Bab Iii
Bab Iii
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Klien bernama Tn. S, umur 35 tahun dan sudah menikah, klien beragama islam, bersuku
melayu, pendidikan terakhir klien hanya tamatan SD saaat ini klien bekerja sebagai
seorang penambang emas, klien berasal dari desa nanga menarin, mentebah kapuas hulu,
pada tanggal 06 Juni 2012 klien masuk RSDS dengan no RM 757759 klien di rawat di
ruang Bedah Umum Pria (C) dengan diagnose medis Fraktur Lumbal.
b. Pola Minum
sebelum sakit : Klien minum air putih ± 1000 – 1500 cc / hari. Kadang-kadang klien
minum teh manis atau kopi.
setelah sakit :Klien minum ± 7- 8 gelas /hari Klien minum 1000- 1500 cc/hari air
putih.
c. Pola Eleminasi
sebelum sakit : Klien BAK 3-5 kali atau ±1200cc sehari dengan urin kuning jernih tanpa
keluhan.
Klien BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi padat berwarna kuning dan tanpa
keluhan.
setelah sakit :Klien terpasang kateter, dan dalam 1 hari ada sekitar 1000cc urine yang
keluar.
Klien BAB 1-2x sehari dengan konsistensi padat tetapi klien tidak bisa mengontrol pola
BAB nya sehingga klien tidsak bisa merasakan adanya feses yang keluar,klien mengatakan
klien juga tidak bisa menyadari pada saat BAB dan tidak bisa merasakan pada saat tinjanya
keluar.
e. Pola kebersihan
sebelum sakit : Klien mengatakan mandi 2-3 kali/hari dengan sabun dan shampo serta
gosok gigi pada saat mandi, potong kuku jika panjang
setelah sakit :Selama di rawat rumah sakit klien tidak pernah mandi, klien juga tidak
pernah diseka oleh keluarganya karena ada cedera pada tulang belakangnya, kaki tangan
dan badan klien tampak kotor.
f. Pola aktifitas
Klien hanya beraktifitas ditempat tidur, karena klien merasakan nyeri pada bagian
belakangnya sehingga klien tidak dapat melakukan pergerakannya
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Saat dilakukan pemeriksaan fisik, keadaan umum klien tampak lemah, tampak mengatuk,
hanya bisa beraktifitas di tempat tidur dan hanya miring kiri dan miring kanan. Saat dikaji
kesadaran klien dalam keadaan kompos mentis, tekanan darah 100/60 mmHg dengan
frekuensi nadi 89x/ menit dan frekuensi pernapasan 23x/menit sedangkan suhu tubuhnya
36,3c
b. Kepala leher dan axila
Kepala klien tampak simetris, rambut klien hitam dan agak panjang, leher tidak ada
pembengkakan kelenjar getah bening, tidak adanya lesi, di axilla tidak tampak lesi, tidak
ada nyeri tekan dan tidak teraba masa.
c. Mata
Mata klien tampak simetris, pupil klien isokor, konjungtiva tidak pucat, terdapat lingkaran
hitam disekitar mata, klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan,
d. Telinga
Telinga klien tampak simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba masa dan tidak ada lesi,
tidak ada gangguan pada fungsi pendengaran klien
e. Hidung
Hidung tampak simetris, mukosa hidung lembab, tidak tampak sekret, tidak ada gangguan
pada fungsi penciuman klien
f. Mulut dan pharing
Mulut tampak simetris, mukosa bibir lembab, gigi klien masih lengkap, tidak ada gangguan
reflek menelan, tidak ada pembesaran tonsil, ovula terlihat kemerahan.
g. Dada
1) Thorak
Saat dilakukan pengkajian Inspeksi bentuk thorak klien simetris, tidak terdapat lesi, tidak
terdapat retraksi interkosta, pergerakan dada simetris, irama pergerakan reguler,dan ketika
di raba tidak terdapat masa, tidak terdapat nyeri, ekspansi paru simetris, kemudian saat di
auskultasi terdengar vesikuler di permukaan paru, tidak terdengar whezing dan ronchi.
2) Paru paru
Saat di lakukan perkusi terdengar bunyi rensonan pada lapang paru dan ketika di
auskultasi terdengar vesikuler di permukaan paru, tidak terdengar whezing dan ronchi.
3) Jantung
Saat dilakukan inspeksi pada jantung tidak terlihat adanya iktus kordis pada ics 4 dan 5 dan
teraba iktus kordis saat di palpasi, dsan ketika di perkusi terdengar dullnes pada daerah
jantung, Pada pemeriksaan auskultasi terdengar bunyi S1 lub dan S2 dup, dan tidak
terdengar bunyi tambahan.
4) Payudara
Bentuk simetris, tidak tampak pembengkakan, tidak ada lesi, aerola berwarna kecoklatan.
h. Abdomen
Saat di inspeksi bentuk abdomen klien simetris tidak terdapat ascites, tidak terlihat lesi,
terdengar bising usus 6x/menit saat di auskultasi, saat di perkusi terdengar dullnes
didaerah hati tidak ada hepatomegali dan splenomegali dan saat dipalpasi tidak teraba
ginjal, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas.
i. punggung.
Saat diinspeksi pada tulang belakang daerah lumbalis tampak bengkok atau terjadi
deformitas kearah luar pada lumbalis 4-5, terdapart pula massa atau benjolan, kemerahan.
Saat di palpasi terdapat nyeri tekan, teraba benjolan kearah luar. Saat di tekan pada daerah
fraktur klien tampak meringis.
j. genetalia dan rectum
Saat di kaji klien terpasang kateter dengan ukuran 16 G, dengan urine yang tertampung
di urine bag sebanyak 200 cc.
k. Ekstremitas
atas : kekuatan otot pada tangan kanan 5, di tandai dengan klien mampu melawan tahanan
yang diberikan, begitu pula untuk tangan kiri klien kekuatan ototnya 5 walaupun pada
tangan kiri klien terpasang infuse klien masih mampu melawan tahanan.
bawah : kekuatan otot kaki kiri 5 yaitu dapat melawan tahanan yang diberikan,tonus
otot padat, klien dapat merasakan nyeri di kaki kiri., sedangkan untuk kaki kanan,kekuatan
ototnya 0 karena kaki kanan klien tak bisa digerakan dan tidak terdapat kontraksi otot, dan
kaki kanan klien juga tidak bisa merasakan sensasi nyeri yang diberikan
5 5
0 5
7. Data Psikologis
a. status emosi: status emosi klien stabil di tandai dengan klien tampak tenang dan tabah
dalam menghadapi penyakitnya.
b. konsep diri : klien tidak malu dengan keadaanya sekarang
Ideal diri : klien berharap penyakitnya cepat sembuh
Identitas diri : klien merasa dirinya laki laki dan memiliki istri
Peran diri : klien merasa bertanggung jawab sebagai suami
c. gaya komunikasi ; gaya komunikasi yg klien gunakan terbuka menggunakan bahasa
melayu namun bercampur logat bahasa kapuas hulu
d. pola interaksi : interaksi klien dengan istri dan sahabt baik dibuktikan dengan adanya
keluarga dan sahabatnya yang mengunjungi
e. pola koping : pola koping klien dan keluarga baik, apabila ada masalah klien
bermusyawarah dengan keluarganya.
8. Data Sosial
a. Pendidikan dan pekerjaan
Pendidikan terakhir klien adalah SD sekarang klien bekerja sebagai penambang emas
b. Hubungan sosial : hubungan sosial klien terhadap keluarga baik
c. Faktor sosiokultural : didalam keluarga klien tidak ada tindakakn keperawatan yang
betentangan dengan kebudayaannya
d. Gaya hidup : klien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol
12. Pengobatan
infus RL : 20 tpm
Intravena :
a. Ranitidine 2x 50mg
b. Ondansentron 3x4 gram
c. Kalnex 3×250 mg
d. Ketorolac 3×30mg
e. Methyi
D. RENCANA KEPERAWATAN
5 4
0 5
6. Inspeksi kulit
terutama yang
bersentuhan
dengan tempat
tidur
Inkontinensia defekasi Setelah 1.Kaji adanya 1. Gangguan pola eliminasi BAB
3 b/d dilakukan gangguan pola biasanya ditandai dengan ketidak
Kerusakan saraf tindakan eliminasi (BAB) tahuan klien kalau dirinya sedang
motorik bawah yg keperawatan BAB
ditandai dengan selama 3x24 2. feses yang terlalu lama di
Ds: jam gangguan pampers atau pengalas klien akan
- Klien mengatakan pola eliminasi 2.observasi adanya meningkatkan resiko lesi
tidak bisa mengatur (BAB) dapat feses di pampers 3. Agar perawat atau keluarga
BAB nya ditoleransi klien klien mengetahui dan segera mengganti
- Klien mengatakan dengan kriteria pempers atau celana klien
pada saat BAB hasil 4. Agar bisa mengontrol adanya
tinjanya keluar sendiri Ds: peses yang tidak disadari klien
tanpa ada rasa - Klien 3.Anjurkan kepada 5. Agar klien dan keluarga
mengeluarkanya. memberi tahu klien untuk mengetahui tentang adanya
- Klien mengatakan perawat atau memberi tahu gangguan pola eliminasi yang
dirinya tidak keluarga kalau perawat atau dialami klien
menyadari pada saat sedang BAB keluarga kalau
BAB. Do terasa BAB
Pampers atau
Do: celana klien 4.Anjurkan kepada
- Terlihat klien BAB diganti apabila keluarga untuk
dicelana dan klien klien BAB sering mengawasi
tidak menyadarinya, klien
- pada tulang 5.Jelaskan kepada
belakang daerah klien tentang
lumbalis tampak adanya gangguan
bengkok atau terjadi pola eliminasi
deformitas kearah luar
pada lumbalis 4-5,
terdapat pula massa
atau benjolan,
kemerahan.
- Klien mengalami
kelumpuhan di bagian
ekstremitas bawah.
- Klien tidak
menyadari bahwa
dirinya BAB
15 Juni
2012
07.30 - Mengkaji ulang skala nyeri yang
07.45 dialami klien
H : skala nyeri klien 4-6 ( sedang)
- Mengajarkan tekhnik distraksi dan
relaksasi
08.00 R: klien mau mengikuti apa yang di ajarkan
perawat
H: klien bisa mempraktekan apa yang di
ajarkan perawat
- Memantau tanda- tanda vital
H:
TD : 110/60 mmHg
08.15 N : 84 x/m
S : 36,5 c
RR : 22 x/m
16 Juni
2012 - Berikan penkes kepada klien dan
10.30 keluarga tentang penyakit dan diit makanan
yang dapat mempercepat penyembuhan
R: klien tampak antusias dalam
mendengarkan penkes
H: klie mengerti tentang penyakit yang di
11.00 deritanya
- Evaluasi dari apa yang telah disampaikan
H: klien mengerti tentang materi yang telah
di sampaikan
F. CATATAN PERKEMBANGAN
No Tanggal Perkembangan ( S O A P) Nama & TTD Perawat
Dx & Waktu
1 14 Juni S : Klien mengatakan bagian
2012 belakangnya nyeri
13.10 O : Klien tampak meringgis saat bergerak
dan diam
TTV:
TD : 100/60 mmHg
N : 89 x/m
S : 36,3c
RR : 23 x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan tindakan keperawatan
- Kaji ulang skala nyeri yang dialami
klien
- Ajarkan tekhnik distraksi dan
relaksasi
- Berikan obat Analgetik ketorolac 30
mg drip via infuse RL 500cc
- Pantau tanda- tanda vital
15 Juni
2012
13.10
S : Klien mengatakan nyeri bagian
belakangnya masih terasa
- Skala nyeri (4-6)
O : Klien masih tampak meringis
TTV:
TD : 110/60 mmHg
N : 84 x/m
S : 36,5 c
RR : 22 x/m
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjtkan intervensi
- Kaji ulang skala dan karakteristik
nyeri klien
- pantau TTV
- Anjurkan klien untuk tidak banyak
bergerak
16 Juni - berikan obat analgetik ketorolac 30mg
2012 drip via infuse RL 500cc
13.10
16 Juni
2012 S: klien mengatakan masih belum bisa
13.40 mengontrol pola BAB nya
O: klien tampak BAB dalam celana
A: masalah pola eliminasi belum teratasi
P: lanjutkan intevensi:
- Anjurkan kepada keluarga untuk
sering mengawasi klien