Anda di halaman 1dari 12

Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 dapat dilihat untuk program ada 22 Program dengan 73

Kegiatan….yaitu :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5. Program Peningkatan pengembangan sistem pelapor pencapaian kinerja dan keuangan
6. Program obat dan perbekalan kesehatan
7. Program upaya kesehatan masyarakat
8. Program pengawasan obat dan makanan
9. Program pengembangan obat asli Indonesia
10. Program Promosi dan pemberdayaan Masyarakat
11. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
12. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
13. Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Menular
14. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
15. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu
dan Jaringangannya
16. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit /rumah sakit jiwa/
rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
17. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
18. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
19. Program peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
20. Program Pengawasan dan pengendalian Kesehatan Makanan
21. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
BAB III

Analisis Renop/ Renja Dinkes Kota Palembang Tahun 2016

Perencanaan operasional adalah :


a. Mengacu Pada Visi – Misi
b. Menyusun Rencana Operasional
c. Menyusun Kegiatandan Program

Metode dari Renja/Renop Dinkes Kota Palembang adalah Memakai metode perbandingan
antara Target dan Pencapaian Program Tahunan sedangkan untuk menentukan proioritas
masalah di Renstranya memakai analisis SWOT. Penetapan program prioritas masalah
kesehatan berdasarkan pencapaian program tahunan yang dilakukan adalah dengan
membandingkan antara target yang ditetapkan dari setiap program dengan hasil pencapaian
dalam suatu kurun waktu 1 tahun.
Penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kota Palembang tidak lepas dari
permasalahan maupun isu-isu yang berkembang secara dinamis baik dalam pemerintahan
maupun masyarakat. Berbagai permasalahan maupun isu-isu yang berkembang dalam
penyelenggaraan pelayanan yang berkaitan dengan peurmusan kebijakan penyusunan
dokumen perencanaan pembangunan kesehatan daerah Kota Palembang sesuai dengan tugas
dan fungsi Dinas Kesehatan antara lain :

1. Anggaran kesehatan masih rendah (< 5 %) dari Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah
(APBD)
2. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang belum maksimal
3. Endemis terhadap kasus DBD
4. Tingginya kasus penyakit menular khususnya Infeksi Menular Seksual (IMS) dan stigma
HIV/AIDS
5. Pola Hidup Bersih dan Sehat dimasyarakat yang masihrendah
6. Program pembinaan Rumah Sakit masih kurang maksimal, akibatnya RS menjadi kurang
kooperatif.
7. Masih ada sarana kesehatan belum memenuhi syarat perizinan
8. Penggunaan obat rasional di puskesmas dan pustu masih rendah
9. Kegiatan lintas sekto rmasih belum berjalan dengan baik
Selain melihat target program juga melihat realisasi anggaran tahun sebelumnya dimana dinas
kesehatan Kota Palembang mengambil realisasi anggaranTahun 2014. Untuk anggaran tahun
2014 Rp.182.542.239.877 terdiri dari BTL : 78.084.728.000 BL : 104.457.511.877 sedangkan
realisasi yaitu Rp.168.843.440.416,81 BTL : 73.841.665.917 BL : 95.001.774.500 yaitu 93,5%
sebagaimana dalam laporan keuangan dan capain realisasi kegiatan dalam tabel berikut :
LAPORAN REALISASI KEUANGAN DINAS KESEHATAN KOTA PELEMBANG TAHUN 2014
Persentase
No Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
1 Belanja langsung Rp 78,084,728,000 Rp 73,841,665,917 95%
2 Belanja Langsung
A. Program Pelayanan administrasi Perkantoran Rp 6,348,010,341 Rp 6,193,655,139 98%
B. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Rp 1,149,396,610 Rp 1,138,225,100 99%
C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Rp 120,970,000 Rp 119,520,000 99%
D. peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp 192,000,000 Rp 181,600,000 95%
E. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
keuangan Rp 117,425,000 Rp 116,512,400 99%
3 Program Alokasi Dana Khusus (DAK) Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan Rp 9,486,195,838 Rp 8,326,136,010 88%
4 Program obat dan Perbekalan Kesehatan Rp 500,000,000 Rp 499,145,450 100%
5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp 72,629,275,788 Rp 66,631,152,000 92%
6 Program Pengawasan Obat dan Makanan Rp 70,000,000 Rp 55,450,000 79%
7 Program Promosi Kesehatan dan Peberdayaan Masyarakat Rp 504,797,000 Rp 504,793,000 100%
8 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp 703,865,500 Rp 703,045,500 100%
9 Program Pengembangan Lingkungan Sehat Rp 176,286,000 Rp 173,381,000 98%
10 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Rp 616,228,800 Rp 570,094,000 93%
11 Program Standarisasi pelayanan Kesehatan Rp 1,067,520,000 Rp 1,032,910,000 97%
Program Pengadaan Peningkatan dan perbaikan sarana prsasarana
12
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya Rp 8,301,026,000 Rp 8,294,224,600 100%
13 Program kemitraan dan pelayanan kesehatan Rp 46,209,000 Rp 43,479,000 94%
14 Program peningkatan kesehatan anak balita Rp 150,297,000 Rp 148,817,300 99%
15 Program Pelayanan Kesehatan Lansia Rp 93,365,000 Rp 84,990,000 91%
16 Program Pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan Rp 80,000,000 Rp 80,000,000 100%
17 Program peningkatan kesehatan ibu melahirkan dan anak Rp 104,644,000 Rp 104,644,000 100%
Rp 180,542,239,877 Rp 168,843,440,416 93.52%
N0 Indikator Kinerja sesuai Realisasi
Tugas dan Fungsi SKPD Target Renstra SKPD Capaian Proyeksi
IKK (Indikator Kinerja Kunci) Tahun ke- Tahunke
2013 2014 2015 2016 2013 2014 2015 2016
1. Meningkatnya kemitraan Cakupan Desa siaga aktif (SPM 70% 70% 70% 70% 88,4% 70,1% 70% 70%
padalintas sector dan Nasional)
pemberdayaan masyarakat

2. Meningkatnya kesadaran Cakupan penjaringan kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Masyarakat untuk hidup siswa SD dansetingkatnya (SPM
bersihdansehat Nasional)
3 Cakupan rumah tangga dengan 60% 61% 62% 63% 90% 64,4% 62% 63%
Hidup bersih dan sehat
4 Meningkatnya sarana Obat Essensial generik di sarana 1,40 1,40 1,40 1,40 1,17 1,23 1,40 1,40
Prasarana dan kualitas kesehatan
Pelayanan kesehatan Puskesmas berstandar manajemen 3 5 7 8 3 6 7 8
5 mutu ISO
Cakupan alat kesehatan essensial 0 50 75 100 0 0 75 100
6 Puskesmas yang terkalibrasi
7 Jumlah Puskesmas yang 39 39 40 40 0 1 40 40
Memenuhi standar pelayanan
kesehatan
8 Meningkatnyapelayanan Cakupan pelayanan kesehatan 100% 100% 100% 100% 64,4% 34,5% 100% 100%
kesehatankhusus Dasar masyarakat miskin (SPM
Nasional)
9 Meningkatnya pelayanan Cakupan pelayanan gawat 100% 100% 100% 100% 92,6% 70% 100% 100%
Kesehatan khusus darurat level 1 yang harus
diberikansaranakesehatan (RS)
kab/kota(SPM Nasional)
10 Cakupan pelayanan kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 7,1% 100% 100%
Rujukan pasien masyarakat miskin
(SPM Nasional)
11 Cakupan Puskesmas 7 8 9 10 7 8 9 10
Mengembangkan pelayanan
Penyakit tidak menular
12 Cakupan sarana yang diperiksa 80 90 100 100 90 96 100 100
Makanan kadaluarsa
13 Puskesmas yang 1 1 2 4 1 1 2 4
Merekomendasikan obat asli
Indonesia
14 Jumlah klinik upaya kesehatan 8 12 14 16 12 12 14 16
kerja di Perusahaan
15 Meningkatnya sarana Jumlah Rumah Sakit Pratama 0 0 1 0 0 0 1 0
Prasarana dan kualitas
pelayanankesehatan
16 Cakupan penyediaan Alkes RS 0% 0% 80% 100% 0% 0% 80% 100%
Pratama
17 Meningkatnya pencegahan Cakupan kelurahan Universal 90% 100% 100% 100% 100% 95,3% 100% 100%
Dan penanggulangan Child Immunization (UCI)(SPM
penyakit Nasional)
18 AFP Rate 2 / 100.000 penduduk ( 100% 100% 100% 100% 81,8% 100% 100% 100%
SPM Nasional)
19 Meningkatnya pencegahan Cakupan penemuan penderita 85% 100% 100% 100% 100% 44,5% 100% 100%
Dan penanggulangan Pneumonia Balita (SPM Nasional)
penyakit
20 Cakupan Penemuan pasien baru 85% 100% 100% 100% 60,1% 52,38% 100% 100%
BTA positif ( SPM Nasional)
21 Cakupan penderita DBD yang 53 52 51 50 50,4 38,6 51 50
Ditangani ( SPM Nasional)
22 Cakupan penemuan dan 100% 100% 100% 100% 100% 140,7% 100% 100%
Penanganan Diare( SPM Nasional)
23 Cakupan kelurahan mengalami 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
KLB dilakukanpenyelidikan
Epidemiologi kurang< 24 jam ( SPM
Nasional)
24 Meningkatnya Kualitas Tempat-tempat umum 80% 81% 82% 83% 100% 81,29% 82% 83%
Lingkungan Memenuhi syarat kesehatan
25 Tempat pengolahan makanan 80% 81% 82% 83% 100% 81,26% 82% 83%
(TPM) memenuhi syarat
kesehatan
26 Keluarga menggunakan air bersi 90% 91% 92% 93% 98,01% 91,02% 92% 93%
27 Meningkatnya Status Gizi Cakupan pemberian makanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Masyarakat pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan keluarga miskin (SPM
Nasional )
28 Meningkatnya kesehatan Cakupan Balita gizi buruk 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Ibu dan anak serta Mendapatkan perawatan (SPM
kesehatanreproduksi Nasional )
29 Cakupan pelayanan kesehatan 90 % 90,5% 91% 91,5% 91,6% 91,2% 91% 91,5%
Anak Balita (SPM Nasional )

30 Meningkatnya kesehatan Cakupan pelayanan kesehatan 70% 71% 72% 73% 72,5% 73,3% 72% 73%
Ibu dan anak serta Lansia
Kesehatan reproduksi
31 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 93 % 94% 94,5% 95% 97,6% 96,75% 94,5% 95%
(SPM Nasional )
32 Cakupan komplikasi kebidanan 80% 80% 80% 80% 94,4% 91,4% 80% 80%
yang ditangani (SPM Nasional )
33 Cakupan pertolongan persalinan 90% 90% 90% 90% 96,2% 96,8% 90% 90%
(SPM Nasional )
Oleh Nakes yang memiliki
Komptensi kebidanan
34 Cakupan pelayanan nifas (SPM 90 % 90,5% 91% 91,5% 95,89% 96,2% 91% 91,5%
Nasional )
35 Cakupan KB aktif (SPM Nasional) 70% 71% 71% 72% 81,1% 79,5% 71% 72%

36 Cakupan neonatus dengan 80% 80% 80% 80% 86,89% 81,3% 80% 80%
komplikasi yang ditangani ((SPM
Nasional )
37 Cakupan kunjungan Bayi (SPM 90 % 90% 90% 90% 94,25% 91,5% 90% 90%
Nasional )
38 Meningkatkanya Kualitas Tingkat pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelayanan Kantor Perkantoran
39 Tingkat ketersediaan sarana dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Prasarana Aparatur

40 Tingkat Disiplin Aparatur 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
41 Meningkatkanya Kualitas Tingkat ketersediaan aparatur 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelayanan Kantor yang kompeten
42 Rasio dokumen perencanaan dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pelaporan yang disusun tepat waktu
Sedangkan tahun 2015 Rencana Kerja (Renja) Dinkes Kota Palembang adalah 22 Program
dengan 73 Kegiatan dan anggaran sebesar Rp.190.880.504.847,41 yang bersum berdari APBD
Kota.
Untuk mencapai visi, dan misi serta tujuan maka sasaran Rencana Kerja (Renja)
DinasKesehatan Kota Palembang Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
3. Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan
4. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus
5. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
6. Meningkatnya kualitas lingkungan
7. Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
8. Meingkatnya kesehatan ibu dan anak serta Kesehatan Reproduksi
9. Meningkatkanya Kualitas Pelayanan Kantor
Sesuai dengan identfikasi masah berdasarkan capaian kinerja tahun sebelumnya capaian
Realissai keuangan secara umum sudah sangat baik (93,5%), tetapi capaian realisasi
keuangan ada yang tinggi dan ada yang masih rendah, adapun realissai yang masih dibawah
rata-rata capaian realisasi keuangan adalah pada program kegiatan :
1. Program Alokasi Dana Khusus (DAK) (88%) dengan kegiatan
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, kendaraan pusling
b. dan pembangunan puskesmas serta pustu
c. DAK Pelayanan Farmasi
d. DAK Pelayanan Dasar
- Pengadaan mobil puskesmas keliling/ambulance
- Pembangunan gedung Puskesmas Pembantu
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat (92%) dengan kegiatan :
a. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
b. Peningkatan kesehatan masyarakat
c. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
d. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
3. Program Pengawasan Obat dan Makanan (79%) dengan kegiatan adalah Peningkatan
Pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (93%) dengan kegiatan
a. Penyemprotan / fogging sarang nyamuk
b. Pelayanan Vaksinasi bagi Balita dan Anak Sekolah
c. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
d. Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
5. Program Pelayanan Kesehatan Lansia
a. Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
b. Pendidikan dan pelatihan perawatan lansia
Berdasarkan capaian realisasi kegiatan ada beberapa kegiatan yang tidak dapat dicapai
berdasarkan target yang ditetapkan diantaranya :
1. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana alat kesehatan dalam bentuk kegiatan
a. cakupan alat kesehatan esensial yang terkalibrasi, dimana dari 50 alat yang diharapkan terkalibrasi,
belum ada alat yang terkalibarsi pada tahun 2014
b. Puskesmas yang memenuhi persyaratan pelayanan kesehatan dari 39 puskesmas yang ada baru 1
puskesmas yang memenuhi persyaratan kesehatan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus dalam bentuk kegiatan :
a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin hanya mencapai 34,5% dari 100% yang
ditagetkan
b. Cakupan pelayanan gawat darurat level I yang harus diberikan sarana kesehatan Rumah Sakit
Kabupaten/Kota baru mencapai 70%
c. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin hanya mencapai 7,1%
3. Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit dalam bentuk kegiatan :
a. Cakupan penemuan penderita penemuan balita baru 44,5%
b. Cakupan penemuan pasien baru BTA positif baru mencapai 52,38%, karena tidak semua yang
tersangka pasien dan fasilitas pelayanan kesehatan melakukan pemeriksaan dahak
c. Cakupan penderita DBD yang ditangani 38,6

Berdasarkan indicator program dimana ada 42 indikator kinerja kunci (IKK) dimana ada 24

indikator adalah indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan) berdasarkan

Permenkes 741 tahun 2008 dimana sebagian besar indicator program Dinas Kesehatan Kota
Palembang mencapai target, sedangkan ada beberapa indicator yang tidak mencapai target,

berdasarkan capain kinerja tahun 2014 perlu prioritas program kegiatan diantaranya adalah :
1. Cakupan Penemuan TB BTA positif dari target 2014 100% hanya mencapai 52,38%
2. Cakupan Penemuan penderita DBD ditangani dari Taget 52% hanya mencapai 38,6%
3. Cakupan Pelayanan Rujukan Masyarakat miskin dari target 100% hanya mencapai 7,1%

tetapi sebenarnya semakin sedikit yang dirujuk semakin bagus untuk pelayanan Puskesmas

artinya hanya sampai pada pelayanan dasar.

Program Kegiatan yang seharusnya menjadi prioritas adalah :

1. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit Menular


a. Pencegahan dan penangganan penyakit DBD
Peningkatan kompetensi petugas dan kader jumantik
Peningkatan kegiatan jumatik dengan pembiayaan dan pelaporan kegiatan yang dapat

dalam pengawasan petugas


Penyuluhan kepada masyarakat dalam melaksanakan program Gema Petik (Gerakan

Mandiri Pemantau Jentik)


Pengadaan foging sehinga dapat meningkatkan kuantitas kegiatan foging, meskipun

dilaksanakan oleh masyarakat, harus dilaksakan oleh tenaga yang terlatih


Gema DBD
PembentukanSimantik
Peningkatan sarana pelayanan kesehatan sehingga dapat menanggani kasus DBD dengan

cepat dan tepat


Peningkatan kerjasama dengan Rumah Sakit Kabupaten/Kota dalam penangganan kasus

DBD
b. Penemuan kasus baru pasien BTA posotif dan penangganan pasien BTA positif
 Pelacakan kasus TB
 Penjaringan TB
 Penyuluhan PMO Pasien Tb
 Peningkatan surveilan wilayah resiko tinggi terhadap penyakit TB
 Meningkatakan sumberdaya manusia dalam pengambilan sampel, dan peneggakan

diagnosa
 Meningkatkan sarana dan prasaran fasilitas pelayanan kesehatan sehingga dapat

melaksankan pemeriksaan dahak


 Pengambilan sampel pada keluarga dengan anggota keluarga menderita TB
 Penyuluhan tentang tanda dan gejala penyakit TB
2. Program Upaya kesehatan masyarakat
a. Penyuluhan upaya-upaya pencegahan penyakit terutama pada penyakit yang dipengaruhi

oleh perubahan musim


b. Peningkatan cakupan perilaku hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai