Anda di halaman 1dari 2

Post Partum Blues

Dear Bunda…..

Kali ini saya akan membahas post partum blues atau lebih trend nya baby blues.

Post partum blues sebenarnya merupakan keadaan depresi yang bersifat ringan. Merupakan
perubahan suasana hati yang cenderung kearah kesedihan dan bersifat sementara, yang timbul pada
minggu pertama hingga minggu kedua setelah bersalin. Kondisi ini akibat depresi fisik maupun
psikis pada ibu setelah bersalin terutama pada minggu pertama.

Mengapa bisa terjadi ??

Sampai dengan sekarang penyebab pastinya belum diketahui. Para ahli menduga oleh
karena ketidakseimbangan hormonal. Dalam 24 jam pertama setelah bersalin terjadi penurunan
kadar hormone progesterone dan estrogen hingga 90%. Diketahui estrogen berpengaruh terhadap
mood, memori, kognisi dan fungsi otak lainnya. Disamping itu penurunan drastis dari hormon
endorphin yang berpengaruh pada mood terutama suasana hati bahagia. Kondisi ini yang
menyebabkan ibu setelah bersalin yang mustinya berbahagia dengan kelahiran buah hati… malah
menjadi sedih bahkan terbeban.

Kondisi apalagi yang berpengaruh??

Faktor lain yang berpengaruh:

1. Dukungan sosial dari suami dan keluarga.


2. Usia ibu, terutama berpengaruh terhadap kedewasaan dan kesiapan ibu dalam menjalani
peran sebagai Bunda.
3. Pekerjaan (wanita karier ) lebih rentan terkena karena adaptasi antara target dalam karier
dan menjalani perannya sebagai seorang bunda dalam hal mengasuh buah hati.
4. Kelelahan fisik dan psikis paska bersalin.
5. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi setelah bersalin, terutama dalam menghadapi
perubahan drastis ritme fsik, psikis dan kondisi buah hati.
Apa sih keluhannya ?? keluhan yang sering berupa kesedihan, kelelahan, insomnia,
migraine, berkurangnya nafsu makan, mood yang labil, mudah tersinggung, kurang
memperhatikan diri sendiri bahkan lingkungan bahkan kehilangan minat dalam mengasuh si
kecil dll.

Lantas bagaimana penanganannya ??

1. Meluangkan waktu diskusi degan pasangan. Dalam hal ini suami mungkin lebih berperan
dan lebih sensitif terhadap kondisi pasangan. Peran suami sebagai seorang ayah dalam hal
membantu, memberi dukungan support mental dan psikis ibu sangat berpengaruh.
2. Istirahat yang cukup, usahakan tidur saat bayi terlelap. Tentunya hal ini perlu dukungan
dari lingkungan sekitar.
3. Konsumsi makanan seimbang dan bergizi.
4. Mengikuti senam atau olahraga nifas.

Anda mungkin juga menyukai