Anda di halaman 1dari 7

DOKUMEN ASUHAN KEFARMASIAN

LAPORAN KASUS
_______________________________________________________________________________
Inisial Pasien: Tn B. S Berat Badan: 50 kg Ginjal:

Umur : 47 thn Tinggi Badan: 167 cm Hepar: abnormal

Keluhan utama: Sesak nafas, oedema tungkai, tidak bisa tidur (karena batuk)

Diagnosis: DM + CH + Efusi pleura D + Haemoptoe + Susp. TB

Riwayat Penyakit: DM positif, HT disangkal, pernah mengalami efusi pleura kanan, TB


Paru, Bronchitis

RPK: DM, HT disangkal

Riwayat Pengobatan:
Didapat dari dr Sp.PD Menado, dosis dan frekuensi pemberian tidak diketahui

Obat Indikasi
Insulin Mengatasi kondisi hiperglikemia
Theobron elixir (Teofilin 130mg/15ml) Mengatasi sesak
Farmacrol syr  per 5ml Al(OH)3 200mg,
simetikon 125mg, Mg(OH)2 100mg
Mengatasi mual dan gangguan GIT
Motilium (domperidone 10mg)
Nexium 20 mg (esomeprazole)
Farmabex (multivitamin) Meningkatkan daya tahan tubuh pasien
karena kondisi pasien lemah
Vocefa 500mg (Sefadroksil monohidrat setara Infeksi saluran Nafas
dengan sefadroksil 500mg)
Carpiaton 100mg (Spironolakton) Mengatasi Oedema

Alergi : -
Kepatuhan Patuh Obat-obatan tradisional -
Merokok 1-2 pak/hari OTC Theobron elixir
Alkohol Riwayat Lain-lain Susu MDL-525

Status Pasien: Anggota


Catatan Perkembangan Pasien Inisial Pasien: Tn B. S

Tanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinisi


Pasien masuk UGD RSAL Dr. Ramelan atas rujukan dari RS di Menado dengan
keluhan sesak nafas, oedema tungkai dan batuk (sehingga sulit tidur). Kemudian pada
24/5/2018 sore hari disarankan rawat inap di Paviliun Paru. Diberi terapi transamin (untuk batuk
darah), ceftriakson (dugaan adanya infeksi melihat suhu tubuh dan kadar leukosit
pasien), paracetamol (antipiretik) dan codein (untuk mengatasi batuk).
Pasien mengalami hipotensi (TD mencapai 80/50 mmHg) sehingga diberi infus RL 1
kalf, kemudian ditambahkan infus dopamine dalam PZ 8 tpm karena TDnya masih
rendah. Sorenya pasien mengeluh nyeri pada perut dan diberi terapi dengan antasida,
25/5/2018 ranitidine inj dan movicox supp (meloksikam). Karena nyeri perut masih berlanjut,
pasien diberi injeksi buscopan. Selain itu, pasien mengeluh sesak sehingga diberi
Ventolin nebulizer (salbutamol) serta diberi terapi furosemide p.o untuk mengatasi
kondisi oedema.
Pasien mengalami hiponatremi (kadar Na 115mmol/L) sehingga diberi infus NaCl 3%.
Nyeri perut masih ada sehingga movicox supp masih diberikan. Disamping itu pasien
mengalami hipoalbumin (kadar albumin 2,7) sehingga diberi transfusi albumin 100mL.
26/5/2018 GD pasien tinggi (GDS 279mg/dL, GDP 279mg/dL, GD2PP 335mg/dL), diberi injeksi
Actrapid s.c 6 UI.
Pemberian furosemide diubah rutenya menjadi i.v karena kondisi oedema tidak
berkurang. Disamping itu pemberian transamin dihentikan.
27/5/2018 Terapi dilanjutkan
28/5/2018 Terapi dilanjutkan
Pasien kembali mengalami hipotensi (TD mencapai 80/50 mmHg) sehingga diberi
infus RL 1 kalf, kemudian ditambahkan infus dopamine dalam PZ 8 tpm karena TDnya
29/5/2018 masih rendah. Disamping itu, dilakukan penghentian pemberian furosemide inj.
Mengingat TD pasien rendah. Dari hasil uji, pasien juga mengalami hipoalbumin
(kadar albumin 2,5) sehingga diberikan transfuse albumin 20% 100mL.
Pasien kekurangan nutrisi sehingga diberi infus RL:Aminoleban=1:1 (asam amino)
GD pasien tinggi (GDP 302mg/dL dan GD2PP 388mg/dL), dikonsultasikan ke bagian
30/5/2018
interna  diberi terapi Humulin N s.c 10 UI pada malam dan dilanjutkan Humulin R
s.c 10 UI 3x sehari
31/5/2018 Pasien diberikan terapi tambahan Zemyc (Fluconazol), terapi lain tetap
1/6/2018 Terapi dilanjutkan
Pasien mengalami hipoglikemia (GDS 48mg/dL, GDP 50mg/dL, GD2PP 55mg/dL)
sehingga pemberian insulin dihentikan. Keadaan hipoglikemi diatasi dengan pemberian
2/6/2018
inj D 40 secara bolus (pasien diberikan 2 kali injeksi @ 1 ampul) kemudian dilanjutkan
dengan pemberian infus D5 14 tpm.
3/6/2018 Pasien kondisinya hypoalbuminemia sehingga diberi infus albumin 20% 100 mL.
4/6/2018 Terapi dilanjutkan
Pasien di konsultasikan untuk alih rawat di interna. Inj. Ceftri dan lasix dihentikan.

5/6/2018 Kemudian inj. Ranitidin juga dihentikan pada sore harinya. Pasien disiapkan untuk alih
rawat setelah mendapat acc dari bagian interna.
Pasien masuk ke bagian interna ruangan B2. Diberikan infus RL:Martos 10% = 1:1.
Pasien kembali mengalami hipotensi (TD mencapai 80/50 mmHg) sehingga diberi
6/6/2018
infus RL 1 kalf, kemudian ditambah infus dopamine dalam PZ 8 tpm karena TDnya
masih rendah.
Pasien diberi terapi furosemid p.o 2x1 dan spironolakton 1x1. Selain itu juga diberikan
7/6/2018
curcuma dan methioson. Pada sorenya infus RL dihentikan karena terjadi phlebitis.
8/6/2018 Terapi dilanjutkan
Terapi dilanjutkan dan injeksi Ranitidine kembali diberikan karena pasien mengeluh
9/6/2018
mual. Disamping itu juga diberikan antasida.
10/6/2018 Pasien diberikan Infus comafusin. Terapi lain dilanjutkan.
Pemberian furosemid p.o diganti menjadi i.v (1-0-0) karena kondisi oedema pasien
11/6/2018 tidak kunjung membaik. Terapi lain diteruskan. Diketahui bahwa pasien mengalami
kondisi hipoalbuminemia (kadar albumin 2,0) akan tetapi belum diberikan terapi.
Dilakukan peningkatan dosis furosemid menjadi 1-1-0. Disamping itu, pasien
mengeluh sulit istirahat karena batuk dan sesak sehingga diberi tambahan terapi DMP
12/6/2018
dan GG untuk mengatasi kondisi batuk. Kondisi hipoalbuminemia pasien diatasi
dengan pemberian infus albumin 20% 100 mL. Terapi lain diteruskan.
Terapi dilanjutkan.Pasien kembali mengalami hipotensi (TD mencapai 90/50 mmHg)
dan terus menurun sampai 80/50mmHg sehingga diberi infus M10:NS 1:1 + dopamine
400 μg 6 tpm. Infus dicabang dengan fimahes 30 tpm. Akan tetapi TD pasien tetap
menurun menjadi 80/40mmHg, kemudian pada pukul 11.30 TD pasien menurun
13/6/2018
menjadi 60/palpitasi dengan GCS 1-1-1 dan pada pukul 11.40 menjadi 40/palpitasi
dengan GCS 1-1-1. Kemudian pasien menunjukkan tanda midriasis dan pasien
meninggal pada pukul 13.00 dengan sepengetahuan dokter. Diagnosa penyebab
kematian pasien adalah syok sepsis dengan penyakit penyerta sirosis hepatik.
PROFIL PENGOBATAN Inisial Pasien: Tn B.S
Obat Rute Dosis Frek Tanggal
24/5 25/5 26/5 27/5 28/5 29/5 30/5 31/5 1/6 2/6 3/6 4/6 5/6 6/6 7/6 8/6 9/6 10/6 11/6 12/6 13/6
Infus RL i.v 20 tpm √ √ √ √ √//
Infus RL+PZ i.v 1:1 √ √
Infus NaCl 3% i.v 7 tpm √ √
Infus RL:Martos 10% i.v √ √
Infus D5 i.v 14 tpm √ √
Infus Comafusin i.v √ √ √
Infus RL:Aminoleban i.v 1:1 √
Infus Dopamin/PZ i.v 8 tpm √ √ √6
Infus Albumin i.v 100 ml √ √ √ √
Infus Fimahes i.v 30 tpm √
Infus M10:NS i.v √
Ventolin Nebulizer Inhalasi 1 amp 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
DMP p.o 15 mg 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ k.p k.p k.p
Codein p.o 1 tab 3 √ √
GG p.o 1tab 3 √ √
Paracetamol p.o 500 mg 3 √
Ceftriaxon i.v 1g 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √//
Transamin i.v 1 anp 2 √ √ √//
Furosemid p.o 1 tab 1 √ √ √2 √ √ √ √
Lasix (Furosemid) i.v ½ amp 1 √ √ √ √// √// √1 √2 √1
Spironolakton p.o 100 mg 1-0-0 √ √ √ √ √ √ √
Humulin R s.c 10 UI 3 √ √ √ //
Humulin N s.c 10 UI √ √ //
Actrapid s.c 6 UI 3 √ √
Inj. D40% i.v k.p √ √
Radin (Ranitidine) i.v 1 amp 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √// √ √ √
Antasida p.o C I ac 3 √ - - - - √ √ √
Movi-Cox Supp Rectal k.p √ √
Buscopan i.v k.p √
Methioson p.o 1 tab 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Curcuma p.o 1 tab 3 √ √ √ √ √ √ √
Zemyc (Flukonazol) p.o 1 caps 2 √ ? ?
DATA KLINIK & LABORATORIUM SERTA DATA LAIN YANG MENDUKUNG Inisial Pasien: Tn B. S

DATA NILAI TANGGAL


KLINIK NORMAL 24/5 25/5 26/5 27/5 28/5 29/5 30/5 31/5 1/6 2/6 3/6 4/6 5/6 6/6 7/6 8/6 9/6 10/6 11/6 12/6 13/6
120/70 110/70 110/70 120/70 110/70 110/70 90/60 110/70 130/80 90/70 110/70 100/80 120/90 120/90 120/90 100/80 120/90 100/80 120/90 100/80 120/90
TD 120/80 80/50 80/50 80/50 90/50
Nadi 80-100 96 94 88 96 92 96 100 98 102 96 92 88 80 80 92 80 80 76 76 76
RR 20 26 23 20 25 24 24 24 24 24 25 28 27 26 26 24 22 24 24 22 24
T 36,5 37 36 36,5 36,8 37,2 36,2 36 36,2 36 36 36,5 36 36,5 36,2 36,6 36,6 36,2 36 36 36
Oedema - + + + + + + +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+
Sesak - + + + + + + + + +↓ +↓ + kdg kdg + + +
Batuk - +drh +drh +drh +↓drh +↓ + + + + + + + +↓ +↓ + + + + + +drh +drh
k.u cm lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah
NILAI TANGGAL
DATA LAB KOMENTAR DAN ALASAN
NORMAL 24/5 26/5 27/5 29/5 30/5 2/6 4/6 11/6 13/6
Leukosit 3,5-10x103/μL 12,9 11,4 13,9 8,9
Hb 11,0-16,5g/dL 11,5 12,3 11,8 11,8 11,5 11,5
LED 60 60 45
Trombosit 150-300x103/μL 410 443 345 118
BUN 10-24 12,5 6,4 40,4
Kreatinin 1,7-1,5 0,79 0,57 0,6
SGOT 11-41 4,3 63 199
SGPT 10-41 38 44 165
GDS <200mg/dL 105 279 48
GDP 60-110mg/dL 279 302 50 192 184
GD2PP <130mg/dL 335 388 55 207 198
Albumin 3,5-5,5g/dL 2,7 2,5 2,3 2,6 2,0 3,0
Kolesterol <200mg/dL 120
HDL >50mg/dL 20,9
TG <150mg/dL 75
LDL <150mg/dL 76
pH 7,35-7,45 7,554
pCO2 35-45mmHg 34,1
pO2 80-100mmHg 66
HCO3 21-28mmol/L 30,3
Na 136-145mmol/L 130 115 135 140 141
K 3,5-5mmol/L 4,1 4,1 3,9 3,4 3,1
Cl 98-106mmol/L 91 87 97 96 95
Bilirubin total 0,2-1 0,6 0,5
Bilirubin direk <0,3 0,3 0,3
Bilirubin indirek <0,75 0,3 0,2
Alkali fosfatase 64-306 IU 161 128
Globulin 2,2-3,5mg/dL 3,1
Data lain yang relevan:
Tes sputum
1. Tgl 26/5  BTA (-) gr I (-)
2. Tgl 27/5  BTA (-) gr III (+) post coccus
3. Tgl 29/5  BTA (-) gr III (+) post coccus
USG Abdomen
Tgl 28/5  CH + Ascites, Efusi Pleura kanan sebagian mengalami organisasi
Foto Thorax
Tgl 9/6  Efusi pleura kanan
Tgl 12/5  Susp TB + Efusi pleura kanan
VCT test
Tgl 3/6  Immunochromatograph (SD Bioline) non reaktif

Anda mungkin juga menyukai