Disritmia 2
Disritmia 2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Disritmia adalah suatu kelainan ireguler dari denyut jantung yang disebabkan
oleh pembentukan impuls yang abnormal dan kelainan konduksi impuls atau
keduanya. Fibrilasi ventrikuler adalah sebagian depolarisasi ventrikel yang tidak
efektif, cepat, tak teratur. Ini terjadi karena iskemik, infark miokard, manipulasi
kateter dan karena sengatan listrik.
Disritmia ventrikel merupakan permulaan dari fibrilasi ventrikel. Fibrilasi
ventrikel ditandai dengan perpanjangan interval Q – T dan HR 150 – 2000 X / menit
atau bahkan lebih. Fibrilasi ventrikel merupakan penyebab kematian tiba-tiba bila
resusitasi tidak dilakukan segera. Stimulasi irama jantung bermula dari nodus SA di
dinding atrium kanan dekat muara vena kava superior. Menyebar seluruh dinding
atrium dan sampai ke nodus AV terletak di dasar atrium kanan diatas katup
trikuspidalis. Stimulasi diteruskan melalui berkas his dan membagi 2 jarak menuju
miokard ventrikel melalui serat purkinje.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Disritmia ?
2. Apa sajakah etiologi dari Disritmia?
3. Bagaimana patofisiologi dari Disritmia?
4. Bagaimana Pathway ( WOC ) dari Disritmia?
5. Bagaimana pemeriksaan diagnostik untuk pasien yang mengalami Disritmia ?
6. Bagaimana penatalaksanaan terapi untuk pasien Disritmia?
7. Pengkajian apa saja yang di berikan untuk pasien Disritmia?
8. Bagaimana diagnosa keperawatan Disritmia?
9. Apa saja perencanaan keperawatan untuk pasien Disritmia ?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui apakah sajakah asuhan keperawatan dengan pasien
Disritmia secara benar dan apa saja yang harus di lakukan perawat untuk
mendiagnosa pasien dan melakukan tindakan keperawatan yang sudah sesuai dengan
pedoman pengobatan, terapi Disritmia tersebut.
D. MANFAAT
1 Sebagai evaluasi para dokter dalam memberikan resimen pengobatan
Terapi kepada pasien Disritmia
2 Memberikan informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya
3 Menambah wawasan seputar asuhan keperawatan Disritmia
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
1. Sinus Takikardi
Meningkatnya aktifitas nodus sinus, gambaran yang penting pada ECG
adalah : laju gelombang lebih dari 100 X per menit, irama teratur dan ada
gelombang P tegak disandapan I,II dan aVF.
2. Sinus bradikardi
Penurunan laju depolarisasi atrium. Gambaran yang terpenting pada
ECG adalah laju kurang dari 60 permenit, irama teratur, gelombang P tegak
disandapan I,II dan aVF.
3. Komplek atrium premature
Impuls listrik yang berasal di atrium tetapi di luar nodus sinus
menyebabkan kompleks atrium prematur, timbulnya sebelum denyut sinus
berikutnya. Gambaran ECG menunjukan irama tidak teratur, terlihat
gelombang P yang berbeda bentuknya dengan gelombang P berikutnya.
4. Takikardi Atrium
Suatu episode takikardi atrium biasanya diawali oleh suatu kompleks
atrium prematur sehingga terjadi reentri pada tingkat nodus AV.
5. Fluter atrium
Kelainan ini karena reentri pada tingkat atrium. Depolarisasi atrium
cepat dan teratur, dan gambarannya terlihat terbalik disandapan II,III dan atau
aVF seperti gambaran gigi gergaji
6. Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium bisa timbul dari fokus ektopik ganda dan atau daerah
reentri multipel. Aktifitas atrium sangat cepat.sindrom sinus sakit.
7. Komplek jungsional premature.
8. Irama jungsional.
9. Takikardi ventrikuler
D. PATOFISIOLOGI
Dalam keadaan normal, pacu untuk denyut jantung dimulai di denyut nodus
SA dengan irama sinur 70-80 kali per menit, kemudian di nodus AV dengan 50 kali
permenit, yang kemudian di hantarkan pada berkas HIS lalu ke serabut purkinje.
Sentrum yang tercepat membentuk pacu memberikan pimpinan dan sentrum yang
memimpin ini disebut pacemaker. Dalam keadaan tertentu, sentrum yang lebih rendah
dapat juga bekerja sebagai pacemaker, yaitu : Bila sentrum SA membentuk pacu lebih
kecil, atau bila sentrum AV membentuk pacu lebih besar. Bila pacu di SA tidak
sampai ke sentrum AV, dan tidak diteruskan k BIndel HIS akibat adanya kerusakan
pada sistem hantaran atau penekanan oleh obat. Aritmia terjadi karena ganguan
pembentukan impuls (otomatisitas abnormal atau gangguan konduksi). Gangguan
dalam pembentukan pacu antara lain:
1. Gangguan dari irama sinus, seperti takikardi sinus, bradikardi sinus
dan aritmia sinus.
2. Debar ektopik dan irama ektopik: Takikardi sinus fisiologis, yaitu
pekerjaan fisik, emosi, waktu makanan sedang dicerna. Takikardi pada
waktu istirahat yang merupakan gejala penyakit, seperti demam,
hipertiroidisme, anemia, lemah miokard, miokarditis, dan neurosis
jantung.
E. MANIFESTASI KLINIS
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
H. PENATALAKSANAAN TERAPI
1. Terapi medis
Obat-obat anti aritmia dibagi 4 kelas yaitu :
a. Anti aritmia Kelas 1: sodium channel blocker
- Kelas 1 A
Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk mencegah
berulangnya atrial fibrilasi atau flutter.
Procainamide untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang menyertai
anestesi.
Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang
- Kelas 1 B
Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel takikardia.
Mexiletine untuk aritmia entrikel dan VT
- Kelas 1 C
Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi
b. Anti aritmia Kelas 2 (Beta adrenergik blokade)
Atenolol, Metoprolol, Propanolol : indikasi aritmi jantung, angina pektoris dan
hipertensi
c. Anti aritmia kelas 3 (Prolong repolarisation)
Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang
d. Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker)
Verapamil, indikasi supraventrikular aritmia
2. Terapi mekanis
a. Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk menghentikan
disritmia yang memiliki kompleks GRS, biasanya merupakan prosedur elektif.
b. Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan gawat darurat.
c. Defibrilator kardioverter implantabel : suatu alat untuk mendeteksi dan
mengakhiri episode takikardi ventrikel yang mengancam jiwa atau pada pasien yang
resiko mengalami fibrilasi ventrikel.
d. Terapi pacemaker : alat listrik yang mampu menghasilkan stimulus listrik
berulang ke otot jantung untuk mengontrol frekuensi jantung.
I. PENGKAJIAN
Pengkajian primer :
1. Airway
¨ Apakah ada peningkatan sekret ?
¨ Adakah suara nafas : krekels ?
2. Breathing
¨ Adakah distress pernafasan ?
¨ Adakah hipoksemia berat ?
¨ Adakah retraksi otot interkosta, dispnea, sesak nafas ?
¨ Apakah ada bunyi whezing ?
3. Circulation
¨ Bagaimanakan perubahan tingkat kesadaran ?
¨ Apakah ada takikardi ?
¨ Apakah ada takipnoe ?
¨ Apakah haluaran urin menurun ?
¨ Apakah terjadi penurunan TD ?
¨ Bagaimana kapiler refill ?
¨ Apakah ada sianosis ?
Pengkajian sekunder
1. Riwayat penyakit
- Faktor resiko keluarga contoh penyakit jantung, stroke, hipertensi
- Riwayat IM sebelumnya (disritmia), kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung,
hipertensi
- Penggunaan obat digitalis, kuinidin dan obat anti aritmia lainnya kemungkinan
untuk terjadinya intoksikasi
- Kondisi psikososial
2. Pengkajian fisik
a. Aktivitas : kelelahan umum
b. Sirkulasi : perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak
teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tidak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun;
kulit warna dan kelembaban berubah misal pucat, sianosis, berkeringat; edema;
haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat.
c. Integritas ego : perasaan gugup, perasaan terancam, cemas, takut,
menolak,marah, gelisah, menangis.
d. Makanan/cairan : hilang nafsu makan, anoreksia, tidak toleran terhadap
makanan, mual muntah, perubahan berat badan, perubahan kelembaban kulit
e. Neurosensori : pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi,
perubahan pupil.
f. Nyeri/ketidaknyamanan : nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak
dengan obat anti angina, gelisah
g. Pernafasan : penyakit paru kronis, nafas pendek, batuk, perubahan
kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi)
mungkin ada menunjukan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri
(edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
h. Keamanan : demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema
(trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
K. PERENCANAAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Semoga makalah yang kami buat dapat dipakai sebagai acuan untuk belajar bagi
mahasiswa – mahasiswi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA