Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni’matur Rabi’ul Ula

NIM : 1513010018

Skenario 5

Infeksi virus flu burung (virus avian influenza) subtype H5N1 telah menjadi
ancaman nasional dan global. Virus itu berpotensi menyebabkan pandemi jika
mudah menular antar manusia dan terjadi di seluruh dunia. Industri pariwisata dapat
menjadi pemicu pandemi dan menderita kerugian yang amat besar jika pandemi
terjadi. Virus flu burung telah menyebar keseluruh dunia dari tempat asalnya,
Hongkong dan Cina sejak 2003. Sejak saat itu pula Indonesia termasuk negara
tertular. Sampai sekarang, virus itu tampaknya belum terkendali dan menyebar ke
seluruh Indonesia bersama lalu-lintas unggas dan produk-produknya. Kini,
penyakit itu telah endemik di 31 dari 33 propinsi di Indonesia. Flu burung terbukti
fatal pada manusia. Sejak 2005, jumlah kasus telah mencapai 129 orang. 105 kasus
berakhir kematian. Fatalitasnya sangat tinggi, lebih dari 80%. Isu flu burung
memberikan dampak tersendiri pada industri pariwisata.

1. Sebutkan 3 syarat terjadinya pandemi influenza !


2. Sebutkan 3 jenis imunisasi yang diberikan untuk wisatawan !
3. Jelaskan perbedaan epidemik, pandemik, endemik, dan sporadik serta
sebutkan contohnya!
4. Sebutkan / jelaskan gangguan kesehatan umum akibat wisata menurut
WHO !
5. Bagaimanakah upaya perlindungan kesehatan terhadap wisatawan ?
jelaskan min.4!

Jawaban

1. Syarat terjadinya pandemi influenza :


 Munculnya sebuah subtipe virus influenza baru yang bisa
menginfeksi manusia
 Virus baru tersebut bisa menyebabkan penyakit serius pada manusia
 Virus baru tersebut mudah menular dari manusia ke manusia
(Komnas FBPI, 2009).
2. Jenis imunisasi :
 Routinel Immunization : DPT, POLIO, CAMPAK, INFLUENZA.
 Required Immunization : Yellow Fever, Cholera, Meningococcal
Meningitis.
 Recommended Immunization : Hepatitis A & B, Typhoid Fever,
Japanese Encephalitis, Cholera, Rabies (Pakasi, 2006).

3. Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada


dalam masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu. Suatu infeksi
dikatakan sebagai endemik pada suatu populasi jika infeksi tersebut
berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar.
Apabila infeksi endemik semacam itu tidak segera diatasi, maka proporsi
hewan peka akan menjadi lebih besar dari normal, yang pada gilirannya
akan mempermudah timbulnya wabah (Willyanto, 2006).
Contoh: TBC, chikungunya, flu burung, malaria, tifoid, leptopsirosis
Epidemik ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas /daerah tertentu
dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa. Menurut
UU RI No 4 tahun 1984 pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan
epidemi, yaitu “kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari
pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka”. Contoh : wabah kolera
Pandemik ialah epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan
mencakup populasi yang banyak di berbagai daerah / negara di dunia.
Contoh : Pes, penyakit influenza (1957) dan cholera el for (1962).
Sporadik adalah adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (
umumnya penyakit) yang ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya
berubah-ubah menurut perubahan waktu. Contoh : Poliomielitis
4. Sesuai International Travel and Health 2001 yang diterbitkan oleh
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), gangguan kesehatan utama yang
dapat terjadi karena perjalanan wisata adalah :
 Gangguan kesehatan karena lingkungan
 Gangguan kesehatan karena makanan dan minuman
 Sexually Transmitted Diseases (STD)
 Malaria
 Dengue and DHF
 Tuberculosis
 Vaccinations
 Special Situations

5. Upaya Perlindungan kesehatan terhadap wisatawan :


a. Tempat wisata yang aman sehingga tidak menimbulkan kecelakaan
(masuk di lumpur panas di Lahendong, tenggelam di taman laut
bunaken).
b. Makanan dan minuman yang sehat sehingga tidak menimbulkan
gangguan pencernaan.
c. Wisatawan merasa aman dan tidak di teror dalam istorahatnya /
suasana yang nyaman (tidak bisa tidur, ditakut-takuti, ditonton, dsb).
d. Wisatawan perlu keamanan sosial, tidak dirampok/dicuri barang-
barangnya.
e. Wisatawan dapat melakukan ibadahnya sesuai dengan
kepercayaan/agama masing-masing.
f. Dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar
pelayanan bila mereka jatuh sakit.
g. Bila diperlukan dapat melakukan evakuasi secara cepat ke negara
tempat asalnya (Pakasi, 2006).

Daftar pustaka :

1. Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Komite Nasional


Pengendalian Flu Burung Dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi
Influenza [Komnas FBPI]. 2009. Pedoman Umum Pengendalian Penyakit
Avian Influenza (Flu Burung) Dan Program Penangannya.ISBN.No.978-
979-19534-0-5.
2. Pakasi, Levina S. 2006. Pelayanan Kedokteran Wisata. Cermin Dunia
Kedokteran.

3. Willyanto, I. 2006. Konsep-konsep Dasar Epidemiologi Veteriner.


Pendidikan dan Pelatihan Epidemiologi dan Infolab: Bali
4. World Health Organization (WHO). International travel and health (2001).

Anda mungkin juga menyukai