Anda di halaman 1dari 15

BENCANA BANJIR

OLEH:
KELOMPOK 1
SAPRI
SRI DEVI
ASNAWATI
FIRDAYANTI
RATNAWATI
SRI WAHYUNI
NUR ANDILLAH
INDAH AYU LESTARI
YORIKA RANI PAEMBONAN
ACO NGANDA KURNIAWAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah
dan rahmat-Nya, kami telah mampu menyelesaikan tugas pembahasan tentang
bencana banjir. Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
bencana alam, terkhusus bencana alam banjir, yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber.
Bersama dengan ini, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada semua yang telah membimbing dan memberikan kritik ataupun
saran pada tugas kami ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih
banyak kekurangannya,sesuai pepatah, tak ada gading yang retak. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran sangat kami harapkan agar pada penyusunan berikutnya dapat
lebih baik dan semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembacanya, aamiin.

Majene, 12 September 2019

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................


DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Bencana Alam..........................................................................
B. Definisi Bencana Banjir ........................................................................
C. Jenis-jenis Banjir...................................................................................
D. Penyebab Bencana Banjir ....................................................................
E. Dampak dari Bencana Banjir ..............................................................
F. Cara Mengatasi Bencana Banjir..........................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................
B. Saran ......................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal
ini disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat. Hampir tidak ada tanah di
Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim tropis
dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah
Indonesia sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam.
Peristiwa-peristiwa alam terjadi akibat pengaruh alam.
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang
ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan
membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa
alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin
topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak membahayakan mis
alnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di
Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan
sebagai sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa
wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun terjadi bencana ini.
Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah manusia.
Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan
contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bencana alam?
2. Apa yang dimaksud dengan bencana banjir?
3. Apa saja jenis-jenis banjir?
4. Apa yang menjadi penyebab banjir di Indonesia?
5. Apa saja dampak bencana banjir yang terjadi di Indonesia?
6. Bagaimana cara mengatasi bencana banjir di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi bencana alam
2. Untuk mengetahui definisi dengan bencana banjir
3. Untuk mengetahui saja jenis-jenis banjir
4. Untuk mengetahui penyebab banjir di Indonesia
5. Untuk mengetahui apa saja dampak bencana banjir yang terjadi di Indonesia
6. Untuk mengetahui cara mengatasi bencana banjir di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu
peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan
aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya
manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh
gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan
biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda
manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda),
kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah
atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan
dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan
ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan
menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya
gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah
"alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau
malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang
mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya
tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga
tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep
ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-
infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan
serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana
dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap
bencana yang cukup.
Dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, dikenal pengertian dan beberapa istilah terkait dengan bencana.
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.
3. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
4. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
5. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
6. Kegiatan pencegahan bencanaadalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
7. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna.
8. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada
suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
9. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.
10. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban,
harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan
pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
11. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan
publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah
pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara
wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah
pascabencana.
12. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan
sarana, kelembagaan pada wilayahpascabencana, baik pada tingkat
pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum
dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
13. Ancaman bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa
menimbulkan bencana.
14. Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis,
hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi
kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi
kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.
15. Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi
masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan
memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan
melakukan upaya rehabilitasi.
16. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui
pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam
bencana.
17. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa
kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi,
kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
18. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat.
19. Status keadaan darurat bencanaadalah suatu keadaan yang ditetapkan
oleh Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan
yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana.
20. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau
dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti
sebagai akibat dampak buruk bencana.
21. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita
atau meninggal dunia akibat bencana.
B. Definisi Bencana Banjir
Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu
area atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang
semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah
seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya
saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon
penyerap air dan lain sebagainya.
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak
diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam
wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana.
Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga
daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
C. Jenis-jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang
menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir
sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
a. Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
b. Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
D. Penyebab Banjir di Indonesia
Secara umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
2. Pendangkalan sungai,
3. Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun gotong
royong,
4. Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
5. Pembuatan tanggul yang kurang baik,
6. Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim
hujan dengan intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi
langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai.
Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir
juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak
lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah
banjir menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah
menghadapinya. Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di
antaranya yaitu:
a) Selamatkan barang-barang berharga
b) Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika memungkinkan
tolong juga orang-orang di sekitar tempat tinggal kita
c) Pindahkan barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat tidur, dan
alat rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya lantai dua rumah atau
loteng.
d) Jika kita tidak memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang penting
seperti selimut, uang, perhiasan, dan bahan makanan sebisanya.
E. Dampak Bencana Banjir di Indonesia
Bencana banjir yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang
sangat merugika, baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang
bersifat psikologis. Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi di Indonesia
adalah :
1. Merusak struktur bangunan beserta isinya
2. Menyebabkan tanah longsor.
3. Air bersih sulit dicari,
4. Berkurangnya pasokan makanan bagi tumbuhan, hewan dan manusia karena
terisolasi oleh banjir dan
5. Tanaman hancur akibat terendam banjir.
6. Hilangnya nyawa,
7. Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem pembuangan limbah, jalan
raya, dan kanal.
8. Kerusakan infrastruktur juga sering kerusakan transmisi listrik dan kadang-
kadang pembangkit listrik, yang dapat mematikan daya.
9. Kurangnya air bersih dikombinasikan dengan kotoran manusia di perairan
banjir meningkatkan risiko penyakit ditularkan melalui air, yang dapat
mencakup penyakit tifus, giardia, cryptosporidium, kolera dan penyakit
lainnya tergantung pada lokasi banjir.
10. Kerusakan jalan dan infrastruktur transportasi dapat membuat sulit
untuk memobilisasi bantuan kepada mereka yang terkena dampak atau untuk
memberikan pengobatan darurat kesehatan.
11. Banjir biasanya menggenangi lahan pertanian, sehingga tanah tidak
bisa dijalankan dan mencegah tanaman dari yang ditanam atau dipanen, yang
dapat menyebabkan kekurangan makanan baik untuk manusia dan hewan
ternak.
12. Kesulitan ekonomi akibat penurunan sementara di bidang pariwisata,
membangun kembali biaya, atau kekurangan makanan menyebabkan kenaikan
harga setelah efek banjir yang parah. Dampak pada mereka yang terkena
dampak dapat menyebabkan kerusakan psikologis kepada para korban,
khususnya kematian, luka-luka serius dan kehilangan harta.
F. Cara Mengatasi Bencana Banjir di Indonesia
Ada ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu
merupakan ungkapan yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih mudah
dilakukan daripada mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita terapkan dalam
hal pencegahan banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah terjadinya banjir,
yaitu:
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita
3. Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita
4. Mengadakan bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai
5. Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan
6. Menyediakan lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan, dengan
kata lain tidak menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian
lagi dibiarkan berupa tanah.
7. Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.
Namun, ketika terjadi hujan dan air di sekitar kita semakin
tinggi, lakukan hal-hal berikut ini :
1) Bawalah dokumen berharga dan perlengkapan pengungsian yang penting.
2) Matikan listrik, kompor, dan pastikan rumah dalam kondisi terkunci.
3) Segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
4) Hati-hatilah saat melewati kabel-kabel atau benda-benda yang mengandung
listrik.
Untuk sementara waktu mungkin akan kesulitan air bersih. Namun, jangan
coba minum atau mandi dengan air banjir. Kamu bisa sakit gatal dan
terkena radang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan dengan intensitas yang
sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah
sekitar arus sungai.
Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah
banjir juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai
tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang terjadi di Indonesia selama ini tidak semata-mata
disebabkan oleh alam, namun juga disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri.
Dengan demikian, maka seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia serta
pemerintah harus bersama-sama mencegah agar bencana banjir tidak semakin
parah, dan pada akhirnya Indonesia bebas dari banjir.
B. Saran
Bencana banjir yang selama ini terjadi di Indonesia telah membawa
kerugian yang sangat besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir adalah
hala yang mutlak yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia
guna mencegah dan meminimalkan dampak yang akan terjadi akibat bencana
banjir.
Adapun hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana banjir
adalah sebagai berikut:
1. Menghentikan penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
2. Mencegah terjadinya pendangkalan sungai,
3. Tidak membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai
4. Membuat saluran air yang memadai
5. Membuat tanggul yang baik
DAFTAR PUSTAKA
http://www.menlh.go.id/banjir-longsor-dan-solusi-penangannya/
http://beritakawanua.com/opini/rekomendasi-terhadap-upaya-mengatasi-banjir-di-
indonesia
Bencana Banjir Rob,Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, M.Sc.,Graha Ilmu
Buku Paket IPS untuk SD Kelas 6 (BSE)
http://pengertianalam.blogspot.com/2011/01/pengertian-bencana-alam.html
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-
banjir/#ixzz2JhTwOuwO

Anda mungkin juga menyukai