Anda di halaman 1dari 13

GANGGUAN HEMATOLOGI

(ANEMIA)

Disusun Oleh :

Maryana Marwan 1610104012


Definisi Anemia

Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jumlah sel darah merah
(eritrosit) dan/atau jumlah hemoglobin yang ditemukan dalam sel-sel
darah merah menurun di bawah normal. Hal ini dapat menyebabkan
masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung hemoglobin
yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Tanpa kecukupan pasokan
oksigen, banyak jaringan dan organ dalamtubuh dapat terganggu.
Anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi termasuk kelelahan
dan stress pada organ tubuh (Proverawati, 2011).
Patofisiologi Anemia
Stadium 1
Kehilangan zat besi melebihi ukuran, me
nghabiskan cadangan dalam tubuh terut
ama disumsum tulang.

Stadium 2
Cadangan zat besi yang berkurang tidak
dapat memenuhi kebutuhan membentuk sel d
arah merah yang memproduksi lebih
sedikit.

Stadium 3

Mulai terjadi anemia kadar


hemoglobin dan haemotokrit menurun
Patofisiologi Anemia

Stadium 4
Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan
kekurangan zat besi dengan mempercepat pembelahan
sel dan menghasilkan sel darah merah baru
yang sangat kecil (Mikrositik).

Stadium 5
Semakin memburuknya kekurangan zat
besi dan anemia maka timbul gejala -gejala
karena anemia semakin memburuk
Derajat Anemia

Klasifikasi derajat anemia menurut Manuaba (2015),


digolongkan sebagai berikut :
Normal : Hb >11 gr%
Anemia ringan : Hb 9-10,9 gr%
Anemia sedang : Hb 7-8,9 gr%
Anemia berat : Hb <7 gr%
Klasifikasi Anemia

√ Anemia Defisiensi Besi √ Anemia Defisiensi B12


Anemia defisiensi besi keadaannya dan gejala
adalah anemia yang seperti anemia gizi asam
disebabkan karena folat. Anemia jenis ini
kekurangan zat besi disertai gangguan
dalam dara pada sistem alat pencern
aan bagian dalam.
√ Anemia Defisiensi
Asam Folat √ Anemia Defisiensi B6
Dalam anemia defisiensi Keadaannya mirip dengan
asam folat, keadaan sel anemia gizi besi, tetapi jik
darah merah tidak norma a darah diuji secara labor
l dengan ciri-ciri bentukn atorium, serum besinya n
ya lebih besar, jumlahnya ormal
sedikit dan belum matan
g
Faktor Penyeabab Anemia

1. Kurang gizi
2. Kurang zat besi
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah banyak seper
ti persalinan lalu, haid dan lain-
lain
5. Penyakit kronik seperti TBC
paru, cacing usus, malaria dan
lain-lain.
Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Anemia

Pendidikan Pemeriksaan
Ibu Kehamilan
(ANC)

Kepatuhan
Mengkonsum
Status
si Zat Besi
Ekonomi
Anemia Pada Kehamilan dan Persalinan
a.Definisi
Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr%
Pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,50 gr% pada trimester II.
b. Patofisiologi
karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta
dan
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-56% pada trimester
II
kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan ke-9, menurun sedikit
menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus.
c. Dampak Anemia Pada Kehamilan dan Persalinan
– Tumbuh kembang janin terlambat
– Menimbulkan hiperemesis gravidarum dan gestosis
– Menimbulkan plasenta previa
– Dapat menimbulkan solusio plasenta
– Persalinan berlangsung lama
– Sering terjadi fetal distress
– Persalinan dengan tindakan operas
– Terjadi emboli air ketuban
Lanjutan...
d. Penatalaksanaan dan Peran Bidan Dalam Anemia Pada Kehamilan
Makan maknan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau,
daging merah dan kacang tanah) dapat membantu memastikan bahwa tubuh
menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Pemberian
vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki cukup zat besi dan asam folat.

e. Penatalaksanaan dan Asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan Anemia menurut
Robson (2012) meliputi:
– Periksa golongan darah dan simpan sediaan serum ketika ibu memasuki masa persalinan.
– Kaji faktor risiko kehilangan darah yang berlebihan.
– Rawat di unit yang dipimpin oleh spesialis.
– Persalinan kala tiga aktif-Syntometrine dan infus oksitosin per
– Tunggu hasil pemeriksaan darah lengkap sebelum memberikan
makanan dan minuman saat proses persalinan.
– Pantau kemajuan persalinan secara cermat:
– Segera rujuk ke dokter obstetrik jika perkembangan terjadi secara lambat
Anemia Pada Masa Nifas

a. Pengertian
Anemia dalam nifas adalah kondisi kadar Hb ibu berada di bawah batas normal terjadi
pada
masa nifas. Kadar ibu nifas normal adalah 11 gr% (Manuaba, 2012).
b. Etiologi
Penyebab anemia defisiensi besi : kurang asupan Fe, gangguan gastrointestinal mual,
muntah, diare, infeksi oleh cacing dan malaria. Pada ibu nifas, anemia terjadi karena
kebutuhan Fe yang tidak tercukupi saat hamil, kehilangan Fe banyak pada
grandemultipara dan perdarahan antepartum (Fraser, 2014).
c. Patofisiologi
Dampak persalinan dan kelahiran dapat menyebabkan wanita terlihat pucat dan letih
selama satu atau beberapa hari setelah melahirkan (Fraser, 2014). Anemia dalam nifas
dapat terjadi sebagai akibat perubahan sistem hematologi dalam masa kehamilan.
Lanjutan...

d. Dampak Anemia Pada Masa Nifas


√ Terjadi perdarahan post partum
√ Mudah terjadi infeksi puerperium
√ Dapat terjadi retensio plasenta atau plasenta rest
√ Subinfolusi uteri
√ Bayi lahir dengan anemia
e. Penatalaksanaan dan Peran Bidan Dalam Anemia Pada Masa Nifas
√ Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya masa nifas
√ Anjurkan ibu untuk memenuhi asupan zat besi yang cukup dengan mengkonsumsi
makanan seperti daging, ikan, telur, buah – buahan, sayuran hijau dan
menghidari mengkonsumsi makanan yang menghambat penyerapan zat besi
seperti teh, kopi, cokelat, jamu – jamuan dan susu
√ Lakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan kadar Hb
√ Lakukan kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi zat besi suplemen Fe
dan pemberian transfusi darah apabila kadar Hb ibu <9,0 gr%.
Click to add title

Anda mungkin juga menyukai