Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MANAJEMEN OPERASIONAL

DESAIN PRODUK BERUPA BARANG ATAU JASA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8

1. ASMAWATI. A 90200115019)

2. MUNIRA YUSRIDA (90200115020)

3. PUTRI EKA WULANDARI. S (90200115021)

4. SITI NURKHALISA JUMRIATI (90200115022)

5. ISMAYANTI (90200115023)

MANAJEMEN A

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN EKONOMI
2016/2017
KATA PENGANTAR

Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah swt. yang tela
memberikan kita kesehatan dan ksempatan untuk dapat menyelesaikan tugas
makalah kami dengan tepat waktunya. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan
shalawat kepada Nabiullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jalan
yang gelap gulita menuju jalan terang benderang seperti sekarang ini.

Menurut kami, makalah yang kami buat ini belum sempurna


seperti yang kami harapkan. Maka dari itu, kami meminta dari dosen pembimbing
mata kuliah Manajemen Operasional dan teman-teman sekalian untuk
memberikan kritik dan saran kepada makalah yang kami buat agar makalah ini
dapat sempurna seperti yang kami harapkan. Semoga pula makalah yang kami
buat ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar atau contoh untuk adik-adik kami
nantinya.

Sungguminasa, 01 November 2016

Kelompok 8
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan ...................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Desain Produk Berupa Barang ................................................................3


B. Desain Produk Berupa Suatu Jasa ...........................................................4
C. Pengembangan Produk (Product Development) .....................................7
D. Permasalahan Lain dari Desain Produk ..................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................10

Daftar pustaka .....................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Dewasa ini banyak perusahaan dihadapkan kepada produksi barang
dan jasa yang sesuai dengan keinginan kosnsumen yang selalu berubah–
ubah. Dimana hal tersebut menimbulkan suatu masalah baru yang
komplek bila suatu perusahaan tidak mampu mengatasinya. Oleh karena
itu diperlukan diperlukan sebuah sistem atau strategi proses dalam
manajemen operasional yang disebut juga sebagai Strategi transformasi
faktor inputs menjadi outputs. Dimana sistem ini lebih efisien dan efektif.
Manager operasional bertugas menyusun strategi proses untuk dapat
mencapai sasaran operasional dan organisasi/perusahaan (Tampubolon,
2004).
Dalam pemasaran, produk mempunyai arti yang luas, yaitu suatu
kesatuan yang ditawarkan pada pasar baik yang berwujud maupun tidak
berwujud. Produk yang berwujud biasa disebut barang (goods) dan produk
yang tidak berwujud biasa disebut jasa (service). Seperti yang
diungkapkan oleh Kotler dan Armstrong (1993:494) jasa adalah setiap
kegiatan atau manfaat yang ditawarkan kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Proses produksinya mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu
produk fisik. Sementara itu Robert D. Reid (1989:29) memberikan
penjelasan mengenai jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud, tidak
seperti produk yang berwujud Jasa bukan barang fisik, tetapi sesuatu yang
menghadirkan kegiatan atau perbuatan. Kehadirannya ini umumnya
dilakukan atas dasar personal sering berhadap-hadapan langsung antara
individu. Christian Gonroos (1990:27) mencoba memadukan pengertian
jasa sebagai aktivitas dari suatu hakikat yang tidak berwujud yang
berinteraksi antara konsumen dan pemberi jasa dan/sumber daya fisik atau
barang dan/ system yang memberikan jasa, yang memberikan solusi bagi
masalah-masalah konsumen.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah kami adalah
sebagai berikut.
1. Apa yang Anda ketahui tentang desain produk berupa barang?
2. Apa yang Anda ketahui tentang desain poduk berupa jasa?
3. Bagaimana cara pengembangan produk (product development)?
4. Apa permasalahan lain dari desain produk?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah kami yaitu sebagai berikut.
1. Sebagai penambah nilai mata kuliah Manajemen Operasional.
2. Menjelaskan tentang desain produk berupa barang.
3. Menjelaskan tentang desain produk berupa jasa.
4. Menjelaskan cara pengembangan produk (product development).
5. Menjelaskan tentang permasalahan lain dari desain produk.

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah kami yaitu dapat menambah ilmu pengetahuan
kami tentang desain produk berupa barang atau jasa.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

Produk adalah sesuatu yang dapat memberi manfaat bagi yang memiliki atau
yang menggunakannya yang dapat berupa barang atau jasa ataupun informasi dan
gagasan. Dalam istilah produk yang terdapat perbedaan pemahaman antara barang
dan jasa.

A. DESAIN PRODUK BERUPA BARANG


Produk yang berupa barang adalah sesuatu yang berbentuk
sehingga dapat disimpan dan dapat diperjualbelikan. Produk yang berupa
barang dapat dipindah-pindahkan letak fasilitasnya, dapat ditentukan
besaran biayanya, dan aktivitas penjualannya berbebda dengan produksi,
dimana aktivitas produksinya mudah diotomatisasi.
Dalam pengembangan desain atau redesain dari suatu produk,
haruslah dilakukan dengan dasar: apa alasan untuk dilakukannya dan apa
tujuannya. Alasan dilakukannya desain atau desain produk adalah untuk
dicapainya keberhasilan dan kemakmuran suatu organisasi perusahaan.
Untuk itu, maka perlu diperhatikan berbagai kegiatan dan tanggung jawab
yang mencakup atau mempengaruhi bidang-bidang fungsional yang terkait
dalam organisasi terutama pemasaran dan operasi produksi.
Kegiatan dan tanggung jawab itu adalah:
1. Menterjemahkan keinginan dan kebutuhan pelanggan ke dalam produk
yang akan dibuat baik dalam operasi produksi maupun pemasarannya.
2. Merumuskan kembali produk yang sekarang dalam pemasarannya dan
menjaring produk yang ada di pasar.
3. Mengembangkan produk baru baik dalam operasi produksi maupun
dalam pemasaran.
4. Memformulasikan sasaran dari desain atau redesain produk dalam
mutu atau kualitas dengan kaitannya untuk pemasaran dan operasi
produksi.
5. Memformulasikan sasaran biaya yang berkaitan dengan operasi
produksi, keuangan, dan akuntansi.
6. Membangun dan menguji prototipe yang terkait dengan operasi
produksi, pemasaran, dan teknik.
7. Dokumen spesifikasi.

Pada dasarnya desain produk mempunyai implikasi stratejik untuk


keberhasilan dan kemakmuran organisasi perusahaan. Umumnya desain
produk yang dilakukan punya dampak pada kegiatan organisasi ke depan.
Oleh karena itu keputusan dari desain produk menjadi sangat penting
sehingga pimpinan organisasi harus membuatnya.

Pada umumnya teknologi secara tidak langsung dapat mempengaruhi


desain produk. Kemajuan teknologi, seperti teknologi processing atau
pengolahan membutuhkan terdapatnya perubahan desain yang ada
sehingga dapat cocok dengan teknologi pengolahan yang baru. Dampak
teknologi pada desain produk dapa ditemui pada teknologi new digital
recording yang terdapat dalam dunia pertelevisian.

B. DESAIN PRODUK BERUPA SUATU JASA


Banyak pembahasan sejauh ini memusatkan perhatian pada apa
yang disebut sebagai produk nyata, yakni barang. Di sisi lain, terdapat
produk yang tidak nyata , yaitu jasa. Termasuk dalam industri jasa adalah
perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, dan komunikasi. Produk yang
ditawarkan oleh perusahaan jasa mulai dari prosedur kesehatan yang
meninggalkan luka kecil setelah operasi usus buntu, pencucian dan
pemotongan rambut di salon, hingga film yang bagus.
Merancang jasa merupakan tantangan, karena umumnya
mempunyai karakteristik yang unik. Satu alasan mengapa perbaikan
produktivitas dalam jasa begitu adalah karena baik desain dan pengantaran
produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan. Saat pelanggan
berpartisipasi dalam proses desain, pemasok jasa mungkin mempunyai
daftar menu jasa di mana pelanggan dapat memilih pilihannya. Dalam hal

6
ini, pelanggan dapat berpartisipasi dalam desain jasa. Spesifikasi desain
berupa sebuah kontrak atau penjelasan tertulis dengan foto (seperti pada
operasi plastik atau tatanan rambut). Sama halnya, pelanggan dapat
berperan dalam pengantaran sebuah jasa atau pada keduanya, desain dan
pengantaran , merupakan situasi yang menambah tantangan pada desain
produk.
Walaupun demikian, seperti halnya barang, sebagian besar biaya
dan kualitas sebuah jasa diterapkan pada tahapan desain. Juga seperti
barang, sejumlah teknik dapat mengurangi biaya dan meningkatkan
produk. Satu tekniknya adalah merancang produk sehingga penyelarasan
selera (customization) dapat ditunda sedapat mungkin.
Pendekatan yang kedua adalah produk modular, artinya
customization mengambil bentuk pada perubahan modul. Strategi ini
menjadika nmodul didesain menjadi sebagai kesatuan standar yang
“tetap”. Pendekatan modular pada desain produk mempunyai dampak
pada manufaktur dan jasa.
Sebagaimana desain modular memungkinkan anda membeli
sebuah motor harlaey-davidson atau stereo dengan high-fidelity sesuai
dengan fitur yang anda inginkan, fleksibilitas modular juga membiarkan
anda membeli makanan, pakaian dan asuransi yang bisa dipasang ulang
(modular). Samahalnya portfolio investasi ditempatkan bersamaan pada
dasar yang modular. Tentu saja di gunakan untuk customization
sebuahjasa (dalam hal ini, pendidikan).
Pendekatan ketiga desain jasa adalah membagi jasa menjadi
bagian-bagian kecil dan mengidentifikasi bagian tersebut yang
menyebabkan otomatis asi atau mengurangi interaksi pelanggan. Sebagai
contoh, dengan memisahkan proses pencairan cek melalui mesin ATM,
bank telah merancang sebuah produk yang meningkatkan sebuah
pelayanan dan mengurangi biaya dengan sangat efektif. Sama halnya,
perusahaan penerbangan sekarang memulai jasa pelayanan tanpa tiket.
Karena perusahaan penerbangan menghabiskan $15 hingga $30 untuk
memproduksi selembar tiket (termasuk upah ,percetakan ,dan komisi agen
perjalanan), system tanpa tiket dapat menghemat perusahaan penerbangan
hingga miliaran dolar pertahun. Dengan mengurangi biaya dan antrian di
bandara yang karenanya meningkatkan kepuasan pelanggan menjadikan
sebuah desain “produk“ yang menguntungkan semua pihak.
Karena adanya interaksi pelanggan yang tinggi pada banyak
industry jasa, teknik yang ketiga adalah untuk memfokuskan desain pada
apa yang disebut sebagai moment-of-truth Jancarlzon presiden terdahulu
dari Scandinavian airways, percaya bahwa dalam industry jasa, ada sebuah
moment-of-truth di mana hubungan antara penyedia jasa dan hubungan
pelanggan merupakan sesuatu yang sangat penting pada saat itulah,
kepuasan pelanggan pada sebuah pelayanan ditetapkan. Moment-of-turth
adalah ingatan yang begitu terkesan, yang meningkatkan atau menurunkan
harapan pelanggan. Ingatan tersbut sangat sederhana seperti sebuah
senyuman, atau mendapatkan karyawan di lobby hotel yang
memperhatikan anda dan bukannya berbicara pada karyawan lain di
sebelahnya. Moment-of-truth dapat terjadi saat anda memesan makanan di
McDonald, memotong rambut, atau mendaftar pada sebuah kursus.
Menjelaskan pada sebuah moment-of-turth untuk sebuah computer dari
perusahaan layanan hotline pelanggan. Tugas manajer operasi adalah
mengenali moment-of-trurth dan merancang operasi yang dapat memenuhi
bahkan mlebihi harapan pelanggan.
Dalam rangka menciptakan gaya manajemen dan lingkungan yang
kondusif bagi organisasi jasa untuk menyempurnakan kualitas, organisasi
bersangkutan harus mampu mengimplementasikan enam prinsip utama
yang berlaku bagi perusahaan manufaktur maupun organisasi jasa.
Keenam prinsip ini sangat bermanfaat dalam membentuk mempertahankan
lingkungan yang tepat untuk melaksanakan penyempurnaan kualitas
secara berkesinambungan dengan didukung oleh para pemasok, karyawan,
dan pelanggan.

8
C. PENGEMBANGAN PRODUK (PRODUCT DEVLOPMENT)
Kemajuan teknologi telah terjadi secara dahsyat, sehingga
mengakibatkan segala sesuatu dengan cepat kelihatan ketinggalan jaman
karena memang telah usang. Produk-produk lama secara terus menerus
dirancang kembali, dan produk-produk baru tiada henti-hentinya terus
dikembangkan. Dan berikut ini adalah delapan tahap pengembangan
produk.
1) Ide: bersumber dari perubahan lingkungan teknologi, demografi,
ekonomi, politik, dan sebagainya.
2) Persyaratan yang harus dipenuhi di pasar : pendekatan yang
diperlukan untuk memuaskan konsumen.
3) Spesifikasi fungsional : bagaimana cara kerja produk tersebut.
4) Spesifikasi produk : bagaimana produk akan dibuat.
5) Ulasan desain : bagaimana produk akan dibuat secara ekonomis
dan kualitas.
6) Pengujian pasar : apakah produk memenuhi keinginan pasar.
7) Pengenalan produk : produk diantar ke konsumen.
8) Evaluasi : berhasil atau tidak.

D. PERMASALAHAN LAIN DARI DESAIN PRODUK


1. Transisi ke Produksi
Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa,
telah dipilih, didesain, dan ditetapkan produk telah berkembang dari
sebuah ide menjadi definisi yang fungsional, dan kemudian mungkin
menjadi sebuah desain. Sekarang, manajemen harus membuat
keputusan untuk mengembangkan adalah mengetahui kapan
memindahkan sebuah produk dari tahap pengembangan ke tahap
produksi; pemindahan ini dikenal sebagai perpindahan menuju
produksi (transition to production). Staf pengembangan produk selalu
tertarik membuat perbaikan sebuah produk. Karena mereka cenderung
untuk melihat perkembangan produk sebagai sesuatu yang terus
berkembang, mereka mungkin tidak pernah menyelesaikan produk,
tetapi sebagaimana yang telah kita simak sebelumnya, bahwa
perkenalan produk yang terlambat berakibat biaya tinggi. Walaupun
tekanan konfkik ini ada, manajemen harus membuat sebuah
keputusan–pengembangan lebih lanjut atau produksi.
Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi
percobaan untuk memastikan desain benar benar dapat diproduksi. Ini
merupakan uji kemampuan untuk diproduksi. Percobaan ini juga
memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan
peralatan yang sesuai prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan
karyawan untuk memastikan bahwa produk dapat di mulai dengan
sukses. Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat di pasarkan dan
diproduksi, manajemen lini akan melimpahkan tanggung jawab.
Beberapa perusahaan menunju seorang manajer proyek,
sementara yang lainya menggunakan tim pengembangan produk untuk
memastika transisi dari pengembangan ke produk berjalan dengan
sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas
perlunya sumber daya dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga
adalah perpaduan pengembangan produk dan organisasi manufaktur.
Pendekatan ini menjadikan perpindahan sumber daya antara dua
organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi
adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak
atau sehalus mungkin.

2. Faktor-faktor Yang Perlu Diperhatikan


Banyak Faktor dalam desain produk yang perlu diperhatian,
diantaranya:
1) Kebutuhan Konsumen. Pelanggan akan memiliki pengaruh yang
besar atas cara produk dirancang dan berkembang. Alasan produk
dirancang adalah harus mampu memenuhi kebutuhan pelanggan
potensial yang akan dibidik. Misalnya, ketika merancang sebuah

10
ponsel tim desain akan menampilkan beberapa desain kepada
pelanggan potensial dan membuat perubahan sesuai dengan suka
dan tidak suka.
2) Segmentasi Pasar. Pasar/konsumen perlu dibedakan, salah
satunya mengingat perbedaan dalam selera konsumen. Semakin
kompleks konsumen dalam stratanya maka akan semakin banyak
jenis produk yang diperlukan dalam melayani segmentasi
konsumen itu.
3) Teknologi. Dalam mendesain produk teknologi berperan dalam
menghasilkan produk yang diminati. Perkembangan teknologi
mengharuskan produsen untuk mampu menciptakan produk yang
berkualitas.
4) Kondisi Lokal. Dalam desain produk perlu dipertimbangkan
budaya lokal masyarakat /konsumen sehingga produk kita bisa
dimanfaatkan dengan baik dan tidak menyusahkan.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Esensi dari suatu organisasi perusahaan adalah produk yang dapat berupa
barang atau jasa, ataupun lainnya yang ditawarkan. Terdapat hubungan yang nyata
antara desain dari produk dan keberhasilan dari suatu organisasi perusahaan
mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Organisasi haruslah mampu
mendesain atau meredesain secara baik produk berupa barang atau jasa, dan
haruslah pula dapat merealisasikannya secara tepat sehingga tujuan dan sasaran
organisasi dapat dicapai dengan memuaskan.

Desain produk sangat erat kaitannya dengan strategi organisasi


perusahaan. Faktor utama dalam strategi organisasi yang harus diperhatikan
adalah biaya, kualitas, waktu masuk pasar, kepuasan pelanggan, dan keunggulan
bersaing.

SARAN

Pentingnya suatu produk baru haruslah dapat dilihat dengan hati-hati,


jangan sampai estiasi yang dilakukan dengan berlebih-lebihan. Pada
kenyataannya, terdapat beberapa produk baru yang kurang berhasil di pasar. Hal
ini prnah dihadapi oleh beberapa produk otomotif baik berupa motor maupun
mobil sehingga oleh produsennya ditarik dari peredaran di pasar.

12
DAFTAR PUSTAKA

T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE,


Yogyakarta, Edisi Pertama, 2010-2011.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa – Teori dan Praktek.


Jakarta: Salemba Empat

Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa – Pendekatan Terpadu. Bogor: Ghalia


Indonesia

Sukanto Reksohadiprodjo.1985. Manajemen Produksi.BPFE Yogyakarta

Heizer, Jay and Render, Barry. “Operations Management (Manajemen Operasi)”.


Edisi Tujuh. Salemba Empat. 2005

Prof. Dr. Sofjan Assauri.2016.Manajemen Operasi Produksi. PT. Raja Grafindo


Persada. Jakarta

Nurul Diena Novania, ST, Materi Kuliah Penerapan TQM Pada Industri Jasa,
Scribd.

Anda mungkin juga menyukai