Mala Devi M, Prahlad Gadicherla, Latha Ananda Krishna dan Prakash Chandra
Abstrak
Oklusi pada gigi-geligi primer sangat penting karena memainkan peran penting dalam
perkembangan dan stabilitas gigi permanen. Hilangnya gigi primer pada usia terlalu dini dapat
menyebabkan perubahan panjang lengkung, maloklusi gigi permanen, kesulitan berbicara dan
mengunyah. Oleh karena itu pememeliharaan ruang yang diakibatkan oleh kehilangan gigi
primer prematur adalah salah satu tujuan yang menantang untuk dokter gigi anak. Perawatan
interseptif pada gigi campuran dapat menghasilkan oklusi yang baik. Dengan artikel ini kami
menyajikan kasus manajemen ortodontik intersepsi menggunakan helical loop regainer diikuti
oleh pemelihara ruang fungsional.
Kata kunci: Perbedaan Ruang; Helical Loop Space Regainer; Lengkungan Lingual
Fungsional
Pendahuluan
Transisi dari gigi primer ke gigi campuran atau dari gigi campuran ke gigi permanen tidak
pernah akurat dan ideal. Permasalahan yang umum ditemui meliputi: kehilangan gigi primer
terlalu dini, hilangnya ruang akibat erupsi gigi primer prematur, panjang lengkung dan
perbedaan ukuran gigi serta perbedaan urutan erupsi. Intervensi awal ortodontik biasanya
dilakukan untuk membuat perubahan dan perkembangan gigi yang menguntungkan.
Ortodontik interseptif harus meningkatkan kualitas serta pilihan terapi jangka panjang tanpa
mengurangi kebutuhan di masa depan [1].
Pembahasan
Manajemen ruang untuk membatasi maloklusi yang muncul pada gigi permanen pada dasarnya
dengan mempertahankan dan mengelola ruang yang didasari oleh kehilangan molar primer
yang prematur dan juga ruang longgar dengan penempatan arkus gigi yang erupsi permanen
untuk rehabilitasi prostetik di masa depan [2]. Ronnermann dan Thilander memeriksa
kehilangan ruang unilateral setelah ekstraksi molar primer pada mandibula dan
membandingkannya dengan kuadran kontralateral. Hasil penelitian mereka menyatakan bahwa
kehilangan ruang yang terkait dengan molar pertama primer mandibula adalah 0,8 hingga 1,7
mm; molar kedua primer mandibula adalah 2,1 hingga 3,1 mm; molar pertama primer maksila
adalah 0,5 sampai 1,4 mm dan molar kedua primer maksila adalah 3,7 hingga 4,5 mm2. Dalam
hal ini kami menghitung kehilangan ruang menjadi 3,8 mm. Karena ada indikasi yang jelas
untuk pengatur ruang [1] dalam perbedaan ruang dari> 3 mm pengatur ruang tetap diikuti oleh
pemeliharaan ruang yang direncanakan dalam kasus ini. Pergerakan distal molar rahang bawah
dinyatakan sebagai salah satu tujuan perawatan yang paling sulit dicapai dalam ortodontik
klinis; hal ini jauh lebih sulit daripada distalisasi molar maksila. Berbagai pengatur ruang
konvensional telah diperkenalkan selama bertahun-tahun, seperti pengatur ruang Gerber,
Herbst applince, lingual arch yang diaktifkan [3], lip bumper [4], Jones jig, alat Franzulum dan
multiloop edgewise archwire untuk memperbaiki susunan gigi pada level sedang. Alat yang
paling baru seperti niti coil spring [5], Ni Ti loop [6], lingual arkus melintang dengan pengikat
pita ganda juga dapat digunakan [7]. Dalam kasus ini, kami tidak dapat menggunakan pengatur
ruang konvensional karena kami tidak hanya menginginkan distalisasi molar tetapi juga
mesialisasi premolar untuk memberikan ruang lebih yang dibutuhkan sehingga didapatkan
ruang lebih dari 3 mm.
Mempertimbangkan semua alasan ini, modifikasi regainer konvensional dilakukan dalam
kasus ini. Mempertahankan ruang adalah aturan penting sampai gigi erupsi ke dalam rongga
mulut, pasien saat itu dalam tahap akhir pertumbuhan gigi campuran, untuk mencegah erupsi
super dari erupsi gigi atas dan lebih lanjut lagi terjadinya penyimpangan gigi yang terjadi
sehingga direncanakan perawatan fungsional untuk mengatur ruang. Dikarena kehilangan gigi
bilateral, arkus lingual direncanakan dengan menggunakan komponen fungsional. Pasien
dalam pemantauan rutin selama 6 bulan terakhir. Penerimaan yang baik oleh pasien, tanpa
adanya distorsi, kehilangan semen dan peradangan gingiva sangat diperhatikan. (Gambar 5).
Pemeriksaan secara berkala dengan radiografi untuk membuat jendela dengan melepas akrilik
untuk gigi premolar yang erupsi direncanakan lebih lanjut. Kelebihan alat ini adalah
• Mudah dibuat, kaku dan stabil
• Mendapatkan kembali ruang dengan cepat
• rentang aksi yang lebih panjang
• Penerimaan pasien yang baik
• Pemeliharaan ruang fungsional
Kesimpulan
Kasus ini menunjukkan peran ortodontik interseptif dalam kedokteran gigi anak. Kasus ini
menampilkan metode mendapatkan kembali ruang yang dapat digunakan untuk intervensi awal
pada periode pertumbuhan gigi campuran, di mana ruang ganti konvensional tidak dapat
digunakan. Ini juga menunjukkan bagaimana diagnosis dan intervensi dini membantu
menghilangkan keparahan maloklusi yang sedang berkembang dan juga rehabilitasi prostetik
di masa depan.