Dengan semakin meningkatnya status social dan dan pendidikan masyarakat, maka
negara mempunyai tanggungjawab, tidak hanya untuk menjamin pasokan pangan
dalam jumlah dan gizi yang cukup tetapi juga produk pangan tersebut harus
aman.Dalam hal ini, keamanan pangan merupakan prasayarat bagi pangan bermutu
dan bergizi baik. Makanan sangat penting bagi kehidupan, karenanya keamanan
makanan adalah hak dasar manusia. Ribuan orang di dunia berisiko mengalami
makanan yang tidak aman. Banyak jutaan menjadi sakit sementara ratusan ribuan
mati setiap tahun, Karena itu, keamanan pangan menyelamatkan nyawa. Makanan
yang aman meningkatkan individu dan populasi kesehatan. Keamanan pangan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah di mana keamanan pangan
dipraktikkan dan ditingkatkan. Pasokan keamanan pangan tergantung pada ilmu
pengetahuan yang sehat dan penegakan hukum yang adil. Dengan kemajuan
teknologi, peraturan harus diberlakukan untuk melindungi pasokan produk makanan
yang berkelanjutan, aman dan sehat untuk kesehatan dan kesejahteraan orang.
Hal yang perlu diketahui oleh masyarakat selaku konsumen adalah bahwa setiap
bahan pangan baik segar maupun olahan, pada dasarnya sangat memungkinkan
mengandung residu bahan kimia yang dilarang dan sangat membahayakan
kesehatan manusia. Penggunaan pestisida seperti insektisida, fungisida, bakterisida,
nematisida dan rodentisida yang berlebihan berdampak terhadap kesehatan.
Kondisi tersebut semakin di perparah dengan adanya ulah sebagian oknum yang
sengaja menjual bahan pangan yang tidak layak dikonsumsi, seperti sayuran dan
buah-buahan yang mengandung residu pestisida di atas ambang batas. Residu
pestisida dapat berpengaruh terhadap kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka
waktu yang panjang seperti menyebabkan kanker, cacat kelahiran dan mengganggu
sistem saraf. Anak-anak yang terpapar pestisida beresiko memiliki stamina dan
tingkat kecerdasan yang kurang baik selain itu dapat juga berakibat perubahan
orientasi seksual.
Boraks, formalin dan rhodamin B adalah bahan yang dilarang karena dapat
membahayakan kesehatan, bahkan dapat menyebabkan kematian apabila
dikonsumsi dalam dosis tinggi. Ironisnya bahan-bahan berbahaya tersebut juga
banyak ditemukan pada makanan jajanan anak sekolah. Data Badan Pengawasan
Obat dan Makanan (BPOM) Tahun 2008-2010 menunjukkan 40%-44% produk
jajanan anak-anak di sekolah tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan pangan,
karena bahan pangan tersebut mengandung bahan berbahaya berupa pewarna
tekstil, rhodamin B.
Selain itu, buruknya higiene dan sanitasi ikut berkontribusi dalam memperburuk
keamanan pangan jajanan anak sekolah. Apabila anak-anak mengkonsumsi
makanan yang tidak memenuhi standar keamanan pangan, bisa dipastikan akan
terkena penyakit lever atau hati yang dapat menyebabkan hepatitis pada usia
produktif. Misalnya mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dan
rhodamin-B, menyebabkan gangguan fungsi lever, bahkan dalam jangka panjang
dapat menyebabkan penyakit kanker hati.
Bahan pangan dapat menjadi tidak aman karena adanya atau masuknya bahan-
bahan berbahaya yang dapat berupa agen biologi (terutama mikroba pathogen),
agen kimia atau benda lain (fisik) yang dapat meracuni atau membahayakan
kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.
Kondisi keamanan pangan yang baik akan menghasilkan manusia yang lebih sehat,
lebih produktif,menurunkan kasus-kasus penyakit asal pangan (foodborne disease)
dan menurunkan beban biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk kasus atau
wabah penyakit asal pangan, menurunkan kasus-kasus penolakan ekspor,
meningkatkan arus turisme, dan meningkatkan reputasi Negara Indonesia dalam
kancah Internasional. Karena itulah perlu adanya upaya yang sungguh-sungguh dari
Pemerintah untuk membenahi permasalahan keamanan pangan ini.
Referensi :
1. Mieke Uyttendaele ,Elien De Boeck, Liesbeth Jacxsens, 2016 : Challenges in
Food Safety as Part of Food Security: Lessons Learnt on Food Safety in a
Globalized World, pp.16-22.Volume 6, 2016. Procedia Food Science.
2. Purwiyatno Hariyadi: Beban Ganda Permasalahan Keamanan Pangan di
Indonesia, pp 17-27.Edisi no.54/XVII/Juli-September/2008.Majalah Pangan
ARTIKEL
KEAMANAN PANGAN
Oleh :
dr. Rizky Fauzia Ratnasari Surya NIM 2204181910004
Pembimbing :