Anda di halaman 1dari 18

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI GELAM


KABUPATEN MUARO JAMBI
NOMOR …..../SK-......./RSU-SG/....../2019

TENTANG
PANDUAN PELAYANAN PASIEN KEMOTERAPI
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI GELAM

MENIMBANG : a. Bahwa Kemoterapi adalah tindakan medis pemberian


pelayanan terapi kanker dengan menggunakan obat –
obatan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan
sel kanker.
b. Bahwa Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk
mematikan sel – sel secara fraksional (fraksi tertentu
mati), sehingga 90% berhasil dan 10% tidak berhasil.
Bahwa Rumah Sakit Umum Sungai Gelam dalam upaya
c. pelayanan kesehatan paripurna kepada pasien
menyelenggarakan pelayanan kemoterapi.
Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
Rumah Sakit Sungai Gelammaka diperlukan pelayanan
d. kemoterapi yang bermutu tinggi.
Bahwa pelayanan kemoterapi di Rumah Sakit Sungai
Gelamdilaksanakan oleh unit kemoterapi yang didalam
penyelenggaraannya memerlukan Pedoman Pelayanan
Kemoterapi.

MENGINGAT : a. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


Undang-undang Nomor: 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
b. Keputusan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor:
1/2.11/31/-1.77/2015 tentang Izin Operasional Tetap
Perpanjangan Ke 1 (satu) Rumah Sakit Umum Sungai
GelamKelas C
c. Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan
Internal Rumah Sakit.
d. Peraturan Menteri Kesehatan No
1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
RS.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
KESATU : Pedoman pelayanan Kemoterapi Rumah Sakit Umum Sungai
Gelam sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan


kemoterapi oleh Direktur Pelayanan Medik Rumah Sakit
Umum Sungai Gelam.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sungai Gelam


Pada tanggal :
Direktur Utama RSU Sungai Gelam

dr. Agus Subekti


NIP. 19760105 200701 1 002
LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKIT UMUM SUNGAI GELAM
NOMOR :
TENTANG :
PANDUAN KREDENSIAL STAF MEDIS

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan
kematian. Dewasa ini tehnologi telah berkembang pesat dalam mendiagnosis dan
menangani penyakit kanker sehingga beberapa pasien dengan kanker dapat
sembuh dari penyakitnya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa angka kematian
akibat kanker masih tergolongtinggi. Data The American Cancer Society (ACS)
menyebutkan bahwa satu dari dua orang laki-laki dan dua dari tiga wanita di
Amerika menderita kanker (dalamMattioli, 2008 ).

B. Tujuan Pedoman
1. Untuk merusak sel kanker yang tersisa sesudah dilakukan operasi.
2. Untuk memperkecil ukuran sel kanker sebelum dilakukan operasi.
3. Mengobati beberapa macam kanker darah.

BAB II
DEFINISI

A. Pengertian Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat keras (beracun/kimia)
untuk merusak atau membunuh sel-sel yang tumbuh dengan cepat. Kemoterapi
digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Tujuannya adalah untuk mengurangi
jumlah sel-sel kanker atau mengurangi ukuran tumor.
Berbagai jenis obat kemoterapi dapat digunakan secara tunggal atau
dikombinasikan bersama obat lain seperti antibiotik untuk mengatasi infeksi yang
mungkin terjadi. Sisi buruknya, terdapat banyak efek samping di dalam
kemoterapi, mulai dari yang ringan hingga berat.

B. Cara Kerja Obat Kemoterapi


Tubuh kita memproduksi sel baru untuk menggantikan sel-sel yang sudah mati
atau rusak. Proses ini dilakukan secara teratur dan seimbang. Sedangkan sel-sel
kanker tidak memiliki keteraturan, proses reproduksi (pembelahan dan
pertumbuhan) sel kanker diluar kendali, akan semakin banyak sel kanker yang
diproduksi dan selanjutnya menempati lebih banyak tempat dan ruang, sampai
akhirnya mendorong keluar ruang yang ditempati oleh sel-sel tubuh normal.
Disinilah diperlukan kemoterapi, obat kemoterapi akan mengganggu kemampuan
sel kanker untuk membelah dan berkembang biak.

C. Efek samping Kemoterapi


Berbagai jenis obat kemoterapi tidak hanya akan merusak atau membunuh sel-sel
kanker, tetapi juga dapat merusak sebagian sel-sel normal dalam tubuh. Hal ini
akan menimbulkan efek samping bervariasi. Beberapa efek samping yang sering
terjadi dalam kemoterapi antara lain :
1. Mual dan/atau muntah
2. Diare atau sembelit
3. Kehilangan nafsu makan
4. Rambut rontok
5. Jumlah sel darah merah rendah atau anemia
6. Sistem kekebalan tubuh melemah dan meningkatnya kerentanan terhadap
infeksi
7. Rasa lemah
8. Mudah memar dan/atau perdarahan
9. Sariawan
10. Mati rasa dan kesemutan di tangan dan/atau kaki, atau kelemahan akibat
kerusakan saraf
11. Kerusakan ginjal
12. Kerusakan otot jantung
13. Infertilitas (tingkat kesuburan menurun)
14. Periode menstruasi terhenti

D. Prosedur Kemoterapi
Obat kemoterapi dapat diterapkan ke dalam aliran darah untuk menyerang sel-sel
kanker di seluruh tubuh, atau dapat juga diterapkan langsung ke tempat kanker
berada. Dokter akan menentukan pilihan obat kemoterapi terbaik untuk mengobati
kanker. Obat kemoterapi dapat diberikan dalam beberapa cara, yaitu:
 Per oral (dari mulut)
 Dengan injeksi (suntikan) ke dalam otot (intramuskular) atau vena (intravena)
 Dengan tabung kateter yang menuju ke kandung kemih, perut, rongga dada,
otak, sumsum tulang belakang atau hati
 Penerapan/aplikasi langsung di kulit
Namun sebelum prosedur kemoterapi, dokter biasanya akan memerintahkan
pasien untuk mengonsumsi obat-obatan seperti di bawah ini:
 Steroid
 Obat alergi
 Obat anti mual
 Obat penenang
 Antibiotik

E. Lama Kemoterapi
Dalam sebagian besar kasus kanker, untuk memperoleh hasil terbaik maka
kemoterapi dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Rencana pengobatan akan
dibuat oleh dokter, yang mana akan menentukan kapan kemoterapi akan dimulai
dan untuk berapa lama. Kemoterapi bisa saja hanya dilakukan dalam satu hari,
atau dapat juga berlangsung selama beberapa minggu. Hal ini tergantung pada
jenis dan stadium kanker. Jika pasien membutuhkan lebih dari satu pengobatan,
maka akan ada masa jeda/istirahat agar tubuhnya pulih kembali. Misalnya
kemoterapi satu hari diikuti dengan waktu istirahat satu minggu, diikuti dengan
pengobatan di satu hari lain yang diikuti masa istirahat tiga minggu, dan lain -
lain. Hal ini dapat dilakukan berulang kali.
Untuk meningkatkan pelayanan akan kebutuhan yang unik ini rumah Sakit
diperlukan suatu panduan. Buku panduan tersebut diharapkan dapat menjadi
pegangan atau acuan dalam memberikan pelayanan kemoterapi secara
komprehensip di Rumah Sakit Umum Antam Medika.

BAB III
STANDAR PELAYANAN

Standar pelayanan meliputi :


1. Pelayanan kemoterapi dilaksanakan pada pasien rawat jalan dan rawat inap.
2. Pelayanan kemoterapi dilaksanakan secara sentralisasi diruang kemoterapi di
ruang platinum lantai 4.
3. Pelayanan Kemoterapi berlangsung 2 (dua) shift yaitu dinas pagi ( jam 07.00
s/d 14.30 WIB) dan dinas sore (jam 14.00 s/d 21.00) atau fleksibel disesuaikan
dengan jadwal dan lama pemberian kemoterapi.
4. DPJP yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kemoterapi yaitu DPJP
Sub Spesialis Onkologi di masing masing SMF.
5. Perawat yang bekerja di ruang kemoterapi adalah perawat yang sudah terlatih
dan memiliki sertifikat pelatihan kemoterapi.
6. Pencampuran obat kemoterapi di lakukan di farmasi dan dikerjakan oleh
petugas farmasi yang terlatih.
7. Setiap petugas yang terlibat diruang kemoterapi harus memakai APD sesuai
dengan standar PPI.
8. Pembuangan limbah cytotoksik harus dipisahkan dan diberi label warna ungu
dan harus dimusnahkan dengan incinarator

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Pendaftaran dan Pencatatan


1. Pasien baru dan lama rawat jalan
Langkah – langkah pendaftaran pasien sebagai berikut :
a. Pasien baru/lama wajib melakukan pendaftaran di admission untuk
didaftarkan di poliklinik.
b. Tiba di poliknik dokter akan melakukan pemeriksaan awal pasien
kesluruhan pada pasien baru, dan pada pasien yang sudah pernah
melakukan tindakan kemoterapi dokter hanya akan melakukan
pengontrolan ulang dan pasien akan di beri resep serta protap
kemoterapi dan fotocopi status pasien.
c. Selesai dilakukan proses pemeriksaan diruang poliklinik pasien akan
diantar oleh perawat poliklinik atau dapat diperbantukan petugas
concierge untuk menyerahkan resep & protap kemoterapi pada kasir agar
dilakukan estimasi biaya.
d. Kasir akan menghubungi bagian farmasi terakit dengan resep dan protap
untuk mendapatkan estimasi biaya.
e. Petugas kasir menginformasikan kepada pasien mengenai estimasi biaya
yang ada :
- Pasien jaminan : telah mendapat acc dari jaminan
- Pasien Pribadi : mendapat persetujuan/membayar DP
f. Kasir menghubungi perawat kemoterapi untuk dibuatkan jadwal
kemoterapi.
g. Perawat kemoterapi melakukan konfirmasi pada petugas farmasi terkait
dengan obat kemoterapi sesuai dengan resep & protap yang di
instruksiksn oleh dokter.
h. Jika obat kemoterapi telah tersedia, petugas farmasi akan
menginformasikan perawat kemoterapi terkait hal tersebut.
i. Perawat kemoterapi akan mengkonfirmasikan pasien terkait obat sudah
tersaedia, dan meminta pasien untuk datang minimal satu hari sebelum
tindakan kemoterapi di lakukan dan mengingatkan pesien untuk
melakukan pendaftaran ulang.
j. Pasien yang sudah terjadwal di mohon untuk melakukan pendaftaran
ulang di admision guna kesiapan administrasi.
k. Jika pasien sudah datang di Rumah Sakit Sungai Gelamdan sudah
melakukan pendaftaran ulang maka petugas admission agar
menghubungi perawat poliklinik untuk menjemput dan mengantarkan
pasien ke ruang kemoterapi atau ruang rawat inap.
l. Untuk pasien rawat inap,perawat rawat inap menyambut pasien dan
memberikan pengkajian asuhan keperawatan.
m. Perawat ruang rawat inap menghubungi perawat kemoterapi untuk
dilakukan persiapan kemoterapi.
n. Setelah persiapan kemoterapi tersebut lengkap maka pasien bisa di antar
kebagian kemoterapi untuk dilakukan tindakan kemoterapi.

2. Pasien lama rawat inap.


Langkah – langkah sebagai berikut :
a. Perawat ruang rawat inap menyambut pasien dan melakukan pengkajian
serta asuhan keperawatan.
b. Perawat memeriksa terkait dengan instruksi tindakan kemoterapi.
c. Jika instruksi kemoterapi sudah ada perawat rawat inap menghubungi
perawat kemoterapi untuk di buatkan jadwal kemoterapi dan menyerahkan
resep serta protokol kemoterapi.
d. Perawat kemoterapi memberikan resep & protokol tersebut kepada pihak
farmasi untuk dipersiapkan.
e. Petugas farmasi akan melakukan estimasi biaya dan akan
mengiformasikan kepada kasir.
f. Perawat kemoterapi akan menghubungi perawat ruangan bahwa obat telah
tersedia dan pasien bisa dilakukan tindakan kemoterapi.

B. Tindakan Kemoterapi.
a. Persiapan alat
1. Baju pelindung lengan panjang, celana panjang
2. Sepatu boot dari plastik
3. kaca mata
4. Penutup kepala
5. Swab alkohol
6. Masker
7. Sarung tangan
8. Turniquit
9. Infus set
10. Tiang infus
b. Persiapan pasien
1. Beri penjelasan kepada pasien dan keluarga
2. Pengisian informed consent oleh pasien atau keluarga
3. Periksa EKG
4. Periksa laboratorium : HB, HT, Leukosit, hitung jenis ,trombosit, SGOT,
SGPT, ureum, kreatinin, gula darah, albumin/globulin, asam urat.
c. Pelaksanaan
1. Beri penjelasan kepada pasien dan keluarga bahwa akan mulai pemasangan
infus
2. Pasang infus biasa sesuai prosedur
3. Pakai alat pelindung lengkap
4. Periksa nama pasien, obat, dosis, jenis cairan yang digunakan, cara
pemberian, waktu pemberian sesuai dengan protokol yang tertulis (komplit
atau belum)
5. Injeksi obat premedikasi intra vena (bolus)
6. Mulai pemberian kemoterapi sesuai protokol s/d selesai
7. Spull dengan cairan Nacl 0,9 % atau Dextrosa 5 %
8. Infus off

d. Hal yang perlu diperhatikan


1.Usahakan obat – obatan kemoterapi jangan sampai tumpah atau mengenai
tubuh perawat.
2. Lakukan tehnik aseptik dan anti septik
3. Tinjau riwayat alergi terhadap obat
4. Flakon/ampul (bekas kemopterapi) dibungkus dikantong plastik yang rapat
baru dibuang
5. Observasi pasien tentang mual/muntah dan pusing (reaksi pemberian obat)
6. Tim jaring komunikasi bila ada hal darurat (telpon ke dokter / telpon
telpon tempat saat dikemoterapi)

BAB V
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Merupakan suatu sistem yang membuat asuhan pasien di unit kemoterapi menjadi
lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya kejadian yang tidak di harapkan
seperti kram otot, hipotensi, hipertensi, sesak nafasdan nyeri dada
B. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan pelaksanaan keselamatan pasien (Patient Safety) :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di unit kemoterapi.
2. Meningkatnya akuntabilitas perawat dan dokter terhadap
pasien dan keluarga.
3. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di
unit kemoterapi seperti kram otot, hipotensi, hipertensi, sesak nafas dan nyeri
dada.
C. Tata Laksana Keselamatan Pasien
1. Identifikasi pasien secara benar terutama pada pasien-
pasien yang memiliki kemiripan nama.
2. Perhatikan hasil laboratorium, jika ada hasil yang
abnormal segera laporkan ke dokter.
3. Menanyakan keluhan pasien sebelum melakukan
tindakan kemoterapi.
4. Mengobservasi tanda-tanda vital pasien.
5. Melakukan tindakan kemoterapi sesuai dengan standar
tata laksana pelayanan.
6. Semua tindakan harus terdokumentasi dengan baik.
BAB VI
KESELAMATAN KERJA

A. Keselamatan kerja di unit kemoterapi


Dokter, perawat dan petugas non medis yang bertugas di unit Kemoterapi terjadi
resiko :
1. Terpapar obat kemoterapi.
2. Terkena tumpahan obat kemoterapi.
3. Tertusuk jarum suntik.

B. Prosedur Pencegahan Kecelakaan Di unit Kemoterapi


Memberikan training dan edukasi kepada perawat, dokter dan petugas non medis
yang bertugas di unit kemoterapi :
- Penerapan APD
- Penanganan tumpahan obat kemoterapi
- Penanganan tertusuk jarum
C. Prosedur Penanganan Kecelakaan Di unit kemoterapi
D. Penerapan APD
a. Selalu menggunakan sarung tangan nitrile rangkap (double), atau sarung
tangan yang khusus di disain untuk kemoterapi, ketika menangani
(menyiapkan atau memberikan) obat kemoterapi. Sarung tangan tebal, panjang
yang menutup bagian lengan gaun,direkomendasikan. Pastikan sarung tangan
tidak tertusuk, terobek atau terpotong. Sarung tangan harus dibuang setiap kali
penggunaan, ketika penyiapan obat kemoterapi atau kontaminasi dengan
produk (obat kemoterapi).
b. Alat pelindung lain seperti kaca mata pelindung (protective eye goggles),
penggunaan gaun panjang (long sleeved smock) sekali pakai, harus digunakan
untuk memaksimalkan keamanan (maximum safety).
c. Selalu menggunakan sepatu boot dari plastik
E. Penanganan tumpahan obat kemoterapi
a. Operator mengambil kotak spill kit kemoterapi dari lemari penyimpanan.
b. Pasang tanda peringatan tumpahan kemoterapi dibagian luar tumpahn terjadi.
c. Operator menggunakan APD (dimulai dari Baju Pelindung, Penutup kepala,
Kacamata, Masker rangkap 2, Sarung tangan 2, dan Penutup sepatu) yang
telah tersedia dikotak spill kit, untuk penanganan tumpahan kemoterapi.
d. Siapkan katong buangan (kantong ungu).
e. Jika tumpahan berupa cairan, hisap dengan Absorben Pad yang telah dibasahi
dengan air.
f. Jika tumpahan berupa cairan, hisap dengan Absorben Pad kering.
g. Jika tumpahan berupa serbuk, hisap dengan Absorben Pad yang telah dibasahi
dengan air.
h. Cuci area tumpahan dengan deterjen.
i. Bilas area tumpahan dengan air, ulangi 2-3 kali hingga deterjen terbilas .
j. Keringkan setiap bilasan menggunakan Tissue Adsorben.
k. Disinfeksi area tumpahan dengan alkohol 70 %.
l. Buang masing-masing bekkas Adsorben kedalam kantong buatan.
m. Tanggalkan APD (kecuali sarung tangan bagian dalam) .Masukan kedalam
kantong kedua, kemudian lepas sarung tangan.
n. Cuci tangan sesuai prosedur yang berlaku.
o. Buat laporan sesuai prosedur yang berlaku.
p. Lengkapi kembali kotak spill kit sesuai dengan daftar, letakkan kembali
ketempatnya.
F. Penanganan Tertusuk Jarum
a. Segera Keluarkan darah.
b. Siram dengan air Mengalir selama 10-15 menit.
c. Cuci dengan air sabun / desinfektan.
d. Tutup dengan menggunakan kassa steril.
e. Penanganan selanjutnya sesuai alur prosedur.
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

A. Pengertian
Pengendalian merupakan suatu bentuk kegiatan untuk melakukan perbaikan
terhadap suatu pelaksanaan kerja agar sesuai dengan arah yang di tetapkan.
Pengendalian bertujuan agar semua kegiatan dapat tercapai secara berdayaguna
dan berhasil guna, mampu dilaksanakan sesuai dengan rencana, pembagian tugas,
pedoman pelaksanaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di unit
hemodialisis yang menjadi sasaran mutu kejadian clothing pada ekstracorporeal
adalah nol persen.
B. Tujuan
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan
kebijakan yang ditetapkan.
2. Mencapai sasaran yang dikehendaki.
3. Membina seluruh perawat kemoterapi yang bersih
dan berwibawa.
4. Semua kegiatan berdaya guna dan hasil guna secara
maksimal.
C. Analisa, Evaluasi dan Tindak Lanjut
Setiap kegiatan yang telah dilaksanakan dilakukan pencatatan kemudian
dievaluasi secara berkala. Adanya penyimpangan dari kualitas kegiatan segera
dilakukan pengecekan kembali.
Evaluasi merupakan salah satu implementasi fungsi manajemen, dengan tujuan
untuk menilai pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan kebijakan yang
disusun sehingga dapat mencapai sasaran yang dikehendaki. Melalui penilaian
pengelolaan dapat memperbaiki rencana yang lalu bila perlu ataupun pembuat
rencana program yang baru.

Ditetapkan di : Sungai Gelam


Pada tanggal :
Direktur Utama RSU Sungai Gelam
dr. Agus Subekti
NIP. 19760105 200701 1 002

Anda mungkin juga menyukai