distribusi ini cukup banyak maka
dalam pelaksanaannya perlu diatur waktunya disesuaikan dengan kemampuan
yang ada.
Terjadinya Kejut listrik: jika seseorang menyentuh kabel fasa telanjang atau kabel
fasa yg terkelupas isolasinya dan terhubung dengan netral/ground maka arus
listrik mengalir melalui tubuh manusia dari fase ke netral/ ground (menuju
potensial rendah).
Sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara
normal bertegangan.
Sentuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang
secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan
isolasi.
Tegangan sentuh bisa terjadi dengan dua cara, cara pertama tangan orang
menyentuh langsung kawat beraliran listrik. Cara kedua tegangan sentuh tidak
langsung, ketika terjadi kerusakan isolasi pada peralatan listrik dan orang
menyentuh peralatan listrik tersebut yang bersangkutan akan terkena bahaya
tegangan sentuh. Kerusakan isolasi bisa terjadi pada belitan kawat pada motor
listrik, generator atau transformator. Isolasi yang rusak harus diganti karena
termasuk kategori kerusakan permanen.
11
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Besar Tegangan :
Tegangan diatas 50V AC atau 120V DC(puil), merupakan batas maksimal
bahaya untuk tubuh.
Tidak semua korban terkena kejut listrik akan meninggal, bila di perhatikan dari
besar arusnya maka kondisi akan terlihat pada table dibawah ini:
Shock :
Tahanan kontak kulit bervariasi dari 1000 k Ω (kulit kering) sampai 100 Ω (kulit
basah).
Tahanan dalam tubuh sendiri antara 100 Ω – 500 Ω
Jika tegangan system 220 Volt,
Kondisi terjelek :
- Tahanan tubuh paling kecil, Rb = 100 Ω + 100 Ω = 200 Ω
- Arus yang mengalir ke tubuh = 220 V/200 Ω = 1,1A
- Menurut IEC tegangan aman bagi manusia adalah 50VAC atau 120 VDC,
maka arus yang mengalir ke tubuh = 50V/200 Ω=0,25A
1,1 A > 0,25A = BERBAHAYA
13
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Kondisi terbaik:
- Tahanan tubuh paling besar, Rb = 1000.000 Ω + 500 Ω = 1.000.500 Ω
- Arus yang mengalir ke tubuh = 220 V/1.000.500 Ω = 0,0002198A
- Menurut IEC tegangan aman bagi manusia adalah 50VAC atau 120 VDC,
maka arus yang mengalir ke tubuh = 50V/1.000.500 Ω=0,000049975A
0,2198mA>0,049975A = TETAP BERBAHAYA
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh besar dan lama waktu arus
sengatan terhadap tubuh manusia ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Gbr. 8.2 Reaksi tubuh terhadap besar dan lamanya Arus mengalir
14
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
15
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
b. Heat/Panas
Heat bisa timbul dikarenakan :
- Terjadi short circuit, tetapi alat proteksi tidak mentripkan cicuit;
- Kualitas kabel (kawat dan isolasi) tidak baik;
- Penggunaan jenis kabel yang salah (misalnya NYM hanya untuk indoor);
- Ukuran kawat terlalu kecil;
- Terjadi “loss connection” (dari sambungan kawat, tusuk kontak yang
bertumpuk-tumpuk yang cenderung tidak rapat, dan lain-lain)
c. Ledakan/Arch blast
Penyebabnya adalah arus pendek listirk diatas 10.000° F (lebih panas dari
permukaan matahari) yang dapat menyebabkan luka bakar juga disertai
kebisingan 1400 dB. Tekanan yang terjadi pada ledakan tersebut mencapai 2160
psi dalam jarak ledaknya sekitar 60 cm.
16
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
17
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
18
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
2. Penghalang :
Yang dimaksud penghalang disini adalah pembatas kontak manusia terhadapt
tegangan langsung listrik, seperti menggunakan panel box dan enkloser lain,
hal ini bertujauan agar menghindari manusia dari sentuhan langsung dari
rangkaian yang bertegangan.
3. Interlocking :
Peralatan ini biasa dipasang pada pintu-pintu ruangan yang di dalamnya
terdapat peralatan berbahaya. Jika pintu dibuka maka semua aliran listrik ke
peralatan terputus (door switch).
19
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Beban sebesar 750 N (sekitar 75 kg, lantai) atau 250 N (25 kg, untuk dinding)
dipasang diatas pelat logam tersebut selama pengukuran berlangsung. Agar rata
letakkan sebatang kayu diatas permukaan logam.
Berikut ini contoh potensi bahaya tegangan sentuh tidak langsung dan
pengamanan
20
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Jika tahanan saluran pentanahan sebesar 0,1 Ohm, dan arus kesalahan 200 A,
maka
kondisi tegangan sentuh akan berubah menjadi:
V= I x R
= 200 x 0,1 Ohm
= 20 V
Bila tegangan ini tersentuh oleh orang maka akan mengalir arus ke tubuh orang
tersebut
maksimum sebesar:
I = V / Rk
Kondisi terjelek,
Rk min= 200 O, maka
I = 20/200
= 0,1 A atau 100 mA
Kondisi terbaik,
Rk maks = 1000k O maka
I = 20 / 1.000.000
= 0,00002 A atau 0,02 mA
21
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Dengan kondisi sambungan yang baik menjamin koneksi pentanahan akan baik
pula dan bisa memberikan jaminan keselamatan bagi orang-orang yang
mengoperasikan peralatan yang sudah ditanahkan.
22
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Pentanahan titik netral ini dilakukan pada alternator pembangkit listrik dan
transformator daya pada gardu-gardu induk dan gardu-gardu distribusi.
23
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
24
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
No.Dokumen : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................
Judul Pekerjaan : PEMELIHARAAN TRAFO
Disiapkan Oleh : ........................................ Waktu Pekerjaan :
No. Langkah-Langkah Pekerjaan Potensi Bahaya Upaya Pengendalian Bahaya & Risiko Penanggung Jawab
25
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
langsung
Bersihkan bushing trafo TM/TR dari a. Terdampak debu a. Memakai APD
5 Safety Man
kotoran b. Kejatuhan perkakas b. Memakai maske/Face shield
Kencangkan mur/baut pada terminal
6 Terkilir, keseleo Posisi kerja harus ergonomi Safety Man
kabel
a. Terkena rembesan oli a. Mengenakan sepatu safety
7 Periksa tangki trafo (bila ada kebocoran) Safety Man
b. Lantai licin, terpelrsrt b. Gunakan Sarung tangan, masker
a. Terjepit a. Memeriksa posisi Trafo dan pastikan tidak
8 Periksa kedudukan trafo b. Kejatuhan perkakas bergerak Safety Man
b. Memakai APD
Periksa kondisi kran pembuangan minyak a. Terbentur, terkilir
9 Posisi bekerja harus ergonomi Safety Man
trafo b. Tetesan oli lantai licin
Periksa semua kabel penghubung trafo a. Electric Shock a. Memakai APD
10 Safety Man
TM/TR (bersihkan) b. Tangan tergores luka b. Siapkan P3K
a. Terdampak debu a. Memakai APD
11 Usahakan kabel agar tetap bersih b. Electric Shock b. Memakai Masker Safety Man
c. Tangan terkilir/keseleo c. Posisi tubuh ergonomi
a. Memakai APD
Lakukan pengantian atau perbaikan bila a. Electric Shock
12 b. Memakai Masker Safety Man
ada kabel penghubung yang rusak b. Tangan terkilir
c. Posisi tubuh ergonomi
a. Tergores bagian kabel
Lakukan perbaikan dan penggantian
yg rusak a. Menggunakan APD
13 kawat pentanahan rusak atau kendor Safety Man
b. Terbentur, terkilir b. Memakai masker
sambungannya
c. Terdampak debu
Periksa kondisi minyak trafo melalui gelas a. Terkena rembesn oli a. Menggunakan APD
14 Safety Man
duga b. Terpeleset b. Posisi kerja yang ergonomi
Tes minyak trafo dengan tegangan
a. Terkontaminasi minyak a. Memakai APD
15 tembus yang telah ditentukan Safety Man
b. Risiko iritasi kulit b. Memakai Safety goggle
(30kV/2,5mm)
Periksa kondisi silica gel bila berubah a. Mata terkontaminasi a. Memakai APD
16 Safety Man
warna b. Terkena peralatan b. Memakai Safety goggle
26
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
a. Electric Shock
a. Memakai APD, sepatu 20 kV
17 Periksa tahanan isolasi antar lilitan b. Tergores bagian yang Safety Man
b. Memakai sarung tangan 20 kV
tajam
a. Electric Shock a. Memakai APD
18 Periksa tap changer pada setiap posisi Safety Man
b. Tangan terjepit b. Memakai Sarung tangan kulit
a. Terkontaminasi minyak
Lakukan penambahan minyak trafo a. Memakai APD
trafo
19 apabila kurang dan usahakan agar udara b. Memakai Sarung tangan kulit Safety Man
b. Iritasi kulit
tidak masuk ke dalam trafo c. Lantai dilap
c. Lantai licin, terpeleset
a. Perkakas tertinggal a. Memakai APD
20 Periksa kembali hasilnya Safety Man
b. Lantai licin b. Lantai di lap
Lepaskan grounding pengamanan dari sisi a. Electric Shock a. Memakai APD
21 Safety Man
TM/TR b. Tangan tergores b. Memakai sarung tangan kulit
Laporkan hasil pemeliharaan bahwa
22 pekerjaan telah selesai, dan siap Electric Shock Memakai APD Safety Man
dioperasikan kembali
Pengawas K3
Penanggung Jawab Area Penanggung Jawab Pekerjaan Disusun oleh (Ahli K3)
Divisi Security & HSE
1. ..........................................
2. ..........................................
27
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
28
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
29
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
31
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
33
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Karena ujung tiang biasanya lebih tinggi maka diharapkan sambaran langsung
jarang terjadi, kalau pun terjadi dan tahanan tanah tiang cukup tinggi
bias flash over ke konduktor fasa menyebabkan gangguan.
Binatang
Burung, kalong, kodok besar, ular bisa menjadi penyebab gangguan hubung
singkat 1 fasa ketanah, 2 fasa bahkan 3 fasa
Manusia
Permainan layang-layang dapat menyebabkan kabel jaringan putus.
Tumbuhan
Tumbuhan yang merambat dan dahan / ranting pohon besar dapat pula
menjadi penyebab gangguan.
Isolator retak atau pecah
Apabila terjadi isolator pecah mudah ditemukan namun apabila isolator retak
sulit ditemukan, keduanya dapat menjadi penyebab gangguan.
34
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
35
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
36
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
prosedur K3
2.3 Pemeliharan isolator hantaran SUTM
dilaksanakan sesuai SOP yang
ditetapkan perusahaan
3. Memeriksa hasil 3.1 Isolator yang dipelihara diperiksa
pemeliharaan sesuai prosedur pemeliharaan
4. Membuat laporan 4.1 Laporan Pemeliharaan dibuat sesuai
standar perusahaan
4.2 Berita Acara pemeliharaan dibuat dan
ditandatangani sesuai prosedur
perusahaan
37
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
38
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
4.3. Transformator :
Pemeriksaan yang seksama pada trafo yang sedang ber-operasi perlu dilakukan
untuk menjamin agar transformator selalu berada dalam kondisi yang baik.
Apabila diperlukan dan dapat membahayakan petugas, maka transformator
tersebut dapat dimatikan agar pemeriksaan yang dilakukan mendapatkan
hasil/data yang optimal. Dengan pemeriksaan yang rutin dan seksama akan
diketahui kondisi transformator setiap saat dan kerusakan-kerusakan yang akan
memakan biaya besar dapat dihindari.
Dampak lain akibat pemutusan sirkit dalam keadaan berbeban tinggi, terhadap
trafo berarti pengurangan arus induksi pada gulungan trafo dapat menimbulkan
39
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
40
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Demi menjaga trafo agar tetap beroperasi dengan baik dan effisien,
pemeriksaan secara rutin wajib diadakan. Khususnya dalam hal-hal yang
berkaitan di bawah ini yang mesti diberikan perhatian :
• Suhu: Pemeriksaan suhu oli trafo sebaiknya sering diperiksa, terutama
bila trafo beroperasi pada beban penuh.
• Tinggi Permukaan Oli: Tingggi permukaan oli dipastikan pada level
yang sesuai.
• Kualitas Oli: Oli trafo harus diperiksa secara berkala, tergantung
kepada kondisi operasi trafo. Terutama periksalah tegangan tembus oli
dan apakah oli tersebut sudah harus di filter.
• Silica Gel: Jika telah berubah warna, silica gel harus diganti/diaktifkan
kembali. Frekuensi untuk pemeriksaan ini sebaiknya disesuaikan
dengan pengalaman, tergantung kepada beban dan kondisi lainnya.
41
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
42
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
43
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
standar operasi
3.2 Nilai tahanan isolasi dari trafo dan
minyak trafo diukur sesuai standar
operasi dan instruction manual
44
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Selain itu ada faktor diluar teknis, tujuan pemeliharaan adalah mendapatkan
simpati serta kepuasan pelanggan dalam pelayanan tenaga listrik.
45
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
6. Sacle stock 20 kV
7. Multitester
8. Tali tambang
9. Tangpress
10. Gunting
11. Mur Baut
12. Konektor
13. Ratchet puller
14. WD – 40
15. Kabel skun
16. Joint konektor
4.4.3. Prosedur Pemeliharaan PHB-TR Pada Gardu Distribusi Dalam Keadaan Bebas
Tegangan Gardu Pasangan Luar
46
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
47
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
48
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
e. Masukkan FCO
f. Ukur tegangan dan urutan fasa sisi TR, pastikan bahwa besarnya tegangan
dan urutan fasa sudah benar
g. Masukkan saklar utama, amati adanya kelainan - kelainan
h. Ukur tegangan pada busbar TR, yakinkan besarnya tegangan fasa – netral
maupun fasa – fasa benar
i. Operasikan saluran jurusan dengan cara :
- Untuk pelanggan umum : masukkan saklar utama, menyusul kemudian
nh fuse satu persatu sambil di test kemungkinan adanya hubung
singkat pada saluran jurusan
- Untuk pelanggan 3 fasa : masukkan saluran NH fuse, sebelum saklar
utama dimasukkan.
49
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
f. Kabel / kawat yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan tersambung
pada kabel pentanahan
g. Lakukan pemeriksaan kondisi PHB-TR
h. Dari hasil kegiatan diatas diambil kesimpulan :
- PHB-TR dalam keadaan baik dan layak dioperasikan
- PHB-TR dalam keadaan kurang baik, perlu ada perbaikan sebelum
dioperasikan
- PHB-TR dalam keadaan rusak, perlu penggantian
50
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
51
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
52
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
53
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
54
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
55
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
56
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
57
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
58
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
aman
1.4 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruk,si telah
dimengerti sesuai standar operasi
1.5 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan secara efektif dengan
pihak terkait lainnya sesuai SOP
1.6 Prosedur dan peraturan K3 dipahami
sesuai stadnar yang berlaku
2. Memelihara/ 2.1 Pemeriksaan kelayakan fisik arrester
mengganti dilaksanakan sesuai standar operasi
arrester 2.2 Penggantian arrester dilaksanakan
sesuai standar konstruksi
2.3 Pemeriksaan kelayakan nilai tahanan
pembumian dilaksanakan dengan
peralatan sesuai standar pemeliharaan
2.4 Nilai kelayakan tahanan pembumian
sesuai dengan standar operasi yang
ditetapkan perusahaan
2.5 Penambahan batang arde pembumian
untuk memperbaiki nilai tahanan
pembumian, dihitung dan dilaksanakan
sesuai standar konstruksi
3. Memeriksa hasil 3.1 Arester yang dipelihara diperiksa sesuai
pemeliharaan prosedur pemeliharaan
4. Membuat laporan 4.1 Laporan Pemeliharaan dibuat sesuai
pemeliharaan standar perusahaan
4.2 Berita Acara pemeliharaan dibuat dan
ditandatangani sesuai prosedur
perusahaan
59
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
60
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
- Helm
- Safety shoes 20kV
- Sarung tangan 20kV
- Bodyharnes
- Baju kerja/wearpack
61
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
pemeliharaan isolator
2.3 Pisau kontak dan bagian yang bergerak
dilumasi dengan pelumas dan
dilaksanakan sesuai dengan standar
pemeliharaan
2.4 Rangkaian elektronik penggerak
mekanik PBO atau SSO dipelihara atau
diganti sesuai standar pemeliharaan dan
instruksi manual
2.5 Penggantian PBO atau SSO
dilaksanakan sesuai standar konstruksi
2.6 Komponen hantaran yang terhubung
dengan PBO/SSO dikencangkan sesuai
standar konstruksi
2.7 Pemeliharaan dan penggantian baterai
sesuai instruction manual
2.8 Peralatan jaringan SUTM dipelihara
sesuai prosedur pemeliharaan yang
ditetapkan perusahaan
62
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
64
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
65
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
d. Helmet : adalah alat untuk melindungi kepala dari sengatan matahari (Gardu
Pasang Luar), untuk melindungi kepala dari kejatuhan material dari atas yang bisa
melukai kepala, dan mencegah senganatan listrik kekepala.
g. Earplug dan Ear Muff : Untuk melindungi telinga dari tingkat kebisingan yang
tinggi.
66
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
h. Masker : adalah untuk melindungi pernafasan dari potensi bahaya yang bisa
merusak kesehatannya.
67
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
P3K
68
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Catatan :
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
Nama : Nama :
69
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
................................................., ........
Teknisi Pemeliharaan/Pemeriksa,
(..............................................................)
70
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
2 Rated power freq withstand voltage Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
2 Alat ukur atau metering berupa Ampere Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
Meter, Volt Meter Watt meter, VAR meter,
KWH meter, Cos phi meter dan Frequency
meter pada panel
3 Nama/label dan nama perusahaan instalatir Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
pada pintu panel
4 Tanda bahaya pada pintu panel Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
5 Selector Switch dan kunci pintu panel Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
71
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
72
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Pengujian / Pengukuran :
Sesuai/Tidak Manufacture Std. Pengetesan
a. Pemeriksaan rasio
sesuai
b. Pengukuran tahanan isolasi
4. Trafo Pemeriksaan Visual : Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
Tegangan a. Memeriksa kawat pentanahan
Pengujian / Pengukuran :
Sesuai/Tidak Manufacture Std. Pengetesan
a. Pemeriksaan rasio
sesuai
b. Pemeriksaan polaritas
6. Relay Proteksi a. Pemeriksaan visual pada OCR, Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
differnsial relay, REF, GFR, UVR,
OVR dll
b. Pengetesan pada OCR, differnsial Berfungsi/Tidak
relay, REF, GFR, UVR, OVR dll berfungsi Manufacture Std. Pengetesan
7 Meter a. Pemeriksaan visual dan unjuk kerja Berfungsi/Tidak Manufacture Std. Penilaian
pada Ampere meter, Volt meter, Watt berfungsi
meter, VAR meter, KWH meter, Cos
phi meter dan Frequency meter
b. Pemeriksaan indikator phasa Berfungsi/Tidak Manufacture Std. Penilaian
berfungsi
73
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Voltage
e. Primary Current / Secondary
Current
f. Vector Group
g. Impedance
h. Insulation level / Kelas Isolasi
i. Cooling system
2. Bushing a. Memeriksa kebersihan body Baik / Tidak Manufacture Penilaian
bushing baik Standar dan
b. Memeriksa fisik body yang SNI
berkarat/gompal
c. Memeriksa kekencangan mur
baut klem terminal utama
d. Memeriksa kebocoran gasket
e. Memeriksa kesesuaian Spark
gap bushing primer
f. Memeriksa kesesuaian Spark
gap bushing skunder
3. Sistem a. Memeriksa kebersihan sirip-sirip Baik / Tidak Manufacture Penilaian
pendingin radiator baik Standar dan
b. Memeriksa kebocoran minyak SNI
trafo
c. Memeriksa level minyak trafo
d. Memeriksa kondisi minyak trafo
e. Pengujian/pengetesan tegangan
tembus minyak trafo
4. Alat Pernafasan a. Memeriksa level konservator Baik / Tidak Manufacture Penilaian
(Breather) main tank baik Standar dan
b. Memeriksa level konservator tap SNI
canger
c. Memeriksa wana silica gel Biru/Ungu
5. Sistem Kontrol
dan Proteksi
5.1. Panel
a. Memeriksa kekencangan mur Baik / Tidak Manufacture Penilaian
Kontrol
baut terminal kontrol baik Standar dan
b. Memeriksa kondisi Elemen SNI
pemanas
c. Memeriksa kebersihan kontaktor
d. Memeriksa kebersihan limit
switch
e. Memeriksa sumber tegangan
AC/DC
74
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
75
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
lingkungan gardu
c. Memeriksa sirkulasi udara
d. Memeriksa penerangan
e. Memeriksa pembatas/halang
rintang
f. Memeriksa Tanda Peringatan
10. Fire protection a. Memeriksa tekanan gas N2 Baik / Tidak Manufacture Penilaian
b. Memeriksa alarm kebakaran baik Standar dan
c. Memeriksa sensor detector SNI
d. Memeriksa APAR
11. Belitan Trafo a. Pengujian Tahanan Isolasi (TI) ................ Ω IEEE P43- Pengukuran
Phasa-Phasa, Phasa-Netral, 2000:
Phasa-PE 100 MΩ
..................
b. Pengujian Dielectric of Ratio IEEE:
Pengukuran
(DAR) dan Polaritas Index Phasa- DAR : < 1,6
Phasa, Phasa-Netral, Phasa-PE PI : ≤ 2
.................... ANSI C
d. Pengujian Tangen Delta Test
% 57.12.90
Phasa-Phasa, Phasa-Netral, Pengukuran
Phasa-PE NETA 100.3,
SPLN
............... pC HVM, B2
e. Partial Discharge Test Electronic
GmbH Pengukuran
.................................., .........
Diperiksa oleh :
(..............................................)
D. PHB-TR :
76
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
- Panel LVMDP
Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak Hasil Verifikasi
Memenuhi
memenuhi
6 Kebersihan Panel
2 Pengaman
3 Sepatu kabel
4 Sistem pembumiaan
77
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak Hasil Verifikasi
Memenuhi
memenuhi
- Panel SDP
Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak Hasil Verifikasi
Memenuhi
memenuhi
78
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak Hasil Verifikasi
Memenuhi
memenuhi
6 Kebersihan Panel
2 Pengaman
3 Sepatu kabel
4 Sistem pembumiaan
- Panel SSDP
Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak Hasil Verifikasi
Memenuhi
memenuhi
79
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak Hasil Verifikasi
Memenuhi
memenuhi
6 Kebersihan Panel
2 Pengaman
3 Sepatu kabel
4 Sistem pembumiaan
- Panel Penerangan
80
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak Hasil Verifikasi
Memenuhi
memenuhi
6 Kebersihan Panel
2 Pengaman
3 Sepatu kabel
4 Sistem pembumiaan
81
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak Hasil Verifikasi
Memenuhi
memenuhi
kerja
2. Bebas buka pintu panel
3. Tidak terhalang
4. Pencahayaan
- Panel Power
Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak Hasil Verifikasi
Memenuhi
memenuhi
6 Kebersihan Panel
82
PT. SARANA KATIGA NUSANTARA
Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak Hasil Verifikasi
Memenuhi
memenuhi
2 Pengaman
3 Sepatu kabel
4 Sistem pembumiaan
.................................., ..........
Teknisi Pemeliharaan,
(....................................)
83