Anda di halaman 1dari 28

Tutorial Kasus Analisis SWOT Rumah Sakit Daerah SEHAT

Tujuan Umum :

Mampu Melakukan Analisis SWOT dan Pemetaan Positioning


Tujuan Khusus:

Menyusun analisis SWOT


Menentukan bobot rating dan Score SWOT

Rumah Sakit Daerah SEHAT Kabupaten IDAMAN

Rumah Sakit Daerah SEHAT (RSD SEHAT) adalah rumah sakit daerah yang berdiri
pada lokasi strategis di jalan Menawan yang terletak pada kabupaten IDAMAN yang
berbatasan langsung dengan Kabupaten C. Kabupaten IDAMAN mayoritas pekerjaan
penduduknya adalah bertani sehingga mayoritas penduduknya berada pada kondisi pra
sejahtera dan sejahtera 1.

RSD SEHAT adalah RS yang mempunyai prinsip sosial namun tetap berusaha untuk
mendapatkan profit guna meningkatkan pelayananya kepada pasien. Saat ini RSD SEHAT
mempunyai karyawan sejumlah 224 orang dengan 35% diantaranya adalah perawat. Hal ini
berkaitan dengan terwujudnya kesiapan RS dalam memberikan pelayanan yang lebih optimal.
Selain perawat RSD bekerjasama dengan para dokter spesialis dan sub spesialis dari berbagai
keahlian dengan jumlah 20 orang dokter yang mayoritas dokter spesialis ini berasal dari RS
KUAT dan CANTIK yang terletak pada kabupaten C.

RSD SEHAT berkapasitas 105 tempat tidur, dengan komposisi kelas VIP 5TT, kelasI
15TT, kelasII 25TT, kelasIII 60TT seperti tabel di bawah ini:

Kelas Perawatan 2005 2006 2007


Kelas VIP - 5 5
Kelas I 5 15 15
Kelas II 30 25 25
Kelas III 60 60 60
Jumlah TT 95 105 105

Namun RSD SEHAT berupayauntuk terus mengembangkan secara bertahap jumlah


TT yang ada guna memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di kabupaten IDAMAN.
Ketersediaan tempat tidur ditunjang dengan fasilitas penunjang yang memadai agar
pelayanan bisa dilaksakan secara optimal. RSD SEHAT juga telah bekerja sama dengan
ASKES guna meningkatkan pendapatan RS.

Kondisi keuangan pada tahun pertama operasional telah memperlihatkan sinyal yang
menggembirakan karena sudah mampu mencapai cost recovery, meskipun belum
menunjukkan profit yang diharapkan. Berdasar analisa pembiayaan diharapkan biaya
operasional akan semakin efisien sehingga mampu memperlihatkan profit yang diharapkan.

Upaya pengembangan manajemen dititik beratkan kepada pembelajaran dan


pengembangan SDM terutama dengan meningkatkan jumlah spesialis dan sub spesialis
sehingga RS tidak bergantung pada spesialis mitra yang berasal dari RS di luar kabupaten
IDAMAN, memperkuat proses bisnis internal, pendekatan pelanggan dan efektifitas
pengelolaan keuangan. Pendekatan ini dimaksudkan agar dengan SDM yang berkompetensi
tinggi mampu meningkatkan kinerja keuangan secara bermakna. Adapun VISI dan MISI
RSD SEHAT adalah:

Visi

“Menjadi Rumah sakit yang terpercaya dalam pelayanan dengan mengedepankan


patient safety”

Misi :
Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi SDM yang sesuai dengan
standar kompetensi. Dengan pembelajaran dan pengembangan keterampilan,
ilmu pengetahuan dan atittude yang memadai
Memberikan pelayanan, yang bertumpu terhadap standar mutu, dan mampu
menyenangkan pelanggan yang ditunjang dengan penerapan sistem
akuntabilitas publik, yang bisa dipertanggung gugatkan.
Memberikan pelayanan kesehatan individu dengan service yang lebih
menyenangkan dibanding pemberi pelayanan sejenis. Dengan prinsip bahwa
pelanggan saat ini dan masa yang akan datang merupakan pelanggan yang
dewasa dan memiliki pemahaman yang baik terhadap pelayanan kesehatan
yang mereka dapatkan.
Memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepentingan pelanggan yang
dapat dipertanggung jawabkan secara medik maupun secara moral dengan
pelayanan yang berdasarkan hati nurani.
Mengelola keuangan secara rasional dan proporsional dalam rangka efektifitas
dan efisiensi keuangan yang akan berdampak positif terhadap shareholder dan
stakeholder.
Motto
“Melayani pelanggan dengan iklas”

Value
Cepat, tanggap dan peduli terhadap kepentingan pelanggan di dalam
memberikan pelayanan.
Memberikan pelayanan secara profesional yang sesuai standar
Memberikan pelayanan dengan sentuhan nurani.

Struktur Organisasi RSD SEHAT

DIREKTUR

Komite Bidang Bidang Umum Bidang Bidang Bidang


Medik Penunjang Keperawatan Keuangan
Pelayanan Admin
Med Rec Pengembangan Keuangan
SMF Departemen
SMF Tenaga & Etika
Administrasi Logistic Akunting
SMF
 Gawat darurat Keperawatan
 Rawat Jalan HRD Maintenance Penagihan
Mutu & Asuhan
 Rawat Inap
 Critical Care Marketing Laundry Information
Keperawatan
 Bedah Sentral
 Maternitas General
Pem Nutrisi Technology
 Radiologi ulasaraan
 Laboratorium affair
 Farmasi Legal Jenazah
 MCU
 Fisiotheraphy QA &
 Diagnostic
Accraditation
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

1. Profil Pasar RSD SEHAT

TABEL 1.

Trend Pertumbuhan Penduduk Kabupaten IDAMAN Tahun 2002 - 2006

Tahun
2002 2003 2004 2005 2006
Laki-laki
214.755 217.373 218.502 220.912 221.252
Perempuan
220.872 224.327 224.810 225.696 230.790
Jumlah
435.627 441.700 443.312 446.608 452.042
Sumber: Data Dinas Kependudukan Kabupaten IDAMAN

TABEL 2

Trend dan rata-rata trend Pertumbuhan Penduduk Kabupaten IDAMAN Tahun 2000 - 2006

Trend
T₁ T₂ T₃ T₄ TR
Jumlah 1,4% 0,4% 0,7% 1,2% 0,9%
Sumber: Data Dinas Kependudukan Kabupaten IDAMAN diolah

TABEL 3

Trend dan rata-rata trend Pertumbuhan Penduduk Kabupaten IDAMAN Tahun 2000 - 2006 menurut
jenis kelamin

Trend
T₁ T₂ T₃ T₄ TR
% Penduduk Laki-laki 49,3% 49,2% 49,3% 49,5% 48,9%
% Penduduk Perempuan 50,7% 50,8% 50,7% 50,5% 51,1%
Sumber: Data Dinas Kependudukan Kabupaten IDAMAN diolah
Pertumbuhan penduduk Kabupaten IDAMAN adalah 0,9 % pertahun. Jumlah

penduduk wanita lebih besar dibandingkan dengan penduduk pria. Dilihat dari

penyebarannya, sebagian besar penduduk bermukim di kecamatan DAMAI.

TABEL 4

Tabel Komposisi Penduduk Kabupaten IDAMAN dari Aspek Kemampuan Ekonomi, Tahun 2002- 2006

Tahun

Rincian 2002 2003 2004 2005 2006

Jumlah keluarga miskin 61.942 67.540 69.142 69.572 71.704

Jumlah penduduk miskin estimasi 276.568 278.288 286.816

Jumlah penduduk total 435.627 441.700 443.312

Jumlah Penduduk miskin (dalam %) 63% 63% 65%

Rata-rata 64%

Sumber: Dinas Kependudukan Kab IDAMAN diolah

Secara ekonomi, penduduk Kab/Kota IDAMAN berada pada level Pra Sejahtera

dengan mata pencaharian utama bertani. Data dari dinas kependudukan di bawah ini

menunjukkan bahwa 64% penduduk berada pada kelompok pra sejahtera dan sejahtera 1. Ini

berarti kemampuan ekonomi dan mata pencaharian ini mempengaruhi gaya hidup

masyarakat, termasuk dari sisi pencarian pengobatan atau pelayanan kesehatan.

2. Peta Persaingan

Masyarakat Kabupaten IDAMAN mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas

dan RSD Sehat. Berikut ini adalah data penyedia pelayanan kesehatan di Kabupaten

IDAMAN
Tabel 5

Tabel Penyedia Pelayanan Kesehatan di Kabupaten IDAMAN Tahun 2004 - 2005


Kunjungan Pasien 2004 2005 Rata-rata

Kunjungan rawat jalan:

- Puskesmas 123.524 450.576

- RSD SEHAT 16.408 24.067

Angka kesakitan rawat jalan 32% 106% 69%

Market share Rawat Jalan RSD SEHAT 12% 5% 8%

Sumber: Data diolah

Data diatas menunjukkan bahwa pesaing utama RSD SEHAT adalah PUSKESMAS

Selain itu, karena RSD SEHAT secara geografis berdekatan dengan Kabupaten A dan C,

maka RS KUAT dan RS CANTIK yang terletak di kabupaten A dan C tersebut juga

merupakan pesaing langsung RSD SEHAT.

Market share RSD SEHAT pada tahun terakhir sebesar 5% turun dari tahun

sebelumnya sebesar 12%, dengan rata-rata sebesar 8% seperti yang ditunjukkan melalui

Tabel di atasmenunjukkan bahwa selama ini RSD SEHAT belum menjadi pilihan utama bagi

masyarakat di Kabupaten IDAMAN dilihat dari rendahnya market share tersebut.

Tabel berikut di bawah ini menunjukkan posisi RSD SEHAT dibandingkan dengan

penyedia pelayanan kesehatan lainnya.


Tabel 6
Tabel Posisi RSD SEHAT dibandingkan dengan Layanan Kesehatan di RS KUAT dan RS
CANTIK di Kabupaten C
Level Teknologi

Kemampuan Ekonomi Pengguna Sederhana Sedang Canggih

Rendah
Puskesmas RS KUAT
RSD
Sedang dan RS
SEHAT CANTIK
Tinggi

Sumber: Data diolah

Dari data tersebut terlihat bahwa level teknologi RSD SEHAT berada pada level

sedang dan kemampuan ekonomi pengguna RSD SEHAT didominasi oleh sebagian pasien

dengan ekonomi rendah sedang dan sebagian pasien berekonomi tinggi. Di sisi lain RS

KUAT dan RS CANTIK adalah RS yang mempunyai level teknologi canggih dengan level

ekonomi pengguna yang menyeluruh yaitu bahwa RS KUAT dan RS CANTIK mampu

melayani seluruh tingkatan ekonomi pengguna karena kedua RS ini memiliki level teknologi

yang tinggi. Namun Puskesmas di kabupaten IDAMAN yang merupakan pesaing langsung

RSD SEHAT tampak hanya memiliki level teknologi yang rendah dengan pengguna

mayoritasnya adalah pasien dengan level ekonomi rendah dan sedang. Hal ini menunjukan

bahwa perlu bagi RSD SEHAT untuk bisa memperluas market share-nya pada level

pengguna ekonomi rendah dan tinggi. Untuk itu penting bagi RSD sehat meningkatkanlevel

teknologinya dan menambah jumlah dokter sub spesialis dan spesialisnya.

3. Anggaran Pemerintah untuk Kesehatan

Anggaran Pemerintah Kabupaten IDAMAN untuk kesehatan menunjukkan trend yang

meningkat dari tahun 2001 sampai 2005 Khusus untuk RSD SEHAT, trend anggaran yang

diberikan oleh pemerintah kabupaten cenderung meningkat 3 - 4% per tahun. Hal ini
menyebabkan perlunya meningkatkan penambahan TT untuk bisa melayani lebih banyak lagi

pasien Dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin yang dilayani, dana ini tidaklah

sebanding atau masih dirasa kurang.

Tabel 7
Tabel Trend Anggaran Pemerintah untuk Kesehatan dan Anggaran untuk RSD SEHAT
Tahun 2002 - 2006
No Alokasi Anggaran Kesehatan (dalam juta rupiah)

2002 2003 2004 2005 2006

1 APBD Kabupaten 7.658 12.961 12.188 17.072 16.629

2 APBD Propinsi - 5.343 1.400 2.400 -

3 APBN 651 211 5.117 5.794 1.000

4 Pinjaman/Hibah 818 - - 2.480 4.244

5 Sumber pemerintah - - 1.306 - 1.300

Lain

Total Anggaran

Kesehatan 9.127 18.515 20.011 27.746 23.173

Total APBD

Kabupaten 228.734 274.746 289.461 226.143 208.610

% Terhadap APBD Kabupaten 4% 7% 7% 12% 11%

Sumber: Data Kabupaten IDAMAN

4. Analisis Ketersediaan Tenaga Medis di Kabupaten/Kota/provinsi IDAMAN

Ketersediaan tenaga medis khususnya dokter spesialis menjadi salah satu faktor

penting yang menentukan keberhasilan pengembangan pelayanan kesehatan di RSD SEHAT

ini. Selama ini, kebutuhan tenaga medis spesialistik dipenuhi dari tenaga spesialis tidak tetap

yang berasal dari RS kota A dan kota C. Kedepannya, jika RSD SEHAT merencanakan
pengembangan pelayanan medis, maka ketersediaan tenaga spesialistik ini akan menjadi

kendala karena belum tersedianya tenaga spesialis tersebut

B. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

a) Pelayanan di IRJA dan IGD

Berdasarkan tabel 8 Kunjungan poliklinik dari tahun 2005 – 2007 telah mengalami

peningkatan sebesar 57% pertahun. Peningkatan ini sangat tinggi sehingga kedepannya perlu

diantisipasi dengan menyiapkan kapasitas pelayanan penunjang diagnostik, tindakan medik

maupun rawat inap.

Tabel 8
Tabel jumlah kunjungan Poliklinik menurut jenis pasien Umum, Askes dan Askeskin tahun
2005-2007
2005 2006 2007 Trend 1 Trend 2 Trend rata-rata
Jumlah Kunjungan
Poliklinik 12.033 19.941 29.505 66% 48% 57%

Pasien Umum 4.140 13.600 20.466 229% 50% 139%

Pasien Askes 1.544 3.121 4.214 102% 35% 69%

Pasien Askeskin 6.349 3.220 4.825 -49% 50% 0%

Jumlah 12.033 19.941 29.505 66% 48% 57%


Data: Sumber data diolah

Dalam tiga tahun terakhir pasien umum meningkat sangat pesat yaitu mencapai 139%

per tahun, sedangkan pasien askeskin justru menurun. Hal ini dikarenakan pada tahun 2005

ada kejadian luar biasa sehingga hampir semua pasien yang masuk ke IRJA dikategorikan

sebagai pasien tidak mampu dan pengobatannya ditanggung pemerintah.

Secara umum, sebagian besar pasien yang datang ke RSD SEHAT adalah pasien

umum sebesar 57%, askes sebesar 14%, dan jamkesmas sebesar 28%. Ada pola spesifik

untuk tiap unit pelayanan, dimana komposisi pasien di Instalasi Rawat Jalan, IGD, IRNA dan
sebagainya tidak sama. Secara lebih detil, komposisi pasien ini ditunjukkan melalui tabel 9

berikut.

Tabel 9
Tabel proporsi dan rata-rata proporsi IRJA, IGD dan IRNA

IRJA IGD IRNA


Rata- Rata- Rata-
2005 2006 2007 rata 2005 2006 2007 rata 2005 2006 2007 rata
Pasien Umum 34% 68% 69% 57% 34% 68% 69% 57% 18% 14% 16% 16%
Pasien Askes 13% 16% 14% 14% 13% 16% 14% 14% 19% 21% 21% 20%
Pasien
Askeskin 53% 16% 16% 28% 53% 16% 16% 28% 62% 49% 48% 53%
Sumber: Data diolah

Dari tabel di atas tampak bahwa pada tahun 2005 terjadi lonjakan komposisi pasien

Askeskin pada tahun 2005 naik dengan drastis karena kebijakan pemerintah mengenai

pembiayaan kesehatan masyarakat terkait dengan adanya kejadian luar biasa. Namun pada

kondisi normal, komposisi pasien Askeskin di pelayanan rawat jalan adalah 16% dari total

pasien. Sebaliknya, pasien umum hampir mencapai 70% (68% – 69%). Ini menunjukkan

bahwa sebagian besar masyarakat pengguna pelayanan RS tidak ter-cover oleh asuransi atau

jaminan kesehatan.

Tabel 10
Tabel trend jumlah kunjungan IGD tahun 2005 - 2007

T rata-
2005 2006 2007 Trend 1 Trend 2 rata
Jumlah Kunjungan
IGD 12.034 5.301 9.125 -56% 72% 8%
Sumber: Data diolah

Kunjungan gawat darurat dari tahun 2005 – 2007 telah mengalami peningkatan rata-

rata sebesar 8% pertahun. Peningkatan ini bersifat semu karena kejadian luar biasa di tahun

2005 yang menyebabkan terjadinya lonjakan pasien IGD menjadi jauh lebih tinggi

dibandingkan pada kondisi normal.


Tabel 11
Tabel jumlah kunjungan Poliklinik, IGD dan Proporsi pasien IGD

2005 2006 2007

Jumlah Kunjungan IGD 12.034 5.301 9.125

Jumlah kunjungan Poliklinik 12.033 19.941 29.505

Total 24.067 25.242 38.630

Proporsi pasien IGD 50% 21% 23,6%

Sumber: Data diolah

Perlu diingat bahwa kejadian luar biasa di tahun 2005 menyebabkan tingginya

kunjungan IGD dibandingkan kondisi normal, sehingga data tahun 2005 untuk kunjungan

IGD sebenarnya adalah BIAS. Oleh karena itu, untuk mendapatkan proporsi kunjungan

pasien IGD pada kondisi normal, data yang digunakan dalam perhitungan adalah data tahun

2006 dan 2007 saja, data tahun 2006 dan 2007 atau dalam kondisi normal menunjukan bahwa

proporsi pasien ke IGD adalah sebesar 21% dan 23,6%.

Selama ini pelayanan di IGD tidak sepenuhnya berfungsi sebagai pelayanan untuk

kasus gawat darurat saja. Hal ini disebabkan karena poliklinik secara administratif hanya

buka sampai pk. 13.00 dan pelayanan maksimal hingga pk. 14.00. pasien yang datang setelah

jam tersebut akan dilayani di IGD dan ini menyebabkan intensitas pelayanan di IGD

nampaknya cukup tinggi. Jika ditelusuri lebih rinci, pasien dengan kasus true gawat darurat

kira-kira 30% dari total kasus yang ada.

b) Pelayanan di Instalasi Rawat Inap

Admission rate di RS ini sebesar 23.11%, pada kondisi normal. Dilihat dari jenis

pasien, proporsi hari perawatan pasien Askeskin di IRNA sangat tinggi, rata-rata mencapai

53% dari total hari perawatan. Jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pasien rawat

jalan, proporsi ini berbanding terbalik. Ini mengindikasikan bahwa untuk pelayanan rawat
jalan masyarakat cenderung membayar secara out of pocket. Disamping tarif yang masih

terjangkau, diperlukan upaya khusus untuk mengurus kartu miskin. Namun sebaliknya, untuk

pelayanan rawat inap, dikarenakan umumnya pasien mendapatkan berbagai tindakan medis

dan pemeriksaan penunjang, biaya yang timbul menjadi besar. Hal ini mendorong masyarakat

untuk mencari surat keterangan miskin agar dapat berobat gratis. Dari tabel 14 rata-rata BOR

RS mencapai 82%. Ratarata lamanya pasien di rawat (AvLOS) adalah 4,67 hari.

Tabel 12
Tabel Pasien di IRNA dan Admission Rate RSD SEHAT Tahun 2005 - 2007
Rata-
2005 2006 2007 rata
Jumlah Pasien Masuk Rawat
Inap 5.063 6.594 8.559

Jumlah Kunjungan Poliklinik 12.033 19.941 29.505

Jumlah Kunjungan IGD 12.034 5.301 9.125


Admission rate 21% 26% 22% 23%
Sumber: Data diolah

Tabel 13
Tabel Proporsi IRNA berdasarkan Jenis Cara Pembayaran Pasien tahun 2005 – 2007

Jumlah Hari Rawat 2005 2006 2007 Rata-rata


Total:
- Pasien Umum 18% 14% 16% 16%
- Pasien Askes 19% 21% 21% 20%
- Pasien Askeskin 62% 49% 48% 53%
Sumber: Data diolah

Tabel 14
Tabel BOR dan AvLOS RSD SEHAT tahun 2005 – 2007

2005 2006 2007 Rata-rata


BOR 63,59% 82,10% 100,36% 82,02%
LOS 4,76 4,77 4,49 4,67
Sumber: Data diolah
Tabel 15 di bawah ini menunjukkan bahwa trend hari rawat pasien Askes paling tinggi

sebesar 36%. Kedepannya bisa saja RS memutuskan untuk menambah kapasitas pelayanan

untuk pasien Askes.

Tabel 15
Tabel Trend jumlah hari perawatan berdasarkan jenis cara pembayaran pasien

Trend
Jumlah Hari Perawatan t₁ t₂ TR
Total 31% 22% 26%
- Pasien Umum 6% 38% 22%
- Pasien Askes 48% 24% 36%
- Pasien Askeskin 4% 19% 12%

Sumber: Data diolah

c) Pelayanan di Instalasi Penunjang Lab

Pelayanan penunjang di RSD SEHAT menunjukkan kinerja yang cenderung

meningkat. Jumlah pemeriksaan Laboratorium yang terbanyak dilakukan adalah pemeriksaan

darah lengkap sebesar 26%. Jika dibandingkan dengan positioning RSD SEHAT dalam

persaingan, maka kondisi ini menunjukan trend peningkatan yang cukup baik sehingga perlu

mendapatkan perhatian untuk pengembangan kedepanya


Tabel 15
Tabel Jumlah Utilisasi Lab RSD SEHAT Tahun 2005 – 2007 berdasarkan instalasi IRJA,
IGD, IRNA dan Jenis CaraPembayaran Pasien

Jumlah Pemeriksaan Trend


Trend
Variabel 2005 2006 2007 Trend 1 Trend 2 Rata-rata

IGD 6.700 6.800 10.000 1% 47% 24%

Umum 2.300 4.700 7.000 104% 49% 77%

Askes 800 1.000 1.400 25% 40% 33%

Askeskin 3.600 1.100 1.600 -69% 45% -12%

IRJA 10.200 10.600 17.800 4% 68% 36%

Umum 3.500 7.300 12.400 109% 70% 89%

Askes 1.300 1.600 2.500 23% 56% 40%

Askeskin 5.400 1.700 2.900 -69% 71% 1%

IRNA 17.000 28.800 43.500 69% 51% 60%

Umum 3.000 5.500 8.700 83% 58% 71%

Askes 2.900 4.500 7.100 55% 58% 56%

Askeskin 11.100 18.800 27.700 69% 47% 58%


Jumlah (IGD, IRJA,
IRNA) 33.900 46.200 71.300 36% 54% 45%

Umum (IGD, IRJA,


IRNA) 8.800 17.500 28.100 99% 61% 80%
Askes (IGD, IRJA,
IRNA) 5.000 7.100 11.000 42% 55% 48%
Askeskin (IGD,
IRJA, IRNA) 20.100 21.600 32.200 7% 49% 28%
Jumlah (IGD, IRJA,
IRNA) 33.900 46.200 71.300 36% 54% 45%
Sumber: Data diolah
Tabel 16
Tabel Utilisasi Lab berdasarkan jenis pemeriksaan dan proporsinya

jenis pemeriksaan 2006 2007 2006 2007 Rata-rata


Darah Lengkap 6.704 8.494 28% 24% 26%
Ewit 3.579 5.110 15% 14% 15%
Sedimen 3.579 5.110 15% 14% 15%
Zuiker 3.579 5.110 15% 14% 15%
Bilirubin 3.579 5.110 15% 14% 15%
KGDS 1.647 1.738 7% 5% 6%
Lainnya 1.633 4.697 7% 13% 10%
Jumlah 24.300 35.371 100% 100% 100%
Sumber: Data diolah

Tabel 17
Tabel Diagnostic Rate Utilisasi Lab

2006 2007 Rata-rata


Diagnostic Rate 43% 46% 44%
Sumber: Data diolah

Tabel 17 yang berisi tabel diagnostic rate menunjukan adanya peningkatan dan rata-

rata diagnostik rate sebesar 44%. Hal ini menunjukan tingkat utilisasi Lab RS di sini dari 100

pasien yang datang ke RS baik itu di IRJA, IGD ataupun IRNA menunjukan bahwa 44 orang

akan melakukan pemeriksaan lab. Untuk itu RS perlu memperhatikan kelengkapan Lab RS

kedepanya.

d) Pelayanan di Instalasi Penunjang Radiologi

Tabel 18
Tabel Utilisasi Radiologi berdasarkan jenis pembayaran pasien tahun 2006 - 2007

Sumber: Data diolah


Tabel 19
Tabel Diagnostic Rate Utilisasi Radiologi berdasarkan jenis cara pembayaran pasien

Sumber: Data diolah


Dari tabel 18 di atas pemeriksaan radiologi terbanyak adalah untuk pasien umum

dengan trend pertumbuhan sebesar 47% dan tabel 19 tentang diagnostic rate menunjukan

pengguna tertinggi berdasarkan cara pembayaran adalahpasien umum, namun dengan melihat

trend yang ada RSD SEHAT juga tidak bisa mengabaikan bahwa pasien-pasien dengan

ASKES juga memilikitrend yang tinggi, sehingga pengembangan instalasi radiologi iniperlu

dipertimbangkan dengan baik kedepannya

e) Pelayanan Kamar Bedah

Tabel 20
Tabel Kategori Operasi dan Trend Kategori Operasi RSD SEHAT tahun 2005 - 2006

Sumber: Data diolah


Tabel 21
Tabel Surgery Rate berdasarkan Jenis Cara Pembayaran RSD SEHAT

Sumber: Data diolah

Tabel 22
Hitung komposisi tiap jenis pasien dan kategori operasi.

Sumber: Data diolah

Tabel 23
Tabel Operasi SC berdasarkan jenis cara pembayaran pasien

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 21 di atas RSD SEHAT ini melakukan tindakan operasi kategori

besar lebih banyak dibandingkandengan operasi kategori lainnya, yaitu sebesar 40%. Operasi

kategori kecil (‘Lainlain’) komposisinya kecil yaitu hanya 13,3%. Hal ini menandakan bahwa
pelayanan operasi di OK digunakan untuk tindakan dengan teknologi menengah ke atas.

Surgery rate adalah sebesar 8.3%. Angka operasi sesar cukup besar yaitu 24.8% dari total

operasi. Sehingga investasi pada teknologi kedokteran kedepannya perlu mendapatkan

perhatian lebih.

f) Pelayanan Fisioterapi

Tabel 24
Tabel kegiatan dan Trend Pelayanan Fisioterapi RSD SEHAT tahun 2006 - 2007

Persentase
2006 2007 Trend 2006 2007 Rata-rata
Jumlah Pasien 733 721 13%
Umum 65 121 86,20% 9% 17% 13%
Askes 580 472 -18,60% 79% 65% 72%
Askeskin 128 128 0,00% 17% 18% 18%
Sumber: Data diolah

Tabel 24 di atas menunjukan bahwa pasien fisioterapi mengalami kenaikan 13% dari

tahun 2006 ke 2007. Dilihat dari cara pembayarannya, kenaikan drastis terjadi pada pasien

umum. Pasien Askes justru menurun sebesar 17%. Dlihat dari komposisinya, pasien Askes

yang terbanyak dibandingkan dengan pasien Askeskin dan pasien Umum.

Tabel 25
Tabel Layanan Instalasi Farmasi tahun 2006 - 2007

Sumber: Data diolah


Resep yang dilayani di IFRS sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah kunjungan

pasien di IRJA dan IGD, serta total hari rawat pasien di IRNA. Hal ini disebabkan karena

stok obat dan bahan medis di IFRS seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan pasien,

disamping RS belum memiliki formularium, karenanya pembentukan formularium

kedepannya menjadi hal penting. Dan penggunaan metode-metode pengelolaan bahan baku

dan sistem informasi pada instalasi farmasi perlu dilakukan.

C. ANALISA KEUANGAN RSD SEHAT

Berdasarkan data keuangan berupa laporan keuangan, neraca, cash flow, dan laporan
pelayanan, maka hasil analisis sesuai dengan ketentuan yang ada (menggunakan standar yang
biasa dipergunakan oleh lembaga rumah sakit) adalah sebagai berikut :

1) Rasio Likuiditas

Manfaat : untuk melihat perbandingan antara posisi aktiva lancar yang dimiliki dengan
kewajiban lancar yang harus dilunasi dalam satu tahun

Standar : Tidak ada ukuran yang ideal yang tersedia bagi RS untuk rasio Likuiditas ini ,tapi
pada umumnya 1 : 2

Kondisi RSI : Di atas standar (Baik)

2) Quick Ratio

Manfaat : Quick asset terdiri atas kas, surat berharga, dan piutang yang dibandingkan dengan
kewajiban jangka pendek
Standar : Ukuran yang dapat diterima RS 1 : 1

Kondisi RSI : Di atas standar (Baik)

3) Cash Ratio

Manfaat : mengukur kemampuan RS dalam melunasi dengan uang kas yang ada

Standar : Semakin cepat semakin baik, terkait value of money

4) Rasio Rentabilitas

Manfaat : Untuk melihat perbandingan antara usaha yang diperoleh dengan total aktiva yang
ada dengan maksud mengukur kemampuan RS didalam memperoleh laba

Standar : Ukuran yang bisa dipakai adalah minimal sama dengan bunga deposito yang
berlaku pada saat itu

Kondisi RSI : Baik

5) Operating Margin

Manfaat : untuk mengetahui laba yang seharusnya dicapai oleh rumah sakit

Standar : Industri jasa minimal 19 %

Kondisi RSI : Keuntungan masih harus ditingkatkan dengan melakukan efisiensi.


6) Rasio Solvabilitas

Manfaat : untuk melihat perbandingan antara total aktiva dengan total kewajiban dengan
maksud mengukur kemampuan RS dalam membayar kewajibannya apabila RS dilikwidasi

Standar : Tidak ada ukuran yang ideal yang tersedia bagi RS (minimal 200)

Kondisi RSI : Baik

7) Rasio Aktivitas (Rasio aktivitas yang relevan digunakan RS)


Manfaat : untuk mengukur pengelolaan efisiensi aktivitas di rumah sakit

a) Rata-rata periode piutang


Piutang
----------------------------- x 365 hari =
Pendapatan fungsional

404
---------- x 100 = 8,79 hari
16.772
Manfaat : Rasio aktivitas ini menunjukan berapa hari rata-rata dana kerja yang terikat dalam
piutang sebelum tertagih

Standar : Semakin cepat semakin baik

Kondisi RSI : Baik

b) Piutang turn over

Pendapatan fungsional
-------------------------------- x 100 % =
Piutang
16.772
--------- x 100% = 41,51 x
404
Manfaat : Tujuan dari pengukuran rasio ini tidak digunakan untuk meningkatkan efektivitas
dari penagihan di mana RS dipandang sebagai suatu kegiatan sosial, tetapi lebih digunakan
untuk perencanaan RS.

Standar : -

c) Perputaran total harta


Pendapatan fungsional 16.772

----------------------------- = ---------- = 1,07 x


Total Harta

Manfaat : Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pendapatan usaha yang dicapai dengan
total harta yang dimiliki, sehingga dapat dilihat efektivitas penggunaan harta tetap tersebut

Standar : -

8) Rasio Hasil Fungsional


Profit Margin :

Profit 3117
----------- x 100 % = ---------- x 100% = 18.58
Revenue 16.772

Manfaat : Membandingkan hasil usaha yang diperoleh dengan pendapatan usaha piutang
sebelum tertagih

Standar : Mengukur kemampuan RS dalam rangka memperoleh sisa hasil usaha bersih atas
penjualan bersih rata –rata margin (15% - 20%).

Kondisi RSI : Baik


9) Produktivitas Perusahaan
Manfaat : untuk mengetahui produktivitas rumah sakit dengan membandingkan antara
pendapatan dengan biaya, sekaligus untuk mengukur efisiensi perusahaan.

Rasio operating :

Total pendapatan 19.506


----------------------- x 100 = ----------- x 100% = 119
Total Biaya 16.389

Produktivitas perusahaan :

Total pendapatan 19.506


----------------------- = ----------- = 18.77
Biaya man power 1.039

Manfaat : untuk mengetahui perbandingan antara pendapatan dan total biaya gaji

Standar : Biaya gaji 30 % dari total pendapatan

Kesimpulan :

Berdasarkan analisis keuangan yang terkait dengan kinerja keuangan secara prinsip

semua indikator baik sehingga dapat dipergunakan untuk kepentingan pengembangan rumah

sakit seperti investasi dan ekspansi.

Tugas:

Buatlah SWOT anlisis, tentukan bobot rating dan score SWOT, serta Pemetaan Positioning
BOBOT RATING SWOT DAN SCORE SWOT

BOBOT RATING SCORE


NO STRENGTH
(R) (B X R)
(B)

1 10% 5 0,5

10

SUM S 100% 75 4.24

BOBOT RATING SCORE


NO WEAKNESS
(R) (B X R)
(B)

10

SUM W 100% 81 3.88


BOBOT RATING SCORE
NO OPPORTUNITY
(R) (B X R)
(B)

1 20% 5 1

10

SUM O 100% 39 4

BOBOT RATING SCORE


NO THREAT
(B) (R) (B X R)

1 25% 4 1

10

SUM T 100% 17 2.95


PEMETAAN POSITIONING

S-W (X) 0,36


O-T (Y) 1,25

W S

T
Daftar Pustaka

Swayne, et.al. (2006) “Strategic Management of Health Care Organization”, 5th Edition,
Blackwell Publishing, UK
PMPK FK UGM (?) “Dagnosis Organisasi: Analisis Lingkungan Bisnis (EKSTERNAL RS)”
PMPK FK UGM (?) “Modul Pelatihan Rencana Straegi Bisnis Bagi RSUD Dengan
Pendekatan Program Klinik”
Hana Permana, dr (?) “Rencana Strategis Bisnis (BUSINESS PLAN) Rumah Sakit Dhabeda
2010 - 2014

Anda mungkin juga menyukai