Anda di halaman 1dari 17

PENJAMINAN MUTU

Makalah

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Manajemen Keperawatan


dengan dosen koordinator: Setiawati, S.Pd., S.Kp., M.Kep.

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. Riri Rahayu (213115013) 6. Fitri Solihat (213115042)


2. Afgal Fathurohman (213115016) 7. Riki Panji A (213115045)
3. Kania Caesarraswati(213115025) 8. Witriani Ajeng A (213115057)
4. Reny Sukarni (213115030) 9. Grisna Nur M (213115060)
5. Dea Regita C (213115035)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia


serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan hasil makalah
tentang “Penjaminan Mutu”.

Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih


kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penyusunan
makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari kekurangan baik


secara tekhnik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Penulis berharap semoga Allah
SWT memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang telah
memberikan bantuan dan semoga apa yang telah kami sampaikan dalam
makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi kami yang masih
dalam tahap belajar dan umumnya bagi semua pembaca.

Cimahi, September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
D. Manfaat.....................................................................................................................3
E. Metode Penulisan...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................4
A. Definisi Penjaminan Mutu........................................................................................4
B. Manfaat Pelaksanaan Program Menjamin Mutu...................................................5
C. Prinsip-prinsip jaminan mutu...................................................................................5
D. Syarat Program Menjaga Mutu...............................................................................6
E. Kegiatan Menjaga Mutu...........................................................................................6
F. Karakteristik Kegiatan Program Menjaga Mutu....................................................7
G. Sasaran progarm menjaga mutu.............................................................................7
H. Standar program penjaga mutu..............................................................................8
I. Bentuk progran jaminan mutu (Quality Assurance)..............................................8
J. Pelaksanaan Program Menjaga Mutu..................................................................10
K. Audit Pelayanan Keperawatan..............................................................................11
L. Sikap auditor/Pengendali/supervisor....................................................................11
M. Kegunaan Supervisi................................................................................................11
N. Prinsip dalam pengendalian..................................................................................11
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat akan berdampak
terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap
kesehatan dan pelayanan kesehatan. Hal tersebut akan
mempengaruhi akan tuntutan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan. Pelayanan keperawatan
sebagai bagian dari mutu pelayanan kesehatan pun harus
senantiasa meningkatkan kualitas agar terhindar dari suatu
permasalahan yang dapat merugikan masyarakat maupun
merugikan institusi pelayanan kesehatan sendiri.
Sistem penjaminan mutu pelayanan keperawatan merupakan
bagian dari upaya peningkatan kualitas suatu pelayanan yang
banyak memberikan manfaat. Penjaminan mutu akan memberikan
tolak ukur bagi suatu pelayanan apakah suatu pelayanan sudah
sesuai dengan standar pelayanan berkualitas. Melaui penjaminan
mutu maka proses menuju perbaikan terus diutamakan. Sistem
penjaminan mutu yang baik akan berdampak terhadap peningkatan
daya saing antar institusi pelayanan kesehatan. Oleh karena itu
perawat harus benar-benar berkontribusi dalam upaya penjaminan
mutu pelayanan.
Ukuran keberhasilan upaya penerapan penjaminan mutu dalam
suatu pelayanan sangat bergantung terhadap evaluasi yang
dilakukan. Audit klinis merupakan suatu cara untuk mengukur
kepatuhan pelaksana pelayanan kesehatan dalam mencapai
indikator mutu yang dicapai. Melalui Audit dalan pelayanan
keperawatan maka akan menilai kelayakan dan keefektifan

1
pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien.
Dimana tujuan akhir yang harus dicapai adalah upaya peningkatan
akuntabilitas perawat terhadap kualitas pelayanan kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Penjaminan Mutu?
2. Apa Manfaat Pelaksanaan Program Menjamin Mutu?
3. Apa Prinsip-prinsip jaminan mutu?
4. Apa Syarat Program Menjaga Mutu?
5. Apa Saja Kegiatan Menjaga Mutu?
6. Apa Karakteristik Kegiatan Program Menjaga Mutu?
7. Siapa Sasaran program menjaga mutu?
8. Apa Standar program penjaga mutu?
9. Bagaimana Bentuk progran jaminan mutu (Quality Assurance)?
10. Bagaimana Pelaksanaan Program Menjaga Mutu?
11. Apa Pengertian Audit Pelayanan Keperawatan?
12. Bagaimana Sikap auditor/Pengendali/supervisor?
13. Apa Kegunaan Supervisi?
14. Apa Prinsip dalam pengendalian?

C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini, mahasiswa mampu memahami
tentang:
1. Definisi dari Penjaminan Mutu
2. Manfaat Pelaksanaan Program Menjamin Mutu
3. Prinsip-prinsip jaminan mutu
4. Syarat Program Menjaga Mutu
5. Kegiatan Menjaga Mutu
6. Karakteristik Kegiatan Program Menjaga Mutu
7. Sasaran program menjaga mutu
8. Standar program penjaga mutu
9. Bentuk progran jaminan mutu (Quality Assurance)

2
3

10. Pelaksanaan Program Menjaga Mutu


11. Pengertian Audit Pelayanan Keperawatan
12. Sikap auditor/Pengendali/supervisor
13. Kegunaan Supervisi
14. Prinsip dalam pengendalian

D. Manfaat
1. Sebagai informasi dalam memahami Proses Penjaminan Mutu
khususnya pada Manajemen Keperawatan.
2. Sebagai tambahan pengetahuan mengenai Penjaminan Mutu.

E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah
studi literatur yang diambil dari berbagai referensi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Penjaminan Mutu


Menurut Maltos dan Keller program penjaminan mutu adalah
suatu upaya yang berkesinambungan, sistematis dan objektif dalam
memantau dan menilai pelayanan yang diselenggarakan
dibandingkan dengan standard yang telah ditetapkan, serta
menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki mutu
pelayanan.

Menurut Joint Commision On Acreditation of Hospitals program


menjamin mutu adalah suautu program berlanjut yang disusun
secara objektif dan sistematis dalam memantau dan menilai mutu
dan kewajaran pelayanan, menggunakan berbagai peluang yang
tersedia untuk meningkatkan pelayanan yang diselenggarakan serta
menyelesaikan berbagai masalah yang ditemukan.

Fenomena saat ini yang lebih berkembang adalah Quality


assurance. Sebenarnya hampir sama dengan program kendali mutu,
program penjaminan mutu, maupun quality continous improvement.
QI merupakan bagian dari management kualitas. Manajemen
kualiatas adalah suatu serangkaian aktivitas yang dikelola dalam
suatu untuk meningkatkan suatu kualitas sesuai standar (Hoyle, D.
2007). Program QI melibatkan kegiatan sistematis yang diatur dan
dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk memantau, menilai, dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Penjaminan mutu ini merupakan bagian dari kelayakan yang akan


dinilai oleh masyarakat apakah suatu pelayanan benar-benar aman
untuk masyarakat atau tidak. Penjaminan mutu sebagai langkah

4
5

dalam meningkatkan akuntabilitas perawat dalam perannya


meningkatkan pelayanan kesehatan. Selain itu melalui penjaminan
mutu akan membantu pelayanan kesehatan senantiasa
meningkatkan kepuasan penggunan jasa pelayanan kesehatan.

B. Manfaat Pelaksanaan Program Menjamin Mutu


1. Dapat lebih meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan
2. Dapat lebih meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan
4. Melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan
munculnya gugatan hukum.

C. Prinsip-prinsip jaminan mutu


1. Setiap orang didalam organisasi harus dilibatkan dalam
penentuan, pengertian dan peningkatan proses yang
berkelanjutan dengan masing-masing mengontrol dan
bertanggung jawab dalam setiap mutu yang dihasilkan oleh
masing-masing orang.
2. Setiap orang harus sepakat untuk memuaskan masing-masing
pelanggan baik pelanggan eksternal maupun pelanggan
internal.
3. Peningkatan mutu dilaksanakan dengan menggunakan metode
ilmiah yaitu dengan menggunakan data untuk pengambilan
keputusan, penggunaan alat-alat statistik dan keterlibatan
setiap orangf yang terkait.
4. Adanya pengertian dan penerimaan terhadap suatu perbedaan
yang alami.
5. Pembentukan teamwork
6. Adanya komitmen tentang pengembangan karyawan
(development employees) melalui keterlibatan di dalam
pengambilan keputusan.
7. Partisipasi setiap orang dalam merupakan dorongan yang
positif danharus dilaksanakan.
8. Program pendidikan dan pelatihan dianggap sebgai suatu
investment atau modal dalam rangka pengembanmgan
kemampuan dan pengetahuan pegawai untuk mencapai
potensi yang mereka harapkan.

D. Syarat Program Menjaga Mutu


1. Bersifat khas/strategic point approach: jelas sasaran, tujuan,
tatacara, pelaksanaan diarahkan pada yg pokok-pokok
2. Mampu melaporkan setiap penyimpangan: punya mekanisme
umpan balik/feed back yg baik
3. Fleksibel & berorientasi ke masa depan: tidak kaku, tanggap
pada perubahan
4. Mencerminkan dan sesuai dengan kondisi
organisasi/organizational suitable
5. Mudah dilaksanakan
6. Mudah dimengerti

E. Kegiatan Menjaga Mutu


1. Kegiatan Persiapan (JC-AHO.1990)
a. Menumbuhkan dan meningkatkan komitmen pimpinan dan
penyelenggaran pelayanan kesehtan untuk program
b. Membentuk tim yang bertanggung jawab
c. Mengadakan pelatihan program menjaga mutu
d. Menetapkan batas, wewenang, tanggung jawab, mekanisme
kerja tim
e. Menetapkan jenis dan ruang lingkup pelayanan yang
diprioritaskan
f. Menyosialisasikan standar dan indikator yang digunakan
2. Kegiatan Pelaksanaan (Palmer, 1979, Vouri 1980 dlm Azwar,
1996)
a. Menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan
b. Menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan
c. Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan
kesehatan
d. Melaksanakan cara penyelesaian masalah
e. Menilai hasil yang dicapai
f. Menyusun saran tindak lanjut

6
7

F. Karakteristik Kegiatan Program Menjaga Mutu


1. Berkesinambungan/continous Quality Improvement program
2. Sistematis
3. Terpadu:pelaksanaanya secara terpadu dengan pengelolaam
pelayanana lain secara keseluruhan/total Quality Management

G. Sasaran progarm menjaga mutu

Lingkungan: Kebijakan, organisasi, manajemen

Proses: Keluaran:
Masukan:
Tindakan Aspek perawatan,
Tenaga: medis,
Keperawatan Medis: indikasi
Perawat,
Tindakan medis mutu:
NHon medis
Tindakan BOR, GDR, INOK
Dana:
non medis: Aspek Non medis:
Sarana:medis
informasi, rujukan Pengetahuan
Perawatan,
pasien,
Non medis
Kepuasan pasien,
Bahan habis
Kemantapan pasien
pakai

H. Standar program penjaga mutu


1. Standar persyaratan minimal/minimum requirement standard:
keadaan minimal yang harus dipenuhi untuk
menyelenggarakan pelayanan keperawatan atau kesehatan

a. Standar masukan: man/standar of personel, standar of


facilities, money
b. Standar lingkungan/standar of organization and
management: syarat minimal lingkungan yang diperlukan
untuk selenggarakan pelayanan

c. Standar proses/standard of conduct: proses minimal untuk


selenggarakan pelayanan

2. Standar Penampilan minimal

a. Menunjuk penampilan pelayanan keperawatan yang masih


dapat diterima

b. Standard of outputt/standard of performance

I. Bentuk progran jaminan mutu (Quality Assurance)


1. Program jaminan mutu perspektif
Dilaksanankan sebelum pelayanan kesehatan diselenggarakan.
Unsur masuka dan lingkungan disesuaikan dengan standard
yang telah ditetapkan. Langkah-langkahnya :
a. Standarisasi
Standarisasi adalah suatu pernyataan tentang mutu yang
diharapkan yaitu menyangkut masukan proses dari sistem
pelayanan kesehatan. Ijin penyelenggaraan diberikan
kepada institusi pelayanan kesehatan yang memenuhi
standard yang telah ditetapkan (sarana dan tenaga).

b. Perijinan (lisensi)
Untuk mencegah pelayanan kesehatan yang tidak bermutu
standarisasi perlu diikuti dengan perijinan yang lazimnya
ditinjau secara berkala.
Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh
pemerintah atau wewenang berupa surat ijin praktik yang
diberikan kepada tenaga profesi yang telah teregistrasi untuk
pelayanan mandiri.
c. Sertifikasi

8
9

Tindak lanjut dari perijinan, yakni meberikan sertifikat


(pengakuan) kepada institusi kesehatan dan atau tenaga
pelaksana yang benar-benar mematuhi persyaratan.
d. Akreditasi
Bentuk lain dari sertifkat yang nilainya dipandang lebih
tinggi, dilakukan secara bertingkat sesuai dengan
kemampuan institusi pendidikan.
2. Program jaminan mutu retropektif
Perhatian utama lebih ditujukan pada unsur keluaran (menilai
penampilan pelayanan kesehatan dibandingkan standard)
a. Review rekam medis
Review merupakan penilaiain terhadap pelayanan yang
diberikan, penggunaan sumber daya, laporan catatan-
catatan kejadian/kecelakaan.
b. Review jaringan (Tissue review)
Untuk pelayanan bedah dinilai dari jaringan patologi apakah
sesuai dengan diagnosis penyakit yang ditegakkan.
c. Survei klien (client survey)
Dinilai dari pandangan pekaki jasa pelayanan kesehatan:
survei kepuasan pasien.

J. Pelaksanaan Program Menjaga Mutu


1. Menetapkan masalah mutu
a. Lingkup Pelayanan
b. Daftar Masalah
c. Konfirmasi daftar Masalah
d. Prioritas Masalah
e. Rumusan Masalah
2. Menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan keperawatan
a. Sumber Masalah
b. Daftar Penyebab Masalah
c. Konfirmasi Daftar Penyebab Masalah
d. Prioritas Penyebab Masalah
e. Penyajian Prioritas Penyebab Masalah
3. Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu
a. Daftar cara penyelesaian masalah
b. Prioritas cara penyelesaian masalah prioritas
4. Malaksanakan cara penyelesaian masalah mutu
a. Perencanaan/Plan
b. Pelaksanaan/Do
c. Pemeriksaan/Check
d. Perbaikan/Action
5. Menilai hasil dan Menyusun saran
tindak lanjut
a. Penilaian
b. Saran tindak lanjut masalah, cara:
1) Pengumpulan data: cara sederhana dgn
a. Cek list
2) pengolahan dan penyajian data:
a. Pengolahan data secara diskriptif,
b. Persentase

K. Audit Pelayanan Keperawatan


Audit atau supervisi adalah proses yang sistematis, mandiri dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan menilainya
secara obyektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit
dipenuhi.
Auditee: organisasi yang diaudit
Auditor: orang yang memiliki kompetensi untuk melakukan audit
Auditor : manajer keperawatan.

L. Sikap auditor/Pengendali/supervisor
Supervisi diikuti dengan pengarahan, mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan aktivitas kegiatan maka perlu diikuti sikap
diplomatis, disiplin diri, jujur, sabar, penuh perhatian, gemar
bertanya, pandai menjelaskan, berpikir terbuka, analitis, tidak
mudah dipengaruhi, cermat, teliti, mendengarkan, profesional, siap,
sikap, komunikasi.

M. Kegunaan Supervisi
1. Memeriksa, mengevaluasi dan memperbaiki serta
mengembangkan pelayanan
2. Supervisi sebagai pembimbingan
3. Supervisi sebagai control

N. Prinsip dalam pengendalian


1. Terorganisasi dan terencana
2. Mempunyai standar

10
11

3. Diketahui 2 belah pihak baik yang dilakukan evaluasi maupun


yang mengevaluasi
4. Hasil disampaikan untuk perbaikan
5. Bersifat terus-menerus

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Maltos dan Keller program penjaminan mutu adalah
suatu upaya yang berkesinambungan, sistematis dan objektif dalam
memantau dan menilai pelayanan yang diselenggarakan
dibandingkan dengan standard yang telah ditetapkan, serta
menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki mutu
pelayanan.

Penjaminan mutu ini merupakan bagian dari kelayakan yang akan


dinilai oleh masyarakat apakah suatu pelayanan benar-benar aman
untuk masyarakat atau tidak. Penjaminan mutu sebagai langkah
dalam meningkatkan akuntabilitas perawat dalam perannya
meningkatkan pelayanan kesehatan. Selain itu melalui penjaminan
mutu akan membantu pelayanan kesehatan senantiasa
meningkatkan kepuasan penggunan jasa pelayanan kesehatan.

Manfaat Pelaksanaan Program Menjamin Mutu meliputi: Dapat


lebih meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan, dapat lebih
meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan , meningkatkan
penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, melindungi
pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan munculnya
gugatan hukum.
Prinsip-prinsip jaminan mutu adalah setiap orang didalam
organisasi harus dilibatkan dalam penentuan, pengertian dan
peningkatan proses yang berkelanjutan, setiap orang harus sepakat
untuk memuaskan masing-masing pelanggan baik pelanggan
eksternal maupun pelanggan internal.

Peningkatan mutu dilaksanakan dengan menggunakan metode


ilmiah meliputi: adanya pengertian dan penerimaan terhadap suatu
perbedaan yang alami, pembentukan teamwork, adanya komitmen
tentang pengembangan karyawan (development employees) melalui
keterlibatan di dalam pengambilan keputusan, partisipasi setiap
orang dalam merupakan dorongan yang positif danharus
dilaksanakan, program pendidikan dan pelatihan dianggap sebgai
suatu investment atau modal dalam rangka pengembanmgan
kemampuan dan pengetahuan pegawai untuk mencapai potensi
yang mereka harapkan.

Syarat Program Menjaga Mutu yaiut bersifat khas/strategic point


approach, mampu melaporkan setiap penyimpangan, fleksibel &
berorientasi ke masa depan, mencerminkan dan sesuai dengan
kondisi organisasi/organizational suitable, mudah dilaksanakan,
mudah dimengerti. Kegiatan Menjaga Mutu meliputi: Kegiatan
Persiapan (JC-AHO.1990), kegiatan Pelaksanaan (Palmer, 1979,
Vouri 1980 dlm Azwar, 1996)

Karakteristik Kegiatan Program Menjaga Mutu meliputi:


perkesinambungan/continous Quality Improvement program,
sistematis, terpadu: pelaksanaanya secara terpadu dengan
pengelolaam pelayanana lain secara keseluruhan/total Quality
Management

Sasaran progarm menjaga mutu: Lingkungan: Kebijakan,


organisasi, manajemen, Keluaran: Aspek perawatan, Medis: indikasi

12
13

mutu: BOR, GDR, INOK, Aspek Non medis:


Pengetahuan pasien, Kepuasan pasien, Kemantapan pasien,
Proses: Tindakan Keperawatan, Tindakan medis, Tindakan non
medis: informasi, rujukan dan Masukan:Tenaga: medis,Perawat,
Non medis Dana: Sarana:medis Perawatan, Non medis, Bahan habis
pakai.

Standar program penjaga mutumeliputi: Standar persyaratan


minimal/minimum requirement standard, Standar Penampilan
minimal. Bentuk progran jaminan mutu (Quality Assurance) meliputi:
Program jaminan mutu retropektif.

Pelaksanaan Program Menjaga Mutu: Menetapkan masalah


mutu, menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan keperawatan,
menetapkan cara penyelesaian masalah mutu, malaksanakan cara
penyelesaian masalah mutu, menilai hasil dan, menyusun saran
tindak lanjut. Audit Pelayanan Keperawatan adalah Audit atau
supervisi adalah proses yang sistematis, mandiri dan terdokumentasi
untuk memperoleh bukti audit dan menilainya secara obyektif untuk
menentukan sejauh mana kriteria audit dipenuhi.

Sikap auditor/Pengendali/supervisor meliputi: Supervisi diikuti


dengan pengarahan, mengkoordinasikan dan mengintegrasikan
aktivitas kegiatan maka perlu diikuti sikap diplomatis, disiplin diri,
jujur, sabar, penuh perhatian, gemar bertanya, pandai menjelaskan,
berpikir terbuka, analitis, tidak mudah dipengaruhi, cermat, teliti,
mendengarkan, profesional, siap, sikap, komunikasi. Kegunaan
Supervisi: Memeriksa, mengevaluasi dan memperbaiki serta
mengembangkan pelayanan, Supervisi sebagai pembimbingan,
Supervisi sebagai control.

Prinsip dalam pengendalian: Terorganisasi dan terencana,


Mempunyai standar, Diketahui 2 belah pihak baik yang dilakukan
evaluasi maupun yang mengevaluasi, Hasil disampaikan untuk
perbaikan, Bersifat terus-menerus.

DAFTAR PUSTAKA

Cahaya. 2016. Sistem Penjaminan Mutu Makalah.


https://www.scribd.com/doc/299840251/Sistem-Penjaminan-Mutu-Makalah. (di
akses 19 september 2018).

Handle. 2017. Konsep Mutu.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/58560/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y. (di akses 19 september 2018).

Hoyle D. 2007. ISO 9000, Quality Systems Handbook. Oxford: Butterworth


Heinemann.

Rasyid, Abu. 2017. Makalah Manjamen Mutu Dalam Pelayanan Keperawatan.


https://www.scribd.com/document/336737648/Makalah-Manajemen-Mutu-Dalam-
Pelayanan-Keperawatan. (di akses 19 september 2018).

Repository. 2016. Menjaga Mutu/Jaminan Mutu.


http://Dinus.ac.id/repository/docs/ajar/menjaga_mutu.ppt. (di akses 22 september
2018).

14

Anda mungkin juga menyukai