B C
Kerusakan sistem atap, seperti retakan atau pergesaran Kerusakan kayu oleh bubuk kayu kering adalah yang paling
genting, menimbulkan rembesan dan kebocoran air ke dalam kecil (260 cm3/rumah).
struktur rumah. Banyak juga ditemukan sistem atap yang tidak
sempurna melindungi komponen kayu di bawahnya. Kayu
yang terkena air tersebut mengalami peningkatan kadar air
sehingga mendukung pertumbuhan jamur. Menurut Nicholas
& Crawford (2003) pelapukan kayu oleh jamur dapat terjadi
jika kadar air kayu minimal sama dengan titik jenuh seratnya
(28%-30%). Kadar air optimal untuk pertumbuhan jamur
pelapuk adalah antara 40% - 80%.
Serangan rayap kayu kering terbanyak ditemukan pada
komponen jendela dan pintu yaitu 62%. Selain itu banyak
juga ditemukan pada rangka atap yaitu 25% dari frekuensi
serangan rayap kayu keing. Pintu dan jendela merupakan
komponen yang umumnya berhubungan langsung dengan
lingkungan luar, sehingga rayap kayu kering bisa langsung
menyerang dan bersarang pada komponen tersebut.
Serangan awal biasanya tidak diketahui penghuni rumah. Gambar 3. Rata-rata volume kerusakan komponen kayu
Adanya serangan rayap kayu kering baru disadari ketika per rumah di empat daerah survei.
serbuk gerek terlihat atau teraba di bagian luar kayu atau
berjatuhan di lantai. Walaupun koloni rayap kayu kering relatif Pada Gambar 4 tampak volume kerusakan kayu dan nilai
kecil dibandingkan dengan koloni rayap tanah, tapi serangan kerugian yang disebabkan oleh faktor biologis pada bangunan
rayap kayu kering yang banyak terjadi sering dikeluhkan rumah di empat daerah penelitian (Lembang, Bogor, Serang
masyarakat. Uniknya rayap kayu kering ini mampu hidup pada dan Jakarta Utara). Bila dibandingkan dengan data rata-rata
komponen kayu rumah dan furniture yang kering, yaitu kadar suhu dan kelembaban daerah (Tabel 1), volume kayu
air dibawah 20%. bangunan rumah yang terkena biodeteriorasi ini cenderung
Serangan rayap tanah paling banyak ditemukan pada lebih tinggi di daerah kelembaban tinggi dan suhu rendah.
komponen pintu, jendela, tiang dan dinding kayu. Kayu yang Hasil analisis ragam dan uji beda rata-rata (Tabel 2)
diserang rayap tanah cepat terdegradasi karena anggota membuktikan bahwa volume kerusakan kayu per rumah per
koloni rayap tanah relatif lebih banyak dibandingkan dengan tahun di Jakarta Utara dan Serang adalah nyata lebih rendah
koloni rayap kayu kering. Selain itu menurut Tarumingkeng dibandingkan dengan di Bogor dan Lembang. Jakarta Utara
(2000), rayap tanah membutuhkan kelembaban yang lebih dan Serang relatif lebih kering dan lebih panas dibandingkan
tinggi dibandingkan rayap kayu kering. Oleh karena itu dengan di Bogor dan Lembang.
mereka selalu membawa tanah yang diantaranya berfungsi Tabel 1. Nilai rata-rata suhu dan kelembaban daerah survei
untuk melembabkan lingkungannya.
Serangan bubuk kayu kering pada komponen kayu rumah No Kota Suhu (ºC) Kelembaban (%)
adalah relatif jarang dibandingkan serangan rayap dan jamur. 1 Lembang 20,31 84,67
Kerusakan kayu yang disebabkan oleh sejenis kumbang ini 2 Bogor 25,83 83,92
ditemukan pada komponen rangka atap dan plafon. Kayu 3 Serang 26,86 80,67
yang diserang pada umumnya dalam keadaan kering. Dari 4 Jakarta Utara 28,38 70,25
lubang gereknya yang kecil keluar serbuk gerek berbentuk Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (2008)
tepung yang lebih halus dibandingkan dengan serbuk gerek
dari rayap kayu kering. Komponen yang banyak diserang Tabel 2. Uji beda rata-rata volume kerusakan kayu per
bubuk kayu kering ini terutama yang berbahan bambu, seperti rumah per tahun antar daerah
pada reng dan kaso atap.
Volume Kerusakan Kayu
Sebagaimana ditampilkan pada Gambar 3, volume
kerusakan kayu oleh organisme perusak juga Subset
Daerah N
menggambarkan tingginya ancaman masing-masing 1 2
organisme tersebut terhadap komponen rumah berkayu Tukey HSDa,,b Serang 50 1937,48
ataupun produk berkayu lainnya. Kerusakan komponen Jakarta 50 251,82
rumah akibat serangan rayap kayu kering adalah yang paling Bogor 50 3612,16
besar (45437 cm3/rumah). Kerusakan oleh jamur pelapuk Lembang 50 4647,48
(24300 cm3/rumah) relatif lebih kecil dibandingkan dengan Sig. 0,507 0,066
akibat serangan rayap kayu kering, tapi lebih besar
dibandingkan yang dirusak oleh rayap tanah (291 cm3/rumah).
Kota Jumlah Penduduk Jumlah Rumah [BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Statistik Indonesia 2009.
Jakarta: BPS
Lembang 1 201.765 55.418
Bogor 2 955.788 238.947 Clausen CA, Kartal SN. 2003. Accelerated detection of
Serang 3 503.491 110.612 brown-rot decay: Comparison of soil block test, chemicl
Jakarta Utara 4 1.421.265 357.744 analysis, mechanical properties and immunodetection.
Sumber: 1 (Wikipedia 2008) Forest Products Journal, 53 (11/12):90-94.
2 (BPD Kota Bogor & BPS Kota Bogor 2008)
3 (DKCS Kabupaten Serang 2009) Eaton RA, Hale MDC. 1993. Wood: Decay, Pests and
4 (DKCS Kotamadya Jakarta Utara 2009) Protection. London: Chapman & Hall Inc.
Harris SY. 2001. Building Pathology: Deterioration, Wikipedia. 2008. Lembang, Bandung Barat.
Diagnostics, and Intervention. John Wiley & Sons, Inc. http://id.wikipedia.org/wiki/Lembang,_Bandung_Barat [25
New York. Februari 2008].
Nandika D, Rismayadi Y, Diba F. 2003. Rayap : Biologi dan [BPD Kota Bogor & BPS Kota Bogor] Badan Perencanaan
Pengendaliannya. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Daerah Kota Bogor dan Badan Pusat Statistik Kota Bogor.
Surakarta. 2008. Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kota Bogor
Tahun 2008. Bogor: BPD Kota Bogor & BPS Kota Bogor.
Nicholas DD, Crawford D. 2003. Concepts in the
Development of New Accelerated Test Methods for Wood [DKCS Jakarta Utara] Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Decay. American Chemical Society. Kotamadya Jakarta Utara. 2009. Jumlah RT, RW.
www.fpl.fs.fed.us/documnts/pdf2003/nicho03a.pdf. [24 http://www.kependudukancapil.go.id/index.php/component
May 2007]. /content/25?task=view [20 Agustus 2010]. Jakarta:
DKCP.
Ridout B. 2004. Timber Decay in Buildings: The
Conservation Approach to Treatment. London: Spon [DKCS Kabupaten Serang] Dinas Kependudukan dan Catatan
Press. Sipil Kabupaten Serang. 2009. Jumlah Penduduk
Kabupaten serang Tahun 2008. http://www.disdukcapil-
Tarumingkeng RC. 2000. Manajemen Deteriorasi Hasil
serang.com/news/?page_id=47 [27 Mei 2009
Hutan: Topik-topik terpilih. Jakarta: UKRIDA Press.