Anda di halaman 1dari 12

A.

JENIS-JENIS EKSTERNALITAS

Efisiensi alokasi sumberdaya dan distribusi konsumsi dalam ekonomi pasar


dengan kompetisi bebas dan sempurna bisa terganggu, jika aktivitas dan tindakan
invividu pelaku ekonomi baik produsen maupun konsumen mempunyai dampak
(externality) baik terhadap mereka sendiri maupun terhadap pihak
lain. Eksternalitas itu dapat terjadi dari empat interaksi ekonomi berikut ini :

1. Efek atau dampak satu produsen terhadap produsen lain (effects of producers on
other producers).
2. Efek atau dampak samping kegiatan produsen terhadap konsumen (effects of
producers on consumers)
3. Efek atau dampak dari suatu konsumen terhadap konsumen lain (effects of
consumers on consumers)
4. Efek akan dampak dari suatu konsumen terhadap produsen (effects of consumers
on producers)

1. Dampak Suatu Produsen Terhadap Produsen Lain

Eksternalitas produsen terhadap produsen terjadi ketika output dan


input yang digunakan oleh suatu perusahaan mempengaruhi output dan input
yang digunakan oleh perusahaan lain Suatu kegiatan produksi dikatakan
mempunyai dampak eksternal terhadap produsen lain jika kegiatannya itu
mengakibatkan terjadinya perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari
produsen lain. Dampak atau efek yang termasuk dalam kategori ini meliputi
biaya pemurnian atau pembersihan air yang dipakai (eater intake clen-up cost)
oleh produsen hilir (downstream producers) yang menghadapi pencemaran air
(water polution) yang diakibatkan oleh produsen hulu (upstream producers). Hal
ini terjadi ketika produsen hilir membutuhkan air bersih untuk proses
produksinya. Dampak kategori ini bisa dipahami lebih jauh dengan contoh lain
berikut ini.
1. Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah
residu produk sisa yang beracun dan masuk ke aliran sungai, danau atau
semacamnya, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan
produsen lain yakni para penangkap ikan (nelayan). Dalam hal ini,
kegiatan produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap
produksi lain (ikan) atau nelayan, dan inilah yang dimaksud dengan efek
suatu kegiatan produksi terhadap produksi komoditi lain.
2. produksi perusahaan hulu sungai yang mencemari air di hilir sungai
sehingga menghancurkan sumber daya perikanan dan mempengaruhi
industri perikanan, penangkapan ikan menggunakan pukat harimau
sehingga menyebabkan berkurangnya sumber daya perikanan dan
mempengaruhi nelayan yang menggunakan alat tangkap tradisional,
pembakaran hutan oleh perusahaan kelapa sawit sehingga mengganggu
penerbangan dan merugikan perusahaan penerbangan, dll.
3. misalnya pabrik jagung yang dibangun bersebelahan dengan Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas). Suara bising pabrik tersebut serta abu ampas dari
jagung tersebut sangat mengganggu warga binaan di Lapas tersebut. Maka
dalm hal ini produsen satu telah mempengaruhi produsen lainnya
(eksternalitas negatif). Contoh lain seperti penjual soto berdampingan
dengan penjual es campur. Pada prinsipnya konsumen akan membeli soto
juga pasti akan membeli es campur. Kondisi tersebut saling memberikan
pengaruh positif terhadap usaha mereka (eksternalitas positif).

2. Dampak Produsen Terhadap Konsumen

Dalam kasus eksternalitas produsen terhadap konsumen eksternalitas terjadi


ketika fungsi utilitas konsumen tergantung pada output dari produsen. Jenis
eksternalitas terjadi dalam kasus polusi suara oleh pesawat udara, dan efek dari
emisi pabrik Suatu produsen dikatakan mempunyai eksternal efek terhadap
konsumen, jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumah tangga
(konsumen). Dampak atau efek samping yang sangat populer dari kategori kedua
yang populer adalah pencemaran atau polusi. Kategori ini meliputi polusi suara
(noise), berkurangnya fasilitas daya tarik alam (amenity) karena pertambangan,
bahaya radiasi dari stasiun pembangkit (polusi udara) serta polusi air, yang
semuanya mempengaruhi kenyaman konsumen atau masyarakat luas. Dalam hal
ini, suatu agen ekonomi (perusahaan/produsen) yang menghasilkan limbah (waste
products) ke udara atau ke aliran sungai mempengaruhi pihak dan agen lain yang
memanfaatkan sumber daya alam tersebut dalam berbagai bentuk.

Contoh

1. kepuasan konsumen terhadap pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan


berkurang dengan adanya polusi udara.
2. misalnya pabrik jagung yang dibangun bersebelahan dengan Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas). Suara bising pabrik tersebut serta abu ampas dari
jagung tersebut sangat mengganggu warga binaan di Lapas tersebut. Maka
dalm hal ini produsen satu telah mempengaruhi produsen lainnya
(eksternalitas negatif). Contoh lain seperti penjual soto berdampingan
dengan penjual es campur. Pada prinsipnya konsumen akan membeli soto
juga pasti akan membeli es campur. Kondisi tersebut saling memberikan
pengaruh positif terhadap usaha mereka (eksternalitas positif).
3. suatu pabrik yang mengeluarkan asap dalam proses produksinya, akan
menyebabkan polusi udara. Udara kotor tersebut akan dihirup oleh
masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar pabrik. Hal ini menyebabkan
utilitas masyarakat tersebut untuk tinggal di sekitar pabrik menjadi turun
karena pabrik tidak memberikan ganti rugi apapun kepada masyarakat.

3. Dampak Konsumen Terhadap Konsumen Lain

Dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika aktivitas


seseorang atau kelompok tertentu mempengaruhi atau mengganggu fungsi utilitas
konsumen yang lain. Konsumen seorang individu bisa dipengaruhi tidak hanya
oleh efek samping dari kegiatan produksi tetapi juga oleh konsumsi oleh individu
yang lain. Dampak atau efek dari kegiatan suatu seorang konsumen yang lain
dapat terjadi dalam berbagai bentuk.

Contoh

1. bisingnya suara alat pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio


atau musik dari tetangga, asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya
dan sebagainya.
2. seseorang baru saja membeli DVD baru dan senang dengan lagu India.
Kebetulan tetangganya juga sangat senang dengan lagu India, jadi setiap
seseorang tersebut menyetel lagu India, tetangganya juga ikut menikmati
eksternalitas dari kegiatan yang dilakukan tersebut. Namun ternyata ketika
tetangganya menyukai lagu dangdut Dewi Persik, maka tetangga merasa
kurang nyaman dengan aktivitas yang dilakukan, dengan begitu tetangga
tersebut merasakan eksternalitas negatif dari aktivitas yang dilakukan
seseorang tersebut.
3. orang yang mengendarai motor secara ugal-ugalan dapat mengganggu atau
membahayakan pengendara lainnya, bahkan dapat menyebabkan
kecelakaan. Begitu juga dengan orang yang merokok yang akan
mengganggu orang-orang yang ada disekitarnya.

4. Dampak Konsumen Terhadap Produsen

Merupakan eksternalitas yang muncul dari konsumen dan mempengaruhi


produsen. Misalnya ketika limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai dan
bermanfaat bagi pemelihara ikan di sungai. Kondisi tersebut telah memberikan
pengaruh positif (eksternalitas) khususnya bagi pemelihara ikan tersebut. Pada
contoh

1. ketika di kebun bunga banyak orang yang sedang melakukan selfie yang
kemudian membuat kebun bunga rusak, maka kondisi tersebut telah
memberikan pengaruh negatif (eksternalitas) bagi pro Efek atau dampak
satu
2. ketika ibu-ibu menyuci baju di sungai menggunakan detergen pasti sisa air
detergen dibuang ke dalam sungai. Hal ini bisa menyebabkan polusi
sungai sehingga misalnya ada pabrik es yang sangat bergantung pada air
sungai untuk menjalankan produksinya, tentu sangat dirugikan karena dia
harus mengeluarkan dana untuk membersihkan air sungai yang sudah
tercemar air detergen.

KURVA
Eksternalitas Negatif Produksi

Ilustrasi Eksternalitas Negatif Produksi


Pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa private cost (MPC) yang ada lebih kecil
dibandingkan dengan dampaknya (MSC). Oleh karena itu, perusahaan dapat
memproduksi barang lebih banyak (Q2) dibandingkan nilai optimalnya (Q1) jika
sudah memperhitungkan eksternalitas.
Inefisiensi pasar ini menyebabkan terjadinya deadweight loss welfare yang
disebabkan oleh overproduksi barang/jasa ber eksternalitas negatif.
Untuk menyelesaikan masalah ini, sebaiknya dinaikkan private cost nya agar
setara dengan marginal social cost (MSC). Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan kebijakan atau denda kepada perusahaan. Berikut ini adalah
beberapa contoh dari eksternalitas negatif dari segi produksi
 Polusi udara yang disebabkan oleh produksi dan distribusi barang dapat
menyebabkan kerusakan pada tumbuhan dan bangunan (hujan asam) serta
menimbulkan penyakit pernafasan dan penyakit kulit bagi penduduk
sekitar.
 Polusi air yang disebabkan oleh produksi dan distribusi barang lewat laut
juga dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem perairan. Pencemaran
air yang parah juga dapat mengurangi jumlah air yang dapat diminum dan
dimanfaatkan oleh manusia.
 Polusi tanah yang disebabkan pembuangan sampah dan aktivitas produksi
seperti pertambangan dan pengeboran dapat merusak daur air, ekosistem
daratan, serta mengurangi luas daerah yang dapat dimanfaatkan untuk
membangun.
 Polusi suara yang terjadi saat proses produksi dan distribusi dapat
mengganggu secara fisik maupun mental.
 Dampak negatif pertanian dan peternakan yang meliputi
penyalahgunaan antibiotik, deforestasi, dan alih guna lahan.
Penyalahgunaan antibiotik dapat menyebabkan imunitas bakteri terhadap
antibiotik sedangkan alih guna lahan dan deforestasi dapat menyebabkan
erosi serta berkurangnya lahan subur.
 Rusaknya ekosistem dapat disebabkan oleh pengambilan ikan berlebihan,
deforestasi, penggunaan pukat harimau (trawlers), dan penambangan open
pit.
 Perubahan iklim yang disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca
dapat mengurangi produktivitas pertanian, mengubah pola cuaca, dan
mempengaruhi ekosistem.
 Biaya penyimpanan limbah juga termasuk kedalam eksternalitas negatif.
Penumpukan sampah pada tempat pembuangan akhir dapat menyebabkan
polusi tanah dan air tanah, sedangkan penyimpanan limbah nuklir dapat
membuat area tersebut berbahaya bagi makhluk hidup selama ribuan
tahun.
 Spam dalam penjualan meliputi pengiriman surat elektronik, pengiriman
surat fisik, telefon, dan penjual jalanan yang membujuk kita untuk
membeli produknya walaupun kita tidak mau. Hal ini menyebabkan
dampak negatif dari segi kenyamanan bagi orang-orang yang ditarget
sebagai konsumen.
 Risiko sistemik ekonomi adalah risiko yang timbul ketika industri
finansial, terutama perbankan mengambil risiko yang berlebih untuk
mendapatkan keuntungan atau memenuhi target lainnya. Kegiatan mereka
dapat mempengaruhi ekonomi dari segi suplai uang, oleh karena itu,
industri perbankan harus diregulasi.

Eksternalitas Negatif Konsumsi

Ilustrasi Eksternalitas Negatif Konsumsi


Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa social marginal benefits (SMB) lebih
rendah dibandingkan dengan private marginal benefits (PMB). Oleh karena itu,
orang-orang dapat mengkonsumsi barang lebih banyak (Q1) dibandingkan dengan
jumlah idealnya (Q2).
Hal ini juga menyebabkan terjadinya deadweight loss pada segi welfare
masyarakat umum. Inefisiensi ini disebabkan oleh over-konsumsi barang ber
eksternalitas negatif.
Berikut ini adalah beberapa contoh eksternalitas negatif dari segi konsumsi
 Polusi suara karena orang mendengarkan musik di malam hari, clubbing,
atau karaoke dapat menyebabkan gangguan kenyamanan bagi penduduk
sekitar.
 Kekebalan antibiotik yang disebabkan oleh konsumsi antibiotik secara
tidak teregulasi oleh orang-orang dapat merugikan masyarakat. Hal ini
mengharuskan perusahaan menciptakan antibiotik yang lebih kuat dan
masyarakat membeli antibiotik yang lebih mahal.
 Perokok dapat menyebabkan gangguan pernafasan bagi orang-orang
disekitarnya karena adanya asap. Selain itu, asap yang dihasilkan juga
dapat menurunkan kenyamanan orang lain.
 Kemacetan disebabkan oleh orang-orang yang menyetir secara tidak baik
dan jumlah kendaraan yang terlalu banyak. Semakin banyak orang yang
menggunakan jalan raya, semakin berkurang utilitas jalan raya tersebut
untuk masing-masing orang.
 Inflasi dan deflasi disebabkan oleh tren pengeluaran masyarakat.

Positif
Eksternalitas positif adalah aktivitas ekonomi yang menyebabkan dampak positif
pada pihak ketiga. Sama seperti eksternalitas negatif, dampak ini dapat muncul
saat tahap produksi, distribusi, atau konsumsi dari suatu produk/jasa. Eksternalitas
positif dapat dilihat pula dari dua sisi, produksi dan konsumsi.
Eksternalitas Positif Produksi

Ilustrasi Eksternalitas Positif dari Segi Produksi


Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa social cost yang dirasakan oleh masyarakat
sekitar lebih besar dibandingkan dengan private cost yang dirasakan oleh
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan memproduksi lebih sedikit barang
(market quantity) dibandingkan dengan nilai idealnya (socially optimal quantity).
Berikut ini adalah contoh-contoh eksternalitas positif dari segi produksi.
 Peternakan lebah yang menyebabkan penyerbukan pada tumbuhan-
tumbuhan disekitarnya
 Pembangunan jaringan transportasi seperti jalan tol, pelabuhan, atau
bandara akan meningkatkan aktivitas ekonomi disekitarnya karena
meningkatkan aksesibilitas.
 Perusahaan yang menyediakan pelatihan-pelatihan P3K dan keselamatan
kerja. Pekerja yang sudah terdidik tersebut dapat mengajari anggota
keluarganya dan teman terdekatnya. Pelatihan ini juga berguna bagi
kehidupan diluar kerja, seperti saat kecelakaan.
 Perusahaan yang meriset teknologi baru akan menyebabkan
kompetitornya semakin tertantang untuk menemukan teknologi yang lebih
canggih, sehingga meningkatkan laju inovasi. Selain itu, teknologi tersebut
juga dapat meningkatkan produktivitas/utilitas dari sektor ekonomi yang
dipengaruhinya.

Eksternalitas Positif Konsumsi

Ilustrasi Eksternalitas Positif dari Segi Konsumsi


Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa private marginal benefits lebih rendah
dibandingkan dengan social marginal benefit. Oleh karena itu, orang-orang
mengkonsumsi barang lebih sedikit (market quantity) dibandingkan dengan nilai
idealnya (socially optimal quantity).
Hal ini menyebabkan inefisiensi dimana barang ber eksternalitas negatif tidak
cukup banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Contoh-contoh eksternalitas dari segi
konsumsi antara lain adalah
 Seseorang yang menjaga keindahan rumah dan lingkungan sekitarnya
dapat menyebabkan harga tanah wilayah tersebut meningkat. Sebuah
dampak yang dirasakan penduduk lainnya, yang mungkin tidak terlalu
peduli dengan keindahan rumah dan lingkungan.
 Seseorang yang menerima vaksinasi terhadap suatu penyakit akan
menurunkan kemungkinan orang-orang di lingkungannya terpapar
penyakit tersebut, hal ini dinamakan herd immunity. Hal ini terjadi karena
penyakit tidak dapat menyebar melalui individu yang sudah divaksin,
sehingga, semakin banyak orang yang divaksin semakin kebal masyarakat
terhadap suatu penyakit.
 Seseorang yang mengenyam pendidikan tinggi dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam bentuk peningkatan produktivitas,
penurunan angka pengangguran, dan peningkatan inovasi.
 Pada daerah-daerah yang tidak dilayani oleh pemadam kebakaran
pemerintah, orang yang menyewa jasa pemadam kebakaran swasta
akan mengurangi risiko kebakaran di lingkungannya.
 Semakin banyak yang membeli produk dengan jaringan seperti
smartphone atau komputer, maka semakin bermanfaat juga produk
tersebut. Bayangkan jika hanya kita yang memiliki telefon, kita tetap tidak
dapat menelfon siapa-siapa, namun jika semua orang memiliki telefon,
kita dapat langsung menghubungi semua orang dengan telefon yang kita
miliki.

Anda mungkin juga menyukai