“ PENDINGINAN”
Disusun Oleh:
TINJAUAN PUSTAKA
1. Mengurangi kontaminasi
2. Mengendalikan kerusakan oleh mikroba
3. Mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme, kerusakan bahan pangan
selama penyimpanan dapat diperkecil dalam bentuk belum dipotong-potong.
Pembekuan atau freezing ialah penyimpanan di bawah titik beku bahan, jadi
bahan disimpan dalam keadaan beku. Pembekuan yang baik dapat dilakukan pada
suhu kira-kira –17 oC atau lebih rendah lagi. Pada suhu ini pertumbuhan bakteri
sama sekali berhenti. Pembekuan yang baik biasanya dilakukan pada suhu antara
– 12 oC sampai – 24 oC. Dengan pembekuan, bahan akan tahan sampai bebarapa
bulan, bahkan kadang-kadang beberapa tahun.
1. Mentega dan susu akan menyerap bau ikan dan bau buah-buahan
2. Telur akan menyerap bau bawang
Secara umum, semakin rendah suhu yg digunakan maka laju reaksi snzimatis
akan semakin lambat. Perubahan kimiawi yg terjadi selama penyimpanan dingin
bergantung pada faktor-faktor intrinsik di dalam produk seprti kadar air, aktivitas
enzim, ketersediaan substrat, serta pH. Faktor-faktor yg paling berpengaruh
terhadap perubahan kimiawi dalam suatu produk harus diketahui dan bersifat
spesifik untuk setiap jenis produk. Contoh : faktor penting yg menentukan mutu
daging segar adalah warna, yg dikehendaki yaitu merah terang. Dengan mengatur
kondisi yg mendukung oksimioglobin (bentuk mioglobin yg berperan dalam
pembentukan warna merah) seperti kadar oksigen yg tinggi, maka kesegaran
tersebut dapat dijag sampai satu minggu.
Perubahan Mikrobiologis
1. Chilling injury
Chilling injury terjadi karena :
a. kepekaan bahan terhadap suhu rendah
b. daya tahan dinding sel
c. burik-burik bopeng (pitting)
d. Jaringan bahan menjadi cekung dan transparan
e. Pertukaran bau / aroma
Di dalam ruang pendingin dimana disimpan lebih dari satu macam komoditi
atau produk, kemungkinan terjadi pertukaran bau/aroma. Contoh: apel tidak dapat
didinginkan bersama-sama dengan seledri, kubis, ataupun bawang merah.